Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PERILAKUKEWIRAUSAHAAN

PENGUSAHA PRODUK UNGGULAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


KABUPATEN LUMAJANG

Andri Bachtiar
Department of Management FEB UMM
E-mail: Andribachtiar1105@gmail.com

ABSTRACT

The research aims to determine the characteristics of the individual entrepreneur's


flagship product in small and medium enterprises Lumajang. Analysis tools used is
the range of scale and cross tabulation. The result indicated that entrepreneur’s
characteristic were high responsible, seeking an opportunities, resistant to risks
and uncertainties, confidence, creative and flexible, require quick feedback, high
energy level, motivation to excel, future-oriented, always learn from failure, and
the ability to lead. The characteristics of entrepreneurial attitudes and behaviors
are still need to increase in order to compete with others.

Keywords: Individual Characteristics, Behavior, UKM

PENDAHULUAN yang semakin mahal. Berbagai ide


Kondisi perekonomian di bisnis bermunculan dan di diskusikan
Indonesia di berbagai bidang dalam berbagai forum pertemuan baik
belakangan ini tidak menunjukkan formal maupun informal. Sebagian
perubahan berarti, kebijakan ide tersebut memang hanya
pemerintah masih simpang siur, merupakan “mimpi yang indah”
hukum semakin tidak jelas, musibah tetapi sebagian lagi ditanggapi
di mana-mana, dan kondisi sosial dengan antusiasme yang tinggi. Dari
semakin tidak menentu. Di bidang hal ini terlihat bahwa masyarakat kita
ekonomi, tidak ada perubahan kearah justru merasa terpacu ketika
yang lebih baik, PHK tetap dihadapkan pada suatu krisis yang
berlangsung karena banyak berkepanjangan dan mencoba untuk
wirausahawan tidak lagi berminat bangkit.
memulai atau mengembangkan Sumbangan kewirausahaan
usahanya, dan para investor asing terhadap pembangunan ekonomi
sudah banyak yang memutuskan suatu negara tidaklah disangsikan
untuk memindahkan usahanya ke lagi. Suatu negara agar dapat
negara lain yang lebih menjanjikan. berkembangdan dapat membangun
Di sisi lain, jumlah populasi dengan secara ideal, harus
usia produktif tidak bisa begitu saja memilikiwirausahawan sebesar 2%
menganggur. Hidup tetap harus dari jumlah penduduk. Sektor
berjalan dan penghasilan tetap mesti Wirausaha ini menjadi sangat
dicari untuk menutupi biaya hidup strategis, karena potensinya yang

13
14

besar dalam menggerakkan kegiatan adalah keripik pisang, dan kerajinan


ekonomi masyarakat dan sekaligus perak Jokarto.
menjadi harapan sumber pendapatan Usaha Kecil Menengah yang
sebagian besar masyarakat serta menghasilkan produk kripik pisang di
menyerap tenaga kerja baru. Kecamatan Senduro adalah sentra
Sebagaimana diketahui angka usaha kripik pisang terbesar di
pengangguran yang cukup besar di Kabupaten lumajang yang mampu
Indonesia dikarenakan Perusahaan menyediakan lapangan pekerjaan
besar tidak bisa menyerap angkatan bagi warga setempat, usaha kecil
kerja baru, sementara usaha kecil dan yang terletak di Desa Burno ini masih
menengah masih sangat sedikit untuk menggunakan cara tradisional dalam
menyerap angkatan kerja yang pengolahannya, meski dalam
banyak, sektor UKM juga memilik pengolahannya menggunakan
masalah dalam sistem semifabrikasi, dengan jumlah
manajemennya. wirausahawan 25 orang setiap
Perkembangan Usaha Kecil bulannya UKM menghasilkan 165
dan Menengah di Kabupaten ton dengan Merk UKM Burnosari,
Lumajang belakangan ini cukup pemasaran keripik pisang ini
menunjukkan perkembangan yang mencapai beberapa kota di Jawa
baik, hal ini dapat dilihat dari semakin Timur maupun di luar provinsi
bertambahnya pelaku usaha kecil dan termasuk Jakarta dan juga sudah
menengah. Kabupaten Lumajang menembus pasar luar negeri yang
yang berjuluk sebagai kota Pisang diantaranya Hongkong dan Singapura
tidak terlepas dari usaha kecil yang yang mencapai Rp 22 milliar.
berbahan baku pisang, dan tentunya Produk unggulan yang kedua
banyak produk unggulan yang adalah kerajinan perak Lumajang
dihasilkan oleh kabupaten Lumajang, yang sudah terkenal bahkan sampai
Dari data situs resmi Kabupaten ke manca negara, sejauh ini kerajinan
Lumajang di www.lumajang.co.id perak Lumajang termasuk yang
saat ini jumlah wirausahwan di terbesar selain kerajinan perak kota
Kabupaten Lumajang mencapai 23% Gedhe di Jogjakarta dan kerajinan
tapi hanya 0,05% yang menjadi perak Celuk di Bali, ada lima
wirausahawan modern dalam artian kecamatan di Lumajang yang menjadi
yang mampu mengatur usahanya sentra kerajinan perak dengan jumlah
menjadi usaha yang mempunyai wirausahawan 20 yang tersebar di
prospek baik dan manajemen yang Kecamatan Tempeh, Pasirian,
baik serta mampu berkembang dan Sumbersuko, Pasrujambe dan
memiliki daya saing baik nasional Candipuro, sedangkan untuk pelaku
maupun internasional, sebenarnya terbanyak kerajinan perak berada di
Kabupaten Lumajang memiliki Kecamatan Tempeh yaitu di Desa
banyak sektor usaha kecil dan Mbesuk, Jatisari, Jokarto dan Pulo.
menengah, tetapi ada 2 sektor yang Mutu dan kualitas kerajinan
paling berkembang dan memiliki perak Lumajang terkenal baik di
prospek baik dan menjadi unggulan dalam dan luar negeri karena
Kabupaten Lumajang diantaranya didukung oleh sumber daya manusia
15

yang berkualitas. Kapasitas produksi wirausahawan harus mempunyai


mencapai 11.721 kg per hari dengan sikap dan perilaku kewirausahaan
total nilai investasi Rp 929.379.000. diatas meskipun tidak secara
UD Karya Abadi adalah salah satu keseluruhan karakteristik tersebut ada
penghasil kerajinan perak yang pada wirausahawan namun semakin
tercatat mempekerjakan tenaga kerja banyak karakteristik yang dimiliki
paling banyak. Didirikan tahun 1992 maka kemungkinan untuk berhasi dan
oleh Ngadiwiyono dengan karyawan meraih kesuksesan akan semakin
delapan orang. Kemudian seiring besar peluangnya.
dengan melesatnya pengembangan
usaha serta pesatnya laju permintaan TINJAUAN PUSTAKA
kerajinan perak dari berbagai daerah Penelitian terdahulu yang
juga mulai merintis pasar luar negeri, dijadikan sebagai landasan adalah
karyawan yang semula hanya delapan “Analisis Karakteristik Individu
orang meningkat menjadi 80 orang. dengan Sikap dan Perilaku
Karakteristik individu Kewirausahaan pada Wirausahawan
wairausahawan di Kabupaten Produk Unggulan Kecil dan
Lumajang mayoritas individu Menengah Kota Malang”. Tujuan
berjenis kelamin perempuan, dari penelitian ini adalah untuk
wirausahawan wanita didefinisikan mengetehui jiwa kewirausahaan para
sebagai pemilik dari bisnis yang wirausahawan produk unggulan di
memiliki inisiatif, menerima segala Kota Malang. Teknik yang digunakan
resiko dan keuangan, bertanggung yaitu dengan menggunakan rentang
jawab secara administrasi dan sosial skala dan tabulasi silang. Hasil dari
dan efektif memimpin dalam penelitian terdahulu adalah tingkat
manajemennya ditinjau dari usia pendidikan yang tinggi tidak terlalu
mayoritas berusia 40 tahun dengan berpengaruh secara segnifikan
tingkat pendidikan yang bervariasi terhadap kemajuan usaha, melainkan
dari yang memiliki tingkat pengalaman dalam bidang usaha itu
pendidikan yang paling dasar yaitu sendiri yang lebih menentukan
SD sampai Sarjana tetapi mayoritas pencapaian kerja
tingkat pendidikannya adalah SD, Dari hasil analisi diatas dapat
sedangkan apabila ditinjau dari lama diketahui bahwa jiwa kewirausahaan
mereka berwirausaha mayoritas pada pengusaha dapat menunjang
sudah menjalankan usahanya lebih berkembangnya usaha dan menuju
dari 5 tahun dengan tingkat kesuksesan, Karakteristik individu
penghasilan antara karakter yang wirausahawan di Kota Malang
masuk kategori sangat tinggi yaitu ditinjau dari usia mereka mayoritas
komitmen dan tekat yang bulat untuk sudah berusia diatas 40 tahun dengan
mencurahkan semua perhatian pada tingkat pendidikan bervariasi dari
usahanya, ambisi mencari peluang yang memiliki tingkat pendidikan
usaha, kreatifitas dan fleksibel terendah yaitu SD sampai tingkat
menanggapi permintaan pasar, dan pendidikan tertinggi yaitu Sarjana.
kemampuan memimpin/ mengolah Selain didasarkan pada
usahanya. Secara teoritis dapat penelitian terdahulu, penelitian saat
dikatakan bahwa menjadi seorang ini juga berdasarkan pada pendapat
16

Peter F. Drucker yang menyatakan untul memulai suatu usaha atau suatu
kiwirausahaan adalah kemampuan proses untuk menghasilkan sesuatu
untuk menghasilkan sesuatu yang yang baru berdasarkan ide – ide dan
baru dan berbeda, Hal ini mendorong gagasan yang baru. Kewirausahaan
Thomas F. Zimmerer menurut Peter F. Drucker adalah
menggabungkan, memperluas kemampuan untuk menghasilkan
karakteristik sikap dan perilaku sesuatu yang baru dan berbeda
kewirausahaan yang berhasil antara (Kasmir, 2006). Pengertian ini
lain, Commitment and determination, mengandung arti bahwa seorang
Desire for responbility, Opportunity wirausahawan harus bisa
obsession, Tolerance for risk, menuangkan ide dan gagasannya
ambiguity and uncertainty, Self untuk menghasilkan sesuatu yang
confidence, Creativity and flexibelity, baru dan berbeda.
Creativity and flexibelity, High level Menurut Meredith
of energy, Motivation to excel, berwirausaha berarti memadukan
Orientation to the future, Willingness watak pribadi, keuangan dan sumber
to learn from future, and Leadership daya. Oleh karena itu, berwirausaha
ability. Sedangkan Karakterisktik merupakan suatu pekerjaan yang
dalam perilaku Organisasi dapat juga membutuhkan keahlian untuk melihat
berarti tabiat, watak, perangai peluang yang ada serta mampu
perbuatan yang selalu dilakukan dan memanfaatkan peluang dengan sikap
mempengaruhi segenap pikiran dan dan kepemimpinan individu yang
tingkah laku juga pengambilan baik guna untuk mencapai tujuan.
keputusan kerja (Ivancevich, 2005). (Suryana, 2006).
Berdasarkan teori tersebut Karakteristik berasal dari kata
peneliti ingin membuktikan apakah karakter, dalam Kamus Besar Bahasa
karakteristik perilaku kewirausahaan Indonesia definisi karakter adalah
yang terdapat pada para sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
wirausahawan pada produk unggulan pekerti yang membedakan seseorang
Kabupaten Lumajang sesuai dengan dengan orang lain. Karakterisktik
teori tersebut atau tidak. dalam perilaku Organisasi dapat juga
Persamaan antara penelitian berarti tabiat, watak, perangai
terdahulu dengan penelitian sekarang perbuatan yang selalu dilakukan dan
adalah obyek penelitian yang mempengaruhi segenap pikiran dan
digunakan berkaitan dengan tingkah laku juga pengambilan
wirausahawan, akan tetapi terdapat keputusan kerja. Jadi karakteristik
perbedaan antara penelitian sekarang memiliki arti luas adalah ciri ciri dari
dengan penelitian terdahulu yaitu individu yang terdiri dari demografi
lokasi penelitian, tahun penelitian dan seperti jenis kelamin, umur,
obyek yang diteliti. pendidikan, pekerjaan, ras, status
Kewirausahaan berasal dari ekonomi dan sebagainya
kata entrepreneurship yang diartikan (Widianingrum, 1999).
sebagai “the backbone of economy” Berdasarkan pengertian
yaitu syaraf pusat perekonomian. karakteristik diatas, maka dapat
Secara epidemiologi, kewirausahaan disimpulkan definisi karakteristik
merupakan nilai yang diperlukan wirausahawan adalah ciri khas
17

seseorang, watak atau karakter, corak kepercayaan seseorang mengenai apa


tingkah laku, sebagai identitas yang berlaku atau apa yang benar bagi
seseorang yang melekat pada obyek sikap. Komponen kognitif
wirausahawan dalam menjalankan merupakan gambaran apa yang
usahanya. Dalam penelitian ini dipercayai oleh individu pemilik
peneliti akan mencari pengaruh dari sikap. Menurut Sigit (2000) yang
karakteriktik wirausahawan terhadap dimaksud kognitif (cognitif) ialah
perkembangan usahanya, khususnya seberapa tahu seseorang menanggapi
di Kabupaten Lumajang. informasi yang didapat dan apakah ia
Karakteristik wirausaha benar-benar mengetahuinya.
menunjukkan sifat atau ciri Aspek afektif, Menurut
wirausahawan (Suryana, 2003). Azwar (2002), “Komponen afektif
Sikap merupakan kesiapan merupakan persuasi individu
untuk bereaksi terhadap obyek di terhadap obyek sikap dan
lingkungan tertentu sebagai suatu menyangkut masalah emosi”. Aspek
penghayatan terhadap obyek tersebut. konatif, yaitu berwujud proses
Menurut G.W Allport yang dikutip kecenderungan (tendensi) untuk
David O. Sears (1999) “Sikap adalah berbuat suatu obyek tertentu.
keadaan mental dari kesiapan, yang Menurut Sigit (2003) konatif
diatur melalui pengalaman yang (conative) merupakan kemampuan
memberikan pengaruh dinamik atau untuk berbuat (berperilaku) terhadap
terarah respon individu pada suatu obyek untuk mengenal (utuh) dan
objek dan sesuatu yang berkaitan memiliki terhadap obyek yang
dengannya”. Sedangkan menurut disukai.
Sigit (2008) “Sikap adalah tanggapan Perilaku adalah sikap dan
seseorang terhadap suatu stimulasi tindakan atau semua yang dilakukan
yang menimbulkan tangkapan manusia, misalkan bekerja dengan
kognitif (pikiran), afektif (penilain) giat atau malas berkomunikasi
dan kognitif (kecenderungan dengan teman atau bawahannya,
perilaku)”. menolak atau menerima tugas yang
Berdasarkan pada definisi diberikan dan sebagainya. Perilaku
pengertian sikap tersebut maka dalam individu dalam organisasi adalah
penelitian ini akan mencari hubungan sikap dan tindakan (tingkah laku)
sikap wirausahawan terhadap seorang manusia (individu) dalam
perkembangan usaha, apakah cukup organisasi sebagai ungkapan dari
signifikan mempengaruhi kepribadian, persepsi dan sikap
perkembangan usaha dan daya jiwanya, dimana bisa berpengaruh
saingnya terhadap wirausaha lain di terhadap prestasi (kinerja) dirinya dan
sektor yang sama yang terdapat di organisasinya (Mohyi, 2009). Dari
Kabupaten Lumajang. definisi tersebut dapat dijelaskan
Sikap terdiri dari tiga bahwa komponen perilaku individe
komponen yang mempengaruhi. terdiri atas sikap, persepsi dan
Ketiga komponen tersebut kepribadian yang membentuk sebuah
merupakan indikator sikap seseorang perilaku individu.
terhadap suatu obyek yang terdiri dari Perilaku kewirausahaan
Aspek Kognitif yang berisi adalah suatu sifat seseorang yang
18

terbentuk karena kebiasaan sehari- data yang dipelajari adalah data dari
hari yang mempengaruhi sampel yang diambil dari populasi
pengambilan keputusan dalam suatu tersebut dan menggunakan kuisioner
organisasi atau kelompok. Enam ciri sebagai alat pengumpulan data yang
perilaku kewirausahaan, yaitu: 1. pokok.
Keterampilan mengambil keputusan Dalam penelitian ini peneliti
dan risiko yang moderat dan bukan mengambil populasi dari Jumlah
atau kebetulan belaka. 2. Energik, wirausahawan Keripik Pisang dan
khususnya dalam bentuk berbagai Kerajinan Perak di Kabupaten
kegiatan inovatif. 3. Tanggung jawab Lumajang yang tersebar di beberapa
individual. 4. Mengetahui hasil-hasil UKM ada 45 wirausaha. Sampel
dari berbagai keputusan yang penelitian ini adalah Wirausahawan
diambilnya dengan tolak ukur satuan yang bergerak dalam indutri keripik
uang sebagai indikator keberhasilan. pisang, yang menjadi andalan UKM
5. Mampu mengantisipasi berbagai Kabupaten Lumajang.
kemungkinan dimasa datang. 6. Menurut Arikunto (2012)
Memiliki kemampuan berorganisasi, teknik pengambilan sampel adalah
yang meliputi kemampuan apabila subyeknya kurang dari 100
kepemimpinan dan manajerial. maka lebih baik diambil semua
(Suryana, 2003). sehingga menggunakan penelitian
populasi, selanjutnya jika subyeknya
METODE PENELITIAN lebih dari 100 makan sampel yang
Lokasi penelitian diambil antara 10%-15% atau 20%-
dilaksanakan pada produk unggulan 25% tergantung dari luas wilayah,
usaha kecil dan menengah di dana, waktu dan tenaga.
Kabupaten lumajang. Alasan Pada penelitian ini peneliti
mengambil lokasi penelitian ini menggunakan teknik sampling
karena produk-produk unggulan probabilitas yang merupakan teknik
Usaha Kecil Menengah di Kota sampling yang dilakukan dengan
Lumajang memiliki ciri khas yang memberikan peluang atau
berbeda dengan produk dari daerah kesempatan kepada semua anggota
lain, produk khas dari kabupaten populasi untuk menjadi sampel dalam
Lumajang ini mampu bersaing penelitian ini, dengan tujuan agar
dengan produk-produk sejenis dari sampel yang diperoleh merupakan
daerah lain, produk unggulan yang sampel yang respresentatif.
menjadi pendapatan daerah Metode pengumpulan data
Kabupaten Lumajng antara lain, dalam penelitian ini meliputi:
olahan dari pisang yang menjadi kuisioner adalah cara pengumpulan
maskot dari Kabupaten Lumajang, data dengan membuat daftar
dan Kerajinan perak yang mampu pertanyaan dan diajukan peneliti
merambah ke pasar Internasional. kepada responden untuk memperoleh
Jenis penelitian adalah jawaban yang sesuai dengan data
penelitiaan survey Menurut Sugiyono yang diinginkan. Wawancara adalah
(2003), penelitian survey yaitu pengumpulan data dengan
penelitian yang dilakukan pada mengadakan tanya jawab langsung
populasi besar maupun kecil, tetapi perilaku kepada para Wirausahawan
19

mengenai proses produksi mereka. Berdasarkan hasil perhitungan


Observasi adalah menjaring data, rentang skala di atas dapat diketahui
fakta, informasi secara langsung bahwa indikator berambisi mencari
dengan cara mengamati, melihat peluang (Y.3) masuk dalam kritaria
ditempat penelitian dan melakukan sangat tinggi, dengan demikian dapat
pencatatan secara sistematis terhadap disimpulakn bahwa wirausahawan
objek yang diteliti. produk unggulan Usaha Kecil
Teknik analisis data yang Menengah Kota Lumajang selalu
digunakan adalah rentang skala berambisi untuk selalu mencari
digunakan untuk mendeskripsikan peluang dan keberhasilan wirausaha
Karakteristik individu para selalu diukur dengan keberhasilan
wirausahawan terhadap perilaku untuk mencapai tujuan, dari
kewirausahaanya. pencapaian tujuan terjadi apabila ada
peluang.
HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan hasil perhitungan
PEMBAHASAN rentang skala di atas dapat diketahui
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa indikator tahan terhadap risiko
rentang skala di atas dapat diketahui dan ketidakpuasan (Y.4) masuk
bahwa indikator komitmen dan tekad dalam kriteria tinggi, dengan
yang bulat terhadap usahanya (Y.1) demikian dapat disimpulkan bahwa
masuk dalam kriteria sangat tinggi, wirausahawan produk unggulan
hal ini dikarenakan para usahawan Usaha Kecil Menengah Kota
sangat ingin mengembangkan usaha Lumajang memiliki daya tahan
yang dijalankannya meskipun banyak terhadap risiko dan ketidakpuasan
rintangan yang dilalui, dengan dalam menjalankan usahanya.
demikian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan
wirausahawan produk unggulan rentang skala di atas dapat diketahui
Usaha Menengah Kota Lumajang bahwa indikator rasa percaya diri
memiliki komitmen dan tekad yang (Y.5) masuk dalam kriteria tinggi,
bulat untuk mencurahkan semua dengan demikian dapat disimpulkan
perhatiannya pada usaha yang sedang bahwa wirausahawan produk
dijalankan. unggulan Usaha Kecil Menengah
Berdasarkan hasil perhitungan Kota Lumajang cenderung optimis
rentang skala di atas dapat diketahui dan memiliki keyakinan yang kuat
bahwa indikator rasa tanggungjawab terhadap kemampuan yang
(Y.2) masuk dalam kriteria tinggi, dimilikinya untuk berhasil.
dengan demikian dapat disimpulkan Berdasarkan hasil perhitungan
bahwa wirausahawan produk rentang skala di atas dapat diketahui
unggulan Usaha Kecil Menengah bahwa indikator tingkat energi yang
Kota Lumajang memiliki rasa tinggi (Y.8) masuk dalam kriteria
tanggung jawab yang tinggi baik tinggi, dengan demikian dapat
tanggung jawab dalam disimpulkan bahwa wirausahawan
mengendalikan sumber daya yang produk unggulan Usaha Kecil
digunakan maupub tanggung jawab Menengah Kota Lumajang
terhadap keberhasilan berwirausaha. merupakan pekerja keras dan
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Jumlah
Responden Responden Prosentase
(orang) (%)
Berdasarkan Jenis Kelamin
Pria 17 37,8%
Wanita 28 62,2%
Berdasarkan Usia
31 sd 40 th 7 15,6%
41 sd 50 th 20 44,4%
51 sd 60 th 13 28,9%
>60 5 11,1%
Berdasarkan Pendidikan
SD 16 35,6%
SMP 14 31,1%
SMA 8 17,8%
Doploma 2 4,4%
Sarjana 5 11,1%
Berdasarkan Lama Usaha
0 sd 5 th 5 11,1%
6 sd 10 th 11 24,4%
11 sd 15 th 17 37,8%
>15 12 26,7%
Berdasarkan Tingkat Penghasilan
500 rb sd 3 jt 32 71,1%
3 jt sd 5 jt 6 13,3%
5 jt sd 7 jt 4 8,9%
>7 jt 3 6,7%

Tabel 2. Karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan


Jawaban
∑ ∑
No Indikator responden Kriteria
Responden Skor
STS TS S SS
1 Y.1 0 5 24 16 147 Sangat Tinggi
2 Y.2 0 3 39 3 135 Tinggi
3 Y.3 0 4 30 11 142 Tinggi
4 Y.4 0 4 35 6 137 Tinggi
5 Y.5 0 7 30 8 128 Tnggi
6 Y.6 0 3 28 14 45 148 Sangat Tinggi
7 Y.7 0 4 33 8 139 Tinggi
8 Y.8 0 7 21 17 147 Sangat Tinggi
9 Y.9 0 8 23 14 141 Tinggi
10 Y.10 0 3 33 9 141 Tinggi
11 Y.11 0 3 31 11 143 Tinggi
12 Y.12 0 2 21 22 155 Sangat Tinggi
21

