Anda di halaman 1dari 41

REPRODUCTION

SYSTEM PART III


BY. ARTER Y. SUPIT, S.PD
199008242014031001
SPERMATOZOA

▪ Spermatozoid berasal dari Bahasa


Yunani : σπέρμα (spèrma) yang artinya
semen / benih dan ζῷον (zóon) yang
artinya hidup.
▪ Sel sperma di produksi oleh organ
reproduksi pria.
▪ Ukuran kepala sperma 5µm x 3µm
dan panjang ekor 50µm
▪ Sel sperma akan dikeluarkan pada
saat ejakulasi bersamaan dengan
cairan lainnya yang diproduksi oleh
kelenjar aksesoris
SPERMATOZOA

▪ STRUKTUR SPERMATOZOA
▪ Berbentuk seperti kecebong
▪ Terdiri atas bagian :
▪ KEPALA
▪ Berbentuk lonjong
▪ Mengandung nucleus
▪ Bagian AKROSOM mengandung enzim
HIALURONIDASE dan AKROSIN
▪ MIDPIECE
▪ Bagian yang mengandung mitokondria
▪ Berperan dalam memberikan energy bagi
sperma untuk berenang
▪ EKOR
▪ Berupa FLAGELLA (alat gerak) yang
mendorong sperma dengan kecepatan 30
inci/jam
Spermatogenesis

▪ Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma


▪ Terjadi pada bagian TUBULUS SEMINIFERUS pada TESTIS.
▪ Satu testis memiliki kurang lebih 250 lobus (ruang) tubulus
seminiferous
▪ Pembentukan sperma diatur oleh suatu system hormonal
▪ LUTEINEZING HORMONE (LH)
▪ Merangsang sel Leydig untuk memproduksi hormon testosteron
▪ FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH)
▪ Merangsang sel sertoli untuk memproduksi ABP (ANDROGEN
BINDING PROTEIN) yang memacu spermatogonium memulai
spermatogenesis
▪ GROWTH HORMONE (GH)
▪ Mengatur pembelahan awal spermatogonia
Spermatogenesis

▪ Proses pembentukan sperma meliputi 3


tahapan :
1. Fase pertumbuhan
2. Fase pembelahan
3. Fase differensiasi / pematangan
Satu spermatogonium akan membelah
menghasilkan 4 spermatid
 SPERMIOGENESIS adalah proses
pendewasaan / pematangan spermatid
menjadi sel sperma yang siap membuahi
Pria akan tetap memproduksi sperma
sampai tua. Namun kualitasnya akan
semakin menurun
Spermatogenesis

▪ Untuk mengetahui kelainan pada sperma perlu dilakukan analisa sperma


▪ Kelainan pada sperma akan berujung pada INFERTIL (kemandulan)
▪ Yang diperhatikan dalam analisis sperma adalah batas – batas normal sperma
▪ Sperma yang normal disebut NORMOZOOSPERMIA
▪ Yang diamati dalam analisis sperma adalah :
1. LIQUEFACTION (sperma yang kental akan mencair) dalam waktu 15-20 menit suhu kamar
2. VOLUME SPERMA (normal : 2-3 ml)
3. BAU SPERMA (bau yang khas seperti bunga Akasia. Jika berbau busuk menandakan ada
infeksi)
4. pH 7,2 – 7,8
5. Warna sperma (putih keruh keabu-abuan)
6. Kekentalan (VISKOSITAS)
OVUM

▪ Sel telur (ovum) di produksi oleh


kelenjar kelamin pada wanita
(ovarium)
▪ Sel telur berdiameter 145µm
▪ Sel sperma akan dikeluarkan pada
saat ejakulasi bersamaan dengan
cairan lainnya yang diproduksi oleh
kelenjar aksesoris
▪ Wanita memiliki stok ovum dalam
ovariumnya. Jika stok habis wanita
akan memasuki masa MENOPAUSE
OOGENESIS

▪ OOGENESIS adalah proses pembentukan


sel sperma.
▪ Terjadi di dalam ovarium
▪ Oogenesis dipengaruhi oleh hormone :
▪ Follicle Stimulating Hormone (FSH)
▪ Menstimulasi pematangan folikel di dalam
ovarium
▪ Luteinizing Hormone (LH)
▪ Memproduksi hormone estrogen dan
progesterone yang berperan dalam ovulasi

▪ 1 oogonium akan membelah menjadi 1


ovum dan 3 badan polar.
Add a Slide Title - 1
OOGENESIS

▪ Sel telur yang telah diproduksi akan mengalami 2 kemungkinan.


▪ Kemungkinan pertama, sel telur tersebut tidak akan dibuahi oleh sel sperma.
Sel telur yang tidak dibuahi akan dikeluarkan lewat proses MENSTRUASI.
▪ Kemungkinan kedua, sel telur tersebut akan dibuahi oleh sel sperma. Hasil
pembuahan ini akan menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang
dalam uterus / Rahim.
MENSTRUASI
MENSTRUASI

▪ Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan


pendarahan dan terjadi setiap bulan kecuali pada saat kehamilan
▪ Menstruasi terjadi pada wanita yang telah memasuki masa pubertas
▪ Dengan demikian wanita yang telah menstruasi memiliki kemungkinan untuk hamil.
▪ Menstruasi akan berakhir pada saat wanita memasuki masa MENOPAUSE
▪ Normalnya berlangsung selama 3-7 hari dengan 30mL – 80mL darah yang dikeluarkan
setiap harinya
▪ Dipengaruhi oleh hormone :
▪ GnRH (Gonadotrophin Relasing Hormone)
▪ FSH
▪ LH
▪ Estrogen
▪ Progesteron
MENSTRUASI

▪ TAHAPAN MENSTRUASI
▪ FASE MENSTRUASI
▪ FASE FOLIKULER
▪ FASE OVULASI
▪ FASE LUTEAL
MENSTRUASI

▪ FASE MENSTRUASI
▪ Ditandai dengan peluruhan dinding
Rahim yang berisi pembuluh darah
dan cairan lendir
▪ Fase ini terjadi ketika sel telur tidak
dibuahi dan tidak terjadi kehamilan
MENSTRUASI

▪ FASE FOLIKULER
▪ Fase ini terjadi ketika GnRH menstimulasi
otak untuk mensekresikan FSH
▪ FSH akan merangsang ovarium untuk
menghasilkan folikel yang berisi sel telur
yang belum matang
▪ Folikel akan terus berkembang
bersamaan dengan sel telur selama 16
hari
▪ Folikel yang sementara berkembang akan
mengeluarkan hormone estrogen
▪ Hormon estrogen akan merangsang
penebalan dinding Rahim (endometrium)
MENSTRUASI

▪ FASE OVULASI
▪ Terjadi ketika ovarium melepaskan sel
telur yang sudah matang ke tuba fallopi.
▪ Sel telur akan keluar dari ovarium ketika
kadar LH mencapai puncaknya
▪ Sel telur yang siap dibuahi akan berjalan
menuju Rahim dan siap dibuahi oleh sel
sperma
▪ Jika tidak dibuahi sel telur akan melebur
24 jam setelah OVULASI
▪ OVULASI adalah proses pengheluaran sel
telur
▪ Umunya ovulasi terjadi pada hari ke 14
MENSTRUASI

▪ FASE LUTEAL
▪ Sel telur yang sudah matang akan berubah
menjadi korpus luteum
▪ Korpus luteum akan mengeluarkan hormone
estrogen dan progesterone unutk menjaga agar
dinding uterus tetap tebal.
▪ Jika hamil, wanita akan mengeluarkan hormon
HCG (Human Chorionic Gonadotrophe) untuk
menjaga agar korpus luteum tetap ada dalam
ovarium sehingga dinding uterus tidak meluruh
▪ Jika tidak hamil, korpus luteum akan meluruh
sehingga kadar estrogen dan progesterone
menurun
▪ Penurunan kadar estrogen dan progesterone
akan menyebabkan dinding uterus meluruh dan
memasuki masa menstruasi
Add a Slide Title - 1
FERTILISASI
(PEMBUAHAN)
FERTILISASI

▪ Fertilisasi adalah peleburan gamet


jantan dan gamet betina
▪ Hasil dari fertilisasi adalah zigot.
▪ Fertilisasi / konsepsi / fekundasi /
singami / pembuahan
▪ Fertilisasi terjadi di bagian ¾ tuba
fallopi
▪ 1 sel telur hanya akan dibuahi oleh 1
sel sperma
FERTILISASI

▪ Dari jutaan sperma yang diejakulasikan oleh pria hanya satu yang akan berhasil
membuahi satu sel telur.
▪ Tahapan fertilisasi :
▪ Pematangan sel gamet
▪ Ovulasi dan ejakulasi
▪ Kapasitasi spermatozoa
▪ Perlekatan spermatozoa
▪ Reaksi akrosom
▪ Penetrasi zona pelusida
▪ Peleburan membran sel gamet
▪ Perlindungan dari sperma lain
▪ Difusi sperma dan ovum
FERTILISASI

▪ Pematangan gamet
▪ Sel sperma dimatangkan di epididymis
▪ Sel telur dimatangkan di dalam ovarium
▪ Ovulasi dan ejakulasi
▪ Ovulasi adalah pengeluaran sel telur dari dalam
ovarium
▪ Ovulasi mengeluarkan 1 sel telur yang siap dibuahi
▪ Ejakulasi adalah pengeluaran sel sperma dari dalam
penis
▪ Ejakulasi pada saat penis berada di dalam vagina
untuk memaksimalkan kerja dari sperma
▪ Ejakulasi mengeluarkan 120 juta sel sperma yang
siap membuahi
FERTILISASI

▪ KAPASITASI SPERMA
▪ Selama proses
penyelaman sperma
didalam organ
kewanitaan, sperma
akan mengalami
kapasitasi.
▪ Kapasitasi adalah
proses penyesuaian sel
sperma di dalam Rahim
dengan cara melepas
selubung glikoprotein
▪ Dalam proses ini banyak
sperma yang akan mati.
FERTILISASI

▪ Pelekatan spermatozoa
▪ Setelah mengalami kapasitasi, sperma akan
melekatkan dirinya pada zona pelusida ovum
▪ Zona pelusida adalah bagian terluar dari sel
telur.
▪ Fungsi pelekatan ini adalah untuk memastikan
bahwa jumlah kromoson sel sperma sama
dengan jumlah kromosom sel telur.
▪ Jika jumlah kromosom tidak sama, maka
sperma tidak akan bias melekat pada sel telur
apalagi membuahi.
▪ Hal ini juga menjadi dasar mengapa beda
spesies tidak akan terjadi kehamilan.
FERTILISASI

▪ Reaksi akrosom
▪ Sebelum sperma memasuki zona pelusida, sperma
akan mengalami reaksi akrosom.
▪ Reaksi akrosom adalah reaksi dimana sel sperma
akan mengalami proses pelepasan enzim hidrolitik
untuk mencerna zona pelusida sehingga dapat
masuk
▪ Penetrasi zona pelusida
▪ Zona pelusida yang telah diinduksi oleh reaksi
akrosom akan dapat ditembus oleh sperma.
▪ Peleburan sel sperma
▪ Sel sperma yang berhasil menembus zona pelusida
akan masuk kedalam sitoplasma sel telur dengan
cara melepaskan ekornya
▪ Hanya bagian kepala yang masuk kedalam sel telur
FERTILISASI

▪ Perlindungan dari sperma lain


▪ Kepala sperma yang masuk akan mengaktivasi
sel telur untuk melanjutkan proses
pembelahan.
▪ Aktivasi sel telur juga akan mencegah
terjadinya POLISPERMIA (masuknya sel sperma
lain)
▪ Difusi sel sperma dan sel telur
▪ Setelah sel telur diaktivasi, dinding bagian
dalam sel telur akan membentengi diri dari
sperma lain
▪ Gamet jantan dan betina akan melebur
menjadi satu membentuk zigot
KEHAMILAN
Add a Slide Title - 1
KEHAMILAN

▪ 2 minggu setelah fertilisasi zigot akan


membelah dengan cepat.
▪ Sel-sel tersebut akan terus tumbuh dan
menghasilkan enzim proteolitik yang akan
membentuk ari-ari (plasenta)
▪ Perkembangan embrio terjadi di dalam Rahim
(Uterus) dimana embrio tersebut akan tertanam
didinding Rahim
▪ Janin akan dilahirkan setelah 38 minggu
setelah pembuahan
▪ Perkembangan janin dibagi menjadi 3
trisemester
▪ Trisemester pertama adalah masa yang paling
rentan bagi janin
KEHAMILAN

▪ Gejala utama kehamilan :


▪ Mual dan muntah
▪ Sering merasa lelah berlebihan
▪ Munculnya nafsu atas makanan tertentu
▪ Sering ke kamar mandi pada malam hari untuk
buang air kecil
▪ Hal yang paling efektif untuk menentukan
seorang wanita hamil adalah kadar hormone
HCG pada darah atau Urine
▪ Munculnya tanda Chadwick (vagina, kemaluan
dan saluran Rahim akan menghitam
Add a Slide Title - 1
PERSALINAN
PERSALINAN

▪ Setelah mengalami fase kehamilan, wanita akan memasuki masa persalinan


▪ Saat persalinan, uterus perlahan menjadi peka dan akhirnya berkontraksi
▪ Peningkatan aktivitas uterus dipengaruhi oleh 2 hal :
▪ Faktor hormonal (dipengaruhi hormone)
▪ Estrogen (dihasilkan plasenta)
▪ Oksitosin (dihasilkan hopofisis ibu dan janin)
▪ Prostaglandin (dihasilkan membrane janin)
▪ Relaksin (dihasilkan korpus luteum dan plasenta)
▪ Faktor mekanik
▪ relaksasi otot – otot Rahim dan serviks
▪ Faktor-factor tersebut akan menyebabkan pecahnya Amnion (Ketuban)
▪ Pecahnya ketuban akan menyebabkan kepala janin merenggangkan serviks sehingga
kontraksi akan berlanjut
Add a Slide Title - 1
ABORSI

▪ ABORSI adalah salah satu tindakan medis


untuk mengakhiri kehamilan.
▪ Aborsi biasanya dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa ibu, karena janin
memiliki kelainan dan mengancam kehidupan
ibunya.
▪ Aborsi menjadi tindak pidana apabila
dilakukan oleh wanita dan pasangannya yang
belum menikah
▪ Aborsi yang dilakukan secara sengaja tanpa
bantuan dokter akan mengakibatkan
kerusakan pada Rahim dan organ kelamin
wanita lainnya dan dapat berimbas pada
KEMATIAN wanita tersebut.
MENYUSUI

▪ Wanita dilengkapi dengan kelenjar mamae


(payudara)
▪ Payudara memproduksi ASI
▪ ASI (air susu ibu) adalah susu yang diproduksi
ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan
sumber gizi utama bayi
▪ ASI diproduksi karena pengaruh hormone
Prolactin dan Oxytosin setelah kelahiran bayi
▪ ASI yang pertama keluar dari payudara disebut
KOLOSTRUM
▪ Kolostrum banyak mengandung
immunoglobulin A (IgA) yang berperan untuk
pertahanan tubuh bayi melawan penyakit
▪ Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai
berusia 1 tahun
Tugas

1. Bagaimana proses menstruasi pada wanita?


2. Bagaimana proses terjadinya anak kembar pada kehamilan
wanita?
3. Usia dibawah 22 tahun organ reproduksinya (pria dan wanita)
masih dalam proses perkembangan. Apa yang akan terjadi pada
organ reproduksi jika melakukan persetubuhan daibwah usia 22
tahun? Berikan pendapatmu !
4. Apa tanggapan anda terkait proses aborsi yang dilakukan oleh
pasangan diluar nikah?
5. Berikan tanggapan anda terkait pentingnya ASI bagi anak !

Anda mungkin juga menyukai