Anda di halaman 1dari 3

Sel sperma

Spermatogenesis

Produksi sperma terjadi di dalam testis, sel sperma yang belum matang disebut spermatogonia,sel
ini mulai mengalami mitosis pada saat laki-laki memasuki masa pubertas, rata-rata pada usia 13
tahun. Setelah mengalami mitosis, sperma akan berdiferensiasi dan menjadi sperma yang matang.
Dari spermatogonia diubah menjadi spermatosit primer, kemudian mengalami meiosis menjadi
spermatosit sekunder,setelah beberapa hari akhirnya diubah menjadi spermatid dan menjadi
spermatozoa. Dalam tahap perubahan dari spermatosit hingga spermatid, 46 kromosom (23 pasang
kromosom) dari spermatosit dibagi, sehingga 23 kromosom untuk masing-masing spermatid.
Sehingga dalam pembuahan, karakteristik janin setengah gen dari kromosom ayah dan setengah gen
dari kromosom ibu. Seluruh periode spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari.

Kromosom seks

Dalam setiap spermatogonium, 23 pasang kromosom membawa informasi genetik yang menentukan
jenis kelamin setiap keturunan. Terdiri dari kromosom X, yang disebut kromosom perempuan dan
kromosom Y, kromosom laki-laki. Selama pembelahan meiosis, kromosom Y mengisi satu spermatid
menjadi sperma jantan dan kromosom perempuan X mengisi spermatid yang lain menjadi sperma
betina. Jenis kelamin keturunan ditentukan dari jenis sperma yang membuahi sel telur, apabila sel
serma yang membuahi mengandung kromosom Y, maka jenis kelamin keturunan adalah laki-laki,
apabila sel sperma yang membuahi mengandung kromosom X, maka jenis kelamin keturunan adalah
perempuan.

Karakteristik sperma

Ketika spermatid pertama kali terbentuk, masih ada karakteristik sel epitel yang emudian
berdiferensiasi da mengalami elongasi menjadi spermatozoa. Sehingga bagian sperma terdiri dari
keppala dan ekor. Bagian kepala mengandung inti sel, sitoplasma dana dilapisi membran sel tipis
dipermukaannya. Dibaggan luar ada penutup lapisan yang cukup tebal disebut akrosom yang
terbentu dari badan golgi. Akrosom mengandung enzim hyaluronidase (yang dapat mencerna
proteoglikan) dan enzim proteolitik yang kuat (yang dapat mencerna protein). Enzim ini memiliki
peran penting saat pembuahan, yang memungkinkan sperma untu memasuki sel telur dan
membuahi. Ekor sperma disebut flagel, memiliki tiga komponen utama terdiri dari aksoneme, mirip
silia, kedua membran ttiiipis yang menutupi aksoneme, kemudian tubuh ekor yang terdiri dari
mitokondria di sekelilingnya. Pergerakan sperma bergantung pada motilitas sperma. Umber energi
untuk pergerakan sperma berasal dari ATP. Sperma normal dapat bergerak dalam media cair dengan
kecepatan1-4mm/menit. Hal ini memungkinkan sperma melewati saluran reproduksi perempuan
dan membuahi sel telur.

Pematangan sperma dalam Epididimis

Setelah terbentuk di tubulus semiferus, sperma membutuhkan waktu beberapa hari untuk melewati
tubulus epididimis sepanjang 6 m. Sperma yag berasal dari tubulus seminiferus adalah nonmotil
yaitu tidak daapat membuahi sel telur,baru setelah 18-24 jam dalam epididimis, sperma mampu
melakukan motilitas atau pergerakan yang masih dihambat oleh protein dalam cairan epididimis
sampai terjadinya ejakulasi.
Penyimpanan sperma

Dua testis mampu memproduksi hingga 120 juta sel sperma setiap hari. Sebagian kecil disimpan di
epididimis dan sebagian besar di dalam vas deferens. Sperma dapat tetap disimpan, dijaga
kesuburannya setidaknya selama satu bulan. Selama masa penyimpanan, sperma bersifat tidak aktif,
dengan aktifitas seksual dan ejakulasi tingkat tinggi penyimpanan mungkin tidak lebih dari beberapa
hari. Setelah ejakulasi, sperma menjadi motil dan mampu membuahi sel telur, suatu proses yang
disebut pematangan. Sel-sel sertoli dan epitel epididimis mengeluarkan cairan nutrisi khusus yang
diejakulasi bersama dengan sperma. Cairan in mengandung hormon (termasuk testosteron dan
estrogen),enzim, dan nutrisi khusus yang penting untuk pematangan sperma.

Fisiologi sperma matang

Sperma motil dan subur yang normal mampu bergerak lambat melalui media cair dengan kecepatan
1-4 mm/menit. Aktivitas sperma meningkat dalam media netral dan sedikit basa, seperti yang ada
dalam semen ejakulasi, tetapi sangat rentan dalam media asam. Media asam yang kuat
menyebabkan kematian sperma dengan cepat. Aktvitas sperma meningkat secara nyata dengan
meningkatnya suhu, tetapi laju metabolisme menyebabkan kehiidupan sperma sangat singkat.
Sperma dapat hidup hingga berminggu-minggu dalam testis, namun sperma yang mengalami
ejakulasi di saluran genital hanya bertahan perempuan hidup 1-2 hari.

Fungsi vesikula seminalis

Vesikula seminalis berbentuk tabung berliku-liku dengan epitel sekretorik yang mengeluarkan cairan
yang mengandung banyak fruktosa, asam sitrat, dan zat gizi lainnya, sejumlah besar prostaglandin
dan fibrinogen. Selama proses ejakulasi, masing-masing vesika seminalis mengosongkan isinya ke
dalam saluran ejakulasi segera setelah vas deferens mengosongkan sperma. Hal ini sangat
menambah sebagian besar cairan mani agar memiliki nutrisi yang cukup untuk sperma ejakulasi
sampai salah satu sperma dapat membuahi sel telur. Prostaglandin diyakini dapat membantu
pembuahan dengan dua cara yaitu dengan bereaksi terhadap lendir serviks untuk lebih reseptif
terhadap pergerakan sperma dan menstimulus gerakan peristaltik di uterus dan tuba fallopii untuk
memindahkan ejakulasi sperma menuju ovarium (beberapa sperma mencapai ujung atas saluran
tuba dalam 5 menit).

Fungsi kelenjar prostat

Kelenjar prostat mengeluarkan cairan tipis seperti susu yang mengandung kalsium,ion sitrat, ion
fosfat, enzim pembekuan, dan profibrinolysin. Selama ejakulasi, kantung kelenjar prostat
berkontraksi secara simultan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan susu yang tipis dari
kelenjar prostat menambah lebih banyak bagian semen. Karakteristik yang sedikit basa dari cairan
prostat cukup penting untuk keberhasilan pembuahan sel telur, karena cairan vas deferens relatif
bersifat asam karena adanya asam sitrat dan produk akhir metabolisme sperma, akibatnya
membantu menghambat kesuburan sperma. Juga cairan vagina perempuan bersifat asam (pH 3,5-
4,0). Sperma tidak menjadi motil optimal sampai pH cairan di sekitrnya naik menjadi 6,0-6,5. Cairan
prostat yang sedikit basa membantu menetralkan keasaman cairan vagina selama ejakulasi sehingga
meningkatkan motilitas dan kesuburan sperma.
Cairan Semen

Dalam ejakulasi, semen yang dikeluarkan mengandung ciran dan sperma dari vas deferens (sekitar
10%),cairan dari vesikula seminalis (hampir 60%), cairan dari kelenjar prostat (sekitar 30%) dan
sebagian kecil lendir dari kelenjar bulbouretrhral. Fungsi dari cairan semen adalah untuk
membersihkan sperma melalui saluran ejakulasi dan uretra. pH rata-rata cairan semen adalah sekitar
7,5. Cairan prostat membuat cairan semen tampak seperti susu, dan cairan dari vesikula seminalis
dan kelenjar bulbouretrhal membuat konsistensi cairan semen kental berlendir. Enzim dari kelenjar
prostat menyebabkan fibrinogen dari cairan vesikula seminalis untuk membentuk koagulum fibrin
yang lemah yang menahan semen di daerah yang lebih dalam dari vagina. Koagulum adalah bentuk
dari sperma normal saat ejakulasi, kemudian selama 15-30 menit berikutnya larut pada saat
bersamaan sperma menjadi sangat motil.

“Kapasitasi” spermatozoa

Kapasitasi spermatozoa adalah kemampuan sperma untukmenembus ovum. Meskiun spermatelah


matang ketika keuar dari epididimiss, namun masih dihambat oleh beberapa protein dari sel epitel.
Karena itu ketika pertama kali keluar dari cairan semen, sperma tidak motil dan tidak dapat
membuahi sel telur. Namun pada saat sperma berada dalam saluran reproduksi perempuan, terjadi
pengaktifan sperma yang disebut dengan kapasitasi spermatozoa. Membutuhkan waktu 1-10 jam.
Beberapa proses pengaktifan tersebut adalah :

1. Cairan tuba falopi dan uterus menghilangkan berbagai faktor penghambat yang menekan
aktivitas sperma
2. Akrosom pada kepala sperma menjadi lemah
3. Akrosom pada kepala sperma yang menjadi lemah memungkinkan untuk sperma dapat
melepaskan enzim lebih cepat dan dapat dengan mudah menembus ovum yang dilindungi
oleh zona pellucida itu.

Ketika sperma mencapai zona pellucida sel telur, seluruh akrosom larut dan semua enzim akrosom
dilepaskan. Dalam 30 menit berikutnya, sel sperma dan sel telur bersatu untuk membentuk sel
tunggal. Pada saat yang sama materi genetik sperma dan sel telur bergabung untuk membentuk sel
genom yang baru, kemudian embrio mulai berkembang. Hanya satu sperma saja yang dapat
membuahi sel telur, dikarena ketika sperma pertma telah berhasil menembus zona pellucida dan
membuahi sel telur, terbentuk granula kortikal yang membuat sperma lain tidak dapat menembus
ovum.

Anda mungkin juga menyukai