bersungguh-sungguh dalam disimpulkan bahwa wirausahawan


menjalankan usahanya walaupun produk unggulan Usaha Kecil
dalam waktu yang relatif lama. Menengah Kota Lumajang memiliki
Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan untuk mengolah dan
rentang skala di atas dapat diketahui menjalankan usaha dengan baik
bahwa indikator motivasi untuk sesuai dengan harapan.
unggul (Y.9) masuk dalam kriteria Dari 12 indikator tersebut
tinggi, dengan demikian dapat terdapat 4 indikator yang masuk
disimpulkan bahwa wirausahawan dalam kriteria sangat tinggi,
produk unggulan Usaha Kecil sedangkan 8 indikator lainnya masuk
Menengah Kota Lumajang selalu dalam kategori tinggi. Hal ini
ingin lebih unggul, selalu kreatif menunjukkan bahwa sikap dan
dalam mengerjakan apa yang perilaku wirausahawan pada
dilakukannya dengan motivasi wirausahawan produk unggulan
mencapai yang selalu diinginkan. Usaha Kecil Menengah Kota
Berdasarkan hasil perhitungan Lumajang bisa dikatakan baik.
rentang skala di atas dapat diketahui Komitmen dan tekat yang
bahwa indikator berintregasi pada bulat untuk mencurahkan semua
masa depan (Y.10) masuk dalam perhatian pada usaha Kerajinan
kriteria tinggi, dengan demikian dapat Keripik Pisang, Komitmen dan tekat
disimpulkan bahwa wirausahawan yang bulat untuk mencurahkan semua
produk unggulan Usaha Kecil perhatian pada usaha Kerajinan
Menengah Kota Lumajangn Keripik Pisang.
berpandangan jauh ke masa depan Berambisi mencari peluang
yang lebih baik untuk dapat mencapai pada Kerajinan Keripik Pisang, Jika
keberhasilan dalam menjalankan ditinjau dari jenis kelamin mayoritas
usahanya. perempuan, hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa para wirausahawan
rentang skala di atas dapat diketahui perempuan telah memiliki ambisi
bahwa indikator selalu belajar dari untuk mencari peluang usaha karena
kegagalan (Y.11) masuk dalam wirausahawan perempuan lebih peka
kriteria tinggi, dengan demikian dapat terhadap peluang usaha yang ada
disimpulkan bahwa wirausahawan disekitar mereka dan para
produk unggulan Usaha Kecil wirausahawab telah memanfaatkan
Menengah Kota Lumajang selalu peluang usaha yang ada sehingga
belajar dari kegagalan yang pernah usaha yang mereka jalankan dapat
dialami sehingga dalam mengambil berkembang.
keputusan para wirausahawan selalu Kreatif dan fleksibel pada
berkaca pada pengalaman yang Kerajinan Perak, dalam menanggapi
sebelum-sebelumnya. permintaan pasar jika ditinjau dari
Berdasarkan hasil perhitungan jenis kelamin para wirausahawan
rentang skala di atas dapat diketahui yang mayoritas perempuan,
bahwa indikator kemampuan menunjukkan bahwa wirausahawan
memimpin/ mengolah usahanya perempuan lebih kreatif dan fleksibel
(Y.12) masuk dalam kriteria sangat dalam menanggapi permintaan pasar
tinggi, dengan demikian dapat karena wanita lebih mudah
22

berhubungan dengan lingkungan Seorang wirausahawan yang


sekitar sehingga informasi yang ada berhasil selalu memiliki sifat
dilingkungan sekitar lebih mudah kepemimpinan, kepeloporan,
diperoleh dan dikembangkan dalam ketauladanan. Ia selalu ingin tampil
usahanya. berbeda, lebih dulu, lebih menonjol.
Kemampuan memimpin pada Dengan menggunakan kemampuan
Kerajinan Perak, Kemampuan kreatifitas dan survei, ia selalu
memimpin usaha jika ditinjau dari menampilkan barng dan jasa-jasa
jenis kelamin para wirausahawan baru dan berbeda sehingga ia menjadi
yang mayoritas perempuan. Jika pelopor baik dalam proses produksi
dilihat dari kondisi lapangan, dalam maupun pemasaran.
mengolah usahanya para Wirausahawan selalu
wirausahawan mayoritas memanfaatkan perbedaan sebagai
menggunakan gaya kepemimpinan suatu yang menambah nilai. Karena
kekeluargaan dimana antara itu, perbedaan bagi seorang yang
pemimpin dan karyawan tidak ada memiliki jiwa kewirausahaan
batasan dalam berkomunikasi secara merupakan sumber pembaharuan
langsung dan layaknya seperti dalam untuk menciptakan nilai. Ia selalu
keluarga, namun sistem organisasi ingin bergaul untuk mencari peluang,
yang berlaku dalam usaha tetap terbuka untuk menerima kritik dan
dijalankan dengan baik. Salah satu saran yang kemudian dijadikan
masalah terbesar yang dihadapi orang peluang. Dalam karya dan karsanya
dengan kegagalan usaha bahwa wirausaha selalu ingin tampil baru
mereka terlalu cepat menilai situasi- dan berbeda. Karya dan karsa yang
situasi tertentu dalam hidupnya dan berbeda akan dipandang sebagai
menganggapnya sebagai kegagalan. sesuatu yang baru dan dijadikan
Sebenarnya mereka perlu mengingat peluang.
bahwa kegagalan itu baru sebagian Nilai inovatif, kreatif dan
kecil dari pekerjaan yang harus fleksibel merupakan unsur-unsur
diselesaikan untuk sebuah pekerjaan keberhasilan seseorang. Wirausaha
besar. yang inovatif adalah orang yang
Adapun faktor-faktor penting kreatif dan yakin dengan adanya cara-
yang menunjukkan seseorang cara baru yang lebih baik (Yuyun,
berkomitmen tinggi terhadap Wirasasmita, 1994:7). Ciri-cirinya
pekerjaannya adalah sebagai berikut : adalah : a) tidak pernah puas dengan
1) mempunyai dedikasi, 2) mencintai cara-cara yang dilakukan saat ini
pekerjaannya, 3) ingin menjadi meskipun cara tersebut cukup baik, b)
contoh bagi yang lain, 4) tidak ingin selalu menuangkan imajinasi dalam
menjadi seorang pengecut, 5) pekerjaannya, c) selalu ingin tampil
profesionalisme membuat ia selalu berbeda atau selalu memanfaatkan
memegang janjinya, 6) berorientasi perbedaan (Suryana, 2003). Usia
pada mutu hasil kerjanya, 7) selalu wirausahawan yang ada di Kota
bisa mengendalikan dirinya, 8) tekun lumajang mayoritas antara 41 sampai
dan ulet dalam bekerja, 9) keyakinan 50 tahun. Menurut Buchari Alma
diri dan kedisiplinan sebagai kunci (2009), satu hal yang perlu diingat
pokok. (Mendro, 2011) ialah interpreneurial experience is
23

one of the best predicture of succes. Ditinjau dari tingkat


Oleh sebab itu kebanyakan usaha ini pendidikan, mayoritas wirausahawan
tidak ada masalahn namun yang produk unggulan Usaha Kecil
bersangkutan kurang dalam Menengah Kota lumajang tingkat
pengalaman, atau pendidikannya Sekolah Dasar dan
terlambat dalam melangkah. Sekolah Menengah Pertama. Menurut
Jika ditinjau dari jenis Hendri (2011), semakin tinggi tingkat
kelamin para wirausahawan dapat pendidikan seseorang maka semakin
diketahui bahwa mayoritas berjenis kecil pengaruhnya terhadap
kelamin perempuan, hal ini bisa keinginan untuk memilih pengusaha
diartikan bahwa baik laki-laki sebagai jalan hidupnya. Rata-rata
maupun perempuan sama-sama justru mereka yang tingkat
memiliki potensi yang sama untuk pendidikannya tidak terlalu tinggi
berhasil. Menurut Suryana (2003), yang mempunyai hasrat yang kuat
dahulu, kewirausahaan dinggap untuk memilih karier menjadi seorang
hanya dapat dilakukan melalui pengusaha (karena itu jalan satu-
pengalaman langsung dilapangan dan satunya untuk kaya dan sukses).
merupakan bakat yang dibawa sejak Rata-rata yang mempunyai
lahir (interpreneurship are born not prestasi akademi yang tidak tinggi
made), sehingga kewirausahaan tidak justru mempunyai keinginan yang
dapat dipelajari dan diajarkan. lebih kuat untuk menjadi seorang
Sekarang wirausahawan pengusaha. Hal ini didukung oleh
bukan hanya urusan lapangan tetapi sesuatu keadaan yang memaksa ia
merupakan dijadikan ilmu yang dapat berfikir untuk menjadi pengusaha
dipelajari dan diajarkan adalah salah satu pilihan terakhir
“enterpreneurship are not only born untuk sukses, sedangkan untuk
but made”, artinya kewirausahaan berkarier di dunia pekerjaan
tidak hanya bakat bawaan sejak lahir dirasakan sangat berat, mengingat
atau urusan pengalaman lapangan, persaingan yang sangat ketat dan
tetapi juga dapat dipelajari dan masih banyak lulusan yang belum
diajarkan. Seseorang yang memiliki mendapatkan pekerjaan.
bakat kewirausahaan dapat Keberhasilan dan kegagalan
mengembangkan bakatnya melalui wirausaha sangat tergantung pada
pendidikan, mereka yang menjadi kemampuan pribadi wirausahawan.
interpreneur adalah orang-orang yang Menurut Zimmere potensi yang
mengenal potensi dan belajar membuat seseorang mundur dari
mengembangkan potensi untuk kewirausahaan adalah perlu kerja
menangkap peluang serta keras dan waktu yang lama.
mengorganisir usaha dalam Wirausaha biasanya bekerja sendiri
mewujudkan cita-citanya. Oleh mulai dari pembelian, pengolahan,
karena itu, untuk menjadi wirausaha penjualan dan pembukuan. Waktu
yang sukses, memiliki bakat saja yang lama dan keharusan bekerja
tidak cukup, tetapi juga harus keras dalam berwirausaha
memiliki pengetahuan mengenai mengakibatkan oarng yang ingin
segala aspek usaha yang akan menghadapi wirausaha menjadi
dilakukannya. mundur, ia kurang terbiasa dalam
24

