CHLORIDA DARAH
Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU :
A. LANDASAN TEORI
Klorida merupakan elektrolit bermuatan negatif, banyak terdapat pada cairan
ekstraseluler (di luar sel), tidak berada dalam serum, berperan penting dalam
keseimbangan cairan tubuh, keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Klorida sebagian
besar terikat dengan natrium membentuk NaCI (natrium klorida).
Nilai normal :
Penurunan klorida dapat terjadi pada penderita muntah, bilas lambung, diare, diet
rendah garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis,
penggunaan obatThiazid, diuretik, dan Iain-lain. Peningkatan klorida terjadi pada
penderita dehidrasi,cedera kepala, peningkatan natrium, gangguan ginjal,penggunaan
obat kortison, asetazolamid, dan Iain-Iain.
B. PRINSIP
Cl- dalam suasana asam bereaksi dengan merkuri nitrat membentuk senyawa merkuri
klorida. Titik akhir reaksi diketahui dengan menggunakan indikator difenil karboksan
yang menghasilkan warna violet.
C. TUJUAN
E. CARA KERJA
a. Sampel
Menyiapkan alat dan bahan
Menstandarisasi barium hidroksida dengan zink sulfat menggunakan
indicator PP
Mengambil 2,5 ml aquadest + 0,5 ml serum + 1 ml barium hidroksida,
mengocok selama 5 menit
Menambahkan 0,2 ml zink sulfat, mencentrifuge selama 5 menit
Menyaring larutan dan menambahkan DK sebanyak 5 tetes sebagai
indicator
Mengambil 2 ml filtrate dan mentitrasi dengan HgNO3 0,01 N hingga
berwarna violet
b. Standar
Menyiapkan alat dan bahan
Menstandarisasi barium hidroksida dengan zink sulfat menggunakan 4
tetes indicator PP
Mengambil 2,5 ml aquadest + 0,5 ml larutan standar + 1 ml barium
hidroksida, mengocok selama 5 menit
Menambahkan 0,2 ml zink sulfat, mencentrifuge selama 5 menit
Menyaring larutan dan menambahkan DK sebanyak 5 tetes sebagai
indicator
Mengambil 2 ml filtrate dan mentitrasi dengan HgNO3 0,01 N hingga
berwarna violet.
G. HASIL PENGAMATAN
ml sampel
Kadar klorida darah = x 100
ml standar
0,4
= x 100
0,1
= 400 mEq/L
Jadi didapatkan kadar klorida dalam darah dengan sampel darah palupi sebesar 400 μg/L.
Hasilnya menunjukkan kadar klorida yang berada dalam batas tidak normal.
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji penentuan kadar chlorida darah,
kelompok kami melakukan dua cara kerja yaitu prosedur sampel dan prosedur standar.
Adapun langah kerja yang pertama dalam menentukan kadar chlorida darah yaitu
menyiapkan dua erlenmeyer pada erlenmeyer pertama digunakan untuk sampel dan
erlenmeyer kedua digunakan untuk standar. Kemudian mengambil 2,5 ml aquadest secara
kualitatif dengan gelas ukur, kemudian ditambah dengan 0,5 ml serum dengan mikro
pipet dan yang terakhir adalah menambahkan 1,9 ml Ba(OH)2 secara kualitatif melalui
pipet gondok, larutan tersebut dimasukkan dalan erlenmeyer pertama. Sedangkan pada
erlenmeyer kedua diisi dengan 2,5 ml aquadest secara kualitatif ditambah 0,5 ml larutan
standar secara kuantitatif dan 1,9 ml Ba(OH)2 secara kuantitatif dan kocoklah larutan
yang ada pada kedua erlenmeyer tersebut kurang lebih 5 menit. Setelah dikocok selama
kurang lebih lima menit, pada erlenmeyer pertama maupun kedua ditambah dengan
ZnSO4 secara kuantitatif dengan pipet gondok sebanyak 1 ml. Lakukan tahap selanjutnya
yaitu penyaringan. Setelah disaring pada kedua larutan tersebut ditambah 5 tetes indikator
DK. Setiap larutannya diambil 2 ml dan dipindahkan dalam erlenmeyer yang baru dan
dilakukan proses titrasi. Titrasi pada sampel mendapat volume sebesar 0,4 mL,
sedangkan pada standar mendapat volume sebesar 0,1 mL. dari hasil perhitungan kadar
chlorida darah didapat hasil 400 mEq/L.
I. SIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa kadar klorida dalam
darah yaitu sebesar 400 mEq/L.