Anda di halaman 1dari 2

Dengan sedikit tergagap aku pun mulai memperkenalkan diri pada teman – teman

sekelas. Namaku Mutiara. Kalian cukup memanggiku Ara. Sebelum pindah ke Yogya, aku
NAMAKU MUTIARA
tinggal dan sekolah di Bandung. Sekarang aku tinggal di Perumahan Suryo Asri dengan Ayah
dan Bundaku”
Pagi ini begitu cerah. Awan biru membentang laksana permadani. Burung-burung Teman – teman sekelas kemudian saling memberikan komentar. Pertanyaan pun
berkicau mengiringi terbitnya mentari yang merambat dari ufuk timur. Hari ini adalah hari banyak bermunculan, dari yang sekadar tanya tentang hobby, cita – cita sampai permintaan izin
pertama aku masuk di sekolah baru. SD Tamansiswa namanya. Karena panggilan kerja untuk main ke rumahku. Suasana kelas jadi gaduh.
ayahkulah yang membuat aku sekeluarga harus pindah ke Yogya, kota-kota kelahiran Bunda.
“Baiklah anak – anak. Kalau kalian ingin berbincang – bincang lagi dengan Ara, nanti
Sesampainya di depan sebuah gedung sekolah yang berhalaman luas, Bunda kalau tiba jam istirahat. Sekarang pelajaran musti dimulai.”
mengantarkanku memasuki kantor guru. Bu Tatik, nama wali kelas lima menyambut aku dan
Belum sempat Bu Tatik selesai bicara, anak – anak serempak dengan koornya,
bunda dengan hormat.
“Huuuu…..!”
“Selamat datang di sekolahmu yang baru ini, Ara. Semoga Ara bisa cepat
Bu Tatik tersenyum penuh pengertian. Bu Tatik kemudian berpaling ke arahku. “Ara,
menyesuaikan diri dengan lingkungan di sini.” Ucap Bu Tatik dengan ramah.
silahkan kamu ambil tempat duduk di samping Fatimah.” perintah Bu Tatik sambil menunjuk
“Saya benar-benar memohon kepada Ibu untuk senantiasa membimbing dan bangku yang dimaksud. Fatimah yang berkerudung dan berwajah lembut, menyambutku
memberikan arahan pada putri saya ini. Maklumlah, Ara ini agak sedikit manja,” jelas Bunda dengan senyum ramah saat aku duduk di sampingnya. Dan pelajaran demi pelajaran kulalui
yang membuatku sedikit kecewa. “Masa sikapku selama ini masih dibilang manja, enak saja,” dengan baik, tanpa menemui kesulitan. Sebagian teman – teman sekelas pun memberikan
umpatku dalam hati. perhatian besar padaku. Seperti sikap Tantri yang terkenal dengan julukan selebritis kampong,
Perbincangan terhenti, sesaat setelah terdengar bel sekolah berbunyi. Para siswa yang yang tak henti – hentinya mengajakku ngobrol dari cerita film, lagu – lagu sampai gosip artis.
asyik bermain di halaman sekolah, berhamburan menuju ruang kelasnya masing-masing. Atau juga cerita – cerita humor dari Joni yang biasa dipanggil Kang Paijo, yang membuatku
Sementara Bu Tatik dan aku masuk ke ruang kelas lima, usai mengantarkan Bunda sampai tertawa habis – habis. Terlebih lagi sikap ramah yang dimiliki Fatimah membuatku cepat arab
pintu gerbang sekolah. dengannya.

“Selamat pagi. Anak-anak.” Sapa Bu Tatik beberapa saat setelah memasuki ruang Sikap teman – teman baruku membuat aku merasa tersanjung, meski sempat juga aku
kelas lima. Semua siswa serempak menyahut dengan ucapan selamat pula. “Pagi ini terasa merasa salah tingkah saat digoda habis sama Geri. Tapi dalam hati, aku menyimpan kesan yang
begitu istimewa, karena kalian mempunyai teman baru. Namanya Mutiara. Ibu berharap kalian menyenangkan di hari pertamaku masuk sekolah ini. Dan ini tenu saja dapat menjadi cerita
bisa belajar bersama dan berteman dengan baik.” Lanjut Bu Tatik memperkenalkan. yang membanggakan buat Ayah dan Bunda di rumah nanti.

Aku agak sedikit grogi saat pandangan mata teman – teman sekelas tertuju padaku.
Ada yang tersenyum ramah, ada yang berpaling sinis, dan ada yang juga mengerling nakal.
Aku terpaksa menunduk setelah merasakan getaran panas merambat ke wajahku. Aku tak
kuasa menahan malu. Mungkin kalau aku bercermin, kedua pipiku semerah buah tomat yang
sudah masak.
“Oh, ya anak anak. Alangkah lebih baiknya kalau kita beri kesempatan pada teman
baru kita untuk memperkenalkan diri. Bagaimana, kalian setuju?” Tanya Bu Tatik yang
disambut dengan kata setuju.

Seri cerita anak dan remaja


Maya Very Octavia, S.Pd.

BUKU HARIAN ARA

Cetakan I, Juli 2008

NUANSA
Cendekia ISBN: 978-602-8023-15-3

Anda mungkin juga menyukai