Anda di halaman 1dari 15

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH GUNUNG VESUVIUS

oleh :

BOLONG

R1C118 092

KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanawata’ala, atas


rahmat, ridho dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
salallahu Alaihi Wasallam, kepada keluarganya dan para sahabatnya yang telah membawa kita
pada kedamaian dan rahmat bagi semesta alam. tugas ini disusun untuk memenuhi .

Terwujutnya tugas ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan
membimbing penulis, baik dari segi moral maupun materi. Sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih banyak. Dalam penulisan tugas ini banyak sekali kekurangan, oleh
karena itu penulis selalu bersedia untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca yang
sifatnya membangun demi kelengkapan tugas ini.

Kendari, 12 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Tatanan Geologi ............................................................................................................
2.2 Riwayat Letusannya......................................................................................................
2.3 Jenis letusannya.............................................................................................................
2.4 Manfaat Dan Kerugian yang di timbulkan ...................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah tim arkeolog menguak bahwa para pekerja dari bangsa Romawi kuno, pada
zaman dahulu kala, memanfaatkan besi cair untuk memperbaiki jalan-jalan
di Pompeii sebelum letusan Gunung Vesuvius terjadi --pada tahun 79 Masehi.
sebuah gunung berapi di Italia saat ini, meletus pada tahun 79 M di antara salah satu letusan
gunung berapi yang paling mematikan dalam sejarah Eropa. Para sejarawan telah
mempelajari mengenai letusan ini dari catatan saksi mata Plinius yang Muda, seorang
administrator dan penyair Romawi.[1] Peristiwa ini menjadi asal mula penyematan
nama letusan gunung berapi tipe Vesuvian.
Gunung Vesuvius memuntahkan awan tefra dan gas mematikan hingga ketinggian 33
kilometer (21 mi), menyemburkan batuan cair, batuapung hancur, dan debu panas dengan
laju 1,5 juta ton per detik, yang akhirnya melepaskan energi termal 100.000 kali pengeboman
Hiroshima-Nagasak.

Beberapa permukiman Romawi lenyap dan terkubur di bawah semburan


piroklastik dan timbunan abu gunung berapi masif, yang paling terkenal
adalah Pompeii dan Herculaneum.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah defenisi tatanan Geologi?
2. Bagaimanakah riwayat letusannya ?
3. Apakah jenis letusannya?
4. Apakah manfaat dan kerugianannya?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Tatanan Geologi
2. Mengetahui riwayat letusannya
3. Mengetahui jenis letusannya
4. Mengetahui manfaat dan kerugian
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 TATANAN GEOLOGI

Gunung Vesuvius (bahasa Italia: Monte Vesuvio) adalah satu-satunya gunung


berapi aktif di Eropa Daratan yang terletak di sebelah timur Napoli, Italia. Pada tahun 79,
letusan gunung ini menghancurkan kota Pompeii.
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat
kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh
letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun
kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang
selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu
penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai
kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii
merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Gunung Vesuvius terkenal karena letusan dalam AD 79 yang menyebabkan
kehancuran Roma kota Pompeii dan Herculaneum dan kematian 10.000 hingga 25.000
orang. Gunung Vesuvius sempat membuat kota Pompeii tenggelam karena abu yang
keluar dari letusan gunung ini, abu gunung ini berkisaran mencapai 340° celcius
panasnya, menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dan kedahsyatan letusan gunung
ini menyebabkan kota Pompeii hilang terkubur.  Gunung ini telah meletus beberapa kali
dan saat ini dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling berbahaya
di dunia karena terdapat penduduk sebesar 3.000.000 orang yang tinggal di dekatnya dan
kecenderungan mereka tinggal ke arah ledakan (Plinian) letusan.

Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi aktif di daratan Eropa dan telah
menghasilkan beberapa letusan gunung berapi terbesar di benua itu. Terletak di pantai
barat Italia, menghadap Teluk dan Kota Napoli dan berada diatas kawah gunung berapi
Somma kuno. Vesuvius terkenal karena erupsinya pada 79 M yang menghancurkan kota-
kota Romawi Pompeii dan Herculaneum. Meskipun letusan terakhir gunung berapi
tersebut pada tahun 1944, tapi masih merupakan bahaya besar bagi kota-kota yang
mengelilinginya terutama kota metropolitan di Naples/Napoli.

Tektonik Setting

Vesuvius adalah bagian dari busur vulkanik Campania, garis gunung berapi yang
terbentuk di atas zona subduksi yang dihasilkan oleh konvergensi lempeng Afrika dan
Eurasia. Zona subduksiini membentang sepanjang semenanjung Italia, dan juga
merupakan sumber gunung berapi lain seperti Gunung Etna, Campi Flegrei, Vulcano dan
Stromboli.
Di bawah Vesuvius, bagian bawah lempeng subduksi telah robek dan terlepas dari
bagian atas lalu membentuk "slab window". Hal ini membuat batuan Vesuvius sedikit
berbeda secara kimianya dari bebatuan yang dihasilkan dari gunung berapi Campania
lainnya.

Kerucut yang dikenal sebagai Gunung Vesuvius mulai tumbuh di kaldera Gunung
Somma, yang terakhir meletus sekitar 17.000 tahun yang lalu. Sebagian besar batuan
yang dihasilkan dari erupsi Vesuvius adalah andesit, batuan beku intermediet (sekitar 53-
63% silika). Lava Andesit menciptakan letusan eksplosif pada berbagai skala, yang
menjadikan Vesuvius sebagai gunung berapi yang sangat berbahaya dan tidak dapat
diprediksi. Letusan bertipe strombolian dan aliran lava dari puncak dan celah samping
relatif kecil. Letusan Plinian (ledakan besar yang menciptakan kolom gas, abu dan batuan
yang dapat naik puluhan kilometer ke atmosfer) memiliki jangkauan yang jauh lebih
besar dan telah menghancurkan seluruh kota kuno di dekat Vesuvius dengan hujan abu
dan aliran piroklastik. Kondisi Vesuvius sementara ini relatif tenang, hanya aktivitas
seismik (gempa) kecil dan keluarnya gas fumarol dari kawah puncaknya, tetapi aktivitas
yang lebih dari itu bisa terjadi di masa depan.

2.2 RIWAYAT LETUSAN GUNUNG VESUVIUS


Gunung Vesuvius telah mengalami delapan letusan besar dalam 17.000 tahun
terakhir. Letusan pada 79 Masehi adalah salah satu letusan kuno paling terkenal di dunia
dan mungkin telah menewaskan lebih dari 16.000 orang. Abu, lumpur dan batu dari
letusan ini mengubur kota Pompeii dan kota Herculaneum. Pompeii terkenal dengan gips
abu panas yang terbentuk di sekitar korban letusan.

Mulai tahun 1631, Vesuvius memasuki periode aktivitas gunung berapi tetap,
termasuk aliran lava, letusan abu dan lumpur. Letusan besar yang terjadi pada akhir
1700-an, 1800-an dan awal 1900-an menciptakan lebih banyak celah (fissures), aliran
lava dan ledakan abu dan gas. Hal tersebut menyebabkan kerusakan/kehancuran pada
banyak kota di sekitar gunung berapi dan kadang-kadang memakan korban jiwa (letusan
1906 memakan lebih dari 100 korban). Letusan terbaru terjadi pada tahun 1944 selama
Perang Dunia II. Hal itu menyebabkan masalah besar bagi pasukan sekutu yang baru tiba
di Italia, ketika abu dan batu dari letusan menghancurkan pesawat mereka dan akhirnya
mereka terpaksa melakukan evakuasi di pangkalan udara terdekat.

Letusan Gunung Vesuvius 79


Kehancuran Pompeii dan Herculaneum (kr. 1821)
oleh John Martin

Gunung api : gunung Vesuvius

Tanggal : 24-25 Agustus (kemungkinan), 79 M

Jenis : Vesuvian

Lokasi : Campania, Italia
40°49′N 14°26′E:  40°49′N 14°26′E

VEI : 5

Dampak : Mengubur permukiman Romawi


di Pompeii, Herculaneum, Oplontis,
dan Stabiae.

Gunung Vesuvius memuntahkan awan tefra dan gas mematikan hingga ketinggian 33


kilometer (21 mi), menyemburkan batuan cair, batuapung hancur, dan debu panas dengan laju
1,5 juta ton per detik, yang akhirnya melepaskan energi termal 100.000 kali pengeboman
Hiroshima-Nagasaki.[2] Beberapa permukiman Romawi lenyap dan terkubur di bawah semburan
piroklastik dan timbunan abu gunung berapi masif, yang paling terkenal adalah Pompeii dan Her
culaneum.

Jumlah penduduk di kota-kota tersebut adalah 16.000-20.000 jiwa; jenazah sekitar 1.500
orang telah ditemukan di Pompeii dan Herculaneum, namun jumlah korban tewas keseluruhan
masih belum diketahui.
2.3 JENIS LETUSAN GUNUNG VESUVIUS

1. Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri:

1. seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus-
menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia,
Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali.

2. Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung api Stromboli di


Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya setiap 12 menit
kawah melontarkan material padat berupa pasir, batu, dan abu.

3. material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu Contoh tipe
letusan Stromboli yaitu Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
2. Letusan Tipe Vulkano

Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) cairan magma yang kental dan dapur magma
yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai
tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di
Jawa Timur, (2) besar kecilnya letusan didasarkan atas kekuatan tekanan dan kedalaman dapur
magmanya.(3) daya rusak cukup besar. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta
Gunung Semeru di Jawa Timur.
2.4 MANFAAT DAN KERUGIAN YANG DI TIMBULKAN

1. Menyuburkan Tanah
Adanya aktivitas vulkanisme dan abu vulkanik yang tercipta karena letusan kawah
atau gunung berapi mampu membuat tanah di sekitar lokasi kejadian jadi lebih
subur. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi mereka yang memiliki mata
pencahariaan sebagai petani.
 
2. Muncul Lahan Tambang Baru
Saat gunung atau kawah meletus, biasanya akan ada material lainnya yang ikut
keluar dari lahar. Material tersebut biasanya berupa bebatuan atau tambang bumi
lainnya.
 
3. Dijadikan Obyek Wisata
Siapa yang menyangka, pasca terjadinya letusan kawah atau gunung berapi ternyata
bisa menciptakan pemandangan yang indah, lho! Adanya sensasi bau belerang alami
dan bentuk kawah yang indah ternyata bisa jadi obyek wisata tersendiri buat para
wisatawan local maupun mancanegara.
 
4. Adanya Sumber Air Panas
Hasil letusan kawah atau gunung berapi juga bisa menciptakan geyser alias sumber
air panas. Pasalnya, geyser akan muncul secara berkala setelah
terjadinya letusan kawah atau gunung berapi. Psst.. sumber air panas ini dipercaya
memiliki manfaat untuk kulit!
 
5. Sebagai Penangkap Hujan
Dengan kesuburan tanah yang diciptakan dari lahar kawah atau gunung berapi, hal
ini akan menumbuhkan hutan yang lebat pula. Seperti yang kita tahu, hutan yang
lebat akan menjadi penyerap air hujan yang baik pula dan mampu menahan terjadinya
longsor.

 
6. Pembangkit Listrik
Energi panas yang timbul dari letusan kawah atau gunung berapi bisa dimanfaatkan
sebagai pembangki

Selain memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, gunung api dapat
pula menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa.
Untuk menghindari korban jiwa akibat letusan gunung api, maka dibangun
pos pengamatan gunung api, untuk mengamati aktifitas gunung tersebut. Bilamana ada
tanda-tanda bahwa gunung api tersebut dapat menimbulkan bencana, maka pos
pengamatan gunung api segera melaporkannya kepada masyarakat sekitarnya
melalui pemerintah setempat agar waspada dan dapat menghindar dari bahaya. Tanda-
tanda meningkatnya aktivitas gunung api ialah terjadi gempa, suhu udara sekitar
gunung meningkat, terjadi semburan lahar panas dan aktivitas mata air panas meningkat.
Bilamana tanda-tanda tersebut memberikan indikasi akan terjadi bencana alam, maka pos
pengamatan gunung api segera memberikan informasi kepada masyarakat sekitar gunung
dan menganjurkan agar waspada dan bila perlu penduduk sekitarnya harus
mengungsi. Salah satu gunung api yang rawan bahaya ialah Gunung. Merapi di Jawa
Tengah. Pada tahun 1930 terjadi letusan yang sangat dahsyat, menimbulkan awan pijar
yang sangat panas dan menelan korban jiwa sebanyak 1369 orang. Sampai saat ini
Gunung Merapi tetap aktif, pada beberapa tempat telah dibangun pos pengamatan yang
setiap saat siaga karena wilayah sekitarnya merupakan permukiman yang padat
penduduk.
Sekian Artikel tentang Manfaat dan Kerugian Gunung Api semoga bermanfaat 
BAB 111
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gunung Vesuvius (bahasa Italia: Monte Vesuvio) adalah satu-satunya gunung


berapi aktif di Eropa Daratan yang terletak di sebelah timur Napoli, Italia. Pada tahun 79,
letusan gunung ini menghancurkan kota Pompeii.
Gunung Vesuvius telah mengalami delapan letusan besar dalam 17.000 tahun
terakhir. Letusan pada 79 Masehi adalah salah satu letusan kuno paling terkenal di dunia
dan mungkin telah menewaskan lebih dari 16.000 orang. Abu, lumpur dan batu dari
letusan ini mengubur kota Pompeii dan kota Herculaneum. Pompeii terkenal dengan gips
abu panas yang terbentuk di sekitar korban letusan

Jenis letusan gunung Vesuvius memiliki dua tipe yaitu Letusan tipe Stromboli
dan Tipe vulkano
Selain memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, gunung api dapat
pula menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Martini, Kirk (September 1998). "Chapter 2: Identifying Potential Damage Events". Patterns of


Reconstruction at Pompeii. Pompeii Forum Project, Institute for Advanced Technology in the
Humanities (IATH), University of Virginia.

http://volcano.und.nodak.edu http://en.wikipedia.org/wiki/Mount_Vesuvius

http://en.wikipedia.org/wiki/Pompeii.htm

http://gunungapi.com/macam-macam-tipe-letusan-gunung-berapi.html

(Sumber : Geografi, Hal : 76-78, Penerbit : Erlangga.2004. Jakarta, Penulis : P.Ginting dkk

Jessica Ball is a graduate student in the Department of Geology at the State University of New
York at Buffalo. She also writes the Magma Cum Laude  blog.

Anda mungkin juga menyukai