Anda di halaman 1dari 3

PASCA PANEN BUAH KIWI

Buah kiwi tumbuh di daerah subtropis yang mempunyai musim panas dengan
temperatur panas yang cukup tinggi. Buah kiwi ditanam pada struktur tanah yang kokoh,
agar dapat menghasilkan panen beberapa ton per hektar. Penanaman kiwi pada
umumnya dilengkapi dengan sistem pengairan irigasi dan mencegah pembekuan pada
saat musim semi. Pohon kiwi meupakan dioceous yaitu mempunyai 2 jenis bunga yaitu
bunga jantan dan bunga betina.

Kandungan lemak dan energi buah kiwi cukup rendah sehingga buah ini merupakan
salah satu buah yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan
diet rendah kalori. Kandungan energi dalam setiap 100 gram buah kiwi hanya 61 Kkal,
atau kurang dari 40 persen jumlah energi yang terdapat pada buah pisang. Kandungan
energi buah kiwi lebih rendah dibandingkan jeruk, orange, dan anggur, tapi sedikit lebih
tinggi dibandingkan lemon, strawberi, belewah, dan pepaya.

KLASIFIKASI

Kingdom :Plantae

Divisio :Magnolyophyta

Class :Magnoliopsida

Ordo :Ericales

Family :Actinidiaceae

Genus :Actinidia

Species : Actinidia deliciosa

Nama daerah : Buah Kiwi


PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

Buah kiwi hampir mencapai ukuran penuh pada Agustus tetapi tidak cukup matang
untuk panen sampai akhir Oktober atau awal November (setelah bibit gilirannya hitam
dan kandungan gula kurang dari 6,5%). Buah akan layu jika waktunya dipanen setelah
kandungan gula mencapai 4%. Pati dalam buah akan diubah ke gula setelah panen. Bila
buah sudah siap untuk dikonsumsi, buah harus mengandung 12-15% gula. Buah dipanen
dengan menggoyang batang pada pangkal buah

Buah kiwi dapat disimpan selama 4-6 bulan pada suhu 31-32 ° F dan terlindung dari
dehidrasi/ kekurangan air. Buah akan menjadi matang pada suhu kamar.

PENINGKATAN MUTU

Buah kiwi kaya akan vitamin C. Selain itu, buah ini mengandung kalium yang hampir
sama kadarnya dengan buah pisang. Selain vitamin C, buah kiwi juga mengandung
vitamin A dan E. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah kiwi mengandung
vitamin C 17 kali lebih banyak dibandingkan buah apel, dua kali lebih banyak
dibandingkan jeruk, dan juga lebih banyak dibandingkan lemon. Kandungan vitamin E
pada kiwi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan alpukat. Selain itu, buah kiwi juga
mengandung vitamin B1, B2, B6, asam folat, niasin, vitamin A, dan asam pantotenat
dalam jumlah yang cukup berarti.

Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai antioksidan alami yang
berperan penting untuk menangkal serangan radikal bebas, penyebab penuaan sel dan
pemicu timbulnya berbagai penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang
memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bebas berikatan
dengan berbagai sel dan jaringan, serta menjadi pemicu kanker, sakit jantung, dan
proses penuaan dini.

Vitamin C membantu mempertahankan kondisi tubuh terhadap flu dan selesma


(meningkatkan sistem kekebalan tubuh), mengurangi tingkat stres dan membantu
proses penyembuhan. Vitamin ini juga berperanan penting dalam memelihara
kesehatan sel-sel kulit sehingga tetap tampak bersih, berseri dan sehat. Seperti halnya
vitamin C, vitamin E juga berperan menjaga kesehatan sel-sel tubuh, memperlambat
efek penuaan dan memelihara sel-sel kulit agar tetap muda, meningkatkan kesuburan,
serta mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang ada dalam kiwi adalah senyawa
fitokimia tertentu, seperti karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid, dan lain-lain. Kapasitas
antioksidan kiwi terhadap senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga tertinggi
setelah orange dan anggur merah. Kulit buah kiwi adalah sumber antioksidan flavonoid
yang baik. Minyak biji buah kiwi mengandung rata-rata 62% asam alfa linolenik dan
omega 3. Satu buah kiwi mengandung sekitar 46 kalori, 0.3 gram lemak, 1 gram protein,,
11 gram karbohidrat, 75 mg vitamin dan 2.6 serat.

Buah kiwi yang masih mentah (belum matang) kaya akan enzim pelarut protein
(actinida) yang dapat berfungsi sebagai satu bahan pelunak daging. Namun juga dapat
menyebabkan alergi pada beberapa orang yang juga mempunyai alergi pada getah
karena kiwi juga mengandung kalsium oxalate yang berbentuk kristal pada daging
buahnya

Buah kiwi dikenal sebagai hardy kiwifruit karena dapat menahan temperatur di bawah
-10 º F. Namun, bahkan hardy kiwifruit sendiri memerlukan perlindungan dari frost
injury dalam bentuk irigasi panas (overheat irigation) atau strategi perlindungan lain
ketika suhu turun menjadi di bawah 32 º F.

Sebagaimana buah lainnya, kiwi adalah sumber mineral yang sangat diperlukan untuk
mempertahankan stamina. Kiwi mengandung elektrolit (mineral) yang sangat penting
untuk pergantian kehilangan elektrolit tubuh akibat keluarnya keringat selama kerja
keras, olahraga, atau cuaca panas. Mineral utama yang terkandung dalam kiwi adalah
kalium (potasium), magnesium, kalsium, tembaga, seng, mangan, dan fosfor. Kandungan
kalium pada kiwi adalah 5,4 mg/kalori, lebih tinggi dibandingkan pisang (4,2 mg/kalori),
dan sedikit lebih rendah dibandingkan pepaya (6,6 mg/kalori) dan apricot (6,2
mg/kalori).

Kalium penting untuk menjaga fungsi otot dan gerak reflek sistem saraf. Kalium juga
berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh. Itu sebabnya para olahragawan
dan pekerja berat sangat dianjurkan mengonsumsi cukup kalium. Kalium juga diyakini
sebagai mineral penurun tekanan darah tinggi. Di lain pihak, kiwi hampir tidak
mengandung unsur natrium, yang oleh sebagian peneliti diakui sebagai pemicu
terjadinya tekanan darah tinggi.

Dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi di Amerika, buah kiwilah yang paling tinggi
kadar magnesiumnya. Rendahnya konsumsi magnesium dapat menyebabkan terjadinya
penyakit jantung, infark miokard, dan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai