Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISIS SEDIAAN FARMASI

Nama : Syari Sekar Suryandari


NIM : 17101105037
Kelas : Farmasi 2018 kelas B

Ekstraksi Cair-Cair Pemisahaan APC (Aspirin, Paracetamol, dan Kodein)

Untuk memisahkan obat campuran APC (Aspirin, Paracetamol, dan Kodein) strategi yang
dilakukan adalah dengan mengionkan ketiga obat tersebut secara bertahap dan memindahkannya
ke dalam fase air, yang selanjutnya melalui ekstraksi balik dengan pelarut organik diharapkan
akan menghasilkan suatu senyawa murni. Pelarut organik yang digunakan adalah Toluen (metal
benzena) yakni pelarut organik yang tidak larut air. Digunakan Toluen sebagai pelarut karena
ketiga senyawa obat tersebut dapat larut dalam pelarut ini, tidak bercampur dengan pelarut
lainnya, dan toluen mudah untuk diuapkan.
Tahap pertama yang dilakukan adalah tablet APC digerus kemudian dilarutkan dengan
Toluen, dan partikel-partikel yang tidak larut disaring (partikel yang tidak larut ini dapat berasal
dari eksipien tablet). Dalam tahap ini ketiga senyawa obat larut dalam Toluen dalam bentuk tidak
terionisasi.
Selanjutnya ditambahkan HCl (asam klorida) encer kedalam larutan tadi kemudian digojok
agar terjadi kontak antara fase HCl dengan fase toluen. Penambahan HCl ini dilakukan untuk
memisahkan Kodein dengan kedua senyawa lainnya yakni Aspirin dan Paracetamol. Parasetamol
mempunyai gugus fenol dan amida, sedangkan Aspirin mempunyai gugus karboksilat sehingga
keduanya adalah senyawa asam. Dan Kodein mempunyai gugus basa amina sehingga bersifat
basa. Penambahan HCl encer (asam) ini akan mengionkan Kodein (basa) sehingga kodein akan
dapat larut dalam air dan terpartisi ke dalam fase air sebagai Kodein-HCl (garam) sedangkan
Parasetamol dan Aspirin tetap berada di fase toluen karena keduanya tidak terionkan. Kemudian
fase toluen dipisahkan dari fase air.

A. Fase Air Kodein-HCl


Fase air yang mengandung Kodein-HCl dibasakan dengan menambahkan larutan basa kuat
NaOH, untuk membuat Kodein kembali ke bentuk yang tidak terionkan. Fase air ini
kemudian diekstraksi dengan pelarut Toluen yang baru, sehingga kodein akan masuk pada
fase toluen dan dapat diperoleh kodein murni dalam Toluen. Selanjutnya Toluen diuapkan
dan diperolehlah Kodein murni.

B. Fase organic (Parasetamol + Aspirin)


Fase toluen yang mengandung Aspirin dan Parasetamol ditambahkan NaHCO 3 (asam
bikarbonat) encer yang merupakan basa lemah. NaHCO3 (basa lemah) akan bereaksi dengan
gugus karboksilat pada Aspirin (asam) membentuk aspirin yang terionisasi yakni Aspirin-Na
(garam), sedangkan Paracetamol tetap berada dalam bentuk tidak terionisasi karena gugus
fenol dan amida pada parasetamol tidak cukup kuat bereaksi dengan NaHCO3. Aspirin-Na
(garam) larut dalam air dan terdispersi ke dalam fase air, sedangkan Paracetamol tetap berada
dalam fase organik.
 Fase Organik Parasetamol
Fase Toluen yang mengandung Parasetamol kemudian diuapkan dan diperoleh
Parasetamol Murni.
 Fase Air Aspirin-Na
Fase air yang mengandung Aspirin-Na diasamkan menggunakan HCl encer sehingga
Aspirin-Na akan kembali ke bentuk tidak terion. Selanjutnya dilakukan ekstraksi
dengan Toluen yang baru sehingga aspirin masuk ke dalam fase toluen. Kemudian
Toluen diuapkan dan diperoleh Aspirin Murni.

Anda mungkin juga menyukai