Anda di halaman 1dari 65

Lilis Suryani

ARTI PENGORGANISASIAN
 PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU
FUNGSI MANAJEMEN UNTUK
MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI
SISTEM KEWENANGAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS-TUGAS YANG
ADA DI DALAM ORGANISASI.

 KEWENANGAN, TUGAS-TUGAS DAN TANGGUNG


JAWAB TERSEBUT KEMUDIAN DIATUR DALAM
SUATU STRUKTUR ORGANISASI.
Pengertian

Pengorganisasian

• Keseluruhan pengelompokkan orang-


orang, alat-alat, tugas, kewenangan
dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi
yang daapt digerakkan sebagai suatu
kesatuan kegiatan yang telah
ditetapkan
MENGAPA PENGORGANISASIAN PENTING ?
 MENGATUR PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DALAM ORGANISASI MELALUI STRUKTUR
YANG JELAS

 MENGKOORDINASIKAN BERBAGAI SUMBER


YANG ADA DI DALAM ORGANISASI

 MENGATUR PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER


SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF

 MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN FORMAL


YANG TERJADI DALAM ORGANISASI
PRINSIP PENGORGANISASIAN (Marquis dan Huston, 2012)

Rantai • Alur pembagian tugas berupa garis


Komando vertikal dan horizontal

• Staf hanya menerima perintah atau


Kesatuan
bertanggung jawab kepada seorang
Komando
atasan

Jenjang • Staf dikendalikan oleh seorang atasan


Pengawasan secara rasional

• Staf yang bekerja harus memiliki


Spesialisasi
tugas dan wewenang yang jelas
PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN
1. DIVISION OF WORK
2. DEPARTEMENTALIZATION
3. CHAIN OF COMMAND
4. SPAN OF CONTROL
5. CENTRALIZATION & DECENTRALIZATION
6. FORMALIZATION
7. COMPLEXITY
1). DIVISION OF WORK
UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF, TUGAS-
TUGAS DIDISTRIBUSIKAN SESUAI DENGAN
KEWENANGAN DAN FUNGSI SETIAP
TINGKATAN DALAM STRUKTUR
ORGANISASI.

DENGAN DEMIKIAN SETIAP TINGKATAN


MEMILIKI SPESIFIKASI TUGAS SENDIRI-
SENDIRI.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIVISION OF WORK
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. BEBAN PEKERJAAN SETIAP 1. MENIMBULKAN
ORANG LEBIH KEJENUHAN
TERKONTROL 2. BILA KEJENUHAN
2. MENCIPTAKAN DIBIARKAN, MAKA AKAN
SPESIALISASI. MENGGANGGU
3. TUJUAN ORGANISASI PRODUKTIFITAS PEGAWAI
DAPAT SECARA EFISIEN (PENURUNAN
DAN EFEKTIF TERCAPAI PRODUKTIFITAS)
4. MEMUDAHKAN KONTROL
DAN STANDAR
5. PRODUKTIFITAS
MENINGKAT
2). DEPARTEMENTALISASI
SETELAH PEMBAGIAN TUGAS (DIVISION OF
WORK) DILAKUKAN, MAKA UNTUK
KEPERLUAN MEMUDAHKAN KOORRDINASI
TUGAS-TUGAS YANG SEJENIS/BERTUJUAN
SAMA, DIPERLUKAN DEPARTEMENTALISASI

DEPARTEMENTALISASI ADALAH PENYATUAN


ATAU PENGELOMPOKAN TUGAS-TUGAS
SEJENIS/BERTUJUAN SEARAH
BENTUK-BENTUK DEPARTEMENTALISASI
1. BERDASARKAN FUNGSI-FUNGSI (FUNCTIONAL
DEPARTEMENTALIZATION)
2. BERDASARKAN PRODUK (PRODUCT
DEPARTEMENTALIZATION)
3. BERDASARKAN WILAYAH (GEOGRAPHICAL
DEPARTEMENTALIZATION)
4. BERDASARKAN PROSES (PROCESS
DEPARTEMENTALIZATION)
5. BERDASARKAN CUSTOMER (CUSTOMER
DEPARTEMENTALIZATION)
3). RANTAI KOMANDO (CHAIN OF COMMAND)
RANTAI KOMANDO MERUPAKAN PRINSIP YANG
MENGATUR GARIS KEWENANGAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS-TUGAS,
DIMULAI DARI TOP, MIDDLE, HINGGA LOWER
MANAGER.

SECARA FORMAL RANTAI KOMANDO


MENUNJUKKAN HIRARKHI/TINGKAT
KEWENANGAN YANG BERSUMBER PADA LEVEL
TERTINGGI HINGGA LEVEL TERBAWAH.
KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN
RANTAI KOMANDO
1. AUTHORITY
MERUPAKAN KEWENANGAN UNTUK
MEMBERIKAN TUGAS/PERINTAH KEPADA
BAWAHAN, DAN MEMINTA
PERTANGGUNGJAWABANNYA SEKALIGUS.
2. RESPONSIBILITY
PERTANGGUNGJAWABAN DARI TUGAS-TUGAS
YANG DIPERINTAHKAN OLEH ATASAN.
3. UNITY OF COMMAND
PRINSIPNYA SESEORANG HANYA MEMILIKI SATU
ATASAN YANG MEMBERIKAN PERINTAH.
4). RENTANG PENGAWASAN
(SPAN OF CONTROL)
PRINSIP SPAN OF CONTROL
MEMBERIKAN PEDOMAN PADA PARA
MANAJER TENTANG KEMAMPUAN
MANAJER DALAM MENGONTROL
JUMLAH BAWAHANNYA.

DIASUMSIKAN JIKA JUMLAH BAWAHAN


SEMAKIN BESAR/BANYAK, MAKA
MANAJER MEMILIKI KETERBATASAN
UNTUK MENGONTROLNYA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPAN
OF CONTROL
1. KEMAMPUAN MANAJER
2. KEMAMPUAN BAWAHAN
3. KARAKTERISTIK
PEKERJAAN
4. LINGKUNGAN/SUASANA
KERJA
5).CENTRALIZATION & DECENTRALIZATION

 CENTRALIZATION ADALAH TINGKAT


MELALUI MANA TITIK SUATU
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIPUSATKAN

 DECENTRALIZATION ADALAH TINGKAT


MELALUI MANA PARA PEGAWAI DI LEVEL
BAWAH DAPAT MEMBERIKAN INPUT SECARA
AKTUAL DALAM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.
6). FORMALIZATION
 FORMALISASI ADALAH TINGKAT MELALUI
MANA PEKERJAAN-PEKERJAAN DI DALAM
ORGANISASI DISTANDARISASI MELALUI
PERATURAN-PERATURAN, PROSEDUR, YANG
MENJADI PEDOMAN DAN MENGIKAT PERILAKU
PEGAWAI
7). KOMPLEKSITAS (COMPLEXITY)
KOMPLEKSITAS MERUPAKAN PRINSIP ORGANISASI
YANG MENGGAMBARKAN SEBERAPA BANYAK
BAGIAN-BAGIAN DAN TINGKATAN-TINGKATAN
YANG TERDAPAT DI DALAM ORGANISASI.
KOMPLEKSITAS DAPAT DITUNJUKKAN MELALUI :
a). KOMPLEKSITAS VERTIKAL (MENUNJUK
JUMLAH TINGKATAN-TINGKATAN DALAM
STRUKTUR ORGANISASI)
b). KOMPLEKSITAS HORISONTAL (MENUNJUK
JUMLAH BAGIAN-BAGIAN DALAM STRUKTUR
ORGANISASI)
PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI ADALAH SISTEM
FORMAL DARI TUGAS-TUGAS DAN
HUBUNGAN PELAPORAN PERTANGGUNG
JAWABANNYA, DI MANA SISTEM TERSEBUT
MENENTUKAN BAGAIMANA PARA
ANGGOTA ORGANISASI MENGGUNAKAN
SUMBER-SUMBER UNTUK MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI.
(JONES &GEORGE, 2007:243)
DISAIN ORGANISASIONAL
DISAIN ORGANISASIONAL BERHUBUNGAN
DENGAN STRUKTUR ORGANISASI, SEBAB

DISAIN ORGANISASIONAL ADALAH SUATU PROSES


MELALUI MANA PARA MANAJER MEMBUAT
PILIHAN-PILIHAN KHUSUS TENTANG
HUBUNGAN-HUBUNGAN TUGAS-TUGAS DAN
PEKERJAAN YANG DIBANGUN DALAM SEBUAH
STRUKTUR ORGANISASI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR ORGANISASI
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISAIN
STRUKTUR ORGANISASI :

1. LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI


2. TECHNOLOGY
3. SUMBER DAYA MANUSIA
4. STRATEGI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
ORGANISASI

ORGANIZATIONAL
TECHNOLOGY
ENVIRONMENT

DETERMINE THE
DESIGN OF
ORGANIZATIONAL
STRUCTURE

HUMAN
STRATEGY RESOURCES

SUMBER : JONES &GEORGE,2007:243


STRUKTUR FUNGSIONAL
SUATU FUNGSI ADALAH SUATU KELOMPOK ORANG,
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN SECARA
BERSAMA-SAMA, KEMUDIAN PENEKANAN PADA
KEMAMPUAN YANG SAMA ATAU PENGGUNAAN
BEBERAPA PENGETAHUAN,ALAT DAN TEKNIK YANG
SEJENIS DALAM PEKERJAAN MEREKA.
SUATU STRUKTUR ORGANISASIONAL YANG DISUSUN
DARI SELURUH DEPARTEMEN-DEPARTEMEN YANG
ADA DI DALAM ORGANISASI, DI MANA MASING-
MASING DEPARTEMEN MEMILIKI PRODUK BARANG
JASA YANG BERBEDA-BEDA
STRUKTUR DIVISIONAL
STRUKTUR DIVISIONAL MERUPAKAN
PEMECAHAN MASALAH AKIBAT ADANYA
PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN
DIVERSIFIKAS.
STRUKTUR DIVISIONAL DISUSUN
BERDASARKAN PEMISAHAN UNIT-UNIT DI
DALAM MANA SUATU FUNGSI-FUNGSI YANG
MEMPRODUKSI BARANG JASA KHUSUS
DIKELOMPOKAN DALAM SUATU FUNGSI
PEKERJAAN TERTENTU
TIPE-TIPE STRUKTUR DIVISIONAL
SETIDAKNYA TERDAPAT 3 TIPE STRUKTUR
DIVISIONAL :
1. STRUKTUR DIVISIONAL
BERDASARKAN PRODUK
2. STRUKTUR DIVISIONAL
BERDASARKAN MARKET
3. STRUKTUR DIVISIONAL
BERDASARKAN GEOGRAFI
Jenis Struktur Organisasi Dalam
Keperawatan
Bureaucr Struktur
Ad Hoc
atic Matriks

Struktur
Organisa Struktur
si Garis Datar
Layanan
Menurut Marquis dan Huston, (2012)
Struktur Bureaucratic

Keuntungan
• Mendefinisikan pada otoritas dan tanggung jawab yang jelas.
• Hubungan bersifat efisien dan sederhana.
Kelemahan
• Bersifat monoton
• Mengasingkan staf atau pekerjanya
• Membuat suatu penyesuaian secara cepat untuk mengubah
kondisi yang sulit
• Ketaatan staf dalam melakukan komunikasi di mana para staf
memiliki batasan untuk berkomunikasi kepada atasan mereka.
Struktur Bureaucratic
Struktur Ad Hoc

Keunggulan
• Struktur ini menggunakan tim proyek
atau pendekatan tugas.
Kelemahan
• Kekuatan pada rantai komando akan
menurun serta penurunan loyalitas pada
staff di dalam organisasi.
Struktur Matriks
Keunggulan
• Berfokus pada produksi dan fungsi. Fungsi yang
dimaksud ialah gambaran semua tugas yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sebuah produk. Produk tersebut
merupakan hasil akhir dari fungsi.

Kelemahan
• Pengambilan keputusan bersifat lambat karena
diperlukan berbagai informasi
• Membuat kebingungan bagi para staf terhadap otoritas
ganda.
Struktur Organisasi Service Line
Karakteristik
• Struktur ini mirip dengan struktur
matriks yang dapat digunakan untuk
mengatasi kekurangan pada struktur
organisasi bureaucratic.
• Struktur ini biasa disebut organisasi
yang berpusat pada perawatan.
Struktur Datar
Karakteristik
• Struktur ini masih terdapat garis
otoritas, tetapi karena struktur
rata, otoritas dan pengambilan
keputusan dapat terjadi di mana
pekerjaan sedang dijalankan.
Struktur Datar
Organization Goals
Menggambarkan bagaimana suatu organisasi
tersebut bekerja untuk mencapai tujuan

Tujuan penorganisasian harus dapat menjelaskan :


• Layanan yang ditawarkan
• Sumber daya
• Alokasi
• Rencana untuk masa depan
• Rencana dan tanggung jawab untuk pelanggan
Contoh Organization Goals

Jones, 2007 p. 47
Prinsip Dasar Pengorganisasian

Pembagian Pendeleasian
Kerja Tugas

Manajemen
Koordinasi
Waktu
Pembagian
 Hal-hal yang perluKerja
diperhatikan pada
pengelompokkan dan pembagian kerja
Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya

Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis

Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas

Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya

Mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan

Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu


Pendelegasian Tugas
Sifat kegiatan  untuk kegiatan
Pendelegasian adalah rutin, delegasi wewenang dapat
pelimpahan wewenang dan diberikan lebih besar kepada staf.
tanggung jawab kepada staf
untuk bertindak dalam batas-
batas tertentu.
Kemampuan staf  tugas yang
didelegasikan jangan terlalu
Keuntungan bagi staf dengan ringan atau terlalu berat.
melakukan pendelegasian
adalah mengambangkan rasa
tanggung jawab,
meningkatkan pengetahuan Hasil yang diharapkan agar  dlm
dan rasa percaya diri, mendelegasikan tugas harus dipilih
berkualitas, lebih komit dan orang yang sesuai dengan hasil yang
diharapkan
puas pada pekerjaan
Koordinasi
Komponen pendukung koordinasi
yang baik
Koordinasi adalah
keselarasan tindakan, usaha, Komunikasi terbuka
sikap dan penyesuaian antar
tenaga yang ada dibangsal.
Keselarasan ini dapat terjalin Dialog
antar perawat
dengananggota tim
kesehatan lain maupun Pertemuan/rapat,
dengan tenaga dari bagian pencatatan dan
lain
Pelaporan,
pembakuan formulir
yang berlaku.
Manajemen Waktu
 Untuk mengendalikan waktu
agar lebih efektif perlu :
 analisa waktu yang dipakai;
membuat agenda harian
untuk menentukan kategori Penting
kegiatan yang ada dilakukan untuk
 memeriksa kembali masing-
masing porsi dari tiap efektifitas
aktifitas
 menentukan prioritas
pekerjaan
pekerjaan menurut
kegawatan, dan
perkembangannnya serta
tujuan yang akan dicapai
 mendelegasikan
Struktur Organisasi
Keperawatan
Model Organisasi Perawatan Pasien
(Marquis & Huston, 2012)
Total Patient
Care

Case Functional
Management
Patient Method

Care
Primary Team
Nursing Nursing
Perawatan
Kelebihan:
Pasien Total
Sistem evaluasi dari
Perawat dapat lebih
manajerial menjadi
memahami kasus per
lebih mudah
kasus
dilakukan
Perawat bertanggung jawab penuh selama
waktu mereka dinas untuk melayani
seluruh kebutuhan pasien

Pasien akan dirawat oleh perawat yang


berbeda pada setiap shiftnya
Kelemahan:
Diperlukan tenaga Jika ada perawat yang
yang cukup banyak kurang siap atau tidak
dan memilki terlalu berpengalaman
kemampuan dasar untuk memberikan
yang sama perawatan total pasien
Keperawatan Kelebihan:
Fungsional
Tugas dapat
Pembagian
selesai
Efisiensi tugas yang
dengan
jelas pula
cepat

Perawat dibagi berdasarkan fungsi


masing-masing

Perawat hanya melakukan satu atau dua


intervensi yang sama Kekurangan:
Tidak efektif dalam
Pelayanan
hal biaya karena
keperawatan yang
adanya tenaga
terpisah – pisah
tambahan
Keperawatan Kelebihan:
Tim
Memberikan
Tercipta kepuasaan
perawatan Konflik mudah kepada anggota
yang diatasi tim dalam
komprehensif memberikan
asuhan

Metode tim di bawah arahan seorang


perawat profesional dan berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain

Terdiri dari lima orang anggota yang


berbeda-beda mencangkup perawat
profesional, tehnikal, dan personil Kekurangan:
tambahan

Waktu yang kurang cukup untuk perencanaan


perawatan tim dan komunikasi (konferensi), pada
waktu – waktu sibuk
Keperawatan Kelebihan:

Primer Perawatan
pasien yang Memberikan
bersifat perawatan pasien
konsisten, yang memiliki
kontinuitas, akontabilitas tinggi
Perawat primer bertanggung jawab 24 dan terhadap hasil
jam untuk perencanaan perawatan komprehensif perawatan
satu atau lebih pasien dari masuk
sampai keluar rumah sakit

Perawat primer menyediakan


perawatan total secara langsung untuk Kekurangan:
pasien tersebut

Saat memberikan asuhan


keperawatan yang tidak tepat
Manajemen Kelebihan:
Kasus
Perawat lebih Sistem evaluasi dari
memahami kasus per manajerial menjadi lebih
kasus mudah dilakukan
Perawat menangani setiap pasien
secara individu, mengidentifikasi
penyedia, perawatan, dan
pengaturan perawatan yang paling
seefektif mungkin

Kekurangan:
Jika terdapat perawat
Diperlukan tenaga yang yang kurang siap atau
memilki kemampuan tidak terlalu
dasar yang sama berpengalaman untuk
memberikan perawatan
Team Nursing
Peran Perawat Berdasarkan Jenjang
Pendidikan (Jones, 2007)
Peran Perawat Berdasarkan
Metode Tim
Kepala Ruangan Ketua Tim Anggota Tim

• Menetapkan Standar • Mengorientasika pasien • Melaksanakan perawatan


Kinerja yang diharapkan baru & keluarga sesuai renpra yang dibuat
dari staf • Mengkaji menganalisis, ketua tim
• Menetapkan sasaran dari menetapkan renpra, • Memberikan perawatan
ruangan menhimplementasikan komprehensif pada
• Memberi kesempatan tindakan dan beberapa pasien
kepada ketua Tim untuk mengevaluasi renpra • Bertanggung jawab atas
mengembangkan untuk semua Klien kep.keperwatan jika ketika
keterampilan & • Mengkoordinasikan repra tidak ada ketua tim di
manajemen keperawatan dg tindakan medis tempat
• Mengorientasikan tenaga • Membagi tugas anggota • Melakukan observasi
baru tim dan merencanakkan terus-menerus
• Mendorong kemampuan asuhan lanjutan • Mengikuti ronde
staf • Membimbing dan keperawatan
• Menciptakan iklim mengawasi anggota tim • Berinteraksi dg pasin &
komunikasi terbuka terkait pelaksanaan tugas keluarganya
• Bertanggung jawab • Ikut kontribusi dengan
terhadap kepala ruangan ketua tim atau kepala
ruangan ketika ada
masalah
Sistem Klasifikasi Perawatan Pasien
(Douglas, 1984)
Minimal
(Self Care)

Maksimal Intermediet
(Total) (Partial)
Perawatan Minimal (Self Care)
Kebersihan dan
Perawatan 1-2 jam/24 Makan & Minum
kerapian diri dapat
jam Sendiri
melakuikan sendiri

Ambulasi sendiri dg Observasi TTV setiap


Pengobatan Minimal
Pengawasan pergantian shift

Perawatan Luka
Psikologis stabil
Sederhana
Perawatan Intermediet (Partial)
Kebersihan dan
Perawatan 3-4 Makan & Minum
kerapian diri perlu
Jam/24 jam dibantu
dibantu

Observasi TTV per 4 Ambulasi perlu


Pengobatan injeksi
jam dibantu

Pasien terpasang Pasien terpasang Observasi balance


Infus Katheter Urin cairan ketat
Perawatan Maksimal (Total)

Perawatan 5-6 Semua kebutuhan Perlu dibantu


jam/24jam perlu dibantu pengubahan posisi

Observasi TTV per 2 Pengobatan


Terpasang NGT
jam intravena

Psikologisi tidak
Menggunakan stabil Perawatan Luka
Suction (Gelisah/disorientasi Kompleks
)
Budaya dan Iklim Organisasi
Budaya Organisasi
Robbins & Timothy, (2013)

• Budaya organisasi : mengacu pada


sistem yang bermakna sama yang
dibentuk oleh para anggotanya dan
menjadi pembeda antara organisasi
satu dengan yang lain
Fungsi Budaya Organisasi
(Robbins & Timothy, 2013)

Peran pembeda antar organisasi lain


• Budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dengan yang lain
Identitas bagi anggota organisasinya
• Budaya organisasi menyampaikan rasa identitas kepada
anggita organisasinya
Mendorong stabilitas sistem sosial
• Budaya merupakan ikatansosial yang membantu
mengikat kebersamaan suatu organisasi
Iklim Organisasi

Soetopo, (2011)
• Iklim organisasi : mengacu pada
kualitas lingkungan dimana para
anggota organisasi melakukan
pekerjaan dan akan mempengaruhi
perilaku dan dapat dideskripsikan
dengan nilai-nilai karakteristik
organisasi
Keterampilan yang Harus Dimiliki
oleh Kepala Ruangan
Kepala ruangan Kepala ruangan harus
memandang struktur memiliki pengetahuan
organisasi sebagai peta Kepala ruangan memiliki tentang budaya organisasi,
yang memberi jalan pemahaman personal menjelaskan serta
kepada siapa mereka tentang rancanagan mengkomunikasikan
harus berkomunikasi dan organisasi pengembangan budaya
siapa yang memiliki tersebut kepada perawat
kewenangan pelaksana.

Kepala ruangan menahan


Kepala ruangan berpikir diri untuk tidak Kepala ruangan
kritis dan memiliki menghakimi dan memahami organisasi dan
perilaku model peran mendukung semua mengenali apa yang dapat
yang baik untuk anggota untuk ikut dibentuk, diubah, dan
menyelesaikan masalah berpartisipasi dan yang tetap
berkontribusi
Tanggung Jawab Kepala Ruangan

Pengelom
Struktur Koordinasi Evaluasi Kelompok
organisasi
pokan kegiatan kerja
kegiatan kegiatan
Pengertian Karu

Tenaga perawatan profesional yang diberi wewenang


dan tanggung jawab dalam mengelola kegiatan
pelayanan keperawatan di satu ruang rawat
Persyaratan Kepala Ruangan

Pendidikan Sarjana Muda


Keperawatan (S1) atau D-III Memiliki sertifikat
Keperawatan (pengalaman pelatihan Manajemen
sebagai pelaksana Keperawatan
perawatan 2-3 tahun)

Memiliki kemampuan
Berwibawa Sehat
kepemimpinan
Tugas

 Pokok : Mengawasi serta mengendalikan kegiatan


pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya
 Uraian : Melaksanakan fungsi Perencanaan (P1),
Penggerakkan Pelaksanaan (P2), dan Pengawasan Pengendalian
Penilaian (P3) sesuai kadar dan jenjang pengelola (Pengelola
puncak, menengah, bawah)
 P1  perencanaan tentang Tenaga dan peralatan keperawatan
serta Asuhan Keperawatan
 P2  pertemuan rutin
 P3  pengawasan kelengkapan status pasien

Anda mungkin juga menyukai