Anda di halaman 1dari 26

I.

Judul Percobaan : Pembuatan Larutan

II. Hari/Tanggal Percobaan : Jumat/9 November 2018

III. Selesai Percobaan : Jumat/9 November 2018

IV. Tujuan Percobaan :

1. Menentukan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan baku asam oksalat

2. Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH

V. Tinjauan Pustaka

Larutan adalah campuran dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit disebut pelarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut
pelarut (Chang, 2004).

Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian
besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah
medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).

Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga
kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi
akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat
dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan
oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas –
gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999)

Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang
terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan
sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat
dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan
tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan
didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan
Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang
berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997)

Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena,
minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
disebutkan (Gunawan, 2004).

Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya.
Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap
campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan.

Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam
suatu cairan. Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan
berair.

Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen


terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya
(Syukri, 1999).

Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur


tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak
jenuh.

Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam


larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada
temperature tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh.

Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, daalam


jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan
suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperature dan
tekanan.Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat
pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh
kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
Sifat dari suatu larutan ditentukan oleh jenis dan jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan. Sebagai contoh, rasa asin dari larutan garam bertambah
seiring bertambahnya jumlah partikel garam yang larut. Demikian pula rasa
manis dari larutan gula akan bertambah seiring bertambahnya jumlah partikel
gula yang larut.

Beberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya partikel zat


terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat
terlarut.Sifat-sifat ini disebut sifat koligatif (colligative properties)atau sifat
kolektif sebab sifat-sifat tersebut memiliki sumber yang sama;dengan kata
lain,semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut yang
ada (Chang,2004).

Larutan terdiri dari beberapa macam yaitu :

1. Larutan pekat dan larutan encer.Larutan pekat relatif mempunyai lebih


banyak solute daripada solven sedangkan larutan encer relative lebih
srdikit solute daripada solvennya.
2. Larutan berdasarkan daya hantarnya. Ada juga larutan yang bersifat
elektrolit. Air sebagai pelarut memang bukan konduktor listrik yang baik
tapi jika didalam air ditambahkan senyawa ion yang larut seperti NaCl
maka larutan ini akan menjadi konduktor listrik atau disebut larutan
elektrolit. Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan
dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
3. Larutanjenuh,sangatjenuh, dan tak jenuh. Larutan jenuh yaitu suatu lartan
yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangan
dengan solute padatnya. Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang
mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Larutantakjenuhyaitularutan yang mengandung solute (zatterlarut) kurangdari
yang diperlukanuntukmembuatlarutanjenuh.
Jenis larutan yang ditemui setiap hari:
1. Larutan zat padat dalam cairan
Gaya tarik antara solute lebih dominan daripada larutan antara cairan
dengan cairan.
2. Larutan cairan dalam cairan
Proses terbentuknya suatu cairan larut dalam cairan lainnya yaitu diperlukan
tambahan energy untuk memisahkan masing-masing molekul dari solute dan
solvennya.
Pembuatan larutan banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satunya ketika kita ingin membuat teh manis. Kita menambahkan gula ke
dalam air dan kemudian tambahkan teh serta mengaduknya. Ternyata air teh
tersebut masih terasa manis, kmudian kita menambahkan lagi air ke dalamnya.
Sehingga air teh yang tadinya kental atau pekat dan manis sekali menjadi lebih
encer dan rasa manisnya sedang. Itu semua adalah kegiatan dalam pembuatan
larutan. Mencampurkan air, teh dan gula merupakan contoh pembuatan larutan
dan campuran itu disebut larutan sedangkan penambahan air ke dalam air teh
yang manis dinamakan pengenceran. Dan kekentalan atau kepekatannya
disebut konsentrasi atau Molaritas. Jadi, larutan adalah suatu system homogen
yang terdiri dari molekul atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Larutan
akan terjadi jika atom, molekul atau dari suatu zat semuanya terdispersi.
Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan (zat terlarut) yang disebut solute dan
pelarut yang dinamakan solvent. Solvent atau pelarut merupakan senyawa
dalam jumlah yang lebih besar sedangkan senyawa dalam jumlah yang lebih
sedikit disebut solute atau zat terlarut (Baroroh,2004).

Larutan yang tidak melarutkan adalah campuran dari dua zat cair polar
dan non polar membentuk dua fase. ( Stephen,2002)

VI. AlatdanBahan

Alat-alat :

-Labu ukur 100 mL (1 buah)

-Gelas kimia 100 mL (3 buah)

-Gelas ukur 25 mL (3 buah)


-Corong kaca kecil (1 buah)

-Botol semprot (1 buah)

-Pipet tetes (1 buah)

-Neraca analitik (1 buah)

Bahan :

-Akuades (Secukupnya)

-Asam sulfat pekat 97 p.a (pro analysis) (Secukupnya)

-Asam Klorida pekat 37 p.a (pro analysis) (Secukupnya)

-NaOH padat (Secukupnya)

IX. Analisis Data

Padapercobaanpertamayaitupembuatanlarutanasamklorida(HCl)
sebanyak 100 ml dengankonsentrasisebesar1 M
dengancarapengenceranmenggunakancairanaquades.
Sebelummelakukanpengenceran, Pertama-tama asamklorida1 M
dihitung volume yang dibutuhkan,denganmenggukanakanrumus :

M 1 ×V 1=M 2× V 2

DimanaM1
merupakanmolaritasawalasamkloridasebelumpengenceransebesar1
2,06 M, V1 merupakan volume asamklorida yang
dibutuhkandalampengenceran, dan M2 serta V2
merupakanhasildaripengenceranberupamolaritasdan volume
hasilpengenceransebesar1 M dan 100 ml asamklorida. Diperoleh data
volume asamklorida yang digunakandalampengenceransebesar8,3 mL.

Setelahdiperoleh volume dariasamklorida yang


digunakandalampengenceran, dilanjutkandenganmemasukanasamklorida
8,3
mLkedalamlabuukurkemudianditambahkancairanaquadeshinggasetenga
hpenuhdarilabuukur, setelahitudilakukanpengocokanpertamasebanyak
11 kali.
Setelahdilakukanpengocokanpertamalabuukurditambahkancairanaquades
hinggamencapaititik 100 ml yang
diukurdaribatascekungbawahlarutanasamkloridasepertidigambarini,

Gambar

Kemudiandilakukanpengocokankeduasebanyak 11 kali,
setelahpengocokankedualarutanasamkloridadimasukankedalambotolreag
en.Hasildaripercobaanpertamaberupalarutanasamklorida yang
tidakbewarna.

PadapercobaankeduayaitupembuatanlarutanNaOHsebanyak 100 ml
dengankonsentrasisebesar1M.sebelummelakukanpercobaan, Pertama-
tama padatanNaOHdihitungmassa yang
dibutuhkan,denganmenggukanakanrumus :

1000 gram
M= ×
ml mr

Denganrumustersebutdiperoleh data sebesar4 gram massaNaOHyang


dibutuhkanuntukmembuatlarutanNaOHsebanyak 100 ml
dengankonsentrasi1 M.
padatanNaOHditimbangmenggunakanneracakasardenganmenimbangmas
sakacaarlojikosongterlebihdahulu, didapatmassa total
kacaarlojidanNaOHsebesar4 gram. KemudianmelarutakanNaOHsedikit
demi sedikitmenggunakanaquadespadagelaskimia.larutan yang
sudahterbentukdipindahkedalamlabuukurkemudianditambahkanaquadess
etengahpenuh. Setelahitularutandalamlabuukurdikocoksebanyak 11 kali,
dilanjutkanmenambahkanaquadeshinggamencapaititik 100 ml
padalabuukurdandilakukanpengokocokkeduasebanyak 11 kali.
LarutanNaOHdimasukankedalambotolreagen.Hasildaripercobaankeduabe
rupalarutanNaOHtakberwarna,
dalampelarutsuhumenjadipanaspadalarutanNaOH.

