Anda di halaman 1dari 8

Pengertian aktuaris

Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan
teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan
ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada
segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada
masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Secara umum, aktuaris bekerja di bidang : konsultasi, perusahaan asuransi jiwa,


pensiun, dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya,
dimana kemampuan analitis diperlukan.
Profesi aktuaris di Indonesia
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI)
diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu
menempuh 10 mata ujian yang diujikan.

Pada umumnya aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan dari


FMIPA Matematika maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari disiplin
lain.
Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan
sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke
dunia investasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 426/KMK.06/2003 BAB III Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa harus
mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki
kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi
sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International
Association of Actuaries.
Lingkup pekerjaan
● Asuransi Jiwa
● Asuransi Umum/Kerugian
● Kesehatan
● Pensiun
● Manfaat Karyawan
● Kebijakan Sosial
● Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko
Menjadi Aktuaris
Ujian Profesionalisme Aktuaria terdiri dari 11 mata ujian.
Tingkat Ajun Aktuaris (Associate):
A-10 : Matematika Keuangan
A-20 : Probabilita dan Statistika
A-30 : Ekonomi
A-40 : Akuntansi
A-50 : Metode Statistika
A-60 : Matematika Aktuaria
A-70 : Pemodelan dan Teori Risiko
A-80 : Profesionalisme
Tingkat Aktuaris (Fellow):
F-10 : Investasi dan Manajemen Aset
F-20 : Manajemen Aktuaria
F-31 : Aspek Aktuaria dalam Asuransi Jiwa; atau
F-32 : Aspek Aktuaria dalam Dana Pensiun; atau
F-33 : Aspek Aktuaria dalam Asuransi Umum; atau
F-34 : Aspek Aktuaria dalam Asuransi Kesehatan
Kasus
48 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris
Sebanyak 48 perusahaan asuransi umum belum memiliki tenaga aktuaris. Padahal berdasarkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, tenaga aktuari wajib dimiliki oleh perusahaan paling
lambat 31 Desember 2017.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe
mengatakan dari 48 perusahaan asuransi dan reasuransi tersebut, 30 diantaranya baru memiliki ajun
aktuaris.
"Per Januari 2018, perusahaan asuransi umum yang belum punya aktuaris sebanyak 48 perusahaan.
Dari 48 tersebut yang tidak memiliki FSAI (aktuaris) saja sebanyak 18 perusahaan," kata Dody kepada
Bisnis, Senin (26/2/2018).
Diketahui, tenaga aktuaria terdiri atas dua gelar, yakni aktuaris bergelar Fellow of the Society of
Actuaries of Indonesia (FSAI) dan ajun aktuaris bergelar Associate of the Society of Actuaries of
Indonesia (ASAISementara itu, Ketua Umum Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Fauzi Arfan
mengatakan saat ini ada 536 tenaga aktuaris di Indonesia, terdiri atas 265 FSAI dan 271 ASAI. Jumlah
tersebut masih perlu ditingkatkan mencukupi kebutuhan industri.
Oleh karena itu, untuk mendongkrak ketersediaan tenaga aktuaris di Indonesia, PAI bekerjasama
dengan sejumlah universitas melakukan program penyetaraan. Beberapa universitas negeri terkemuka
juga telah membuka program studi aktuaria, didorong instruksi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi
pada 2016 lalu.

Anda mungkin juga menyukai