Jembatan Talumoyo
Jembatan Talumoyo
WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
METHODE PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO
GORONTALO
Bab 1.
PENJELASAN UMUM
1.1. PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan Jembatan Talumoyo merupakan jembatan penghubung antara...Panjang
jembatan ini adalah 220m yang terdiri dari 4 buah Pier dan 2 buah Abutment. Untuk lebih
jelasnya lokasi jembatan tergambar seperti gambar di bawah ini :
LOKASI JEMBATAN
TALUMOLO
GORONTALO
1). Umum
Persiapan dan Pengukuran.
Penyiapan Barak
Administrasi & Dokumentasi.
HALAMAN 1 - 1
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Baja Tulangan U-24
Beton Struktur K-225 ( tanpa Acuan )
Acuan Beton.
HALAMAN 1 - 2
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
2.1.1. MANAJEMEN PROYEK
Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga trampil dari Waskita
Karya yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan semua pihak terkait.
HALAMAN 1 - 3
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Personel yang dipilih adalah yang telah berpengalaman dalam proyek sejenis, dan akan
ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek. Tenaga kerja yang terampil
akan dipilih dan didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.
KS : 1. Laporan Ketidaksesuaian
2. Registrasi Ketidaksesuaian
PP : Pengendalian Proses
HALAMAN 1 - 4
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
3). Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta
sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu,
dan tepat waktu.
Untuk proyek Pembangunan Jembatan Kartini, Kota Semarang ini secara umum
diperlukan peralatan sebagai berikut:
Theodolite
Waterpass
Generator Set
Pompa air
Peralatan untuk pekerjaan Pembesian dan Pengecoran :
Ponton
Service Crane
Bucket Cor
Truck Mixer
Concrete Vibrator
Concrete Pump
Bar Cutter dan Bar Bender
Excavator
Bulldozer
Dump Truck
Vibro Roller
Motor Grader
Water Tank Truck
Mini Bus
Pick Up
Handy Talky
Fire Extinguisher
Perlengkapan Kantor
4). Bahan
Pengadaan bahan-bahan dikendalikan oleh Bagian Logistik dengan berpedoman pada
spesifikasi teknik dan mengikuti jadwal pendatangan material .
HALAMAN 1 - 5
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Material pekerjaan Pembangunan Jembatan Talo ini terdiri atas :
Sistem manajemen K3L dijalankan dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Program K3L ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman didalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan K3L di perusahaan sebagai panduan didalam menerapkan
Sistem Manajemen K3L secara keseluruhan.
Diharapkan program ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh petugas proyek didalam rangka
membuat langkah-langkah pengamanan atau pengurangan resiko terhadap kecelakaan
kerja dan dampak lingkungan yang mungkin bisa terjadi di proyek.
Sasaran utama dari penerapan Sistem Manajemen K3L di proyek adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan dampak lingkungan, dan jika mungkin tetap terjadi
adalah memperkecil resiko dengan metode pengamanan dan alat pelindung diri.
HALAMAN 1 - 6
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
HALAMAN 1 - 7
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Pemantauan
Proses Pendukung :
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan
terencana, yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan di proyek berjalan secara terkendali dan konsisten, agar dapat
mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam spsesifikasi kontrak, yang
terdiri dari spesifikasi dan gambar-gambar pelaksanaan.
HALAMAN 1 - 9
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
9) Sistem dan prosedur mutu yang baku
10) Penerapan manajemen mutu yang konsisten
Untuk lebih jelasnya dalam proses pelaksanaan penerapan Quality Control untuk proyek ini
akan mengacu pada standart Quality Control (process ISO 9001:2000).
HALAMAN 1 - 10
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
I. Bab2.
II. METODE KONSTRUKSI
HALAMAN 1 - 11
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Kantor kontraktor, konsultan, ware house, work shop, barak pekerja lengkap dengan
furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang akan
dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Semua bangunan tersebut di
atas akan ditentukan tempatnya setelah mendapat lahan yang sesuai, dan bangunan
tersebur akan ditutup dengan pagar pengaman / pagar sementara.. Dalam pembuatan
kantor tersebut, fasilitas disekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat, sedangkan
untuk kantor Pimpro dan staf akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan
persetujuan pihak Pimpro. Kantor yang akan dibangun dilengkapi dengan peralatan
dan persyaratan yang dinyatakan dalam dokumen lelang.
4). Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan melalui darat dan laut, mobilisasi melalui darat tidak ditemui
hambatan karena lokasi jembatan berada disisi jalan existing yang lebar dan
kualitasnya mendukung. Mobilisasi melalui air ditemui masalah, karena posisi
jembatan berada lebih di hulu dibandingkan jembatan yang ada. Tinggi bebas
jembatan tidak mencukupi untuk kapal masuk lewat dibawahnya. Jalur sungai akan
kami gunakan untuk mobilisasi alat yang mampu bergerak sendiri. Untuk mengatasi
hal tersebut kami akan membuat dermaga sementara di pinggir sungai, untuk
membongkar muatan, dan selanjutnya alat berjalan sendiri ke lokasi.
Mobilisasi alat diawali dengan alat yang diperlukan pada pekerjaan pembuatan jalan
sementara / detour, berupa alat untuk pembongkaran, yaitu jack hammer, excavator
dan dump truck, yang juga dapat dipakai untuk membongkar aspal. Selanjutnya untuk
pekerjaan pembuatan jalan sementara diperlukan mobilisasi peralatan bar bender,
bar cutter, truck mixer, concrete vibrator, genset, kompressor dll. Peralatan lainnya
yang juga dimobilisasi untuk dipakai adalah earth auger ( pada tahap selanjutnya ) ,
concrete pump dan service crane ( secara temporary ), mesin las, dll.
Mobilisasi juga mencakup kebutuhan alat bantu dan bahan yang harus difabrikasi
terlebih dahulu di luar lokasi pekerjaan, seperti panel – panel form work, pembesian,
dan lain – lain.
HALAMAN 1 - 12
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
jaringan utilitas dalam tanah pada lokasi pemancangan maupun penggalian pile
capnya nanti.
Galian test pit menggunakan excavator yang dioperasikan secara perlahan dan hati-
hati. Apabila ada indikasi ditemukan jaringan utilitas, penggalian selanjutnya
dilakukan dengan manual. Hal ini untuk mencegah terganggunya jaringan utilitas yang
ada.
AS JEMBATAN
LOKASI ABUTMENT
HALAMAN 1 - 13
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
7). Pengadaan Listrik dan Air
Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari penggunaan
listrik langsung dari PLN dan dilengkapi atau di back up dengan genset yang
ditempatkan pada lokasi yang tepat untuk menghindari klaim kebisingan dari warga
sekitar proyek.
Pengadaan air kerja akan diadakan dari pompa sumur dalam dan didistribusikan
melalui water tank truck.
Dari hasil pengamatan kami di lokasi proyek Jembatan Talo, saat ini kondisinya seperti
gambar berikut :
Dalam merencanakan traffic manajemen, kami mencoba sebisa mungkin tidak mengganggu
lalu-lintas jalan existing untuk lebih jelasnya kami terangkan pada gambar berikut :
HALAMAN 1 - 14
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
PEMBANGUNAN JEMBATAN
ADA PEKERJAAN
HATI - HATI
KECEPATAN
SEKARANG
KURANGI
KM
40
PEMBANGUNAN JEMBATAN
40
KM
KECEPATAN
SEKARANG
ADA PEKERJAAN
KURANGI
HATI - HATI
Pengaturan lalu-lintas ini bertujuan untuk tetap memberikan keamanan dan kenyamanan
pengguna jalan selama proyek berlangsung, sehingga sebelum dilaksanakan di lapangan,
rencana pelaksanaan pengaturan lala lintas ini akan dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan
pihak yang berwenang. Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :
HALAMAN 1 - 15
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Alat Pancang
Bore Pile
Casing Besi, pajang. 6 meter
PONTON SEGMENTAL
HALAMAN 1 - 16
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
5000
11450
9534,79
5000
1800
Pekerjaan pemancangan dimulai dengan merangkai ponton segmental dan alat pancang
di tepi sungai Talo, setelah selesai dirangkai Ponton diluncurkan ke lokasi pengeboran.
Sebelum ponton pancang diluncurkan ke lokasi pemacangan maka terlebih dahulu
dilakukan pembersihan lumpur-lumpur pada tepi sungai supaya ponton dapat bergerak
bebas tanpa terganggu. Pembersihan lumpur dan sisa-sisa kisdam menggunakan alat
Excavator Long Arm langsung dijangkau dari tepi sungai dan dinaikkan ke dump truck
untuk diangkut ke lokasi pembuangan.
HALAMAN 1 - 17
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
15)Langkah 1
Ponton diarahkan ke lokasi titik pengeboran, dan mata bor disiapkan pada posisinya.
PONTON SEGMENTAL
16)Langkah 2
Casing pipa besi sepanjang 6 m diset pada posisi menyelubungi mata bor dan
diletakkan pada dasar permukaan sungai sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan.
Pengeboran dimulai lalu seiring terbentuknya lubang, pipa besi diturunkan secara
perlahan.
HALAMAN 1 - 18
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
PONTON SEGMENTAL
Casing Baja Akan Turun
mengikuti mata bor
17)Langkah 3
Pengeboran dilanjutkan, lumpur dan tanah limbah dari pengeboran langsung
dipompa keluar dengan pompa yang sudah terpasang pada alat bor. Pengeboran
dilakukan hingga mencapai kedalaman yang direncanakan seiring dengan itu Casing
Pipa besi juga turun hingga dasar lubang, setelah mencapai kedalaman yang
direncanakan pengeboran dihentikan dan lubang diisi pasir setinggi 2 m.
HALAMAN 1 - 19
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
PONTON SEGMENTAL
18)Langkah 4
Casing pipa besi dinaikan setinggi pasir yang dimasukan dan diatur posisinya.
Setelah Casing pipa besi terpasang sesuai rencana, baru tulangan Pile yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang.
PONTON SEGMENTAL
Karena proses dilakukan di atas sungai maka arus sungai juga harus diperhitungkan
supaya titik pengeboran bisa lebih presisi sesuai dengan posisinya. Oleh karena itu
HALAMAN 1 - 20
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
proses pengeboran dilakukan searah dengan arus sungai. Skema Pemboran pada 1 Pile
diterangkan seperti gambar berikut :
Sedangkan Urutan Pemboran antar Pier adalah dimulai dari P1, P2, P3, P4 dan P5.
Urutan dimulai dari P1 – P5 dikarenakan akses jalan lebih dekat ke P1 sehingga untuk
rencana ponton akan diluncurkan mulai dari P1 berurutan ke P5. Skema-nya dapat
dilihat pada gambar sketsa dibawah ini :
HALAMAN 1 - 21
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
19)Langkah 1
Crane yang telah dilengkapi dengan bucket ditaruh diatas ponton, bergerak
mendekati selang dari Concrete Pump. Beton ready Mix dipompa oleh concrete
Pump ke dalam Bucket sesuai dengan volume yang direncanakan.
CRANE
PONTON SEGMENTAL
20)Langkah 2
Bucket yang telah diisi beton ready mix diangkat oleh Ponton crane menuju lokasi
Casing besi yang telah siap untuk dicor. Setelah Ponton Crane sampai pada posisi
yang ditentukan pipa tremi diset masuk ke dalam Casing besi yang akan dicor,
pengecoran dilakukan sampai beton memenuhi casing besi / sesuai dengan yang
direncanakan.
CRANE
PONTON SEGMENTAL
HALAMAN 1 - 22
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Setelah semua pile terpasang maka Sheet Pile baja dipasang, Sheet pile baja dipasang
sebagai perlindungan untuk lokasi pekerjaan dari masuknya air sungai. Setelah Sheet
pile baja terpasang pekerjaan Pile Cap dan Pier baru dapat dilakukan. Kami
merencanakan untuk menggunakan Sheet pile tipe FSP 2A dan Vibro hamer untuk
memncang, sehingga pekerjaan Pile cap dan Pier di beberapa titik dapat dilaksanakan
secara bersamaan. Proses pemancangan dan rencana dari pemasangan Sheet Pile baja
digambarkan pada sketsa di bawah ini :
VIBRO
HAMMER
CRANE
PONTON SEGMENTAL
HALAMAN 1 - 23
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
4.5. PEKERJAAN PILE CAP
Pekerjaan pile cap bisa dilaksanakan setelah pekerjaan pemancangan bor pile pada satu pile
cap selesai dan pile selesai dicor. Urutan pekerjaan pile cap untuk masing-masing item
adalah seperti berikut.
HALAMAN 1 - 24
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Pengecoran dilakukan dengan menuang langsung beton dari Concrete Pump dan
pemadatan beton dilakukan dengan electric concrete vibrator. Hal ini bisa dilakukan
karena ujung balok pile cap P1 dan P5 cap dekat ke jalan akses yang dibuat. Sedangkan
untuk pengecoran Pier P2, P3 dan P4 dilakukan dengan posisi Concrete Pump di atas
jembatan eksisting yang berada tepat di samping jembatan rencana. Skematis
pengecoran digambarkan seperti sketsa berikut :
HALAMAN 1 - 25
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
1). Pengasaran permukaan sambungan antara pile cap dan kolom
Pekerjaan pengasaran permukaan bertujuan membuang lapisan-lapisan air semen,
kotoran ataupun lapisan beton yang tidak padat pada permukaan sambungan.
Permukaan beton dichipping hingga kasar dan mencapai lapisan beton yang padat
(sound concrete).
PENGECORAN PIER
5). Curing
Segera setelah permukaan cor difinishing dan mulai setting, dilakukan curing. Curing
permukaan atas beton menggunakan karung goni basah yang ditutupkan ke permukaan
beton. Beton tetap dijaga basah selama minimal 5 hari secara terus menerus. Untuk
permukaan vertikal, curing dilakukan segera setelah bekisting dibuka. Curing
menggunakan curing compund yang disemprotkan secara merata ke permukaan beton
dengan alat pompa penyemprot hama. Dosis penyemprotan mengikuti instruksi pabrik
pembuat curing compound yang digunakan.
HALAMAN 1 - 26
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Pembongkaran bekesting dilakukan paling cepat setelah umur beton 2 (dua) hari.
Segera setelah bekesting dibongkar permukaan difinishing dan di curing.
HALAMAN 1 - 27
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
PENGECORAN PIER
HALAMAN 1 - 29
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
a). Pekerjaan sondir
SOIL INVESTIGATION
Tiang pancang pada proyek ini menggunakan tiang pancang prestress ukuran
ø 60 cm. Tiang pancang ini di produksi dan di supply oleh sub kontraktor
spesialist.
HALAMAN 1 - 30
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
P.4
P.3
HALAMAN 1 - 31
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
1. Galian Tanah
Excavator
3. Pemotongan Tiang
2. Lean Concrete
Reinforcement
Form Work
Reinforcement
Concrete Vibrator
Form Work Back Fill
Lean Concrete
Concrete Vibrator
Back Fill
Setelah dudukan bearing pad siap, pemasangan bearing pad hanya dilakukan dengan cara
diletakkan begitu saja sebagai tumpuan balok girder. Untuk keamanan sebaiknya
pemasangan dilakukan sebelum erection girder, untuk mencegah kehilangan material pada
saat akan digunakan.
HALAMAN 1 - 32
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
4.10. PEKERJAAN PCI-GIRDER
Struktur atas pada jembatan Talo ini terdiri dari 2 (Dua) tipe yaitu :
Dari hasil pengamatan kami di lokasi proyek, kami merencanakan semua balok Girder
dicetak di Casting yard dan distressing di lapangan. Jumlah total Untuk pengadaan
balok Girder untuk jembatan Talo adalah 36 buah dan terdiri dari berbagai jenis
ukuran, yaitu :
Untuk PCI-Girder yang diadakan dalam Paket 2 ini kami rencanakan difabrikasi di
pabrik secara segmental. Segmen-segmen PCI-Girder kemudian dibawa ke lapangan
menggunakan Trailer. Segmen-segmen kemudian disatukan dan distressing diatas
stressing bed.
HALAMAN 1 - 33
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
STRESSING GIRDER
DETAIL STAPLING
HALAMAN 1 - 34
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Setelah semua permukaan sambungan diolesi epoxy, selanjutnya dilakukan stressing
dengan urutan dan gaya yang ditetapkan dalam proposal yang sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Setelah semua tendon distressing dan stressing record disetujui oleh Konsultan
Pengawas, maka dilakukan pemotongan strand dan penutupan cerukan. Selanjutnya
dilakukan grouting duct.
Lokasi stressing bed ditempatkan tepat dibawah Launcher, hal ini untuk memudahkan
feeding nPCI-Girder oleh Launcher.
Pekerjaan Launching
Pemasangan girder menggunakan Launcher. Contoh proyek yang pernah dilakukan
oleh PT Waskita Karya dengan metoda tersebut seperti foto-foto berikut :
HALAMAN 1 - 35
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
HALAMAN 1 - 36
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Detail metoda pemasangan PCI-Girder menggunakan alat Launcher bisa dilihat pada
Lampiran.
launching PCI-Girder dimulai dari bentang bentang A1-P1, P1-P2, P2-P3 dilanjutkan ke
P3-P4, P5-A2. Urutan pemasangan PCI-Girder yang kami ajukan dalam proposal ini
bisa berubah saat pelaksanaan karena menyesuaikan situasi dan kondisi saat
pekerjaan berlangsung.
a) Sistem bekisting
Pekerjaan ini dapat menggunakan 2 alternatif sistem bekisting, yaitu menggunakan
deck slab yang merupakan plat beton precast setebal selimut beton yang juga
dimanfaatkan sebagai bekisting lantai.
Jika tidak menggunakan deck slab, maka bekisting lantai harus dibuat, yang dapat
menggunakan bahan multipleks 15 mm dengan perancah menumpu pada badan atau
sayap girder di bawahnya
b) Pengecoran
Pengecoran dapat dilakukan per bentang. Karena jaraknya yang cukup jauh volume
yang besar, pengecoran sebaiknya dilakukan menggunakan concrete pump.
Penghentian cor dapat dilakukan pada posisi expantion joint. Siar-siar dilatasi perlu
mendapat perhatian khusus agar tidak menyulitkan pada saat pemasangan expantion
joint.
HALAMAN 1 - 37
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
PENGECORAN SLAB
Lapis pengikat
Laston AC-WC
Perkerasan jalan beton di oprit
a). Lapis pengikat
HALAMAN 1 - 38
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Lapis pengikat dihampar di atas permukaan yang beraspal atau di atas
permukaan beton semen.
Bahan lapis pengikat terdiri dari Aspal Emulsi jenis mantap cepat yang memenuhi
ketentuan SNI 03-4798-1998.
Takaran pemakaian lapis pengikat yang terbuat dari Aspal Emulsi adalah sbb :
- Permukaan Baru Aspal atau Aspal Lama yang licin = 0,20 liter/m2
Lapis pengikat dihamparkan di atas lapisan aspal maupun beton yang sudah
dibersihkan dari kotoran, material lepas maupun debu. Pembersihan permukaan
aspal maupun beton menggunakan sapu dan Air Compressor. Lapis pengikat
dihampar menggunakan Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer).
Laston (AC) terdiri dari tiga macam campuran, Laston Lapis Aus (AC-WC), Laston
Lapis Antara (AC-BC) dan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) dan ukuran maksimum
aggregate masing-masing campuran adalah 19mm, 25,4mm, 37,5mm.
Di proyek Jembatan Talo pekerjaan Laston AC-WC. Laston AC-WC adalah lapis
permukaan pada Reinforced Earth dan lantai jembatan, sehingga pekerjaan Laston
AC-WC bisa dikerjakan setelah seluruh Deck Slab baik Reinforced earth maupun
lantai jembatan selesai dikerjakan.
Campuran beraspal terdiri dari agregat dan aspal. Filler atau jenis aditif akan
ditambahkan bila diperlukan untuk menjamin sifat-sifat campuran memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi teknis pekerjaan. Komposisi campuran dan gradasi
aggregate mengacu kepada spesifikasi teknis. Untuk mendapatkan campuran
Laston yang memenuhi spesifikasi dibuat Formula Campuran Kerja (Job Mix
Formula).
HALAMAN 1 - 39
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
Bila diminta oleh Direksi Pengawas maka dilakukan percobaan pemadatan untuk
memastikan bahwa setiap alat laik kerja, Asphalt Finisher mampu menghampar
bahan sesuai dengan tebal yang disyaratkan tanpa segregasi, tergores dsb. Dan
komposisi penggilas yang diusulkan mampu mencapai kepadatan yang disyaratkan
selama penghamparan produksi normal.
Segera setelah Laston dihampar dan diratakan, permukaan tersebut diperiksa dan
setiap ketidak sempurnaan yang terjadi langsung diperbaiki. Temperatur Laston
dalam keadaan gembur dipantau dan penggilasan dimulai dalam rentang
temperatur sesuai viskositas aspal.
Penggilasan Laston terdiri dari tiga operasi yaitu : pemadatan awal, pemadatan
antara dan pemadatan akhir.
Penggilasan awal dilakukan dengan alat pemadat roda baja (tandem roller).
Penggilasan kedua dilaksanakan menggunakan penggilas roda karet (tire roller).
Penggilasan kedua dilaksanakan sedekat mungkin dengan penggilasan pertama.
Penggilasan akhir menggunakan alat pemadat roda baja tanpa penggetar.
Kecepatan alat pemadat maksimum 4 km/jam untuk roda baja dan 10 km/jam
untuk roda karet. Semua operasi penggilasan dilakukan menerus untuk
HALAMAN 1 - 40
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
memperoleh kepadatan yang merata. Roda alat pemadat dibasahi secara terus
menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat,
tetapi air yang berlebihan tidak diperkenankan. Roda karet sedikit diminyaki
untuk mencegah lengketnya campuran aspal pada roda.
Peralatan berat atau alat pemadat tidak diijinkan berada di atas permukaan yang
baru selesai dikerjakan, sampai seluruh permukaan tersebut dingin.
PEKERJAAN LASTON
GAMBAR KOMBINASI ALAT
WATER TANKER
WATER TANKER
Perkerasan jalan beton K-350 tebal 30 cm berada pada oprit jembatan. Pekerjaan
ini akan dilakukan dengan manual. Beton diproduksi di Batching Plant, dibawa ke
lokasi pekerjaan menggunakan Concrete Truck Mixer. Beton dituang ke lokasi
perkerasan rigid dimana telah disiapkan bekesting. Pemadatan beton
menggunakan Electric Concrete Vibrator. Perataan permukaan menggunakan
jidar. Setelah beton agak setting, dilakukan pekerjaan grooving mengikuti pola
yang sudah ditentukan dalam shop drawing. Selanjutnya dilaksanakan curing
dengan cara menutup permukaan beton dengan karung goni basah. Curing
HALAMAN 1 - 41
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
dilaksanakan secara terus-menerus minimal 5 hari terhitung sejak penuangan
beton.
HALAMAN 1 - 42
PT. WASKITA KARYA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN TALUMOLO – GORONTALO
BAB 3.
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besarnya, metode pelaksanaan yang lebih detail
akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan
sebagai usulan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam Proyek Pembangunan Jalan
Tol Seksi IV khususnya Jembatan Talo.
Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan
dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal - hal yang lebih terinci lagi akan dibuat lebih
lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
HALAMAN 1 - 43