Kultum Zinah
Kultum Zinah
Zina merupakan kerusakan sangat besar yang memberikan dampak buruk secara khusus bagi pelakunya maupun umat
secara umum. Di zaman seperti ini dimana banyak sarana dan media yang cenderung menyeret kearah perbuatan keji maka
perlu kiranya setiap orang mengetahui akan bahaya besar dan akibat yang ditimbulkan oleh dosa zina, supaya dapat lebih
berhati-hati dan waspada agar jangan sampai mendekatinya. Diantara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah:
Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni minimnya agama si pelaku, tak adanya sikap
wara'(menjaga diri dari dosa), buruknya kepribadian dan sekaligus tak adanya rasa cemburu.
Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang sangat ditekankan dan perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita.
Menjadikan pelakunya selalu kekurangan (fakir) atau merasa demikian sehingga tidak pernah kecukupan atas apa yang
diterimanya.
Bisa menghilangkan kehormatan pelakunya sehingga jatuhlah martabatnya baik dihadapan Allah maupun sesama manusia.
Allah akan memberikan sifat liar dihati pelaku zina, sehingga pandangan matanya liar tak terkendali.
Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan sinis dan penuh ketidakpercayaan.
Zina memberi pengaruh bau busuk yang bisa ditangkap atau diindera oleh orang-orang yang memiliki qalbun salim (hati yang
bersih) melalui mulut atau badannya.
Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina, apa yang ia temui dalam kehidupan selalu saja bertolak belakang
dangan apa yang ia inginkan. Karena orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah
akan memberi kebalikan dari apa yang ia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan
kebaikan.
Pezina berarti telah menawarkan dirinya untuk tidak mendapatkan bidadari yang jelita disurga kelak.
Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahmi, durhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zhalim,
serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan bisa membawa kepada pertumpahan darah dan main dukun /tenung
serta dosa-dosa besar lainnya. Zina biasanya berkaitan dengan kemaksiatan lain sebelumnya atau yang bersamaan
dengannya, setelah itu biasanya akan melahirkan jenis kemaksiatan yang lain lagi.
Zina nenghilangkan harga diri pemuda/pemudi dan merusak masa depannya disamping meninggalkan aib yang
berkepanjangan bukan bagi pelakunya saja tapi seluruh keluarga.
Aib yang dicorengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada tudingan kafir misalnya, karena orang
kafir yang bertobat (Islam) maka persoalan selesai, namun dosa zina benar-benar membekas dalam jiwa sebab walaupun
akhirnya pelaku zina itu bertobat dan membersihkan diri ia tetap saja merasa berbeda dengan orang yang sejak semula tidak
pernah melakukannya.
Jika si pezina wanita hamil kemudian untuk menutupi aibnya ia bunuh/gugurkan bayi yang dikandungnya itu maka ia telah
berzina sekaligus membunuh. Jika ia wanita yang bersuami lalu serong sehingga hamil kemudian ia biarkan sampai lahir maka
ia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mewarisi mereka tanpa
diketahui siapa ia sebenarnya, sungguh mengerikan naudzubillah min dzalik.
Perzinaan akan melahirkan generasi sebatangkara yang tak bernasab, sehingga orang-orangpun akan was-was terhadap
anak dari hasil zina. Dimata masyarakat dan lingkungannya ia dipandang tidak memiliki status sosial yang jelas.
Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
Zina dapat menyulut permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah
menzinahinya.
Perzinaan sangat berpengaruh secara kejiwaan bagi mahram /keluarga pelakunya dimana mereka akan merasa down (turun
martabat) keluarganya dihadapan masyarakat, sehingga terkadang membuat mereka tidak berani untuk mengangkat muka
dihadapan orang lain.
Perzinaan bisa menyebabkan tertularnya penyakit-penyakit ganas seperti aids, siphilis (raja singa), dan GO (gonorho atau
kencing nanah).
Perzinaan menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina
yang tersebar dan bahkan terbuka terang-terangan.
Demikian besar bahaya yang diakibatkan oleh dosa zina, oleh karenanya Ibnul Qayyim t pernah berkomentar tentang hukuman
bagi pelaku zina, beliau berkata:"Allah telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan yaitu:
Pertama, hukuman mati secara buruk (rajam) bagi pezina kemudian diperingan (bagi yang belum nikah) dengan dua jenis
hukuman, hukuman fisik yakni dijilid seratus kali dan hukuman mental psikis dengan diasingkan selama satu tahun.
Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan menaruh rasa iba yang sampai mengalahkan hukum agama. Kasihan
diperbolehkan bahkan Allah itu Maha Pengasih namun itu semua jangan sampai menghalangi dari menjalankan syariat Allah.
Hal ini ditekankan karena orang biasanya lebih kasihan kepada pelaku zina daripada kepada pencuri, perampok, pemabuk dan
sebagainya. Disamping itu dosa zina bisa saja dilakukan oleh siapa saja termasuk orang kelas atas dan punya kedudukan
tinggi yang memungkinkan penegak hukum merasa enggan dan kasihan untuk menjalankan hukumannya.
Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina disaksikan oleh orang-orang mukmin dengan maksud bisa
menjadi pelajaran dan memberikan dampak positif bagi maslahat umat.
Pelaku zina yang berani terang-terangan lebih buruk daripada yang sembunyi-sembunyi
Berzina dengan wanita yang bersuami lebih banyak dosanya daripada dengan wanita yang tidak bersuami karena adanya
unsur perbuatan zhalim (terhadap suami wanita), bisa menyalakan permusuhan dan merusak keutuhan rumah tangganya.
Berzina dengan tetangga dekat lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.
Berzina dengan wanita yang sedang ditinggal perang (jihad) lebih besar dosanya daripada dengan wanita lain.
Berzina dengan wanita kerabat atau mahram lebih jahat dan bejat daripada dengan yang tidak ada hubungan mahram.
Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih besar dosanya daripada
waktu-waktu lain.
Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat
yang lain.
Dilihat dari pelakunya pezina muhson (yang sudah bersuami/istri) lebih parah daripada gadis/perjaka, orang tua lebih buruk
daripada pemuda, orang alim lebih jelek daripada yang jahil dan orang yang punya kemampuan (terutama dari segi ekonomi)
lebih buruk deripada orang fakir atau lemah.
BERTOBAT
Bertobat ini bukan saja hanya bagi pelaku zina namun bagi siapa saja yang memuluskan jalan untuk terjadinya dosa zina,
membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut andil didalamnya. Hendaknya mereka semua
segera kembali dan bertobat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang pernah dilakukan-nya dan berusaha sekuat
tenaga untuk tidak kembali melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa saja dan apa
saja yang bisa memancing kearah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan menerima pertobatan itu
dan mengam-puni segala dosa yang pernah dilakukan, tak ada kata putus asa dari mencari rahmat Allah.
Allah berfirman, artinya:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya
dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka
mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "
(QS. 25:68-70)
Disarikan dari risalah Daarul Wathan judul Min mafasid az-zina, karya Muhammad bin Ibrahim al Hamd.
Jangan Mendekati Zina
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk." (Al-Israa': 32).
Membaca, memahami, dan merenungkan ayat ini, kemudian melihat kenyataan dalam hidup
masyarakat kita saat ini sungguh akan membuat kita merinding dan malu. Bagaimana tidak?
Salah satu dosa besar yang dimurkai Allah telah menjadi hal yang biasa dilakukan sebagian
masyarakat kita tanpa malu-malu dan rasa takut. Segala pintu dan sarana pendukung menuju
ke arah perbuatan zina tersebar luas dengan sangat leluasa tanpa hambatan yang berarti.
Alat propaganda zina demikian luas jaringan dan jangkauannya, ditambah lagi dengan harga
yang murah: mulai dari koran harian, mingguan, tabloid, majalah, tayangan-tayangan televisi,
vcd-vcd nista yang berhamburan di pasar-pasar terbuka, yang kesemuanya itu dapat diakses
oleh siapa pun juga. Protes-protes dan demonstrasi yang sering terjadi yang menentang hal-
hal seperti ini hanya ditanggapi dingin oleh pemerintah beserta aparat berwenang. Mereka
lebih sibuk mengurus diri mereka sendiri. Mereka siap menggadaikan moral bangsa ini
dengan segepok dolar atau sedikit julukan modern.
Bahkan, iklan-iklan yang menyerukan masyarakat untuk menghindari AIDS pun tidak kalah
hebatnya dalam melegalkan perzinaan. Bukannya melarang dan mencegah orang dari zina
agar terhindar dari AIDS, malah dengan gayanya secara tidak langsung telah mengatakan
silahkan berzina tapi pakailah kondom. Apakah kondom memang dapat mencegah AIDS?
Tidak, ada sebagian dokter yang telah meneliti mengatakan bahwa ternyata pori-pori kondom
jauh lebih besar dari virus HIV. Hal ini hanya dapat dilihat dengan alat khusus. Hanya satu
cara aman dari AIDS, yaitu hindari dan jauhi zina.
Ayat di atas melarang kita untuk mendekati zina. Artinya, segala hal yang merupakan jalan
menuju perzinaan harus kita jauhi, apalagi zinanya sendiri, tentunya lebih wajib kita jauhi.
Perlu juga kita sadari bahwa segala keterbukaan dan kebebasan yang salah kaprah ini pasti
menimbulkan akibat yang tidak ringan pada masyarakat kita. Suatu keburukan akan lebih
cepat menular dibanding kebaikan. Sudah sangat banyak terjadi pelecehan seksual terhadap
anak-anak, remaja, dan wanita dewasa yang merupakan dampak dari nafsu birahi yang
terpancing oleh segala hal-hal yang menggiring orang untuk berzina. Betapa banyak rumah
tangga yang hancur berantakan gara-gara zina yang tidak hanya mengorbankan suami istri
tetapi juga anak-anak mereka. Korban-korban perkosaan dan pelecehan akan membawa aib
seumur hidup, sementara pelakunya hanya dihukum dalam hitungan tahun atau bulan yang
ringan.
Banyak sekali keburukan dan kerugian zina, baik secara materi, psikologi, agama, moral,
sosial, dan keluarga, serta lain-lainnya. Masalahnya sekarang, apakah kita mau belajar dari
peristiwa-peristiwa yang telah lalu untuk menghindari zina? Bukankah Allah telah
menghalalkan pernikahan? Bahkan, dihalalkan menikah sampai empat orang istri? Tetapi
anehnya kebanyakan masyarakat kita justru memandang jelek terhadap orang yang
berpoligami, dan memandang orang yang berzina, melacur, dan sejenisnya biasa-biasa saja
seakan-akan hal itu halal-halal saja. Subhaanallah, kita harus segera introspeksi diri dan
taubat sebelum Allah menurunkan azab-Nya. Sekarang memang sudah serba terbalik. Yang
haram dianggap halal dan yang halal dianggap haram. Na'uudzu billah.
contoh dakwah mengenai zina menurut pandangan islam
ZINA
Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Alhamdulilah hirabil alamin wasalatu wasalamu alla asrafil anbiya iwal mursalin
waala alii wasahbihi azmain ama badu.
Wallahu'alam.Bismillâ hirrahmâ nirrahîm
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘Alamin. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang telah mengumpulkan kita di tempat yang baik ini dengan izin Allah laksana satu
hati dalam tubuh satu orang, sehingga kita menjadi saudara-saudara yang saling
mencintai. Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
memberikan taufik, serta menganugerahkan kemudahan kepada kita untuk menuntut
ilmu syar’i, yang telah menjadikan kita termasuk orang-orang yang berilmu, dan orang-
orang yang berjalan mengikuti jalan ilmu.
Sebelum segala sesuatu dimulai, saya mengingatkan kepada diri saya sendiri dan
kepada hadirin semua untuk bertakwa kepada Allah SWT. Sebab, takwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala merupakan himpunan segala kebaikan. Takwa merupakan
pangkal kebenaran hakiki bagi setiap Muslim. Takwa merupakan bekal yang sejati bagi
setiap Muslim. Seperti yang tersiratkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah/2:197 yang
artinya: “Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal”.
Dan Rasulullah Muhammad SAW pun pernah bersabda :
Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji khohadirot Allah swt. Yang mana pada
kesempatan kali ini kita semua dapat melaksanakan sholat dzuhur berjamaah dalam keadaan
sehat wal afiat.
Kedua kalinya sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW
KARENA berkat beliau kita bisa memelik agama kebenaran addinul islam.
APAKAH ZINA ITU DAN APA2 SAJA YANG TERGOLONG KEDALAM ZINA....
zina bisa dipilah menjadi dua macam pengertian, yaitu pengertian zina yang bersifat khusus
dan yang dalam pengertian yang bersifat umum.
Pengertian yang bersifat umum meliputi yang berkonsekuensi dihukum hudud dan yang
tidak. Yaitu hubungan seksual antara laki-laki dan wanita yang bukan haknya pada
kemaluannya. Dan dalam pengertian khusus adalah yang semata-mata mengandung
konsekuensi hukum hudud.
1. Zina Dalam Pengertian Khusus Sedangkan yang dalam pengertian khusus hanyalah yang
berkonsekuensi pelaksanaan hukum hudud. Yaitu zina yang melahirkan konsekuensi hukum
hudud, baik rajam atau cambuk.
sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem : Wanita dan
laki-laki yang berzina maka jilidlah masing-masing mereka 100 kali. Dan janganlah belas
kasihan kepada mereka mencegah kamu dari menjalankan agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah dan hari Akhir. Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang beriman. (QS. An-Nuur : 2) .
Namun untuk menjalankan hukum zina seperti ini, maka ada beberapa syarat penting yang
harus dipenuhi antara lain : 1. Pelakunya adalah seorang mukallaf , yaitu aqil dan baligh.
Sedangkan bila seorang anak kecil atau orang gila melakukan hubungan seksual di luar nikah
maka tidak termasuk dalam kategori zina secara syar`i yang wajib dikenakan sangsi yang
sudah baku.
2. Pasangan zinanya itu adalah seorang manusia baik laki-laki ataupun seorang wanita.
Sehingga bila seorang laki-laki berhubungan seksual dengan binatang seperti anjing, sapi dan
lain-lain tidak termasuk dalam kategori zina, namun punya hukum tersendiri.
3. Dilakukan dengan manusia yang masih hidup. Sedangkan bila seseorang menyetubuhi
seorang mayat yang telah mati, juga tidak termasuk dalam kategori zina yang dimaksud dan
memiliki konsekuensi hukum tersendiri.
4. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa "zina itu hanyalah bila dilakukan dengan
memasukkan kemaluan lak-laki ke dalam kemaluan wanita" . Jadi bila dimasukkan ke dalam
dubur (anus), tidak termasuk kategori zina yang dimaksud dan memiliki hukum tersendiri.
Namun Imam Asy-Syafi`i dan Imam Malik dan Imam Ahmad tetap menyatakan bahwa hal
itu termasuk zina yang dimaksud.
5. Perbuatan itu dilakukan bukan dalam keadaan terpaksa baik oleh pihak laki-laki
maupun wanita.
6. Perbuatan itu dilakukan di negeri yang secara resmi berdiri tegak hukum Islam
secara formal , yaitu di negeri yang 'adil'atau 'darul-Islam'. Sedangkan bila dilakukan
di negeri yang tidak berlaku hukum Islam, maka pelakunya tidak bisa dihukum sesuai
dengan ayat hudud.
Zina Dalam Pengertian Umum Zina tangan, mata, telinga dan hati merupakan pengertian zina
yang bermakna luas. Tentu saja zina seperti ini tidak berkonsekuensi kepada hukum hudud
baik rajam atau cambuk dan pengasingan setahun. Namun zina dalam pengertian ini juga
melahirkan dosa dan ancaman siksa dari Allah SWT. Dalil larangan zina secara umum adalah
firman Allah SWT : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Israa' : 32)
1. Yang termasuk zina adalah apa yang telah ditetapkan oleh Hukum Syar'i contohnya ialah
seperti keterangan diatas baik menurut imam² Madzhab .
2. Yang termasuk Zina Besar adalah masuknya kemaluan laki- laki atau bagiannya ke dalam
kemaluan wanita yang bukan mahram dengan dilakukan dengan keinginannya di luar hal
yang syubhat. dan yang termasuk zina kecil seperti keterangan hadist dibawah ini Dari Abu
Hurairah r.a., dari Nabi saw. Sabdanya : “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan.
Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga,
zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan zinanya memegang. Kaki, zinanya
melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan
tidak mengikuti.” (Hadis Shahih Muslim No. 2282) .
Jika kita melihat dari Hadis Shahih Muslim tersebut, sudah jelas- jelas bahwa Pacaran itu
termasuk Zina. Zina Mata = Memandang Zina Telinga = Mendengar Zina Lidah = Berkata
Zina Tangan = Memegang Zina Kaki = Melangkah Zina Hati = Ingin dan Rindu Memang ini
semua masuk dalam kategori Zina kecil. Tapi ini semua menjadi pintu untuk melakukan Zina
besar .
Sekian itu saja apa yang dapat saya sampaikan tentang pangertian zina , dan semoga apa yang
daptat saya sampaikan bisa bermanfaat bagi kia semua. Nun walqolamu wama yasturun
fastabiqulkhoirot.
waassalamualaikum wr. Wb
، ْال َح ْم َد إِ َّن ِ هَّلِل ُنَحْ َم ُده ُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَ ْستَ ِع ْينُه ، ت َو ِم ْن اأَ ْنفُ ِسنَ ُشرُوْ ِر ِم ْن بِاهللِ َونَعُو ُذ
ِ أَ ْع َمالِنَ َسيِّئَا
َ َ لَهُ هَا ِد، ْيكَ الَ َش ِر َوحْ َدهُ هللاُ إِالَّ إِلَهَ الَ أَ ْن أَ ْشهَ ُد
ِ ي فَالَ يُضْ لِلْ َو َم ْن لَهُ ُم
ض َّل فَالَ هللاُ يَ ْه ِد ِه َم ْن
ُلَه، لُهُ َو َرسُوْ َع ْب ُدهُا ُم َح َّم ًد أَ َّن َوأَ ْشهَ ُد.، ؛بَ ْع ُد أَ َّما
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan
kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling
besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan
nabi besar Muhammad SAW.
Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman
kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi
bingkai kita dalam berperilaku.
Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat
menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti
para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan
oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan,
mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas
cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan
lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan
budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal
mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja
berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi
remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut
merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah
seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam
pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku
yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat,
pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh,
dan juga tidak boleh tipis atau transparan.
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan
tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga
kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian.
Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan
terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat
sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
َسبِياًل َو َسا َء فَا ِح َشةً نَ َكا إِنَّهُ ال ِّزنَا تَ ْق َربُوا َواَل
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika
laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula
saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu
semua adalah bujuk rayu setan.
2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik.
Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu
birahi tidaklah dilarang.
Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan,
sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31:
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan
menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah
menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka.
Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang
diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata
berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah
mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah
memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-
angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh
hadits dari riwayat Muslim).
Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita.
Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki
terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan
keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang
wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan
bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak
terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk.
Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan
membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah,
wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh