Anda di halaman 1dari 1

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.

Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di
dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan
epistemologi dan ontologi. Secara lughowi (bahasa) filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan
kebenaran. Maksud sebenarnya adalah pengetahuan tentang ada dari kenyataan-kenyataan yang paling
umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti:
logika, etika, estetika, dan teori pengetahuan. Maka problem pengertian filsafat dalam hakekatnya
memang merupakan problem falsafi yang kaya dengan banyak konsep dan pengertian.
Robert Ackerman: Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari
praktek ilmiah secara aktual.

Lewis White Beck: Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah
serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

Michael V. Berry : Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah  dan hubungan-hubungan
antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah

Cornelius Benjamin : Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai
ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.

Stephen R. Toulmin : Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola
perbincangan, metode-metode penggantian, dan perhitungan, pra-anggapan- pra-anggapan metafisis,
dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut
tinjauan logika formal, metodologi praktis, danmetafisika.

Christian Wolff adalah seorang filsuf Jerman yang berpengaruh besar dalam gerakan rasionalisme
sekuler di Jerman pada awal abad ke-18. Meskipun Wolff berasal dari keluarga Lutheran, tetapi
pendidikannya di sekolah Katolik membuatnya mengenal pemikiran Aquinas dan Suárez.[1] Studinya
di Leipzig membuat Wolff berkenalan dengan pemikiran Leibniz. Pemikiran Wolff pada dasarnya
merupakan pengembangan dari filsafat Leibniz dengan menerapkannya terhadap segala bidang ilmu
pengetahuan.Ia mengupayakan supaya filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti. Untuk itu,
filsafat harus disertai dengan pengertian-pengertian yang jelas dan bukti-bukti yang kuat. Suatu sistem
filsafat haruslah berisi gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang baik. Wolff berjasa dalam
membuat filsafat menarik perhatian masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai