PERCOBAAN KE-3
PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK
Ekstraksi : Isolasi Kafein dan Uji Alkaloid dari Daun Teh
Dosen Pengampu: Dr. Nunung Kurniasih, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nadia Maharani Chadiza 1187040041
Kimia 4 B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
Percobaan Ke-3 Tanggal Percobaan : Kamis, 26 Maret 2020
I. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengidentifikasi hasil ekstrak Camellia sinesis sinesis dengan uji pereaksi meyer-
dragendroff.
2. Menentukan pengaruh dari penambahan eter terhadap asam asetat dalam fasa air.
3. Mengidentifikasi kafein hasil isolasi dengan cara uji KLT, uji alkaloid dengan
pereaksi meyer dan dragendorff.
Kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis yang dilapisi dengan adsorben seperti
silika gel, aluminium oksida (alumina) maupun selulosa. Adsorben tersebut berperan sebagai
fasa diam Fasa gerak yang digunakan dalam KLT sering disebut dengan eluen. Pemilihan
eluen didasarkan pada polaritas senyawa dan biasanya merupakan campuran beberapa cairan
yang berbeda polaritas, sehingga didapatkan perbandingan tertentu. Eluen KLT dipilih
dengan cara trial and error. Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf (faktor retensi)
yang diperoleh. Nilai Rf sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. Hal
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam sampe
lewat jenuh dari larutan (Svehla, 1979).
Pada kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis yang dilapisi dengan adsorben
seperti silika gel, aluminium oksida (alumina) maupun selulosa. Adsorben tersebut berperan
sebagai fasa diam sementara fasa gerak yang digunakan dalam KLT sering disebut dengan
eluen. Pemilihan eluen didasarkan pada polaritas senyawa dan biasanya merupakan campuran
beberapa cairan yang berbeda polaritas, sehingga didapatkan perbandingan tertentu. Eluen
KLT dipilih dengan cara trial and error. Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf
(faktor retensi) yang diperoleh. Nilai Rf sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada
eluen tertentu. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan
senyawa dalam sampe lewat jenuh dari larutan (Svehla, 1979).
Mr: 110,98
gram/mol
Bau: tidak berbau
Kelarutan dalam air:
74,5 gram/100 mL
Cairan tak berwarna Mudah Jauhkan dari api,
Mr: 58,08 gram/mol terbakar gunakan APD, jika
Sisa dekantasi 1
Sisa dekantasi 2
- Tambahkan 25 ml air - Larutan berwarna coklat berbau khas
- Didihkan sampai mendidih teh dan terdapat busa
- Dekantasi kembali dan campurkan - Hasil dekantasi tercampur
dengan hasil dekantasi pertama dan
kedua
Hasil
Pelat kering
Hasil
3. Uji Alkaloid
Hasil ekstraksi
- Masukkan kedalam lubang 1 dan 2 pelat - Filtrat tersisa sedikit dan berwarna
tetes kuning kehijauan
- Tambahkan 1-2 tetes pereaksi meyer - Larutan menjadi keruh dengan endapan
pada lubang 1 kuning
- Tambahkan 1-2 tetes pereaksi - Larutan menjadi keruh dengan endapan
dragendroff pada lubang 2 berwarna jingga
- Biarkan mengendap
- Amati endapan beserta warnanya
Hasil
4. Ekstraksi Cair-Cair
Hasil
VII. Pembahasan
Ekstraksi padat cair yang dilakukan merupakan proses pemisahan kafein padat dari
larutan. Senyawa alkaloid umumnya memiliki rasa pahit dan seringkali memiliki sifat
fisiologis aktif bagi manusia. Struktur kafein terbangun dari sistem cincin purin, yang secara
biologis penting dan diantaranya banyak ditemukan dalam asam nukleat. Adapun struktur
dasar dari purin dan kafein adalah sebagai berikut:
VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Ekstrak Camellia sinensis sinensis yang dihasilkan merupakan alkaloid kafein.
2. Pada penambahan eter, larutan akan terfraksi ke dalam 2 fasa, yaitu fasa air dan fasa
organik.
3. Warna yang ditunjukkan dari tetesan pereaksi mayer yaitu kuning
muda menunjukkan bahawa kristal murni sedangkan dengan
tetesan pereaksi dragendorff pada kristal didapat warna orange
menunjukkan ketidakmurnian kristal hasil ekraksi.