Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PROMOSI GIZI DI RUMAH SAKIT

PROMOSI MAKANAN YANG MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH


PADA USIA 19 – 39 TAHUN DI RUMAH SAKIT

Dosen pengampu: J. Supadi, SKM, M.Kes.

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Septiantika Cahyaditami
(P1337431218009)
2. Salsabila Noviana
(P1337431218015)
3. Risma Choirunima
(P1337431218030)
4. Maulidiah Filkaunita (P1337431218040)
5. Adinda Nur Faradila (P1337431218041)

DIV Gizi Semester III


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang
2019/2020
A. LATAR BELAKANG

Pemenuhan gizi secara tepat, lengkap dan seimbang pada bayi di bawah usia lima tahun (balita)
dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Gizi
didalamnya memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi
menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.  Status gizi yang baik pada balita perlu
mendapatkan perhatian lebih. Setelah melewati fase pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, yaitu
mulai usia enam bulan, orangtua harus menjaga agar nutrisi anak terpenuhi. Hal ini karena ASI sudah
tidak dapat memenuhi semua kebutuhan gizi anak, sehingga anak rentan mengalami permasalahan
gizi apabila pemberian makanan tambahan tidak dipenuhi dengan baik. Jenis makanan dan cara
pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaaan pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasanya.

Permasalahan yang terkait dengan pemenuhan gizi balita yang paling umum adalah
kurang energi protein. Klasifikasi pada balita meliputi: stunting  (tubuh pendek), kurus, dan
gizi buruk (Proverawati, 2010). World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa
Malnutrisi dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular yang berhubungan dengan
pengaturan makan. Keadaan gizi yang buruk pada balita juga dapat menyebabkan kematian
anak. Sekitar 45 (%) kematian di antara balita terkait dengan kekurangan gizi. Pada tahun
2015, sebanyak 155 juta balita di seluruh dunia mengalami stunting, sementara 52 juta
mengalami gizi kurang. Berdasarkan data riskesdas, balita yang mengalami gizi buruk pada
tahun 2018 sebesar 17.7% dan pada tahun 2019 sebesar 17%.

B. TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada balita dengan cara pemberian MP-ASI yang tepat
sesuai dengan umur.

C. MATERI
Penyuluhan tentang pemberian MP-ASI balita kepada ibu hamil dan suami, orang tua (ayah dan
ibu) dan pengasuh bayi.

D. PROSES
NO KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU
. PESERTA
1. Persiapan  Mempersiapkan - 10 menit
kegiatan
2. Pembukaan  Mengucapkan salam Menjawab salam, 5 menit
mendengankan dan
 Memperkenalkan diri memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
kegiatan yang akan
dilakukan
3. Isi  Menjelaskan pengertian Mendengankan dan 20 menit
gizi kurang memperhatikan
 Menjelaskan penyebab
gizi kurang
 Menjelaskan gejala gizi
kurang
 Menjelaskan gizi
seimbang pada balita
 Menjelaskan pengertian
MP-ASI
 Menjelaskan tahapan
pemberian MP-ASI
sesuai umur pada balita
4.  Pemutaran video tentang Mendengankan dan 5 menit
pembuatan MP-ASI memperhatikan
5. Tanya-jawab  Memberi kesempatan Bertanya, 15 menit
pada audiens untuk mendengankan dan
bertanya memperhatikan
 Memberi pujian
6. penutup  Menyimpulkan hasil Mendengarkan dan 5 menit
penyuluhan menjawab salam
 Mengucapkan salam

E. METODE
Metode ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
F. MEDIA
 Video
 PPT
 Poster
 leaflet
G. EVALUASI
Respon terhadap penyuluhan:
a. Jumlah peserta yang aktif
b. Jumlah pertanyaan yang di ajukan
c. Macam pertanyaan yang di ajukan
H. KEPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai