Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN HASIL OBSERVASI

ORGANISASI PEMBINAAN ANAK-ANAK SALMAN (PAS ITB)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian Guru

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed.
Elin Nailur Rahmi, M. Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Maryamunida 1172090055

Muna Maulidina Hadiansjah 1172090066

Nida Nailul Rohmi 1172090080

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena
dengan ridha-Nya laporan organisasi PAS ITB ini dapat terselesaikan tepat
waktu.

Laporan ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Kepribadian Guru pada semester 3 tahun 2018 ini. Semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, maka kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
laporan ini.
Wassalamu’alaikium Wr. Wb.

Bandung, November 2018


Penulis
DAFTAR I

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Tujuan Pelaksanaan Observasi.....................................................................1
BAB II
LANDASAN TEORI.............................................................................................2
A. Psikologi....................................................................................................2
B. Kepribadian...............................................................................................4
C. Motivasi.....................................................................................................7
D. Organisasi................................................................................................11
BAB III
HASIL OBSERVASI...........................................................................................13
A. Profil PAS ITB....................................................................................13
B. Hasil wawancara..................................................................................15
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS......................................................................20
A. Pembahasan......................................................................................20
B. Analisis SWOT................................................................................21
C. Analisis Kelompok Terhadap Organisasi PAS ITB.........................22
BAB V
PENUTUP.............................................................................................................25
A. SIMPULAN.................................................................................25
B. SARAN........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Instrumen..................................................................................27
B. Dokumentasi.............................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam


mengetahui bagaimana cara mengajar anak-anak di suatu organisasi.
Dalam hal ini kami selaku mahasiswa PGMI melakukan observasi di PAS
ITB untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi mata kuliah
Perkembangan Kepribadian Guru. Dengan adanya observasi ini
diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana seorang pembimbing
mengajar dengan cara yang unik/menarik. Kemudian kita sebagai calon
guru tentunya dapat mengembangkan cara mengajar tersebut untuk
diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.

B. Tujuan Pelaksanaan Observasi

Tujuan Pelaksanaan observasi ini adalah:


1. Untuk mengetahui proses kegiatan pembinaan di organisasi
PAS
2. Mengetahui metode dan strategi pembinaan yang efektif untuk
digunakan dalam proses belajar
3. Untuk mengetahui motivasi belajar diluar sekolah (organisasi)
4. Untuk mengetahui masalah atau kendala yang muncul dalam
proses pembinaan.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Psikologi

1. Pengertian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi
dan ilmu sarap, pada batasannya pada ilmu alam dan dilengkapi oleh
sosiologi dan antropologi pada perbatasan ilmu sosial. Beberapa kajian
ilmu psikologi diantaranya:
a. Psikologi perkembangan, adalah cabang dari ilmu psikologi yang
mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan
manusia sejak dilahirkan sampai mati. Terapan dari ilmu psikologi
perkembangan digunakan diberbagai bidang seperti pendidikan dan
pengasuhan, pengoptimalan kwalitas hidup tua dewasa dan
penanganan remaja.
b. Psikologi sosial, bidang ini mempunyai tiga ruang lingkup, yaitu:
1) Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu,
misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar,
atribusi (sifat)
2) Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,
sikap sosial, dan prilaku meniru.
3) Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan,
komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok,
persaingan, konflik.
c. Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Psikologi kepribadian berkaitan erat
dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena
kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih
kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi
sosial dengan lingkungannya.

2
3

d. Psikologi kognitif, adalah bidang studi psikologi yang mempelajari


kemampuan kognitif. Seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan
memori, atensi, kemampuan bahasa, dan emosi.
e. Wilayah terapan psikologi, adalah wilayah-wilayh dimana kajian
psikologi dapat diterapkan. Walaupun demikian, belum terbiasanya
orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah
terapan ini rancu misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan
mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan atau
sebaliknya.
1) Psikologi pendidikan, adalah perkembangan diri psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian
besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi
sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting
pendidikan, kefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan
pengelolaan organisasi sekolah.
2) Psikologi sekolah, berusaha menciptakan situasi yang
mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan
kemampuan anak didik, sosialisasi, dan emosi.
3) Psikologi industry dan organisasi, memfokuskan pada
pengembangan mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu
pekerjaan yang dikerjakan oleh individu. Adapun psikologi
organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi
memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
4) Psikologi kerekayasaan, penerapan psikologi yang berkaitan
dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk
meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan
dengan mesin (human error).
5) Psikologi klinis, adalah bidang studi psikologi dan juga
penerapan psikologi dalam memahami, mencegah, dan
memulihkan keadaan psikologis individu keambang normal.
4

6) Parapsikologi, adalah cabang psikologi yang mencakup studi


tentang extra sensory perception dan psikokenesis. Bagi para
penduduknya, parapsikologi dilihat sebagai bagian dari
psikologi positif dan transpersonal. Penelitian parapsikologi
pada umumnya dilakukan dilaboratorium sehingga
parapsikolog menganggap penelitian ini ilmiah. Kritisisme
terhadap parapsikologi dan dukungan parapsikologi dari
American Association for the Edvancement Science terhadap
afiliansinya yaitu parapsychological association. (Jahja, 2011)

B. Kepribadian

Menurut Gordon Allport (1951), seorang psikolog Jerman yang


merupakan pakar kepribadian, kepribadian adalah organisasi dinamis
dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang
khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
1. Perkembangan kepribadian
Adapun perkembangan kepribadian itu menurut Allport dapat
dikategorikan pada tga fase perkembangan sebagai berikut:
a) Masa bayi (neonates)
Pada waktu lahir, anak telah mempunyai potensi baik fisik maupun
tempramen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan
dan kematangan jiwanya.
b) Masa kanak-kanak
Didalam perkembangan ini, peranan orang tua dan lingkungan
tempat anak tumbuh akan sangat berpengaruh pada perkembangan
kpribadian dimasa mendatang.
c) Masa dewasa
Pada masa dewasa faktor yang memengaruhi perkembangan
kepribadian seseorang adalah kesadarannya akan tujuan dan makna
akan kehidupan selanjutnya. Pada masa ini, pribadi dewasa tidak
5

lagi terlalu terikat dengan pengaruh dari orangtua maupun


lingkungannya.
2. Faktor penghambat perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian seseorang akan terhambat dikarenakan dua
faktor, antara lain:
a) Faktor internal diri
Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang
berasal dari dalam diri individu sendiri dikarenakan:
1) Individu tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
2) Individu kurang termotivasi dalam hidup
3) Individu enggan menelaah diri
4) Faktor usia
b) Faktor eksternal diri
Hambatan perkembangan kepribadian individu secara ekternal
terjadi antaranya disebabkan :
1) Faktor tradisi budaya
Pada setiap budaya, seseorang mengalami tekanan untuk
mengembangkan suatu pola kepribadian yang sesuai dengan
standar yang ditentukan budayanya.
2) Penerimaan masyarakat/sosial
Penerimaan masyarakat/sosial juga memengaruhi keinginan
individu untuk mengembangkan kepribadiannya. Penerimaan
sosial yang tinggi menimbulkan rasa percaya diri tinggi yang
berpengaruh pada peningkatan konsep diri positif.
3. Penilaian kepribadian
Untuk menilai kepribadian seseorang ada dua jenis teknik assessment
yang dapat digunakan, yaitu:
a. Teknik proyektif
Merupakan suatu teknik assessment kepribadian melalui
penggalian imajinasi individual melalui stimulus yang tidak jelas
dan bermakna ganda.
6

b. Teknik objektif
Merupakan salah satu teknik assessment (pengukuran) kepribadian
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan
dapat diskor secara objektif. (Hutagalung, 2007)

4. Pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anakyang sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu.
Pertumbuhan dapat diartikan pula sebagai: proses transmisi dari konstitusi
fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang hereditas/turun-temurun
dalam bentuk proses aktfif secara berkesinambungan. (Kartono, 2007: 18)
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organis yaitu:
a. Faktor sebelum lahir
b. Faktor ketika lahir
c. Faktor sesudah lahir
d. Faktor psikologi (Kartono, 2007: 19-20)
Perkembangan dalam pengertian sempit bisa disebutkan sebagai: proses
pematang fungsi-fungsi yang non-fisik (Kartono, 2007: 20)
Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang
oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu,
menuju kedewasaan. (Kartono, 2007)
Faktor perkembangan anak yaitu:
a. Faktor hereditas
b. Faktor lingkungan
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis
d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan. (Kartono,
2007: 21)

5. Proses pembentukan sikap


7

Sikap diyakini terbentuk karena proses belajar yaitu sebagai berikut:


a. Sikap terbentuk karena mengamati orang lain atau belajar sosial
(laerning by observing others).
b. Sikap terbentuk karena reward-punishment (learning through reward:
instrumental conditioning).
c. Sikap terbentuk karena proses asosiasi (learning through association:
clssical conditioning)
d. Sikap terbenttuk karena pengalaman langsung (learning by direct
experience)
e. Sikap terbentuk melalui pengamatan terhadap perilaku sendiri
(leraning by observing our own behavior). (Rahman, 2013: 131-134 )

C. Motivasi

1. Pengertian motivasi

Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong


seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata
“motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri


seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

2. Macam-macam motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandangn. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif
yang aktif itu sangat bervariasi.
8

a. Motif dilihat dari dasar pembentukannya


1) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari.
2) Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang
timbul karena dipelajari. Disamping itu Fraden, masih
menambahkan jenis-jenis motif berikut ini:
a) Cognitive motives: Motif ini menunjuk pada gejala
intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual.
b) Self-expression: Penampilan diri adalah sebagian dari
perilaku manusia.
c) Self-enhancement: Melalui aktualisasi diri dan
pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan
diri seseorang.
b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan marquis
1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk
beristirahat. Ini sesuai dengan jenis Physiological drives dari
Frandsen.
2) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini
antara lain: dorongan untuk berusaha untuk memburu. Jelasnya
motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motif ini muncul karena adanya dorongan
untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi
dua yakni jenis motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang
termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: refleksi, insting
otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah
adalah kemampuan.
9

Soal kemampuan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui


empat momen.
1) Momen timbulnya alasan
2) Momen pilih
3) Momen putusan
4) Momen terbentuknya kemauan
d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1) Motivasi Intrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
didalamnnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik
akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.
2) Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi
ekstrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalanya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
3. Motivasi dan Emosi secara tidak sadar
Ide mengenai motivasi secara tidak sadar didukung dengan jelas oleh
penelitian tentang emosi, yang menunjukan bahwa keadaan emosional-
motivasional seperti rasa marah bisa muncul tanpa kita pikirkan.
Beberapa dari penelitian ini mengandalkan studi otak yang
mengungkapkan sistem neurologis yang khas (Panksep, 1991 dalam
Friedman dan Shustack, 2008).
10

Dengan kata lain, melalui proses evolusi, sirkuit-sirkuit saraf telah


berkembang dalam otak manusia dan relative mandiri dari fungsi otak
yang lebih tinggi, yang berhubungan dengan proses berfikir. Sirkuit-
sirkuit ini dapat bekerja, bahkan ketika dipicu oleh pikiran yang
tingkatannya lebih tinggi (Winkielman dan Berridge, 2004 dalam
Friedman dan Shustack, 2008)
Penelitian lain mengenai emosi-emosi tertentu mengungkapkan bahwa
emosi-emosi ini bersifat mendasar, umum, secara neurologis terkait
dengan ekspresi wajah, dan dapat memuncul secara terpisah dari
pikiran (kognisi). Terkadang kita dengan benar merasakan atau
mempelajari sesuatu tanpa usaha sadar apapun; maksudnya, intuisi kita
sering terbukti valid karena hal itu datang dari bagian-bagian otak yang
tidak berada dibawah kendali sadar (Wilson, 2002 dalam Friedman dan
Shustack, 2008). Semua penelitian ini konsisten dengan pendapat
Freud bahwa kita dapat mengalami rangsangan dalam diri yang tidak
kita pahami secara kognitif. Freud tidak dapat mengetahui struktur
biologis yang menyusun otak secara tepat, namun banyak dari
tebakannya ternyata tepat pada sasaran (Izard, 1992 dalam Friedman
dan Shustack, 2008)

4. Motivasi dalam belajar


Fungsi motivasi
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan.
b. Mengarahkan aktivitas belajar peserta didik.
c. Menggerakan seperti mesin bagi mobil. (Rusyan, Kusdinar, dan Arifin,
1989: 123)
Beberapa prinsip motivasi dalam belajar:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman.
b. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada
motivasi yang dipaksakan dari luar.
c. Motivasi itu sudah menjalar atau tersebar kepada orang lain.
11

d. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh peserta didik bersifat


ekonomis.
e. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreatifitas peserta
didik. (Rusyan, Kusdinar, dan Arifin, 1989: 124)
5. Nilai motivasi dalam pengajaran
Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan perbuatan
belajar peserta didik.
b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari pada asas-
asas mengajar (Rusyan, Kusdinar, dan Arifin, 1989: 127)

D. Organisasi

1. pengertian organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah wadah atau tempat
berkumpulnya orang-orang untuk melakukan berbagai kegiatan. Tentu saja
kegiatan tersebut mempunyai tujuannya. Tujuan sebuah organisasi
sebenarnya telah ditentukan oleh para anggotanya.
Dalam sebuah organisasi, diperlukan kerja sama antar para
aggotanya dan para pengurusnya. Kerja sama itu haruslah serasi, seirama,
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis. Efektif artinya kegiatan organisasi tersebut dapat mendatangkan
hasil yang baik yang biasa dipakai dengan istilah berhasil guna. Efisien
artinya bahwa dalam usaha mencapai tujuan dapat dilaksanakan dengan
tepat, tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Sedangkan
ekonomis artinya bahwa organisasinya harus hati-hati dalam
mengeluarkan uang, memakai barang, dan waktu, dengan kata lain harus
tidak boros.
12

Agar kegiatan organisasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan


pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengurus.
Pengurus organisasi harus mengetahui tugasnya masing-masing.
2. Manfaat organisasi

Ada banyak manfaat hidup dalam organisasi, yaitu:

a. kita bisa bekerja sama


b. kita bisa mengetahui tugas kita
c. kita bisa hidup disiplin
d. mengajarkan kita tanggungjawab dan berani tampil di depan
umum.
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Profil PAS ITB

1. Sejarah PAS ITB


PAS ITB adalah suatu organisasi dibawah naungan Yayasan
Pembinaan Masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung), yang
merupakan suatu wadah di bidang pembinaan anak-anak islam. PAS ITB telah
berdiri 30 tahun.
Perkembangan PAS dimulai dengan adanya pengajian anak-anak di
bulan Ramadhan sejak tahun 1982. Pada tahun 1984 (1404 H) pengajian
ramadhan tersebut diorganisasikan dengan nama program Pembinaan Anak-
Anak Salman (P2A2S). Selanjutnya pada tahun 1985 berganti nama menjadi
Pembinaan Anak-Anak Salamn (PAS).
PAS ITB merupakan lembaga non-formal yang menggunakan banyak
metode dan media untuk berdakwah kepada anak-anak sebagai generasi islam
penerus bangsa. Anggota bimbingan dan binaan PAS ITB terdiri dari anak
usia 3-12 tahun, atau anak usia playgroup, Taman Kanak-Kanak, sampai anak
kelas 1-6 Sekolah Dasar. Sedangkan pembinanya adalah Mahasiswa/sederajat
dan belum menikah.
PAS ITB memiliki ciri khas yang ada pada model-model pengajian
anak-anak lain, yakni pola pembinaan dan kegiatannya. Pembinaan PAS ITB
terdiri dari Belajar Baca Al-Qur’an (BBAQ), mentoring kolosal, dan
mentoring club.
Konsep BBAQ disini menggunakan banyak metode dan media
sehingga anak menjadi mudah membaca dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
Konsep mentoring kolosal terdiri dari tema kolosal sesuai dengan tema
mentoring tiap semester. Sedangkan mentoring club merupakan mentoring
tambahan yang khusus untuk adik SD sesuai dengan minat dan bakat anak.
Saat ini mentoring club itu terdiri dari tujuh club, yakni :
1. Club Asterik (Apresiasi seni, Teater, Tari, dan Tarik suara)

