Anda di halaman 1dari 2

1.

Tugas Hidup Manusia

Dalam Islam, setidak-tidaknya terdapat tiga tujuan penciptaan


manusia. alquran surah adz-Dzariyat ayat 56 menerangkan tujuan pertama. Artinya,
“Dan Aku (Allah) tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” Dengan demikian, fitrah kemanusiaan adalah menjadi hamba
Allah SWT. Sifat menghamba tidak boleh ditujukan kepada siapapun selain Allah
Ta’ala.

Tugas kedua berkaitan dengan konteks kehidupan empiris. Dalam surah al-Baqarah
ayat 30 dijelaskan tentang tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Surah yang sama memuat dialog antara Allah dan para malaikat tentang penciptaan
manusia. Terjemahannya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’
Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan
berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’”

Maknanya, di muka bumi hidup berbagai macam makhluk. Namun, hanya manusia
yang menyandang fungsi pemimpin. Manusia dapat memanfaatkan segala yang
tumbuh di atas bumi untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimanapun, manusia mesti
mengelola sumber daya dengan penuh tanggung jawab. Allah menciptakan
keteraturan di muka bumi. Maka dari itu, manusia tidak boleh merusak harmoni yang
sudah diciptakan-Nya.

Tugas ketiga adalah berdakwah. Hal ini terutama diemban bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah SWT. Yang didakwahkan adalah Islam, sebagai satu-satunya
agama yang diridhai di sisi Allah Ta’ala.

Dakwah yang dilakukan dapat melalui lisan dan perbuatan. Sasarannya dimulai dari
diri sendiri, keluarga, karib kerabat, dan komunitas setempat. Dakwah yang
dijalankan tidak boleh dengan paksaan atau penghakiman. Dengan menarik simpati,
orang-orang akan tertarik untuk mendalami agama ini.
2. Konsep Agama Islam dan Kehidupan Beragama

3. Konsep Agama Islam tentang sakit

Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh
Sang Pencipta Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya.
Sabda Rasulullah SAW yang artinya "Dan sesungguhnya bila Allah SWT
mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha
menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa
yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT" (H.R. Ibnu
Majah dan At Turmudzi). Sakit juga dapat dipandang sebagai peringatan dari
Allah SWT untuk mengingatkan segala dosa-dosa akibat perbuatan jahat yang
dilakukannya selama hidupnya. Pada kondisi sakit, kebanyakan manusia baru
mengingat dosa-dosa dari perbuatan jahatnya dimasa lalu. Dalam kondisi sakit
itulah, kebanyakan manusia baru melakukan taubat dengan cara memohon
ampunan kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan
jahatnya di kemudian hari.  Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit
apabila tidak menurunkan juga obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan
oleh  Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: ‫ َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ دَا ًء إِاَّل أَ ْن َز َل لَ ُه شِ َفا ًء‬ -Allah swt
tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR  Bukhari). Bila
dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah Swt berupa
penghapusan dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk
menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana sebuah hadits yang
diriwayatkan Imam Muslim, "Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari
penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut)
kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan
daunnya." Sementara bagi Umat Islam lainnya yang berada dalam kondisi sehat
dianjurkan oleh Allah Swt untuk menjenguk saudara seiman yang menderita
sakit. Apabila orang yang sehat minta didoakan dari orang yang sakit, maka Allah
Swt berjanji akan mengabulkannya. Hal ini diriwayatkan Asy-Suyuti, "Jika kamu
menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada Allah untukmu,
karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat."

Anda mungkin juga menyukai