Anda di halaman 1dari 9

.

AGEN INFEKSIUS : JAMUR DAN PARASIT


Nurul Huda, Rismadefi Worferst

I. Pendahuluan

Infeksi merupakan peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam


tubuh pejamu (Pronggoutomo, 2002).Sedangkan agen infeksius adalah
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi. Mikroorganisme yang termasuk
dalam agen infeksi antara lain virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia.

II. Materi Agen-agen infeksius Jamur

Infeksi yang disebabkan oleh jamur tidak hanya terjadi di luar baguan tubuh (kulit),
tetapi terjadi juga di dalam tubuh.Misalnya Candida albicans.Candida albicans
adalah jenis fungi yang seperti ragi, umumnya ditemukan di dalam mulut,
kerongkongan, usus, dan saluran genital. Normalnya, bakteri baik dalam usus akan
berkompetisi dengan candida dan menjaganya agar tetap terkendali tanpa
menyebabkan masalah kesehatan apapun. Namun ketika keseimbangan antara
bakteri baik dan candida terganggu, maka infeksi candidas tidak dapat dihindari.
Contoh lain adalah infeksi jamur yang terjadi di susunan saraf pusat, seperti
meningitis, meningoensafilitis, intrakranial tromboflebitis, dan abses otak.

Parasit

Parasit menginvasi imunitas protektif dengan mengurangi imunogenisitas dan


menghambat respon imun host.Parasit yang berbeda menyebabkan imunitas
pertahanan yang berbeda.

1. Parasit mengubah permukaan antigen mereka selama siklus hidup dalam host
vertebrata.
2. Parasit menjadi resisten terhadap mekanisme efektor imun selama berada dalam
host.
3. Parasit protozoa dapat bersembunyi dari sistem imun dengan hidup di dalam sel
host atau membentuk kista yang resisten terhadap efektor imun. Parasit dapat
menyembunyikan mantel antigeniknya secara spontan ataupun setelah terikat
pada antibodi spesifik.
4. Parasit menghambat respon imun dengan berbagai mekanisme untuk
masingmasing parasit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi agen-agen infeksius

Penyakit dapat menular terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi agen, proses
transmisi dan pejamu. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi
agen infeksius diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Faktor penyebab atau agen


b. Sumber penular Sumber penular juga mempengaruhi proses transmisi agen
infeksius seperti hewan, manusia, air, dan lain-lain.
c. Penularan Kontak secara langsung, mis. penyakit kelamin
• Kontaminasi dan luka, mis. infeksi luka, rabies.
• Inokulasi, mis. gigitan serangga (malaria), suntikan (serum hepatitis)
• Menelan makanan dan minuman yang terkontaminasi, mis. hepatitis A,
poliomielitis, kolera
• Menghirup debu dan droplets, mis. influenza, tuberkulosis.

Perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius

Pejamu memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar di seluruh jaringan dan
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh.Benteng pertama diperankan
oleh kulit yang utuh, membran mukosa permukaan dan sekret yang
diproduksi.Contohnya lisozym air mata merusak peptidoglikan dinding bakteri.

Agen penyebab infeksi terdiri dari virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia.

• Infeksi virus yang menyebabkan penyakit umumnya digolongkan ke dalam


sistem organ yang terkena, seperti infeksi virus pernapasan, bentuk kelainan
klinik yang di timbulkan seperti virus yang menyebabkan eksastema, dan sifat
infeksi infeksi laten virus.
• Infeksi yang disebabkan oleh bakteri sering terjadi bersamaan dengan adanya
rasa sakit, nyeri, atau borok pada bagian tubuh. Ada waktu saat sistem
kekebalan tubuh tidak dapat menyingkirkan suatu infeksi bakteri. Masing-masing
faktor penyebab memiliki karakteristik tersendiri.
• Jamur menimbulkan infeksi umumnya terjadi di kulit. Infeksi jamur lebih
cenderung mengenai daerah-daerah yang sering berkeringat dan lembab, seperti
muka, badan, kaki, lipatan paha, dan lengan.
• Parasit yang terdiri dari vermes dan protozoa menimbulkan infeksi melalui kontak
langsung maupun tidak langsung.
.

Faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi jamur yaitu:
• Anak-anak yang berusia lebih muda dari 15 tahun;
• Hidup di lingkungan yang lembap atau ramai;
• Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau hewan yang sakit;
• Berbagi pakaian, selimut atau handuk pada infeksi jamur kulit;
• Melakukan olahraga yang melibatkan kontak kulit langsung;
• Menggunakan pakaian ketat;
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah;
• Mereka terinfeksi jamur mungkin rentan atau sebelumnya pernah terinfeksi
jamur.

Cara mengatasi dan mecegah infeksi jamur antara lain :


• Menggunakan obat sesuai petunjuk.
• Menjaga Kondisi tubuh harus tetap bersih. Mandi secara teratur
• Menjaga bagian yang terkena jamur kulit agar tetap bersih dan kering.
• Menghindari menggaruk atau menggosok pada daerah yang terinfeksi.
• Menghindari berbagi barang pribadi dengan orang lain.
• Menghindari menggunakan kamar mandi di tempat umum.
• Menggunakan pakaian dalam yang nyaman (untuk mencegah tinea paha).
• Menggunaan kaus kaki katun dan sepatu keds dengan lubang-lubang kecil untuk
sirkulasi udara yang baik agar menjaga kaki Anda tetap kering (untuk mencegah
tinea kaki).
• Menggunakan pakaian yang bersih dan kering. Hindari memakai kain nilon.
Kenakanlah pakaian katun atau bahan pakaian yang menyerap berkeringat.

Daftar Pustaka

Brooks, GF., Janet, SB., & Stephen A.M. (2005). Mikrobiologi Kedokteran. Salemba
Medika. Jakarta.
Maftukhah,M. (2015). Agen Infeksius, Faktor yang Mempengaruhi, dan Perbedaan
Proses Infeksi. http://dokumen.tips/agen-infeksius.html (diakses 2 Juni 2017).
Staf Pengajar FK UI. (1993). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara
Pringgoutomo, S., Himawan, S. & Tjarta, A. (2002).Buku Ajar Patologi I (Umum).
Jakarta: Sagung Seto.
III. Evaluasi
1. Jelaskan Jenis infeksi yang disebabkan oleh Jamur?
▪ Tinea : infeksi jamur yang umumnya menyerang bagian kulit kepala
serta rambut
▪ Moduromy cosis : disebabkan oleh jamur alles cheris boydii,
cephalosporium falciforme, madula mycetomi, serta madula grisea
▪ Sporotrichosis : penyakit yang disebabkan oleh jamur sporotrichum
chencrikri
▪ Nacardiosis : disebabkan oleh jamur nacardia asteroides. Penyakit
yang menyerang jaringan subkutan
▪ Panu : adanya bercak bercaj pada kulit yang disertai rasa gatal
ketika sedang berkeringat.

2. Jamur penyebab infeksi disebabkan oleh perubahan resistensi inang dan


modifikasi mikrobiota inang, bila ketahanan tubuh pasien rendah akibat luka
berat, operasi,maka pathogen dapat berkembang biak dan menyebabkan sakit.
Tulislah contoh-contoh jamur yang berkembang pada tempat infeksi berikut ini:
Tempat Infeksi Bakteri

Sal. Cerna Candida tropocalis

Sal. pernapasan atas

Sal. pernapasan bawah Asvergiv

Kulit Sporotrichosis, claros porium

Kuku Dermatafita

Sal. Kemih Candida albicans

3. Tuliskan 3 faktor yang berperan pada penyebaran infeksi parasit anda ketahui?

▪ Manusia sebagai tuan rumah (Host)


▪ Penyebab atau hama penyakit (agent)
▪ Lingkungan yang mempengaruhi (environment)
4. Jelaskan siklus masuknya parasit pada tubuh manusia

5. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak selalu
menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat
menyebabkan terjadinya infeksi. Kemungkinan terjadinya infeksi tergantung
pada :

▪ Karakteristik terhadap mikroorganisme


▪ Resistensi terhadap zat-zat antibiotika
▪ Tingkat virulensi
▪ Banyaknya materi infeksius
6. Salah satu jenis parasit yang paling sering ditemukan adalah cacing. Jelaskan
jenis jenis cacing parasit ini dan bagaimana tanda dan gejala dari infeksi tiap
jenis cacing
Jenis Cacing Gambar Lokasi Efek
infeksi
Cacing gelang usus demam, batuk,
(ascaris) sakit perut,
diare, dan
pembengkakan
perut.
Kekurangan
gizi, turunnya
berat badan,
dan kesulitan
dalam
menangkap
pelajaran di
sekolah
Cacing pita (Taenia) usus mual, sakit
perut, lemah,
kehilangan
nafsu makan,
diare, turun
berat badan
dan
menurunnya
kemampuan
tubuh
menyerap
nutrisi
makanan.
Cacing sistem gejala demam,
filaria(Wuchereria limfatik pembengkakan
bancrofti,) noda limfa atau
kelenjar getah
bening
(limfadenopati),
serta sakit,
merah, dan
bengkak pada
bagian tubuh
yang terinfeksi
Cacing Usus halus Alergi b
tambang(Necator erupa rasa
americanus dan Ancylo
stoma duodenale) gatal dan ruam.
Sakit
perut, mual,
dan kram usus.

Demam
dan kehilangan
nafsu makan.

Diare
dan terdapat
darah
bercampur
dengan feses.

Batuk-
batuk dan
pernapasan
terganggu.

Berat
badan
menurun.

Usus besar
Cacing kremi Mengompol.
(Enterobius
vermicularis) Hilangny
a nafsu makan.

Kesulita
n tidur atau
tetap tidur
(insomnia).

Berat
badan
berkurang.

Infeksi
kulit di sekitar
anus.

Nyeri
perut dan mual.

Usus besar perdarahan


usus, anemia,
penurunan
Cacing berat badan
daun(Trichuris dan
trichiura) peradangan
usus buntu
(apendisitis)

7. Salah satu jenis parasit adalah tungau. Jelaskan mekanisme bagaimana tungau
menginfeksi manusia?

Tungau ini siklus hidupnya diawali dengan perkawinan tungau yang


baru dangan tungau betina lalu kemudian menyuntikan air liur neuro
toksin kedalam host. Yang melumpuhkan tuan rumah dan memungkinkan
tungau betina hamil dan memakan hemolimf host. Mereka mencoba untuk
makan dengan menggigit,meneybabkan merah, gatal, dan bercak
menyakitkan (bekas)
8. Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkat toleransi dan respon tubuh pasien
dalam infeksi ini adalah

▪ Umur
▪ Status imunitas penderita
▪ Penyakit yang diderita
▪ Obesitas dan malnutrisi
▪ Orang yang menggunakan obat-obatan immunosupresan dan steroid
▪ Intervensi yang dilakukan pada tubuh untuk melakukan diagnosa dan
teraphi.

IV. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai