NIM : 11180920000016
Kelas : 3B – Agribisnis
Tabel 1 : Jumlah dan Persentase Penduduk miskin tingkat Kota dan Desa di Indonesia
Berdasarkan table 1, dapat dilihat Jumlah dan Persentase Penduduk miskin tingkat
Kota dan Desa di Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan. Table tesebut juga
menunjukkan besarnya Jumlah dan Persentase Penduduk miskin cenderung berada di
pedesaan.
Secara umum, Jumlah dan Persentase Penduduk miskin tingkat Kota dan Desa di
Indonesia pada semester I (Maret) 2011 hingga semester I (Maret) 2013 mengalami
penurunan, dari 30,02 juta jiwa (12,49%) menjadi 28,07 juta jiwa (11,37%). Kemudian,
mengalami peningkatan dari semester I (Maret) 2013 ke semester II (September) 2013, yaitu
dari 28,07 juta jiwa (11,37%) menjadi 28,55 juta jiwa (11,47%). Selanjutnya, terjadi
penurunan dari semester II (September) 2013 ke semester II (September) 2014, yaitu dari
28,55 juta jiwa (11,47%) menjadi 27,73 juta jiwa (10,96%). Kemudian mengalami
peningkatan kembali dari semester II (September) 2014 ke semester I (Maret) 2015, yaitu
dari 27,73 juta jiwa (10,96%) menjadi 28,59 juta jiwa (11,22%). Dan terus mengalami
penurunan dari semester I (Maret) 2015 hingga semester 2 (September) 2017, yaitu dari
28,59 juta jiwa (11,22%) menjadi 26,58 juta jiwa (10,12%).
Gambar 1 : Pendapatan Nasional dan Pendapatan nasional per Kapita
Berdasarkan gambar 1, secara umum pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2017
tumbuh 6,53% menjadi Rp. 10.050,2 triliun dri tahun sebelumnya. Sementara pertumbuhan
rata-rata pendapatan nasional periode 2011-2017 sebesar 9,1%/tahun. Dengan jumlah
penduduk mencapai 261,89 juta jiwa., maka pndapatan nasional per kapita tahun lalu sebesar
38,38 juta, yang berarti naik 5,76% dari tahun sebelumnya. Untuk periode 2011-2017,
pendapatan per kapita nasional mengalami pertumbuhan rata-rata 7,67%/tahun.
Tabel 2 : Persentase Tenaga Kerja Formal Menurut Daerah Tempat Tinggal (Persen)
Berdasarkan tabel 2, persentase tenaga kerja formal cenderung lebih besar berada di
perkotaan. Di perkotaan pada tahun 2015 ke 2016, persentase tenaga kerja formal mengalami
penurunan yaitu dari 57,81% menjadi 56,31%. Sedangkan dipedesaan, pada tahun 2015 ke
2016, mengalami peningkatan yaitu dari 25,62% menjadi 27,38%. Kemudian, di perkotaan
pada tahun 2016 ke 2017, persentase tenaga kerja formal mengalami peningkatan yaitu dari
56,31% menjadi 57,28%. Sedangkan di pedesaan, pada tahun 2016 ke 2017, mengalami
penurunan yaitu dari 27,38% menjadi 26,95%. Selanjutnya, di perkotaan pada tahun 2017 ke
2018, persentase tenaga kerja formal mengalami penurunan kembali yaitu dari 57,28%
menjadi 56,71%. Sedangkan di pedesaan, mengalami peningkatan kembali yaitu dari 26,95%
menjadi 27,61%.
Kesimpulan