13
14

2. Club BIPP (Bimbingan Ilmu Pengetahuan Praktis)


3. Club Bocah Kreatif
4. Club Perisai diri
5. Club Surviva
6. Club Penulis Cilik (Pencil)
7. Club Multimedia
1. Visi dan Misi PAS ITB
Visi :
Terbentuknya generasi muslim yang diridhai Allah yang mempunyai
keseimbangan fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah, serta menjadi rahmat bagi
seluruh alam.
Misi :
Adanya pembinaan berjenjang bagi anak-anak usia 3-12 tahun, yang terdiri
dari mentoring BBAQ, mentoring kolosal, dan mentoring club.
2. Struktur Organisasi

Pada struktur organisasi ini terdapat pimpinan MPA (Majelis Pimpinan


Anggota) sebagai pimpinan tertinggi di organisasi ini. Dibawah pimpinan
MPA ada pengutam (Pengurus Utama) yang terdiri dari ketua umum PAS
ITB, sekretaris umum, dan bendahara umum. Ketua LT (penelitian dan
pengembangan) yang terdiri dari Pimpinan Dewan pengawas organisasi dan
Badan penelitian dan pengembangan.

Dibawah pengurus utama ada dua bidang yakni bidang non mentoring
dan bidang mentoring. Pada bidang non mentoring terdiri dari lima kepala
divisi yakni, divisi kekeluargaan, divisi PC (Profit Center), divisi Pustaka,
divisi HRD (Human Resource Development), dan divisi PR (Public Relation).
Pada bidang mentoring terdiri dari divisi SD, divisi TK, dan divisi Club.

Alamat PAS : Jl. Ganesha No. 7 Gedung Kayu Lantai 3


Bandung 40132
15

Telepon (022) 2503645 pesawat 305 fax pesawat 111

B. Hasil wawancara

Pedoman Wawancara
Kepada Ketua Organisasi (Kak Afina Zahira)
1. Apa sejarah dari organisasi PAS ini?
Jawaban: Pembinaan Anak-Anak Salman (PAS) ITB adalah organisasi yang
mengkhususkan diri di bidang pembinaan anak-anak. Perkembangan PAS
dimulai sejak masih berupa pengajian anak-anak rutin di bulan Ramadhan
sejak tahun 1982. Kemudian mulai diorganisasikan secara teratur sebagai
pengajian anak-anak rutin mingguan pada tahun 1984 (1404 H) dengan nama
Program Pembinaan Anak-Anak Salman (P2A2S), dan berganti nama menjadi
Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB pada tahun berikutnya.
Jika pada masa awal terbentuknya P2A2S jumlah adik binaan sekitar 400
orang terdiri dari anak-anak lingkungan Salman, pada masa berikutnya, adik
binaan PAS berkembang hingga mencapai 800 orang pada tahun 1990 - 1991.
Sejak awal terbentuknya, PAS memiliki suatu ciri khas yang tidak dijumpai
pada model-model pengajian anak-anak yang lain, yaitu pola pembinaan dan
kegiatannya
2. Apa saja visi dan misinya?
Jawaban: Visi
Terbentuknya generasi muslim yang diridhoi Allah yang mempunyai
keseimbangan fikriyah, jasadiyah, da ruhiyah, serta menjadi rahmat bagi
seluruh alam.
Misi
Adanya pembinaan berjenjang bagi anak-anak usia 3-12 tahun, yang terdiri
dari mentoring BBAQ, mentoring kolosal, dan mentoring Club.
3. Apa tujuan organisasi ini?
Jawaban: Terbentuknya generasi muslim yang diridhai Allah yang mempunyai
keseimbangan IQ, EQ dan SQ serta dapat menjadi rahmat bagi seluruh alam.
4. Apakah disini ada kurikulumnya?
16

Jawaban: Ada, yaitu Koempas ( Kurikulum pas)


Mengacu pada standar pemerintah dan berisi kurikulum kesalmanan. Jadi,
mengkombinasikan kurikulum pemerintahan dengan nilai-nilai keislaman
5. Alasan mengapa acuannya kepada anak SD?
Jawaban: Karena ada organisasi lain untuk anak SMP atau SMA
6. Dalam setiap prosesnya kendala apa yang sangat sering dihadapi?
Jawaban: Banyak anak lebih suka menggunakan gadget, anak beda-beda
perilaku, metode yang digunakan yang harus sesuai
7. Mengapa acuan yang menjadi pembimbing disini seorang mahasiswa?
Jawaban: Karena lingkungan mesjid salman terdapat banyak mahasiswa
8. Bagaimana segitiga emas itu?
Jawaban: Ada tiga sudut yaitu ibarat ada orang tua, adik dan kakak. Dan yang
ketiganya saling berkaitan
9. Sebelum membina adik-adik, apakah para pembina ini sebelumnya ada
pelatihan terlebih dahulu?
Jawaban: Ada. Seperti PKB (Pembinaan Kakak Baru), metode sebelum
membina anak-anak.
10. Bagaimana bagaimana motivasi kakak mengikuti pembinaan pada PAS ini?
Jawaban: Mencintai organisasi, dan tempat belajar
11. Apakah di organisasi ini terdapat ekstrakulikuler?
Jawaban: Bukan organisasi tapi di namakan club
12. Terdapat ekstrakulikuler apa saja?
Jawaban: Club Asterik, Club BIPP, Club Bocah Kreatif, Club Perisai Diri,
Club Surviva, Club Penulis Cilik (Pencil), Club Multimedia
13. Dari anda sendiri apakah ada perbedaan kegiatan ekstrakulikuler disini
dengan ekstrakulikuler di sekolah?
Jawaban: Disini ekstrakulikuler dinamai dengan club.
14. Melalui kegiatan ekstrakulikuler, bagaimana menurut anda dan bagaimana
pencapaiannya di organisasi ini?
Jawaban: Untuk menyalurkan bidang tertentu yang di minatinya
15. Apa hambatan dan solusi pencapaian karakter siswa, secara umum?
17

Jawaban:
Hambatan :
Anak-anak lebih suka sama gadget
Kepribadian watak, gaya pola pikir dan pengasuhan yang berbeda-beda
Tidak semua pembimbing berbasis dalam ilmu pendidikan
Solusi :
Membawa anak bermain ke alam atau membawa anak mengikuti kegiatan lain
Bersikap dan bertidak bijak serta menyesuaikan dengan pengasuhan orang tua
Harus ada pembekalan pelatihan khusus untuk semua pembimbing
Pedoman Wawancara

Kepada Ketua Sub Divisi Mentoring SD (Kak Mutiannisa)

1. Siapa nama kakak?


Jawaban : Mutiannisa
2. Mengapa kakak memilih organisasi ini ?
Jawaban : Awalnya gak terlalu suka sama anak-anak, tapi ketika masuk PAS
bisa ngerasain kalau anak-anak tuh hebat, cerdas. Dari situlah saya suka anak-
anak.
Kedua, Karena aku masuk univ yang jurusannya PGMI otomatis aku ikut Pas,
saya mau belajar dan dituntut juga untuk suka anak-anak.
Ketiga, sebelum masuk PAS dan sebelum masuk kuliah saya pernah mengajar
di SD, masih sering marah-marah ke anak-anak, dengan masuk ke PAS saya
pengen tahu bagaimana memanage anak-anaknya itu.
3. Apa suka dukanya membimbing di sini?
Jawaban : Sukanya karena orang-orang disini tuh bikin nyaman, walaupun
beda universitas beda lingkungan awalnya tapi kita tuh ga membanding-
bandingkan tentang intelektualnya, dan juga kebersamaannya kakak-kakak
juga sama adik-adiknya.
18

Dukanya, saya sudah terlalu sibuk di organisasi ini dan banyak dituntut,
sedangkan dengan kuliah saya keteteran. Saya belum bisa memanage waktu
dengan benar.
4. Apakah masuk ke organisasi ini keinginan sendiri atau diajak teman?
Jawaban : Awalnya karena ada yang ajak, dan saya gamau bentrok dengan
jadwal mengajar di SD. Dan akhirnya, saya yang istiqomah di PAS dan
teman-teman saya gatau kemana.
5. Siapa sajakah orang-orang yang telah memotivasi kakak hingga kakak
menjadi pembimbing sampai saat ini?
Jawaban : Yang pertama Kak Tofan (staff media clubbers), meskipun dia ga
terlalu aktif di PAS tetapi dia masih sempat memberi semangat kepada saya.
Yang kedua kak Sopyan (ketua Dewan pengawas organisasi), yang selalu
menginspirasi saya. Karena keuletannya jadi saya termotivasi.
6. Bagaimana kakak menghadapi adik-adik yang sulit dinasehati?
Jawaban : Saya biasanya lebih memilih membuat kontrak belajar/perjanjian.
7. Bagaimana menurut pendapat kakak jika di satu sisi di tuntut untuk
membimbing Jawaban : adik-adik namun di sisi lain sedang sibuk dengan
tugas kuliah?
Sekarang saya sedang belajar memanage waktu supaya kuliah gak keteteran
dan organisasi PAS tetap jalan.
8. Metode apakah yang menjadi andalan yang mudah dipahami oleh adik-adik
disini?
Jawaban : Pendekatannya, sebelum memulai materi saya sering bertanya
terlebih dahulu kepada adik-adik.
9. Bagaimana cara mengatasi tingkah laku anak yang berbeda-beda
karakter/kepribadian?
Jawaban : Harus diperhatikan tiap-tiap anak.
10. Dengan cara apa kakak memotivasi adik-adik agar tetap bersemangat dalam
pembinaan?
Jawaban : Biasanya saya kasih reward.
11. Closing statement
19

Jawaban : Pesan buat kita “selalu berbuat baik, siapa tau kebaikan kita selalu
teringat”

Pedoman Wawancara

Kepada Adik Binaan (Pandu)

1. Siapa nama adik?


Jawaban: Pandu
2. Kenapa adik ingin masuk ke organisasi ini?
Jawaban: Tau dari orang tua
3. Atas keinginan siapa masuk ke organisi ini, sendiri atau orang tua?
Jawaban: Keinginan orang tua
Apakah menyenangkan belajar disini?
Jawaban: senang
4. Apakah ade paham dengan arahan/bimbingan kakak-kakak disini?
Jawaban: Iya, paham
5. Apakah adik mempunyai banyak teman disini?
Jawaban: Setelah masuk Pas mempunyai banyak teman
6. Motivasi mengikuti PAS?
Jawaban: Daripada gak ada kegiatan dirumah lebih baik mengikuti Pas dan
bermain di lingkungan membosankan
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Pembahasan

PAS ITB (Pembinaan Anak Salman ITB) adalah lembaga pendidikan non
formal islami sebagai wadah pembinaan anak-anak islami yang berada di bawah
Yayasan Pembinaan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung. Saat ini PAS
memiliki lebih dari 136 pembina dan lebih dari 200 adik PAS. Pembinaan
dilakukan dengan program rutin setiap minggunya berupa mentoring adik.
Kegiatan rutin dan sekretariat bertempat di Jalan Ganesha, Seberang kampus ITB,
lingkungan masjid Salman ITB, terutama di Gedung Kayu Lantai 3, Bandung.
PAS ITB Bergerak di bidang pembinaan-khususnya pembinaan anak-anak
berusia sekitar 3 sampai 12 tahun (Usia TK dan SD) hingga saat ini sudah
mencapai semester 56, periode 29. Bermain sambil belajar adalah metode yang
digunakan dalam membina anak-anak di sini. Menjadi kakak pembina bagi adik-
adik binaan adalah hal yang sangat mulia dan bermanfaat dan menyenangkan.
Visi PAS ITB adalah membinan generasi muslim Rabbi Rhadiya dan
rahmatan lil A’lamin dengan berupaya mengedepankan fisik dan mental anak-
anak muslim serta menyelaraskan alur pelaksanaannya dengan kondisi psikologi
anak, yaitu multimetode dan multimedia, untuk menampilkan sistem
pembelajaran yang interaktif, dan menyenangkan melalui mentoring dalam
kelompok kecil yang disesuaikan dengan kondisi adik.
Sedangkan tujuan dari PAS ITB adalah terbentuknya generasi muslim
yang diridhai Allah yang mempunyai keseimbangan IQ, EQ dan SQ serta dapat
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kegiatan-kegiatan mentoring PAS ITB dilaksanakan tiap ahad pagi sampai
dengan siang hari dimulai dari BBAQ (belajar baca al’quran) lalu mentoring
kolosal. Khusus untuk adik-adik SD, setelah mengikuti mentoring kolosal, mereka
akan mengikuti mentoring club. Club tersebut terdiri dari Club ASTERIK, BIPP
(Bimbingan Ilmu Pengetahuan Praktis), BOKRE (Bocah Kreatif ), PD (Perisai
Diri), PENCIL (Penulis Cilik), dan SURVIVA.

20
21

Dalam pembinaan di PAS ITB kakak pembimbing menggunakan


pendekatan pembelajaran dengan cara memberikan reward dan metode lainnya
dengan begitu adik-adik akan termotivasi dan semangat dalam belajar. Sebelum
memasuki materi pembimbing menanyakan terlebih dahulu kepada adik-adik
pembelajaran yang akan dibahas. Bertujuan agar tahu pemahaman adik-adik
sampai mana.
Metode yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan kepribadian adik-
adik sehingga kakak pembimbing mempunyai kendala dalam masalah ini.
Sehingga perlu diadakannya komunikasi dengan orangtua yang bersangkutan.
PAS ITB juga selalu mengadakan pembinaan kakak Baru supaya metode yang
disamapaikan kepada adik-adik dapat maksimal dan benar.

B. Analisis SWOT

1. Strength (Kelebihan)
 Banyak peminatnya
 Kegiatannya unik
 Menjadikan adik-adiknya aktif dalam kegiatan
2. Weakness (Kelemahan)
 Tempat pertemuan/berkumpulnya para pembimbing terbatas.
3. Opportunities (Peluang)
 Banyaknya pembimbing dari berbeda universitas dengan mudah
menginformasikan tentang organisasi PAS ini.
 Banyaknya peminat dari orang tua untuk anaknya mengikuti kegiatan
PAS ini.
 Sistem pembelajarannya diminati oleh anak-anak dan orang tua.
4. Threats (Ancaman)
 Apabila pembimbingnya sibuk akan mengakibatkan kurangnya para
tenaga pembimbing.
22

C. Analisis Kelompok Terhadap Organisasi PAS ITB

1. Maryamunida 1172090055
Analisis temuan masalah
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan masalah yang menjadi sumber
untuk dianalisis yakni kendala dalam proses pembinaan adik-adik PAS ITB.
Indikator yang menjadi tolak ukur kendala proses pembinaan yaitu:
 Anak-anak lebih suka sama gadget
 Kepribadian watak, gaya pola pikir dan pengasuhan yang berbeda-beda
 Minimnya pemahaman pembimbing mengenai karakteristik anak
 Minimnya metode atau keterbatasan pembimbing dalam hal mengajar
Analisis faktor penyebab
Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pembinaan terlihat bahwa
banyak beberapa kendala, dan penyebab kendala tersebut yaitu:
 Pengasuhan yang kurang tepat
 faktor Genetik (hereditas), faktor lingkungan dan faktor belajar
 Tidak semua pembimbing berbasis dalam ilmu pendidikan
Analisis pemecahan masalah
Kendala pembinaan yang kurang maksimal mempengaruhi proses belajar
anak. sehingga dapat di berikan alternatif atau penyelesaian mengenai
masalah/kendala tersebut, yaitu:
 Pembimbing menjadi motivator yang baik dengan menjadikan prilakunya
sebagai figur yang bisa ditiru. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan
menceritakan pengalaman pribadi yang bisa merubah dirinya menjadi lebih
baik yang tentunya dengan penekanan cerita yang menantang dan kreatif
 Menganalisis kemampuan awal dan karakteristik siswa
 Harus ada pembekalan pelatihan khusus untuk semua pembimbing
2. Muna Maulidina Hadiansjah 1172090066
Pada hari sabtu, 24 november 2018 saya melakukan observasi bersama
teman kelompok saya di organisasi PAS ITB (Pembinaan Anak-anak Salman
23

ITB) mulai dari jam 13.00-selesai. Proses kegiatan yang dilakukan dimulai
dari pembukaam, penyajian dan penutupan. Tema kali ini yaitu aku dan
karyaku.
Sebelum dimulai kegiatan kaka pembimbing mengucapkan salam
kemudian menanyakan keadaan adik-adik PAS. Setelah itu langsung memulai
kegiatan yang telah dirancangnya.
Anak-anak yang hadir terdiri dari 10 anak, diantaranya 3 orang berusia
3 tahun, 4 orang berusia 7-8 tahun, dan 3 orang anak berusia 7-10 tahun.
Anak-anak disini mempunyai kepribadian yang sangat energik, dan anak-anak
tersebut aktif dalam bertanya. Hubungan dengan teman-teman yang ada di
PAS tersebut sangat baik, sportif, kompak. Adapula anak yang pemalu
sehingga hubungan dengan teman-temannya tidak begitu baik, sehingga anak
pemalu tersebut hanya bisa berteman dengan teman-teman tertentu saja.
3. Nida Nailul Rohmi (1172090080)
Dalam hasil penelitian obsevasi di PAS ITB ini hubungan sosial yang
dibangun antara Pembina dan peserta didik sangat akrab dan baik. Selain
hubungan yang dibina antara Pembina dan peserta didik (adik) bimbingan
orang tua pun ikut serta mendukung kegiatan tersebut. Hubungan tersebut
dinamakan dengan “segitiga emas”. PAS memiliki potensi strategis dalam
membantu pengembangan masyarakat khususnya anak-anak usia dini dan usia
dasar yang pada umumnya sering bermain di lingkungan Masjid Salman ITB
ataupun di luar yang mengetahui adanya kegiatan PAS ITB. Sampai saat ini,
PAS selalu mengadakan pertemuan bersama orang tua setiap hari Ahad pagi
untuk para orang tuanya yang mengantarkan putra-putrinya mengikuti
kegiatan di PAS ITB. Pertemuan disini diisi dengan kegiatan diskusi yang
berisikan materi-materi agama, kesehatan, prikologi perkembangan anak, dan
lain-lain. Persepsi adik mengenai pembelajaran di PAS ITB yaitu menambah
pengetahuan, sistem pembelajarannya tidak membosankan, menyenangkan,
membuat adik-adik mandiri dan mempunyai banyak teman dari berbagai
kalangan.
24

Perkembangan sosial bagi anak usia dini dan usia dasar adalah
pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai
proses belajar mengajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok, tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak
usia dini dan usia dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan,
disamping dengan keluarga dia juga membentuk ikatan baru dengan teman
sebaya, atau teman sekelas sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah
bertambah luas.
BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Mempelajari teori-teori belajar bukan hanya di lingkungan kampus


saja tetapi kita bisa mendapatkan teori belajar tersebut dengan pelaksaan
observasi. Bukan hanya di lembaga formal saja kita juga bisa melaksanakan
observasi di suatu organisasi dan lainnya. Kegiatan observasi sangat
membantu para mahasiswa untuk mengenali, mengidentifikasi dan melakukan
analisis terhadap pelaksanaan bimbingan pembelajaran diluar sekolah.
Kelompok observer melakukan pengamatan terhadap Pembinaan Anak-ank
Salman (PAS) ITB.
Pendekatan metode pembelajaran pada pembinaan yang dilakukan
kakak pembimbing dapat dikatakan berhasil dengan baik, karena adik-adik
yang berperan aktif dalam proses binaan.
Observasi dilaksanakan di selasar mesjid Salman pada hari Sabtu, 24
November 2018.

