UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013
Matematika SMA
(Program Studi IPA)
Disusun oleh :
Pak Anang
2. 10. Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor dengan syarat tertentu.
Vektor
Notasi Vektor Operasi Aljabar Vektor
𝑎1
⃗⃗
𝑎⃗ = 𝑎1 𝑖⃗ + 𝑎2 𝑗⃗ + 𝑎3 𝑘 = (𝑎2 )
𝑎3 Penjumlahan Vektor
𝑘𝑎1
⃗⃗
𝑘𝑎⃗ = 𝑘𝑎1 𝑖⃗ + 𝑘𝑎2 𝑗⃗ + 𝑘𝑎3 𝑘 = (𝑘𝑎2 ) “Jumlahkan Komponen yang Sama”
𝑘𝑎3
𝑎1 𝑏1 𝑎1 + 𝑏1
𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗ = (𝑎2 ) + (𝑏2 ) = (𝑎2 + 𝑏2 )
𝑎1 komponen pada sumbu X 𝑎3 𝑏3 𝑎3 + 𝑏3
𝑎2 komponen pada sumbu Y
𝑎3 komponen pada sumbu Z
Pengurangan Vektor
“Kurangkan Komponen yang Sama”
Panjang Vektor
𝑎1 𝑏1 𝑎1 − 𝑏1
“Akar dari jumlah kuadrat” ⃗⃗
𝑎⃗ − 𝑏 = (𝑎2 ) − (𝑏2 ) = (𝑎2 − 𝑏2 )
𝑎3 𝑏3 𝑎3 − 𝑏3
|𝑎⃗| = √𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑎3 2
Perkalian Skalar
Vektor Posisi “Dua Vektor Harus Searah”
“Kalikan Komponen yang Sama”
𝐴(𝑥𝑎 , 𝑦𝑎 , 𝑧𝑎 )
𝑎⃗ 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = |𝑎⃗||𝑏⃗⃗| cos 𝜃
O 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
𝑥𝑎 Perkalian Vektor
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑎⃗ = (𝑦𝑎 )
𝑂𝐴
𝑧𝑎 “Dua Vektor Harus Tegak Lurus”
“Putar Komponen yang Beda”
Jabarkan
Lihat Syarat
Hitung
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal operasi aljabar vektor ini, satu hal
yang sering ditanyakan adalah hasil operasi perkalian titik terhadap beberapa operasi aljabar penjumlahan
maupun pengurangan vektor dengan syarat ada dua vektor yang tegak lurus.
Misal diketahui 𝑎⃗, 𝑏⃗⃗, dan 𝑐⃗ . Jika 𝑎⃗ ⊥ 𝑏⃗⃗, maka tentukan hasil dari (𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗) ∙ (𝑎⃗ − 𝑐⃗)!
Maka jabarkan (𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗) ∙ (𝑎⃗ − 𝑐⃗) = 𝑎⃗ ∙ (𝑎⃗ − 𝑐⃗) + 𝑏⃗⃗ ∙ (𝑎⃗ − 𝑐⃗)
= (𝒂 ⃗⃗) − (𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗) + (𝒂
⃗⃗ ∙ 𝒂 ⃗⃗ ∙ ⃗𝒃⃗) − (𝑏⃗⃗ ∙ 𝑐⃗)
𝟐
⃗⃗| − (𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗) + 𝟎 − (𝑏⃗⃗ ∙ 𝑐⃗)
= |𝒂
Perhatikan tulisan berwarna merah (𝒂 ⃗⃗). Perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus adalah NOL!
⃗⃗ ∙ 𝒃
Perhatikan warna biru (𝒂
⃗⃗ ∙ 𝒂
⃗⃗). Perkalian titik dari dua vektor yang sama adalah KUADRAT PANJANG VEKTOR!
Lalu hitung perkalian titiknya. Masih ingat (𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗) atau (𝑏⃗⃗ ∙ 𝑐⃗)?
Perkalian titik dua vektor yang tidak tegak lurus itu KALIKAN KOMPONEN YANG SAMA!
SELESAI!
Satu hal yang unik pada operasi aljabar vektor adalah untuk penjumlahan, pengurangan dan perkalian titik,
semua operasi hanya dilakukan pada KOMPONEN VEKTOR YANG SAMA.
Kalau penjumlahan dua vektor, ya jumlahkan komponen-komponen yang sama.
Jika pengurangan dua vektor, maka kurangkanlah komponen-komponen yang sama.
Dan apabila perkalian titik, juga kalikan komponen-komponen yang sama.
PERBEDAAN mendasar hanya ada pada PERKALIAN SILANG, atau dikenal dengan perkalian vektor atau cross
product. Triknya adalah sebagai berikut:
𝒊⃗ 𝒊⃗ × 𝒋⃗ = ⃗𝒌⃗
Jadi kalau perkaliannya dua komponen vektor yang posisinya searah jarum jam
hasilnya POSITIF komponen vektor berikutnya.
+ ⃗⃗.
𝑖⃗ dikalikan silang dengan 𝑗⃗ maka hasilnya POSITIF 𝑘
⃗𝒌⃗ 𝒋⃗ 𝑗⃗ dikalikan silang dengan 𝑘
⃗⃗
⃗⃗ maka hasilnya POSITIF 𝑖⃗.
𝑘 dikalikan silang dengan 𝑖⃗ maka hasilnya POSITIF 𝑗⃗.
Penyelesaian:
𝑎⃗ ⊥ 𝑏⃗⃗ ⇒ 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = 0
𝑘 2
⇔ (2) ∙ (−5) = 0
2 3
⇔ 2𝑘 − 10 + 6 = 0
⇔ 2𝑘 − 4 = 0
⇔ 2𝑘 = 4
⇔ 𝑘=2
Dengan demikian diperoleh:
2
𝑎⃗ = (2)
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
𝑎⃗ ⊥ 𝑏⃗⃗ ⇒ 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = 0
2 2
𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗ = (2) ∙ ( 1 ) = (2 ∙ 2) + (2 ∙ 1) + (2 ∙ (−1)) = 4 + 2 − 2 = 4
2 −1
Penyelesaian:
𝑎⃗ berlawanan arah dengan 𝑐⃗ ⇒ 𝑎⃗ = −𝑘𝑐⃗
1 −2
⇔ ( 𝑚 ) = −𝑘 ( 2 )
−2 4
Dari persamaan tersebut diperoleh:
1
1 = −𝑘(−2) ⇒ 𝑘 =
2
Maka,
1
𝑚 = −𝑘(2) ⇒ 𝑚 = (− ) (2) = −1
2
Dengan demikian diperoleh:
1
𝑎⃗ = (−1)
−2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1 2
𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = (−1) ∙ (−3) = (1 ∙ 2) + ((−1) ∙ (−3)) + ((−2) ∙ 1) = 2 + 3 − 2 = 3
−2 1
1 −2
𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗ = (−1) ∙ ( 2 ) = (1 ∙ (−2)) + ((−1) ∙ 2) + ((−2) ∙ 4) = −2 − 2 − 8 = −12
−2 4
1 −2
𝑎⃗ = ( 𝑚 ) dan 𝑐⃗ = ( 2 )
−2 4
Penyelesaian:
|𝑎⃗|=|𝑏⃗⃗| ⇒ √(1)2 + (𝑝)2 + (−2)2 = √(2)2 + (−3)2 + (1)2
⇔ (1)2 + (𝑝)2 + (−2)2 = (2)2 + (−3)2 + (1)2
⇔ 1 + 𝑝2 + 4 = 4 + 9 + 1
⇔ 𝑝2 + 5 = 14
⇔ 𝑝2 + 5 − 14 = 0
⇔ 𝑝2 − 9 = 0
pembuat nol
⇔ (𝑝 + 3)(𝑝 − 3) = 0
⇔ 𝑝 + 3 = 0 atau 𝑝 − 3 = 0
⇔ 𝑝 = −3 atau 𝑝 = 3
Karena syarat 𝑝 > 0, maka 𝑝 = 3.
1
Dengan demikian diperoleh 𝑎⃗ = ( 3 )
−2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1 2
𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = ( 3 ) ∙ (−3) = (1 ∙ 2) + (3 ∙ (−3)) + ((−2) ∙ 1) = 2 − 9 − 2 = −9
−2 1
1 −2
𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗ = ( 3 ) ∙ ( 2 ) = (1 ∙ (−2)) + (3 ∙ 2) + ((−2) ∙ 4) = −2 + 6 − 8 = −4
−2 4
2 −2
𝑏⃗⃗ ∙ 𝑐⃗ = (−3) ∙ ( 2 ) = (2 ∙ (−2)) + ((−3) ∙ 2) + (1 ∙ 4) = −4 − 6 + 4 = −6
1 4
2
|𝑏⃗⃗| = (2)2 + (−3)2 + (1)2 = 4 + 9 + 1 = 14
p 4 2
1. Diketahui vektor a 2 ; b 3 ; dan c 1 . Jika a tegak lurus b , maka hasil dari
1 6 3
a 2b . 3c adalah .... Karena 𝑎⃗ ⊥ 𝑏⃗⃗ ⇒ 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = 0
A. 171 𝑝 4
⇔ ( 2 ) ∙ (−3) = 0
B. 63 −1 6
C. −63 ⇔ 4𝑝 − 6 − 6 = 0
D. −111 ⇔ 𝑝=3
E. −171
3−8 6
(𝑎⃗ − 2𝑏⃗⃗) ∙ (3𝑐⃗) = (2 − (−6)) ∙ (−3)
−1 − 12 9
−5 6
= ( 8 ) ∙ (−3)
−13 9
= −30 − 24 − 117
= −171
Jika adik-adik butuh ’bocoran’ butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.