Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 2
Jl. Yan Paays No. 12 Ambon Kode Pos 97124 ; e_mail : smanduambon@gmail.com

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


( LKPD )

1 Judul : Kesetimbangan ion dalam larutan garam dan


menghubungkan dengan pHnya.
2 Mata Pelajaran : Kimia
3 Kelas / Semester : XI MIPA / 4
4 Waktu : 4 JP ( 4 x 45 Menit )
5 Petunjuk Belajar : a. Bacalah dengan cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari konsep Kesetimbangan ion dalam larutan garam
dan menghubungkan dengan pHnya.
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah menurut petunjuk
guru.
d. Kerjakan secara mandiri dan bila mengalami kesulitan
konsultasikan dengan guru

6. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian :

KD KI – 3 Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11 Menganalisis 3.11.1 Menghitung pH garam


kesetimbangan ion larutan terhidrolisis
garam dan 3.11.2 Membandingkan pH garam
menghubungkan dengan terhidrolisis
pH nya 3.11.3 Menyimpulkan jenis garam yang
mengalami hidrolisis, persamaan
reaksinya, serta pH larutan garam

KD KI – 4 Indikator Pencapaian Kompetensi

4.11 Melaporkan percobaan 4.11.1 Merancang percobaan sifat asam


tentang sifat asam basa dan basa berbagai larutan garam
berbagai larutan garam dengan menggunakan indikator
asam dan basa.
4.11.2 Melakukan percobaan sifat asam
basa berbagai larutan garam
4.11.3 Melaporkan hasil percobaan
tentang sifat asam basa berbagai
larutan garam

7. Uraian Materi : Larutan garam ada yang bersifat netral, asam dan basa. Hal
ini terjadi karena penyusunan jenis asam dan basa larutan
garam. Ketika garam dilarutkan dalam air, garam tersebut
akan terionisasi menjadi ion – ionnya yaitu ion positif
( kation ) dan ion negative ( anion ). Ion – ion tersebut ada
yang dapat bereaksi dengan air yang disebut hidrolisis dan
ada yang tidak terhidrolisis.
Cara Menghitung pH larutan garam :
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

[ OH - ] = √ Kh x ¿¿

Kw
[ OH - ] =
√ Ka
x ¿¿

( berlaku untuk garam yang memiliki 1 anion )

sedangkan untuk garam yang memiliki lebih dari 1 anion


berlaku :

Kw
[ OH - ] =
√ Ka
x ¿¿

2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

[H+] = √ Kh x ¿¿

Kw
[H+] =
√ Kb
x ¿¿

( berlaku untuk garam yang memiliki 1 kation )

sedangkan untuk garam yang memiliki lebih dari 1 kation


berlaku :

Kw
[H+] =
√ Ka
x ¿¿

3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah

Ka
[H+] =
√ Kb
x Kw
Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan tepat !

1. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 50 mL larutan NH 3 0,2 M.


Kb NH3 = 1 x 10-5.
a. Tuliskan persamaan reaksi

b. Hitunglah pH campuran yang terbentuk

2. Garam Amonium klorida, NH4Cl dapat dibuat dengan mereaksikan 50 mL larutan NH 3 dengan
50 mL larutan HCl 0,2 M menurut reaksi :
NH 3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq )
a. Tuliskan reaksi hidrolisis

b. Hitunglah pH campuran yang terbentuk


3. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOh 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL larutan NaOH 0,2 M.
Jika Ka CH3COOH = 1 x 10-5.
a. Tuliskan reaksi hidrolisis

b. Hitunglah pH campuran yang terbentuk

4. Hitunglah pH dari :
a. CH3COONa 0,1 M ( Ka CH3COOH = 10-5 b. KCN 0,01 M ( Ka. HCN = 5 x 10-10

c. NH4NO3 0,1 ( Kb NH4OH = 10-5 ) d. NH4CO3 0,2 M ( Ka H2CO3 = 4,3 x 10-7 dan
Kb NH4OH = 10-5 )
5. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang
terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut :
Larutan CH3COOH Larutan NaOH
Percobaan
Volume ( mL ) Konsentrasi ( M ) Volume ( mL ) Konsentrasi ( M )

1 50 0,1 50 0,1

2 50 0,2 50 0,2

3 100 0,4 100 0,4

Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5

a. Hitunglah pH
1.

2.

3.
b. Urutan kenaikan pH campuran

6. Lengkapilah tabel dibawah ini :

No Larutan Uji lakmus Jenis


Persamaan Hidrolisis
. Garam Merah Biru Hidrolisis

1 CH3COOK

2 NH4Cl

3 NH4CO3

Buatlah kesimpulan
ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI

1. Dalam suatu percobaan untuk menyelidiki laju reaksi : X + Y → Z, diperoleh data hasil
percobaan :

Percobaan ke - [X] ( mol/L ) [Y] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


1 0,1 0,1 2,2 x 10-4
2 0,1 0,2 19,8 x 10-4
3 0,2 0,2 19,8 x 10-4
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap X, terhadap Y dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi
Penyelesaian :

Orde reaksi terhadap X ( pakai data [X] Orde reaksi terhadap Y ( pakai data [Y]
dengan melihat data [Y] yang sama. dengan melihat data [X] yang sama.
m n
[ X ]2 V2 [Y ]1 V1
= =
[ X ]3 V3 [Y ]2 V2
m n
[0,1] 19,8 x 10−4 [0,1] 2,2 x 10−4
= =
[0,2] 19,8 x 10−4 [0,2] 19,8 x 10−4
m n
[1] [1] 1
= 1 =
[2] [2] 9

m = 0 m=2

orde total = m + n = 0 + 2 = 2
Tetapan ( Konstanta Laju reaksi ) Persamaan laju reaksi
( Ditentukan dengan menggunakan data
data percobaan 1, 2 atau 3 ) V = K [X]0 . [Y]2
V = K. 1. [Y]2
Contoh : dengan menggunakan data V = K. [Y]2
percobaan 1. V = 1,1 x 10-2 x [Y]2
V = K. [X]m . [Y]n
V = K. [X]0 . [Y]2
V = K. [Y]2
2,2 x 10-4 = K. [0,1]2
2,2 x 10-4 = K. [0,01]
2,2 x 10-4 = K. 2 x 10-2
2,2 x 10−4
K = 2 x 10−2 = 1,1 x 10-2
¿
¿

2. Pada reaksi : P2(g) + Q2(g) → 2PQ(g) diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut :

Percobaan ke - [P2] ( mol/L ) [Q2] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


1 0,1 0,05 2
2 0,1 0,2 32
3 0,2 0,2 128
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap P2, terhadap Q2 dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi

3. Pada reaksi : 2A(g) + B2(g) → 2AB(g) diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut :

Percobaan ke - [A] ( mol/L ) [B2] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


1 0,5 0,5 1,6 . 10-4
2 0,5 1,0 3,2 . 10-4
3 1,0 1,0 3,2 . 10-4
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap A, terhadap B2 dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi

4. Dari reaksi : 2Fe3+(aq) + 2S2-(aq) → S(s) + 2FeS(s) diperoleh data sebagai berikut :

Percobaan ke - [Fe3+] ( mol/L ) [S2-] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


1 0,1 0,1 2
2 0,2 0,1 8
3 0,2 0,2 16
4 0,2 0,3 54
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap Fe3+, terhadap S2- dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi

5. Dari reaksi : 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) diperoleh data sebagai berikut :

Percobaan ke - [NO] ( mol/L ) [Br2] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,10 12
3 0,1 0,20 24
4 0,2 0,05 24
5 0,3 0,05 54
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap NO, terhadap B2 dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi

6. Dari reaksi : 2NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O diperoleh data sebagai berikut :

Percobaan ke - [NO] ( mol/L ) [H2] ( mol/L ) V ( mol.L-1.S.-1 )


-3
1 2 x 10 2 x 10-3 4 x 10-6
2 4 x 10-3 2 x 10-3 8 x 10-6
3 6 x 10-3 2 x 10-3 12 x 10-6
4 4 x 10-3 6 x 10-3 24 x 10-6
5 4 x 10-3 8 x 10-3 32 x 10-6
Berdasarkan data tersebut, tentukan :
a. Orde reaksi terhadap NO, terhadap H2 dan orde total
b. Tetapan ( konstanta ) laju reaksi
c. Persamaan laju reaksi

Anda mungkin juga menyukai