Makalah Botani PDF
Makalah Botani PDF
OLEH :
KELOMPOK V
MUH. ILHAM (G 701 18 060)
REYNALDI FEBRIAN (G 701 18 075)
FITRI ANGGUN SOLEHAH MARZUKI (G 701 18 085)
NUR FADHLIYAH DG. PATIPPE (G 701 18 146)
NUR EKA SANDRA (G 701 18 019)
LUTVIA R. SAWALI (G 701 18 148)
NURASYIKIN (G 701 18 102)
SRI YULIANTI (G 701 18 191)
GHIANRIFARDY (G 701 14 063)
REYNOL MOHAMMAD (G 701 17 217)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKU
FEBRUARI, 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul
memahami Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera). Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera.)
Kami berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Dan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah senantiasa memberkati segala usaha kita Aamiin.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Setiap yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat, baik manfaat untuk
manusia itu sendiri maupun untuk makhluk Allah lainnya. Tetapi terkadang
manusia tidak menyadari apa manfaat dibalik segala ciptaan Allah. Hal inilah
yang menimbulkan terjadinya pengerusakan-pengerusakan di muka bumi.
Padahal seharusnya manusia itu menjadi khalifah di muka bumi sesuai dengan
amanat Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 30 yang tugasnya tidak membuat
kerusakan di muka bumi.
B. Rumusan Masalah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Ordo : Moringaceae
Genus : Moringa
Akar tumbuhan daun kelor ini tunggang, berwarna putih kotor, biasanya
bercabang atau serabut dan juga dapat mencapai kedalaman 5-10 meter.
Perakaran ini berguna untuk membantu menyerap air dalam tanah dan juga
menyokong pertumbuhan tumbuhan daun kelor.
2. Batang
Tumbuhan daun kelor ini memiliki batang mencapai 7-11 meter bahkan
lebih, batang berkayu, tegak, berwarna abu – abu, kulit tipis, permukaan
kasar, percabangan banyak, arah percabangan cendrung tegak atau miring,
dengan tumbuh lurus dan memanjang.
3. Daun
Daun tumbuhan daun kelor berbentuk bulat telur, ukuran relatif kecil,
daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun selang seling, beranak daun
gasal, helai daun berwarna hijau muda, dan biasanya di gunakan sebagai
bahan masakan atau obat.
4. Bunga
Kelor tidak hanya kaya akan nutrisi akan tetapi juga memiliki sifat
fungsional karena tanaman ini mempunyai khasiat dan manfaat buat kesehatan
manusia. Baik kandungan nutrisi maupun berbagai zat aktif yang terkandung
dalam tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan mahluk hidup dan
lingkungan. Oleh karena itu kelor mendapat julukan sebagai “miracle tree”.
Disamping itu, Kelor sangat berpotensi digunakan dalam pangan, kosmetik dan
industri (Anwar et al., 2007) dalam Syarifah Aminah et . al. (2015).
Sebagai pangan fungsional, bagian daun, kulit batang, biji hingga akar
dari tanaman kelor tidak hanya sebagai sumber nutrisi tetapi juga berfungsi
sebagai herbal buat kesehatan yang sangat berkhasiat. Saat ini penelitian dan
uji clinis tentang fungsi kelor sebagai obat mulai berkembang meskipun
manfaat dan khasiatnya belum banyak diketahui oleh masyarakat (Misra et al.,
2014) dalam Syarifah Aminah et . al. (2015).
Penemuan terbaru adalah fungsi daun kelor sebagai farmakologis, yaitu
antimikroba, antijamur, antihipertensi, antihyperglikemik, antitumor,
antikanker, anti-inplamasi. Hal ini karena adanya kandungan diantaranya asam
askorbat, flavonoid, Phenolic dan karatenoid. Selain itu hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat berfungsi sebagai antidiare
(antidiarraheal activity) dengan dosis oral 300 mg/kg berat badan (Misra et al.,
2014) dalam Syarifah Aminah et . al. (2015).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tumbuhan Kelor bermanfaat dalam bidang kesehatan. Mulai dari akar, daun
dan biji kelor semua bermanfaat khususnya dalam bidang kesehatan. Secara
tradisional pemanfaatan akar, daun dan biji kelor sebagai obat dianggap
manjur untuk beberapa jenis penyakit, antara lain : a) Sakit Kuning, b)
Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu, c) Rabun Ayam, d) Sakit Mata, e) Sukar
Buang Air Kecil, f) Cacingan, g) Biduren (alergi), h) Luka bernanah.
2. Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera) dapat bertahan dalam musim kering
yang panjang dan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan
tahunan berkisar antara 250-1500 mm.
3. Zat-zat yang terkandung dalam daun Moringa oleifera L sangat berguna bagi
tubuh manusia. Menurut hasil penelitian, daun kelor ternyata mengandung
vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, besi dan protein dalam
jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh
manusia.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifah Aminah et . al. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman
Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan 5 (2).
Mahmood KT, Tahira Mugal, Ikram Ul Haq. 2011. Moringa oleifera: a natural
gift-A review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research 2 (11):
775-781.
Ghasani A.A, 2016. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa
oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi
Spermatozoa dan Diameter Tubulus Seminiferus pada Tikus Jantan Galur
SPRAGUE-DOWLEY. Skripsi. Jakarta.
http://eprints.umm.ac.id/35062/3/jiptummpp-gdl-artantidia-47842-3-babii.pdf
diakses pada tanggal 18 februari 2019. Pukul 15:04.