menghadapu tantangan. Wairausaha termotivasi untuk menggali


yang berhasil pada umumnya karakteristik sikap dan perilaku
menjadikan tantangan sebagai kewirausahaan mereka yang
peluang yang harus dihadapi dan mayoritas masih belum optimal,
diskusi (Suryono, 2003). sehingga mereka dapat mencapai
Seorang wirausahawan harus keberhasilan dalam menjalankan
memiliki mental yang kuat dalam usaha secara optimal.
menjalankan usaha, terlebih pada
wirausahawan yang akan memulai DAFTAR PUSTAKA
usaha, mereka akan menghadapi Abu Ahmadi.1999. Bentuk
tantangan yang lebih besar, Pengukuran Sikap. Jakarta:
kemampuan untuk membaca pasar Grafindo
harus dimiliki oleh seorang Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan
wirausahawan. Edisi Revisi, Bandung:
AlfaBeta
SIMPULAN Falikhin. (2010). Ananalisis
Berdasarkan hasil kesimpulan Karakteristik Individu dengan
diatas, bahwa karakteristik sikap dan Sikap dan Perilaku
perilaku kewirausahaan yang dimilik Kewirausahaan pada
para wirausahawan sudah baik. Jika Wirausahawan Produk
dilihat dari hasil analisis terdapat 4 Unggulan Kecil dan
karakteristik yang masuk kategori Menengah Kota Malang.
sangat tinggi dan 8 karakteristik UMM Press. Malang.
masuk kategori tinggi, artinya sejauh Hendro, 2011. Dasar-Dasar
ini jiwa kewirausahaan yang melekat Kewirausahaan: Panduan
pada para wirausahawan sangat bagi Mahasiswa untuk
berperan dalam meraih kesuksesan mengenal, memahami, dan
usaha. Namun jika dilihat dari kondisi memasuki dunia bisnis,
yang ada dilapangan para Jakarta: Erlangga.
wirausahawan dirasa masih perlu Ivancevich John M., Robert
untuk menggali dan menerapkan Konopaske edisi 7. 2005,
kriteria karakteristik sikap dan Karakterisktik dalam perilaku
perilaku kewirausahaan diatas agar Organisasi, bandung:
kesuksesan yang mereka capai bisa Prentice-hall International.
optimal. Kasmir. 2006. Kewirausahaan.
Hasil penelitian ini Jakarta: RajaGrafindo
diharapkan dapat bermanfaat bagi Persada.
para wirausahawan sebagai tolak ukur Martono, Nanang. 2010. Metode
dalam usaha memaksilamlkan Penelitian Kuantitatif:
pencapaian tujuan yang memiliki Analisis Isi Dan Analisis Data
landasan teori serta pendapat dari Sekunder. Jakarta: PT,
berbagai ahli sehingga dapat Rajagrafindo Persada.
digunakan sebagai bahan Meng, Liang. 1996. Entrepreneurs,
intropeksi terhadap usaha yang telah Entrepreneurship &
dilakukan. Setelah itu diharapkan Entreprising Culture. Paris:
bagi para wirausahawan dapat Addison - Wisley Publishing
25

Company. Suryana, 2009, Kewirausahaan:


Mohyi, Ach. 2009, Teori dan Pedoman Praktis, Kiat dan
Perilaku Organisasi. Malang: Proses Menuju Sukses; Edisi
Umm Press. Revisi, Jakarta: Salemba
Robbins, Stepen P. 2001, Empat.
Organization Theory: Winardi, J. 2003, Entrepreneur &
Structure, Design, and Entrepreneurship, Jakarta:
Aplications. London: Prenada Media.
Prentice-hall International, Yohanes Oktavianus dan Tjien Hin
Inc. (2005). Penelitian Terdahulu.
Robbins, Stepen. 2003. Perilaku “Analisis Karakteristik
Organisasi, Edisi Bahasa Wirausaha Dalam Mendorong
Indonesia. Jakarta: PT Indeks. Kesuksesan Pengerajin Kulit
Santoso, Tjiptono.2004. Perilaku di Tanggulangi. UMM Press.
kewirausahaan, Jakarta: Malang.
RajaGrafindo Persada Zimmere, Thomas W, Norman M.
Sigit, Soehardi, Esensi Perilaku Scarborough. 2004.
Organisasional, Yogyakarta: Pengantar Kewirausahaan
BPFE UST. dan Manajemen Bisnis Kecil,
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Edis Bahasa Indonesia, PT
Bisnis. Bandung: Alfabeta. Indeks, Jakarta.
Singarimbun, Masri, Sofian Effendi. www.Lumajang.co.id. Website
Metode Penelitian Survei, Resmi Kabupaten Lumajang 10
Jakarta: PT. Pustaka LP3ES oktober 2012
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai