Anda di halaman 1dari 5

HADIS KE 3-4

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Balaghatul Hadis
Dosen Pengampu : Mastur, S.Ag.,M.Pd

Penyusun :
Izzatul Hilma (U20172006)
Hera Puspita Ningsih (U20172021)

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

SEPTEMBER 2019
Hadis ketiga

‫ل اتى‬//‫ل رج‬//‫ كمث‬,‫ه‬//‫ني هللا ب‬//‫ا بعث‬//‫ل م‬//‫ان مثلى و مث‬ " : ‫ال‬//‫عن ابىى موسى االشعرى عن النبي صلى هللا عليه وسلم انه ق‬
‫ يا قوم انى‬: ‫ فقال‬,‫قومه‬
‫ة‬//‫ذبت طاءف‬//‫ و ك‬,‫انطلقوا على مهلتهم‬//‫ه فادلجواف‬//‫ة من قوم‬//‫ فاطاعه طاءف‬,‫ فا لنجاء‬,‫ وانى انا النذير العؤريان‬,‫الجيش بعينى‬
‫انى‬//‫ل من عص‬//‫ و مث‬,‫ه‬//‫ا جئت ب‬//‫ع م‬//‫ فذالك مثل من اطاعنى وتب‬,‫ فصبحهم الجيش فاهلكهم و اجتاحهم‬,‫منهم فاصبحوا مكانهم‬
‫" وكذب ما جئت به من الحق‬.
Artinya :
sesungguhnya perumpamaan aku dengan hal yang Allah utus kepadaku seperti seorang yang
berkata pada kaumnya, dia berkata “ sesungguhnya aku melihat pasukan dari mataku
sendiri, dan aku memberi peringatan kepada kalian”, maka sebagian dari kaumnya
termasuk dalam kelompok yang mematuhinya, kemudian mereka pergi pada ssat itu juga,
dan terdapat beberapa kelompok yang mendustainya, kemudian meeka tetap tinggal
ditempat mereka. Ketika pagi hari pasukan itu menyerag dan membinasakannya. Seperti
itulah perumpamaan orang yang patuh kepadaku dan mengikuti apa yang aku bawa, dan
perumpamaan orang yang bermaksiat dan mendustakan apa yang aku bawa“.

kandungan balaghoh :
 Sesungguhnya aku melihat tentara dengan kedua mataku : jumlah ini mengandung ‫عدة‬
‫( تاءكيدات‬bilangan untuk penguat) yang mana bisa kita ketahui dengan pembelajaran,
sedangkan orang Arab sudah faham akan hal itu karena sudah fitrahnya.
 lafadh ‫ ان‬dan pengulangan isnad dalam kalimat ‫ اني رؤيت‬, lafadh ‫ رؤيت‬merupakan
khobar dari ‫ان‬. Kemudian lafadh ‫ العين‬dimudhofkan pada dhomir mutakallim yaitu
berupa ‫ ي‬untuk memperjelas keambiguan.
 Lafadh ‫ان‬//‫ذير العؤري‬//‫ا الن‬//‫ وانى ان‬, jumlah ini juga mengandung ‫دات‬//‫دة تاءكي‬//‫ع‬, agar orang
mendengarnya itu bisa percaya akan kebenaran dari perkataan tersebut, dan
membenarkan pengakuan tersebut. Tarkib dari ta’kid tersebut yaitu dengan adanya ‫ان‬,
kemudian ada pengulangan isnad dalam lafadh ‫ نذير‬,dan itu diulang sebanyak dua
kali.
 Salah satunya yaitu posisi ‫ نذير‬yang menjadi khobar dari dhomir fashl yang berupa ‫انا‬
dalam lafadh ‫انى انا النذير العؤريان‬. Dan juga posisi dari jumlah ‫ النذير‬merupakan khobar
jumlah dari isimnya ‫( ان‬anna) yang dimana posisinya sebagai musnad ilaih, dan juga
adanya dhomir fashl diantara dua sisi yaitu ‫ ان‬dan juga ‫النذير‬. Ini merupakan metode
‫‪qosr yaitu istilah tersendiri. Dan qashr merupakan lafadz yang bisa mengukuhkan dan‬‬
‫‪memperkuat makna, dan nuga dapat menghilangkan keraguan.‬‬
‫‪‬‬ ‫‪ Merupakan majaz isti’aroh yang berupa permisalan, yaitu‬انى ان‪///‬ا الن‪///‬ذير العؤري‪///‬ان‬
‫‪menyamakan Rosul dengan keadaan orang yang ada dalam hadis tersebut.‬‬

‫‪Hadis ke empat‬‬

‫عن عائشة رضي هللا عنها قالت ‪:‬‬

‫جلست احدى عشرة امراة‪ ,‬فتعاهدن‪ ,‬وتعاقدن‪ ,‬ان ال يكتمن من اخبار أزواجهن شيئا ‪:‬‬

‫قالت األولى ‪ :‬زوجى لحم جمل غث على رأس جبل‪ ,‬ال سهل فيرتقى وال سمين فينتقل‪.‬‬

‫قالت الثانية ‪ :‬زوجى الابث خبره‪ ,‬انى أخاف ان الاذره‪ ,‬ان أذكره أذكر عجره وبجره‪.‬‬

‫قالت الثالثة ‪ :‬زوجى العشنق ان انطق اطلق‪ ,‬واناسكت اعلق‪.‬‬

‫قالت الرابع ‪ :‬زوجى كليل تهامة‪ ,‬الحر وال قر‪ ,‬وال مخافة وال سامةز‬

‫قالت الخامسة ‪ :‬زوجى ان دخل فهد‪ ,‬وان خرج اسد‪ ,‬وال يسأل عما عهد‪.‬‬

‫قالت السادسة ‪ :‬زوجى ان اكل لف‪ ,‬وان شرب اشتف‪ ,‬وان اضطجع التف‪.‬‬

‫قالت السابعة ‪ :‬زوجى غيا ياء‪ ,‬او عياياء‪ ,‬طباقاء‪ ,‬كل داء له داء‪ ,‬شجك او فلك‪ ,‬او جمع كال لك‪.‬‬

‫قالت الثامنة ‪ :‬زوجى المس مس ارنب‪ ,‬والريح ريح زرنب‪.‬‬

‫قالت التاسعة ‪ :‬زوجى رفيع العماد‪ ,‬طويل النجاد‪ ,‬عظيم الرماد‪ ,‬قريب البيت من الناد‪.‬‬

‫قالت العاشرة ‪ :‬زوجى مالك‪ .‬وما مالك؟ مالك خير من ذلك‪ ,‬له ابل كثيرات المبارك‪ ,‬قليالت المسارح‪ ,‬واذا س‪//‬معن‬
‫صوت المزهر ايقن انهن هوالك‪.‬‬

‫قالت الحاديةعشرة ‪ :‬زوجى ابو زرع‪ ,‬فما ابو زرع ؟ اناس من حلي اذني‪ ,‬ومأل من ش‪//‬حم عض‪//‬دى‪ ,‬وجدني‪//‬دى في‬
‫اهل غنيمة بشق فجعلنى فى اهل صهيل‪.‬‬
Artinya

Dari Aisyah RA, berkata : “sebelas orang wanita berkumpul lalu mereka berjanji dan
bersepakat untuk tidak menyembunyikan sedikitpun cerita tentang suami mereka.

Wanita pertama berkisah, ”sesungguhnya suamiku adalah daging unta yang kurus yang
berada diatas puncak gunung yang tanahnya berlumpur yang tidak mudah untuk di daki dan
dagingnya juga tidak gemuk diambil”.

Wanita kedua berpisah, “mengenai suamiku, aku tidak akan menceritakannya karena jika
aku berkisah tentangnya aku khawatir aku (tidak mampu) meninggalkannya. jika aku
menyebutkan tentangnya maka aku akan menyebutkan urat-uratnya yang muncul di tubuh
dan di perutnya”.

Wanita ketiga berpisah, “suamiku tinggi, jika aku berucap maka aku akan dicerai, dan jika
aku diam maka aku akan tergantung”.

Wanita keeempat berkisah, “suamiku seperti malam ditihamah, tidak panas dan tidak dingin,
tidak ada ketakutan dan tidak ada rasa bosan”.

Wanita kelima berkisah, “ suamiku jika masuk rumah seperti macan, dan jika keluar maka
seperti singa dan tidak bertanya apa yang telah diperbuatnya (atau yng di dapatinya)”.

Wanita ke enam berkisah, “ suamiku jika makan maka banyak menunya dan tidak ada
sisanya, jika minum maka tidak terisa, jika berbaring maka tidur sendiri sambil
berswlimutan dan tidak mengulurkan tangannya untuk mengetahui kondisiku yang sedih”.

Wanita ketujuh berkisah, “ suamiku bodoh yang tidak pandai berjimak, semua penyakit (aib)
dia miliki, dia melukai kepalamu, melukai badanmu, atau mengumpulkan seluruhnya untuk
mu”.

Wanita kedelapan berkisah, “ suamiku sentuhannya seperti sentuhan kelinci, dan baunya
seperti bau zarnab (tumbuhan yang baunya harum)”.

Wanita kesembilan berkisah, “ suamiku tinggi tiang rumahnya, panjang sarung pedangnya,
banyak abunya, dan rumahnya dekat dengan bangsal (tempat pertemuan)”.

Wanita kesepuluh berkisah, “ suamiku (namanya) adalah Malik, dan siapakah gerangan si
malik? Malik adalah lebih baik dari pujian yang disebutkan tentangnya. Ia memiliki unta
yang banyak kandangnya dan sedikit tempat gembalanya, dan jika unta-unta tersebut
mendengar kayu dari tukang jagal maka unta-unta tesebut yakin bahwa mereka akan
disembelih”.

Wanita kesebelas berkisah, “suamiku adalah abu Zar’. Siapa gerangan Abu Zar’? dia yang
telah memberatkan telingaku dengan perhiasan dan telah memenuhi lemak dilengan atas
tanganku dan menyenangkanku, maka akupun gembira.”

Kandungan Balaghoh

Pada hadis mulia ini di dalamya terdapat banyak kinayah latifah yaitu seperti
mengqiyaskan hadis tersebut dg bahasa yang halus dan lembut. sehingga hanya menampilkan
lafadznya tanpa menyebutkan makna secara hakiki, dan disebutkan hanya seperlunya saja
seperti di dalammya mengunggulkan “tasybih baligh” sehingga hanya menyebutkan 2 hal
saja (yakni muballigah dan iddi’a)

 ‫ زوجي‬: termasuk tasybih baligh. musyaabbah bih nya adalah ‫لحم جمل‬ yang
mengindikasikan bahwa kebaikan suaminya sedikit
 ‫ زوجي‬: seorang ostri menyamakan suaminya sprti malam d tihamah karena anginnya
yang dngin dan udaranya yang normal dan panasnya tidak terlalu ekstrem.
 ‫ ان دخال‬seorang istri menyamakan suaminya dengan harimau atau dg macan tutul yang
menghabiskan waktuya untuk tidur.
 tasybih baligh. Keistimewaan ‫ الزرنب‬terkenal dengan aroma bau nya yang harum di
pendalaman
 ‫ رفيع العماد‬sebagai perumpamaan tentang kemuliaan dan derajat tinggi
 ‫اد‬//‫ل النج‬//‫ طوي‬merupakan kinayah dari tingginya derjat ini termasuk dari tanda-tanda
orang yang mulia dan seorang sayyid
 ‫ عظيم الرماد‬kinayah dari kemuliaan
 ‫ قريب البيت من الناد‬kinayah dari kemuliaan dan juga toleransi

Anda mungkin juga menyukai