Pembuatan Larutan'18
Pembuatan Larutan'18
V. Tinjauan Pustaka
Larutan adalah campuran dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit disebut pelarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut
pelarut (Chang, 2004).
Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian
besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah
medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga
kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi
akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat
dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan
oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas –
gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999)
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang
terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan
sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat
dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan
tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan
didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan
Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang
berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997)
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena,
minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
disebutkan (Gunawan, 2004).
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya.
Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap
campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan.
Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam
suatu cairan. Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan
berair.
Larutan yang tidak melarutkan adalah campuran dari dua zat cair polar
dan non polar membentuk dua fase. ( Stephen,2002)
VI. AlatdanBahan
Alat-alat :
Bahan :
-Akuades (Secukupnya)
Padapercobaanpertamayaitupembuatanlarutanasamklorida(HCl)
sebanyak 100 ml dengankonsentrasisebesar1 M
dengancarapengenceranmenggunakancairanaquades.
Sebelummelakukanpengenceran, Pertama-tama asamklorida1 M
dihitung volume yang dibutuhkan,denganmenggukanakanrumus :
M 1 ×V 1=M 2× V 2
DimanaM1
merupakanmolaritasawalasamkloridasebelumpengenceransebesar1
2,06 M, V1 merupakan volume asamklorida yang
dibutuhkandalampengenceran, dan M2 serta V2
merupakanhasildaripengenceranberupamolaritasdan volume
hasilpengenceransebesar1 M dan 100 ml asamklorida. Diperoleh data
volume asamklorida yang digunakandalampengenceransebesar8,3 mL.
Gambar
Kemudiandilakukanpengocokankeduasebanyak 11 kali,
setelahpengocokankedualarutanasamkloridadimasukankedalambotolreag
en.Hasildaripercobaanpertamaberupalarutanasamklorida yang
tidakbewarna.
PadapercobaankeduayaitupembuatanlarutanNaOHsebanyak 100 ml
dengankonsentrasisebesar1M.sebelummelakukanpercobaan, Pertama-
tama padatanNaOHdihitungmassa yang
dibutuhkan,denganmenggukanakanrumus :
1000 gram
M= ×
ml mr
1000 gram
M= ×
ml mr
X. Pembahasan
Padapraktikum yang
berjudulpembuatanlarutaninibertujuanuntukmembuatlarutandengansatua
nkonsentrasi molar, menghitungMolaritas.Molalitas,danFraksimol,
melakukanpengenceranlarutan.Larutanmerupakancampuran homogeny
antarazatterlarutdanpelarut.Dimanasecaraumumperbedaanzatterlarutdanp
elarutdilihatdarimassadan volume. Pengenceranadalah proses
mengurangikonsentrasizatterlarutdalamlarutan,
biasanyadenganmenambahkanpelarut yang
berlebih.Pengencerandapatdihitungmenggunakanrumus :
M 1 ×V 1=M 2× V 2
1000 gram
M= ×
ml mr
1000 gram
m= ×
gram mr
Padapercobaanpetamayaitupengenceranasamkloridadarikonsentrasi1
2,06 M menjadi1 M,
dillakukanpengenceranuntukmengubahkonsentrasikarenapengenceranme
rupakancarauntukmenurunkankonsentrasidenganmemberikan volume
pelarutsecaraberlebih, padapercobaanpertama yang
berperanmenjadipelarutadalahair danzatterlarutadalahasamkloridakarena
volume air lebihbesardariasamklorida.
Sebelummelakukanpercobaanmenghitung volume asamklorida yang
dibutuhkandenganmenggunakanrumuspengenceran, diperoleh100 ml
asamklorida,
kemudiandicampurdenganaquadespadalabuukurlalumelakukanpengocok
anpertamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali yang
bertujuanuntukmencampurkankeduazattersebuthinggahomogen.
Padapercobaankedua
membuatlarutanNaOHdenganmenggunakanpadatanNaOH,
sebelummelakukanpercobaanpertama-tama
menghitungmassadariNaOHdenganmenggunakanmolaritaskarenamenyat
akanberapabanyakzatterlarutdalam 1 liter
larutan.PelarutpadapercobaankeduaadalahaquadesdanzatterlarutadalahN
aOHkarenaaquadesmemiliki volume
lebihbesardaripadaNaOH.SetelahmengetahuimassaNaOH yang
dibutuhkandilanjutkandenganmencampurkanpadatanNaOHdenganaquad
espadagelaskimia yang bertujuanuntukmemudahkanpelurutan,
secarabertahappadatanNaOH yang
sudahlarutdimasukankedalamlabuukur.
Setelahituditambahkanaquadesdalamlabuukurdandilakukanpngocokanpe
rtamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali tang bertujuan
agar
larutanbercampursecarasempurnaatauhomogen.Padapercobaaniniterjadir
eaksieksotermdimanasuhupadalarutanmenjadipanas karena titik didih
NaOH lebih besar di bandingkan titik didih air.
Padapercobaanketigamembuatlarutan NH4OH
denganmenggunakanpadatan NH4OH,
sebelummelakukanpercobaanpertama-tama menghitungmassadari
NH4OH
denganmenggunakanmolaritaskarenamenyatakanberapabanyakzatterlarut
dalam 1 liter larutan. Pelarutpadapercobaankeduaadalahaquadesdan
NH4OH karenaaquadesmemiliki volume
lebihbesardaripadaNH4OH.Setelahmengetahuimassa NH4OH yang
dibutuhkandilanjutkandenganmencampurkanpadatan NH4OH
denganaquadespadagelaskimia yang
bertujuanuntukmemudahkanpelurutan, secarabertahappadatan NH4OH
yang sudahlarutdimasukankedalamlabuukur.
Setelahituditambahkanaquadesdalamlabuukurdandilakukanpngocokanpe
rtamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali yangbertujuanagar
larutanbercampursecarasempurnaatauhomogen.Pada percobaan ini
dihasilkan larutan NH4OH 0,5 M tidak berwarna.
XI. Kesimpulan
2. Untukmenghitungmolaritasmolalitasdanfraksimolmenggunakanru
mus :
1000 gram
M= ×
ml mr
1000 gram
m= ×
gram mr
3. Metodepengenceranlarutanmerupakanmetode yang
diterapkanpadasuatusenyawadenganmenambahkanpelarut yang
bersifatnetral,
denganmengakibatkanmenurunnyakadarkepekatanatautingkatkonse
ntrasidarisenyawa yang dilarutkan/diencerkan yang
sebelumnyatelahdiperhitungkanterlebihdahuludenganrumus:
M 1 ×V 1=M 2× V 2
V (awal) = 1 M . 100 mL
18,1973899M
V (awal) = 5, 5 mL
V (awal) = 3 M . 100 mL
12 M
V (awal) = 25 mL
V (awal) = 1M . 50 mL
3M
V (awal) = 16 , 7mL
V (awal) = 50 mL
V (awal) = 50 mL
(...............................) (...................................)
VII. Cara Kerja
Percobaan 1
HC
HC
L
Dihitung molaritas dan volume untuk dijadikan 100 ml larutan
HCL 1 M
Diambil larutan HCL menggunakan pipet dengan karet hisap atau
dituang ke gelas kimia
Diukur dengan gelas ukur 25 ml
Ditutup labu ukur dan dikocok lagi hingga larut secara merata
Larutan
Percobaan 2
NaOH
Larutan
percobaan 3
NH4OH
Larutan NH4OH
LAMPIRAN
a) Dokumentasi
3. NH4OH 0,5 M
1. HCL 1 M
1,19× 10× 37 % 50
¿ V1 = =7,96 ml
36,5 6,28
¿ 12,06 M
Volume pelarut
Volume HCL yang dibutuhkan
100 ml – 7,96 ml = 92,04 ml
M2 x V1 = M2 x V2
Massa NH4OH dalam 100 ml
12,06 x V1 = 1 x 100 larutan NH4OH 0,5 M
x t=1−x p
¿ 1−0,98
¿ 0,02
2. NaOH 1 M
Molaritas
gram 1000
M= ×
Mr V
gram 1000
1= ×
40 100
gram=4 gram
¿ 2,13 × 4
¿ 1,87 ml
¿ 1(100−1,87)
¿ 98,3 gram
gram 1000
m= ×
Mr gram pelarut
4 1000
m= ×
40 98,3
m=1,019 molal
Normalitas
gram 1000
N= ×
BE V
4
Mr 1000
N= ×
ion× valensi 100
4
N= ×10
40
N=1 N
Fraksi mol
98,13
np= =5,45 mol
18
4
nt = =0,1mol
40
np 5,45
x p= = =0,98
n p +n t 5,45+ 0,1
x t=1−x p
¿ 1−0,98
¿ 0,02