Anda di halaman 1dari 8

Nama : Bella Ayu Putri K

NIM : 1010191025

Kelas : 2 B

PRAKTIKUM PHLEBOTOMY

PROSEDUR PHLEBOTOMY

Phlebotomy dengan spuit

1. Menyiapkan tourniquet, kapas alkohol, kapas kering,spuit,


tabung dan plester.

2. Posisi lengan pasien harus lurus,jangan membengkok, pilih lengan yang


banyak melakukan aktifitas, letakan tangan diatas meja.

3. Melakukan perabaan (palpasi) pada lokasi vena yang akan ditusuk, pasien
diminta untuk mengepalkan tangan.
4. Pasang tourniquet lebih kurang 3 jari diatas liat siku .

5. Lokasi vena yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas alcohol 70 % dengan
sekali usap.

6. Tusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum menghadap keatas dengan
kemiringan antara jarum dan kulit 15 derajat.
7. Setelah volume darah cukup, dilepaskan tourniquet dan pasien diminta
membuka kepalan tangannya

8. Lepaskan atau tarik jarum dan segera letakan kapas kering diatas bekas
suntikan untuk menekan bagian tersebut dan ditutup dengan plester atau
hepavyx.
9. Memindahkan sampel darah dari dalam spuit ke tabung dengan cara
melepaskan jarum lalu mengalirkan darah perlahan melalui dinding tabung.

10. Jika sampel harus diberi antikoagulan, maka segera mungkin darah
dimasukan kedalam tabung dengan antikoagulan (EDTA,atau Citrat atau
antikoagulan lain sesuai dengan jenis pemeriksaan), campur dengan membolak-
balikan tabung beberapa kali.
PRAKTIKUM PLEBOTOMI 2

KOMUNIKASI (INFORMED CONSENT)


Langkah-langkah Informed Consent yang dilakukan saat phlebotomy adalah:

1. Memanggil nama pasien dengan jelas dan benar sesuai dengan yang
tercantum dalam formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.

2. Harus memasang wajah ramah saat menyambut pasien, dan mempersilahkan


pasien duduk di kursi yang telah disediakan.

3. Meminta kerjasama pasien untuk mencocokkan data yang tercantum dalam


formulir permintaan pemeriksaan dengan mengajukan pertanyaan, namun
tidak diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan dengan kemungkinan
jawaban ya atau tidak.
4. Menanyakan persiapan pasien berdasarkan pemeriksaan yang diminta.

5. Menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan phlebotomy yang akan


dilakukan, dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti.

6. Menunjukkan peralatan phlebotomy yang akan digunakan, kepada pasien


dan menjelaskan kegunaannya.
7. Memohon ijin untuk melihat vena pasien dengan sopan.

8. Memohon ijin untuk melakukan tindakan phlebotomy.

9. Setelah sampel berhasil diambil, tutup lokasi pengambilan dengan plester


sambil menanyakan keadaan pasien, serta meminta maaf apabila tindakan
phlebotomy yang telah dilakukan menimbulkan rasa sakit.
10. Menunjukkan kepada pasien sampel yang berhasil diambil, serta kecocokan
identitas yang tertera pada tabung sampel (label).

11. Mengucapkan terima kasih kepada pasien karena telah bekerja sama, lalu
memberikan informasi yang tepat tentang pengambilan hasil laboratorium,
mengenai bagaimana cara pengambilan, berapa lama harus menunggu dan di
mana pasien dapat menunggu hasil.

Anda mungkin juga menyukai