B. SARAN

Dalam suatu proses membimbing yang perlu diperhatikan adalah


kesesuaian pemebelajaran dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun.
Selain itu metode yang digunakan harus tepat sehingga anak dapat menerima
informasi dengan optimal. Kita sebagai calon guru suatu saat nanti harus
memberikan motivasi yang lebih suatu penghargaan berupa pujian pada
peserta didik, disinilah guru  berperan sangat penting untuk menerapkan serta
membimbing peserta didik untuk mengeksplor pengetahuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, K. (2007). Psikologi Anak. Bandung: CV. Mandar Maju.

Rahman, A. A. (2013). Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan

Pengetahuan Empirik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rusyan, A., Kusdinar, A., & Arifin, Z. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: CV. Remadja Karya.

Rachmat, & Petun, M. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Grasindo.


LAMPIRAN

A. Instrumen

FORMAT OBSERVASI

I. Identitas

Nama Organisasi : Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB

Observer : Muna Maulidina

Tanggal Observasi : 24 November 2018

Aktivitas Belajar
No. Ya Tidak Keterangan

1. Anak sampai ditempat 


kegiatan tepat waktu
2. Membaca surat pendek 
sebelum kegiatan dimulai
3. Anak-anak 
mendengarkan arahan
kakak pembimbing
4. Anak tersebut 
berkmonikasi dengan
baik dengan teman
maupun kakak
pembimbingnya
5. Merasa senang dengan 
pembinaan ini
6. Anak kurang 
bersemangat
7. Antusias dalam 
pembinaan
8. Anak berperan aktif 
dalam kegiatan
9. Melakukan kegiatan 
sesuai dengan arahan
10 Ketika ada tugas yang 
. melibatkan kelompok,
mengikuti dengan baik
sesuai intruksi kakak
pembimbing
11 Mengikuti pembinaan 
. dengan baik
FORMAT WAWANCARA

Lembar Instrumen Wawancara

Nama Anak :

Kelas :

Tanggal Observasi :

No. Wawancara Jawaban

1. Siapa nama adik?


2. Kenapa adik ingin masuk ke
organisasi ini?
3. Atas keinginan siapa masuk ke
organisasi ini, sendiri atau orang
tua?
4. Apakah menyenangkan belajar
disini?
5. Apakah adik paham dengan
arahan/bimbingan kakak-kakak
disini?
6. Apakah adik mempunyai banyak
teman disini
7. Motivasi mengikuti PAS?
FORMAT WAWANCARA

Lembar Instrumen Wawancara Ketua Organisasi

Nama :

Jabatan :

No. Wawancara Jawaban

1. Apa sejarah dari organisasi PAS


ini?
2. Apa saja visi dan misinya?
3. Apa tujuan organisasi ini?
4. Apakah disini ada kurikulumnya?
5. Alasan mengapa acuannya kepada
anak SD?
6. Dalam setiap prosesnya kendala
apa yang sangat sering dihadapi?
7. Mengapa acuan yang menjadi
pembimbing disini seorang
mahasiswa?
8. Bagaimana segi tiga emas itu?
9. Sebelum membina adik-adik,
apakah para pembina ini
sebelumnya ada pelatihan terlebih
dahulu?
10. Bagaimana motivasi kakak
mengikuti pembinaan pada PAS
ini?
11. Apakah di organisasi ini terdapat
ekstrakulikuler?
12. Terdapat ekstrakulikuler apa saja?
13. Dari anda sendiri apakah ada
perbedaan kegiatan
ekstrakulikuler disini dengan
ekstrakulikuler di sekolah?
14. melalui kegiatan ekstrakulikuler,
bagaimana menurut anda dan
bagaimana pencapaiannya di
organisasi ini?
15. Apa hambatan dan solusi
pencapaian karakter siswa, secara
umum?
LEMBAR WAWANCARA

Lembar Instrumen Wawancara kakak pembina

Nama :
Jabatan :

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa nama kakak?
2 Mengapa kakak memilih organisasi ini ?
3 Apa suka dukanya membimbing di sini?
4 Apakah masuk ke organisasi ini keinginan
sendiri atau diajak teman?
5 Siapa sajakah orang-orang yang telah
memotivasi kakak hingga kakak menjadi
pembimbing sampai saat ini?
6 Bagaimana kakak menghadapi adik-adik
yang sulit dinasehati?
7 Bagaimana menurut pendapat kakak jika di
satu sisi di tuntut untuk membimbing adik-
adik namun di sisi lain sedang sibuk dengan
tugas kuliah?
8 Metode apakah yang menjadi andalan yang
mudah dipahami oleh adik-adik disini?
9 Bagaimana cara mengatasi tingkah laku anak
yang berbeda-beda karakter/kepribadian?
10 Dengan cara apa kakak memotivasi adik-adik
agar tetap bersemangat dalam pembinaan?
11 Closing statement

B. Dokumentasi
Foto bersama dengan Kakak pembimbing dan adik-adik PAS ITB

Kegiatan bimbingan Pembimbing sebelum mentorik adik-adik PAS ITB


Kegiatan mentoring adik-adik PAS ITB

Anda mungkin juga menyukai