Anda di halaman 1dari 2

Building automation system adalah sebuah pemrograman, komputerisasi,

intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol sistem
mekanis dan sistem penerangan dalam sebuah gedung. Building Automation
Systems (BAS) mengoptimasi start-up dan performansi dari peralatan HVAC dan
sistem alarm. BAS menambah dalam jumlah besar interaksi dari mekanikal
subsistem dalam gedung, meningkatkan kenyamanan pemilik, minimasi energi yang
digunakan, dan menyediakan off-site kontrol gedung. BAS berbasis kontrol
komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol
subsistem pada gedung seperti keamanan, kebakaran/keselamatan, elevator, dan
lain-lain.

Bagian dari sistem

1. Controller

Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau


lebih PLC (Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu. PLC
dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya digunakan dalam
sebuah gedung.

2. Occupancy Sensor

Occupancy biasanya didasarkan pada waktu dari skedul harian. Override


switch atau sensor dapat digunakan untuk memantau occupancy pada beberapa
daerah internal gedung.

3. Lighting

Lighting dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan Building Automation


System berdasarkan waktu harian, atau pengatur waktu dan sensor. Contoh
sederhana sistem tersebut adalah menyalanya lampu pada suatu ruangan setelah
setengah jam orang terakhir keluar dari ruangan tersebut.

4. Air Handler

Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam gedung.


Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga agar udara tetap sesuai dengan kebutuhan
serta kesehatan manusia yang ada dalam gedung tersebut.

5. Central Plant

Central Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling unit dengan air.

6. Alarms and Security

Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika sebuah


alarm dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram untuk memberitahukan seseorang.
Pemberitahuan dapat dilakukan melalui komputer, pager maupun suara alarm.
Sistem sekuriti dapat disambungkan pada building automation system.
Jika occupancy sensor ada, maka sensor tersebut dapat juga digunakan sebagai
alarm pencuri.

Topologi

Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus yang terdiri


dari Programmable Logic Controllers, input / output dan sebuah user
interface (human interface device). Primary dan secondary bus dapat berupa kabel
fiber optik, ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485 atau wireless
network. Controller digunakan dengan software yang akan bekerja dengan standar
BACnet, LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output berupa analog dan digital
(binary). Input analog digunakan untuk membaca pengukuran variabel. Input digital
mengindikasikan apabila device menyala atau tidak. Output analog mengontrol
kecepatan atau posisi dari peralatan, seperti variable frequency drive, sebuah I-P
transducer, atau sebuah aktuator. Output digital digunakan untuk membuka dan
menutup relay dan switch.

Anda mungkin juga menyukai