Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Moh. Tiyo Alfaruqi (03.04.18.209)
Periksa apakah semua ternak dapat mengakses pasokan air bersih setiap saat;
a. Pastikan bahwa pakan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai tersedia untuk
semua hewan;
b. Periksa bahwa panjang serat adalah 2.5–3cm untuk asupan pakan yang optimal;
c. Berikan serat sebelum konsentrat dalam sistem di mana mereka tidak dapat dicampur
bersama-sama;
d. Perkenalkan perubahan untuk asupan pakan secara bertahap selama 1–2 minggu jika
mungkin;
e. Buang semua pakan berjamur dari palung setidaknya sekali sehari;8) Pastikan bahwa
palung air belum terkontaminasi dengan kotoran atau pakan, dan bersihkan palung
kotor;
Periksa titik pemberian air lebih sering selama 24-36 jam pertama setelah kedatangan
hewan.
Tujuan pemberian pakan dalam suatu usaha penggemukan sapi potong adalah untuk
memperoleh pertambahan bobot badan secara maksimal. Dengan demikian diperlukan
pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak baik dari segi kuantítas maupun
kualitasnya.
Syarat Pakan Ternak
- Hendaknya cukup mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan mineral.
- Disukai ternak (palatabilitas tinggi).
- Bersih dan tidak tercemari kotoran atau bibit penyakit.
- Tidak boleh dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan).
- Sebaiknya tidak mengandung benda-benda yang bersuhu rendah (misalnya embun pagi hari
yang dapat menyebabkan sakit kembung/kejang perut pada ternak).
Jenis Pakan Ternak
1. Pakan Hijauan Bahan pakan utama ternak sapi penggemukan adalah dalam bentuk
hijauan yaitu berasal dari rumput unggul, rumput lokal dan leguminosa. Beberapa
contoh hijauan pakan unggul berupa rumput yang dapat dibudidayakan adalah rumput
gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput mexico dan lain-lain, sedangkan hijauan
pakan unggul berupa daun-daunan adalah leguminosa (kacang-kacangan seperti
centro, siratro, lamtoro/petai cina dan gamal). Hasil sampingan tanaman pertanian
yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi adalah brangkasan kacang tanah,
kacang kedele, pucuk jagung muda dan lain-lain.
1. Letak kandang terpisah dari rumah dengan jarak lebih dari 10 meter.
2. Kandang harus berada di lokasi yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya, untuk menghindari
genangan air pada saat musim penghujan.
3. Dibelakang kandang dibuatkan lobang untuk menampung kotoran ternak.
4. Ventilasi kandang cukup baik.
5. Usahakan lokasi kandang dekat dengan sumber air.
6. Bahan bangunan kandang terbuat dari kayu, bambu atau bahan lain yang kuat.
Konstruksi Kandang
1. Bahan Bangunan Kandang - Atap dapat terbuat dari ijuk, genteng, rumbia, dan lai-lain. -
Tiang dari kayu atau bambu. - Dinding dari papan atau anyaman bambu, setinggi ± 1,5 meter
- Tempat pakan dari papan atau semen, dibuat rapat setinggi bahu sapi dengan ketinggian dari
permukaan tanah sekitar 0,5 meter.
2. Alas Kandang Untuk lantai dari tanah yang dipadatkan, beri alas jerami kering atau daunan
kering lainnya. Kegunaan alas ini agar sapi tidak kotor, untuk menyerap air kencing dan
kotoran, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
3. Peralatan Kandang Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum.
Peralatan lain seperti sapu, cangkul dan sekop untuk membersihkan kandang.
4. Ukuran Kandang
- Untuk seekor ternak sapi diperlukan kandang dengan ukuran ± 2 x 1,25 meter.
- Jumlah ruangan kandang dapat diperbanyak dan diperluas sesuai dengan jumlah ternak
yang dipelihara.
- Dinding kandang dibuat setinggi bahu (kaki depan) dari lantai kandang, kecuali sisi
depan dibuat lebih rendah agar memudahkan dalam pemberian makanan/air minum.
- Lantai kandang pada bagian depan setinggi 30 cm dan bagian belakang 20 cm, sehingga
sedikit miring agar air kencing dan kotoran sapi mudah dibersihkan.
- Tinggi atap kandang bagian depan 4 meter dan bagian belakang 3 meter.
- Tempat makanan berukuran 60 cm x 80 cm x 40 cm, sedangkan tempat minum
berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm tiap ekor ternak.
Tipe Kandang Dalam sistem penggemukan sapi dikenal beberapa bentuk kandang antara lain
tipe kandang tunggal (individual) dan tipe kandang ganda.
1. Tipe Tunggal : terdiri dari satu baris sapi dengan posisi kepala satu arah yang cocok
digunakan untuk menggemukan sapi sebanyak 1 – 5 ekor.
2. Tipe Ganda : terdiri dari dua baris sapi yang saling berhadapan atau bertolak
belakang, diantara kedua barisan sapi dibatasi atau dibuat gang selebar 1,5 meter
sebagai jalan untuk memberi makanan/air minum dan membersihkan kandang.
Kandang tipe ini cocok untuk menggemukkan sapi dengan jumlah besar (lebih 5
ekor).
Biosecurity
Dalam rangka pelaksanaan kesehatan hewan, usaha budi daya sapi potong harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
1) menyediakan fasilitas desinfeksi untuk staf/karyawan dan kendaraan di pintu masuk
peternakan;
2) menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas masuk dan keluar kandang yang
memungkinkan terjadinya penularan penyakit;
3) lokasi usaha peternakan tidak mudah dimasuki binatang liar dan hewan peliharaan lainnya
yang dapat menularkan penyakit;
4) melakukan desinfektan kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga, lalat dan
pembasmian terhadap hama lainnya dengan menggunakan desinfektan yang ramah
lingkungan atau teregistrasi;
5) sapi yang menderita penyakit menular dipisahkan dan dimasukkan ke kandang isolasi
untuk segera diobati atau dipotong dan sapi serta bahan yang berasal dari kandang yang
bersangkutan tidak diperbolehkan dibawa keluar komplek peternakan.
6) melakukan pembersihan kandang sesudah kandang dikosongkan dan dibiarkan selama 2
minggu sebelum dimasukkan sapi baru ke dalam kandang;
7) setiap sapi baru yang masuk ke areal peternakan harus ditempatkan di kandang
karantina/isolasi selama 1 (satu) minggu, selama sapi di kandang karantina/isolasi harus
dilakukan pengamatan terhadap kemungkinan adanya penyakit; dan
8) segera mengeluarkan sapi yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan.
Catatan :
B. RECORDING VAKSINASI/PENGOBATAN
Catatan :
Keterangan :
Kolom 1 : No urut
Kolom 2 : Nama ternak yang akan diobati atau di vaksinasi
Kolom 3 : Jenis kelamin ternak
Kolom 4 : Umur ternak pada saat diobati
Kolom 5 : Tanggal pelaksanaan vaksinasi
Kolom 6 : Jenis vaksinasi
Kolom 7 : Dosis yang digunakan
Kolom 8 : Tanggal pelaksanaan pengobatan
Kolom 9 : Jenis obat yang digunakan
Kolom 10 : Dosis pemberiannya