PadapercobaanketigayaitupembuatanlarutanNH4OH sebanyak 100


ml dengankonsentrasisebesar0,5M.sebelummelakukanpercobaan,
Pertama-tama padatanNH4OHdihitungmassa yang
dibutuhkan,denganmenggukanakanrumus :

1000 gram
M= ×
ml mr

Denganrumustersebutdiperoleh data sebesar1,75 gram massaNH4OH


yang dibutuhkanuntukmembuatlarutanNH4OH sebanyak 100 ml
dengankonsentrasi0,5M. Padatan NH4OH
ditimbangmenggunakanneracakasardenganmenimbangmassakacaarlojiko
songterlebihdahulu, didapatmassa total kacaarlojidanNH4OHsebesar1,75
gram. Kemudianmelarutakan NH4OHsedikit demi
sedikitmenggunakanaquadespadagelaskimia.larutan yang
sudahterbentukdipindahkedalamlabuukurkemudianditambahkanaquadess
etengahpenuh. Setelahitularutandalamlabuukurdikocoksebanyak 11 kali,
dilanjutkanmenambahkanaquadeshinggamencapaititik 100 ml
padalabuukurdandilakukanpengokocokkeduasebanyak 11 kali. Larutan
NH4OH
dimasukankedalambotolreagen.Hasildaripercobaankeduaberupalarutan
NH4OH takberwarna

X. Pembahasan
Padapraktikum yang
berjudulpembuatanlarutaninibertujuanuntukmembuatlarutandengansatua
nkonsentrasi molar, menghitungMolaritas.Molalitas,danFraksimol,
melakukanpengenceranlarutan.Larutanmerupakancampuran homogeny
antarazatterlarutdanpelarut.Dimanasecaraumumperbedaanzatterlarutdanp
elarutdilihatdarimassadan volume. Pengenceranadalah proses
mengurangikonsentrasizatterlarutdalamlarutan,
biasanyadenganmenambahkanpelarut yang
berlebih.Pengencerandapatdihitungmenggunakanrumus :
M 1 ×V 1=M 2× V 2

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter


larutan.Molaritasdapatdihitungmenggunakanrumus :

1000 gram
M= ×
ml mr

Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam kg (1000 gram) pelarut.


Molalitas dapat dihitung menggunakan rumus :

1000 gram
m= ×
gram mr

Padapercobaanpetamayaitupengenceranasamkloridadarikonsentrasi1
2,06 M menjadi1 M,
dillakukanpengenceranuntukmengubahkonsentrasikarenapengenceranme
rupakancarauntukmenurunkankonsentrasidenganmemberikan volume
pelarutsecaraberlebih, padapercobaanpertama yang
berperanmenjadipelarutadalahair danzatterlarutadalahasamkloridakarena
volume air lebihbesardariasamklorida.
Sebelummelakukanpercobaanmenghitung volume asamklorida yang
dibutuhkandenganmenggunakanrumuspengenceran, diperoleh100 ml
asamklorida,
kemudiandicampurdenganaquadespadalabuukurlalumelakukanpengocok
anpertamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali yang
bertujuanuntukmencampurkankeduazattersebuthinggahomogen.

Padapercobaankedua
membuatlarutanNaOHdenganmenggunakanpadatanNaOH,
sebelummelakukanpercobaanpertama-tama
menghitungmassadariNaOHdenganmenggunakanmolaritaskarenamenyat
akanberapabanyakzatterlarutdalam 1 liter
larutan.PelarutpadapercobaankeduaadalahaquadesdanzatterlarutadalahN
aOHkarenaaquadesmemiliki volume
lebihbesardaripadaNaOH.SetelahmengetahuimassaNaOH yang
dibutuhkandilanjutkandenganmencampurkanpadatanNaOHdenganaquad
espadagelaskimia yang bertujuanuntukmemudahkanpelurutan,
secarabertahappadatanNaOH yang
sudahlarutdimasukankedalamlabuukur.
Setelahituditambahkanaquadesdalamlabuukurdandilakukanpngocokanpe
rtamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali tang bertujuan
agar
larutanbercampursecarasempurnaatauhomogen.Padapercobaaniniterjadir
eaksieksotermdimanasuhupadalarutanmenjadipanas karena titik didih
NaOH lebih besar di bandingkan titik didih air.

Padapercobaanketigamembuatlarutan NH4OH
denganmenggunakanpadatan NH4OH,
sebelummelakukanpercobaanpertama-tama menghitungmassadari
NH4OH
denganmenggunakanmolaritaskarenamenyatakanberapabanyakzatterlarut
dalam 1 liter larutan. Pelarutpadapercobaankeduaadalahaquadesdan
NH4OH karenaaquadesmemiliki volume
lebihbesardaripadaNH4OH.Setelahmengetahuimassa NH4OH yang
dibutuhkandilanjutkandenganmencampurkanpadatan NH4OH
denganaquadespadagelaskimia yang
bertujuanuntukmemudahkanpelurutan, secarabertahappadatan NH4OH
yang sudahlarutdimasukankedalamlabuukur.
Setelahituditambahkanaquadesdalamlabuukurdandilakukanpngocokanpe
rtamadankedua yang masing-masingsebanyak 11 kali yangbertujuanagar
larutanbercampursecarasempurnaatauhomogen.Pada percobaan ini
dihasilkan larutan NH4OH 0,5 M tidak berwarna.

XI. Kesimpulan

1. Untukmembuatlarutandengansatuankonsentrasi molar dengan cara


melakukan pengenceran zat terlarut yang berada dalam bentuk
padatan dan mengencerkan suatu larutan
pekat.Denganterlebihdahulumengetahuimassaatau volume yang
dibutuhkandalam proses pembuatanlarutan.
Untukmengetahuimassa yang dibutuhkanmenggunakanrumus :
1000 gram
M= ×
ml mr

2. Untukmenghitungmolaritasmolalitasdanfraksimolmenggunakanru
mus :

1000 gram
M= ×
ml mr

1000 gram
m= ×
gram mr

mol zat A gram


fraksi mol= ×
jumlah mol semua zat dalam larutan mr

3. Metodepengenceranlarutanmerupakanmetode yang
diterapkanpadasuatusenyawadenganmenambahkanpelarut yang
bersifatnetral,
denganmengakibatkanmenurunnyakadarkepekatanatautingkatkonse
ntrasidarisenyawa yang dilarutkan/diencerkan yang
sebelumnyatelahdiperhitungkanterlebihdahuludenganrumus:

M 1 ×V 1=M 2× V 2

XII. Jawaban Pertanyaan

1. Tentukanmolaritasasamsulfatpekat 97% yang


memilikikerapatanlarutan 1,84 kg/L danmassamolekul relative
98,08 gram/mol?
% asam sulfat .10 . massa jenis 97 % . 10 .1,84
M= =
mr asam sulfat 98,08
M ¿ 18,1973899 molar
2. Berapa mL asamsulfatpekat yang
diambiljikaandadimintamembuatlarutanmembuat 100 mL
larutanasamsulfat 1 M?

M1.V1 (awal) = M2.V2 (setelahbpengenceran)

V (awal) = 1 M . 100 mL

18,1973899M

V (awal) = 5, 5 mL

3. Berapa mL asamklorida yang diambiljikaandadimintamembuat 100


mL larutanasamklorida 3 M?
M (asamklorida) = %HCl . 10 .massajenisHCl
MrHCl
= 37 % .10 . 1,18 kg/L
36,5
= 12 M
M1.V1 (awal ) = M2.V2( setelahpengenceran)

V (awal) = 3 M . 100 mL
12 M

V (awal) = 25 mL

4. Berapa mL asamklorida 3 M yang


diambiljikaandadimintamembuat 50 mL asamklorida 1 M?

M1.V1 (awal ) = M2.V2( setelahpengenceran)

V (awal) = 1M . 50 mL
3M

V (awal) = 16 , 7mL

5. Berapa mL asamklorida 1 M yang


diambiljikaandadimintamembuat 100 mL asamklorida 0,5 M?

M1.V1 (awal ) = M2.V2( setelahpengenceran)

V (awal) = 0,5 M . 100 mL


1M

V (awal) = 50 mL

6. Hitunglahberapa gram natriumhidroksida yang


ditimbanguntukmembuat 100 mL konsentrasi 1 M?
massaNaOH = M NaOH x Mr NOH x v NaOH (mL)
1000 mL
Massa NaOH = 1 M x 40 x 100 mL
1000 mL
Massa NaOH = 4 gram
7. Hitunglah volume larutannatriumhidroksida 1 M yang
diambiluntukmembuat 100 mL natriumhidroksida 0,5 M?

M1.V1 (awal ) = M2.V2( setelahpengenceran)

V (awal) = 0,5 M . 100 mL


1 M

V (awal) = 50 mL

XIII. Daftar Pustaka


Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru :
Universitas Lambung Mangkurat
Chang, Raymond. 2004. Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta :
Universitas Indonesia
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB

Surabaya, 16 oktober 2018


Asisten dosen Praktikan

(...............................) (...................................)
VII. Cara Kerja

Percobaan 1

Pembuatan 100 ml larutan HCL 1 M

HC
HC
L
Dihitung molaritas dan volume untuk dijadikan 100 ml larutan
HCL 1 M
Diambil larutan HCL menggunakan pipet dengan karet hisap atau
dituang ke gelas kimia
Diukur dengan gelas ukur 25 ml

Dimasukkan HCL ke dalam labu ukur

Ditambahkan aquades hingga setengah bagian labu

Digoyangkan labu ukur secara perlahan


Ditambahkan aquades sampai tanda batas

Ditutup labu ukur dan dikocok lagi hingga larut secara merata

Larutan

Percobaan 2

Pembuatan 100 ml larutan NaOH 1 M

NaOH

Dihitung massa NaOH untuk membuat 100 ml larutan NaOH 1 M


Digunakan neraca kasar (ohaus) untuk mengetahui berat kaca
arloji kosong

Dihitung massa arloji kosong + NaOH yang akan ditimbang

Ditimbang ulang arloji kosong dengan menggunakan neraca


Dicatat massa akaca arloji

Ditimbang NaOH menggunakan neraca analitik


Diisi labu ukur dengan 100 ml aquades bebas CO 2 sebenyak
seperempat bagian labu ukur
Dimasukkan NaOH dengan menggunakan spatula sedikit demi
sedikit ke dalam labu ukur yang telah berisi aquades sambil
dikocok secara perlahan

Dilakukan langkah-langkah diatas hingga semua NaOH ke dalam


labu ukur
Dikocok kembali secara perlahan
Ditambahkan aquades hingga batas tanda labu ukur
Ditutup labu ukur dengan penutupnya lalu dikocok secara perlahan

Larutan

percobaan 3

pembuatan 100 ml larutan NH4OH 0,5 M

NH4OH

Dihitung molaritas dan volume untuk dijadikan 100 ml larutan


Diambil larutan NH4OH menggunakan pipet dengan karet hisap
atau dituang ke gelas kimia
Diukur dengan gelas ukur 25 ml
Dimasukkan NH4OH ke dalam labu ukur
Ditambahkan aquades hingga setengah bagian labu
Digoyangkan labu ukur secara perlahan
Ditambahkan aquades sampai tanda batas
Ditutup labu ukur dan dikocok lagi hingga larut secara merata

Larutan NH4OH
LAMPIRAN

a) Dokumentasi

Proses penuangan larutan HCL ke Proses menuangkan larutan HCL


dalam gelas ukur dari gelas ukur ke dalam labu ukur

Proses penambahan aquades ke dalam Proses pengocokan labu ukur yang


labu ukur yang telah berisi larutan telah terisi aquades dan larutan HCL
HCL
100 ml larutan HCL 1 M Menimbang padatan NaOH

Mencampur padatan NaOH dengan Memasukkan larutan NaOH ke


aquades supaya menjadi larutan NaOH dalam labu ukur dan menambahkan
aquades

100 ml larutan NaOH 1 M Menuangkan NH4OH ke dalam labu


ukur

Mengocok larutan NH4OH


b) Perhitungan

3. NH4OH 0,5 M
1. HCL 1 M

gram Volume NH4OH yang dibutuhkan


ρ HCL=1,19
ml
M2 x V1 = M2 x V2
ρ ×10 ×%
M=
Mr 6,28 x V1 = 0,5 x 100

1,19× 10× 37 % 50
¿ V1 = =7,96 ml
36,5 6,28
¿ 12,06 M
Volume pelarut
Volume HCL yang dibutuhkan
100 ml – 7,96 ml = 92,04 ml
M2 x V1 = M2 x V2
Massa NH4OH dalam 100 ml
12,06 x V1 = 1 x 100 larutan NH4OH 0,5 M

100 gram 1000


V1 = =8,3 ml M= ×
12,06 Mr V

Volume pelarut gram 1000


0,5= ×
35 100
100 ml – 8,3 ml = 91,7 ml
gram=1,75 gram
Massa HCL dalam 100 ml larutan
HCL 1 M Molalitas NH4OH

gram 1000 gram 1000


M= × m= ×
Mr V Mr gram pelarut

gram 1000 1,75 1000


1= × m= ×
36,5 100 35 92,04

gram=3,65 gram m=0,05 molal

Molalitas HCL Normalitas

gram 1000 gram 1000


m= × N= ×
Mr gram pelarut BE V
3,65 1000 1,75
m= ×
36,5 91,7 35 1000
N= ×
35 100
m=1,09 molal
N=0,5 N
Normalitas
Fraksi mol
gram 1000
N= ×
BE V 92,04
np= =5,11 mol
18
3,65 1000
N= ×
36,5 100 1,75
nt = =0,05 mol
35
N=1 N
np 5,11
Fraksi mol x p= = =0,99
n p +n t 5,11 +0,05
91,7 x t=1−x p
np= =5,094 mol
18
¿ 1−0,99
3,65
nt = =0,1 mol
36,5 ¿ 0,01
np 5,094
x p= = =0,98
n p +n t 5,094 +0,1

x t=1−x p

¿ 1−0,98

¿ 0,02

2. NaOH 1 M

Molaritas

gram 1000
M= ×
Mr V

gram 1000
1= ×
40 100

gram=4 gram

Dibutuhkan 4 gram NaOH untuk


membuat 100 ml larutan NaOH 1 M
Molalitas NaOH

Volume NaOH ¿ ρ NaOH × massa

¿ 2,13 × 4

¿ 1,87 ml

Massa pelarut ¿ ρair ×V p

¿ 1(100−1,87)

¿ 98,3 gram

gram 1000
m= ×
Mr gram pelarut

4 1000
m= ×
40 98,3

m=1,019 molal

Normalitas

gram 1000
N= ×
BE V

4
Mr 1000
N= ×
ion× valensi 100

4
N= ×10
40

N=1 N

Fraksi mol

98,13
np= =5,45 mol
18

4
nt = =0,1mol
40
np 5,45
x p= = =0,98
n p +n t 5,45+ 0,1

x t=1−x p

¿ 1−0,98

¿ 0,02

Anda mungkin juga menyukai