Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK GENERASI X,Y,Z, dan ALFA

Kelompok 5 :
1. Yustika Nur Sefhani (1107619073)
2. Natasya Widha Fauzia (1107619075)
3. Dinda Nurhikmah (1107619080)
4. Ni”matul Fadiya (1107619084)
5. Nindya Pavita Prilia (1107619087)
6. Yogi Setiyawan (1107619094)
7. Rezaki (1107619100)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


2019

Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Jakarta

KATA PENGANTAR

1
Assalammualaukum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga,
sehingga kelompak kami dapat menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga dapat tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW semoga kita
selalu mendapat syafa'at darinya.

Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha ingin belajar untuk mengetahui
Karakteristik Generasi X,Y,Z dan Alfa. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami
juga dapat menambah wawasan tentang keunikan sifat, watak , dan kepribadiaan di antar
generasi.

Dengan selesainya makalah ini diharapkan temen-temen mahasiswa bisa lebih


mengetahui Karakteristik Generasi X,Y,Z, dan Alfa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sambungan pemikiran yang
bersifat koreksi untuk penyempurnaan sangat diharapkan. Penulis menggarapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan perkuliahaan yang sedang kita
laksanakan bersama.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 02 Oktober 2019

DAFTAR ISI

2
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................................... 1
Kata Pengantar .................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................4


1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................6
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................7
2.1 Pengertian Generasi.................................................................................................7
A. Generasi X..................................................................................................8
B. Generasi Y..................................................................................................9
C. Generasi Z................................................................................................10
D. Generasi Alfa ............................................................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................11
3.2 Saran .................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................13

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi, dimana setiap individu


mempunyai pengalaman hidup yang dilalui, dapat menggambarkan siapa diri kita dan
bagaimana kita melihat dunia dari kacamata sendiri dan setiap generasi memiliki
personality sendiri. Menurut Manheim (1952) generasi adalah suatu konstruksi sosial
dimana di dalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir,
umur, dan pengalaman stories yang sama. Mannheim (1952) mengungkapkan bahwa
generasi yang lebih muda tidak dapat bersosialisasi dengan sempurna karena adanya gap
antara nilai – nilai ideal yang diajarkan oleh generasi yang lebih tua dengan realitas yang
dihadapi oleh generasi muda tersebut, lebih lanjut dikatakan bahwa lokasi sosial
memiliki efek yang besar terhadap terbentuknya kesadaran individu. Lebih lanjut
Manheim (1952) menjelaskan bahwa individu yang menjadi bagian dari satu generasi,
adalah mereka yang memiliki kesamaan tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan
berada dalam dimensi sosial dan dimensi sejarah yang sama. Dalam beberapa tahun
terakhir definisi generasi telah berkembang, salah satunya adalah definisi menurut
Kupperschmidt’s (2000) yang mengatakan bahwa generasi adalah sekelompok individu
yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, umur,
lokasi, dan kejadian – kejadian dalam kehidupan kelompok individu tersebut yang
memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka.

Dari beberapa definisi tersebut teori tentang perbedaan generasi dipopulerkan oleh
Neil Howe dan William Strauss pada tahun 1991. Howe & Strauss (1991, 2000)
membagi generasi berdasarkan kesamaan rentang waktu kelahiran dan kesamaan
kejadian – kejadian historis. Adanya perbedaan lokasi dan perbedaan kejadian yang
bersejarah karena perbedaan letak geografis juga menjadi salah satu hal yang menjadi
perdebatan dalam pengelompokan generasi, menurut Parry & Uwin, (2010). Pembagian
generasi tersebut juga banyak dikemukakan oleh peneliti – peneliti lain dengan label
yang berbeda – beda, tetapi secara umum memiliki makna yang sama. Sebagai contoh
menurut Martin & Tulgan (2002) Generasi Y adalah generasi yang lahir pada kisaran
tahun 1978, sementara menurut Howe & Strauss (2000) generasi Y adalah generasi yang
lahir pada tahun 1982, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan skema yang
digunakan untuk mengelompokkan generasi tersebut. Dalam literatur tentang perbedaan

4
generasi digunakan kriteria yang umum dan bisa diterima secara luas diberbagai wilayah,
dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah tahun kelahiran dan peristiwa – peristiwa yang
terjadi secara global (Twenge, 2006). Beberapa hasil penelitian secara konsisten
membandingkan perbedaan generasi, dengan sampel mulai dari tahun 1950an sampai
dengan awal tahun 2000, menunjukkan perbedaan karakteristik dari 3 kelompok
generasi, yaitu generasi baby boomers, generasi X dan generasi Y (Millennial).

Generasi X merupakan generasi yang lahir pada tahun – tahun awal dari
perkembangan teknologi dan informasi seperti penggunaan PC (personal computer),
video games, tv kabel, dan internet. Ciri – ciri dari generasi ini adalah: mampu
beradaptasi, mampu menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang
tangguh, memiliki karakter mandiri dan loyal, sangat mengutamakan citra, ketenaran,
dan uang, tipe pekerja keras, menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan
terhadap hasil kerjanya (Jurkiewicz, 2000).

Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan


generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993.
Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS,
instant messaging, dan media sosial seperti facebook dan twitter, dengan kata lain
generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004). Lebih
lanjut (Lyons, 2004) mengungkapkan ciri – ciri dari generasi Y adalah: karakteristik
masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan
sosial keluarganya, pola komunikasinya sangat terbuka dibanding generasi-generasi
sebelumnya, pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh
dengan perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi,
sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di
sekelilingnya, memiliki perhatian yang lebih terhadap kekayaan.

Bangkitnya Generasi Z, kemajuan jaman juga menyebabkan komposisi penduduk tiap


generasi akan berubah, komposisi kelompok baby boomers mulai menurun, jika terkait
dengan usia produktif dan komposisi angkatan kerja maka jumlah kelompok generasi X
dan Y yang terbanyak. Selain itu mulai bangkit generasi yang mulai memasuki angkatan
kerja yang disebut dengan generasi Z. Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y,
tapi generasi Z mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu (multi
tasking) seperti: menjalankan sosial media menggunakan ponsel, browsing menggunakan

5
PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan
kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil generasi ini sudah mengenal
teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kepribadian.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas pada


penelitian ini adalah

1. Perbedaan antara generasi X, Y, Z dan alpha

2. Persamaan antara generasi X, Y, Z dan alpha

3. Pola kehidupan pada setiap generasi

1.3. Tujuan Masalah

1. Mengidentifikasi perbedaan generasi X, Y, Z dan alpha.

2. Mengidentifikasi persamaan generasi X, Y, Z dan alpha.

3. Mengidentifikasi pola kehidupan generasi X, Y, Z dan alpha.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generasi


Dalam beberapa tahun terakhir definisi generasi telah berkembang, salah satunya
adalah definisi menurut Kupperschmidt’s (2000) yang mengatakan bahwa generasi
adalah sekelompok individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan
tahun kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian – kejadian dalam kehidupan kelompok
individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka.
Dari beberapa definisi tersebut teori tetang perbedaan generasi dipopulerkan oleh Neil
Howe dan William Strauss pada tahun 1991. Howe & Strauss (1991, 2000) membagi
generasi berdasarkan kesamaan rentang waktu kelahiran dan kesamaan kejadian –
kejadian historis. Pembagian generasi tersebut juga banyak dikemukakan oleh peneliti –
peneliti lain dengan 125 Theoritical Review : Teori Perbedaan Generasi (Yanuar Surya
Putra) label yang berbeda – beda, tetapi secara umum memiliki makna yang sama.
Sebagai contoh menurut Martin & Tulgan (2002) Generasi Y adalah generasi yang lahir
pada kisaran tahun 1978, sementara menurut Howe & Strauss (2000) generasi Y adalah
generasi yang lahir pada tahun 1982, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan skema
yang digunakan untuk mengelompokkan generasi tersebut, karena peneliti – peneliti
tersebut berasal dari Negara yang berbeda
A. Generasi X
Generasi X merupakan generasi yang lahir pada 1966 - 1976 atau pada tahun – tahun
awal dari perkembangan teknologi dan informasi seperti penggunaan PC (personal
computer), video games, tv kabel, dan internet. Generasi X ini mampu beradaptasi dan
mampu menerima perubahan dengan cukup baik sehingga dapat dikatakan sebagai
generasi yang tanggung, yang memiliki karakter.
Generasi X dipandang sebagai generasi yang mandiri, cerdas, dan kreatif. Kata X pada
generasi ini dipopulerkan novel yang berjudul Generation X: Tales for an Accelerated
Culture yang ditulis Douglas Coupland. Semangat “Do It Yourself” berperan dalam
pembentukan cara pandang dan karakter mereka. Melihat pola asuh kedua orang tuanya
yang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, generasi X pun mengikuti jejak
tersebut.

7
Akan tetapi, kehidupan antara pekerjaan, pribadi, dan keluarga mereka jauh lebih
seimbang. Generasi ini juga sudah mulai mengenal yang namanya komputer dan video
game dengan versi sederhana.
Di Indonesia, generasi X dibesarkan dalam situasi serta event politis yang cukup
panas dan bergejolak di era pemerintahan Orde Baru. Secara internasional, mereka juga
menyaksikan cukup banyak konflik atau kejadian politik global seperti Perang Vietnam,
jatuhnya Tembok Berlin, serta berakhirnya Perang Dingin.
Di dalam berkehidupan, Generasi X ini memiliki sifat Skeptis atau kurang percaya
diri. Selain itu dalam hal bekerja atau work habbit, kebanyakan dari Generasi X ini
menyadari adanya keragaman dan berpikir global, ingin menyeimbangkan antara
pekerjaan dengan kehidupan, bersifat informal, mengandalkan diri sendiri, menggunakan
pendekatan praktis dalam bekerja, ingin bersenang –senang dalam bekerja, senang
bekerja dengan teknologi terbaru. Generasi X ini mampu menyeimbangkan antara
kehidupan pekerjaan dan personal , mengembangkan kesempatan yang dipunyai,
menyukai hubungan pekerjaan yang positif dan menyukai kebebasan dan punya ruang
untuk berkembang.
Karakteristik lain dari Generasi X ini adalah mereka mampu beradaptasi, mampu
menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang tangguh, memiliki
karakter mandiri dan loyal, sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan uang. Generasi X
ini juga merupakan tipe pekerja keras,serta menghitung kontribusi yang telah diberikan
perusahaan terhadap hasil kerjanya (Jurkiewicz, 2000).
B. Generasi Y
Generasi Y lahir antara tahun 1980-1995. Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi
millenial atau milenium. Generasi Y ini banyak menggunakan teknologi komunikasi
instant seperti email, SMS, instant messaging dan lain-lain. Hal ini dikarenakan generasi
Y merupakan generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004) (dalam
Putra, 2016). Tidak hanya itu saja, generasi Y ini lebih terbuka dalam pandangan politik
dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan
yang terjadi di sekelilingnya.
Karakteristik Generasi Y adalah lebih berkomitmen terhadap perusahaan, pekerjaan
merupakan salah satu prioritas, tapi bukan prioritas utama, menyukai peraturan yang
tidak berbelit2, menyukai keterbukaan dan trasnparansi. Dalam pekerjaan, team
orientation fokusnya. Menyukai feedback dan juga suka tantangan baru yang menantang

8
yang membuat diri mereka harus pushed their limits. Namun mereka biasanya juga
sangat ambisius dan memiliki ego yang tinggi pula.

C. Generasi Z

Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada kurun waktu sejak tahun 1995 hingga
tahun 2010. Generasi z ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi
yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X
dan Y.menurut Hellen Chou P.(2012:35) Generasi z atau yang kemudian dikenal dengan
generasi digital merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah
ketergantungan yang besar terhadap teknologi digita Salah satunya adalah
kecenderungan penggunaan internet.Generasi Z juga memiliki tren untuk menggunakan
peralatan yang canggih tanpa merasa khawatir akan efeknya (Wood, 2013:1-3). Elizabeth
T. Santosa ( 2015: 20) menyebutkan beberapa indikator anak-anak yang termasuk dalam
Generasi Z atau Generasi Net.
1) Memiliki ambisi besar untuk sukses
Anak zaman sekarang cenderung memiliki karakter yang positif dan optimis dalam
menggapai mimpi mereka.
2) Cenderung praktis dan berperilaku instan (speed)
Anak-anak di era generasi Z menyukai pemecahan masalah yang praktis. Mereka
tidak menyukai berlama-lama meluangkan proses panjang mencermati suatu masalah.
Hal ini disebabkan anak-anak ini lahir dalam dunia yang serba instan.
3) Cinta kebebasan dan memiliki percaya diri tinggi
Generasi ini sangat menyukai kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan
berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya. Mereka lahir didunia yang
modern, dimana sebagian besar darimereka tidak menyukai pelajaran yang
bersifat menghafal. Mereka lebih menyukai pelajaran yang bersifat eksplorasi. Anak
anak pada generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Mereka memiliki sikap optimis dalam banyak hal.
4) Cenderung menyukai hal yang detail
Generasi ini termasuk dalam generasi yang kritis dalam berpikir, dan detail dalam
mencermati suatu permasalahan atau fenomena. Hal ini disebabkan karena mudahnya
mencari informasi semudah mengklik tombol search engine
5) Berkeinginan besar untuk mendapatkan pengakuan
Setiap orang pada dasarnya memiliki keinginan agar diakui atas kerja keras,

9
usaha, kompetensi yang telah didedikasikannya. Terlebih generasi ini cenderung
ingin diberikan pengakuan dalam bentuk reward (pujian, hadiah, sertifikat, atau
penghargaan), karena kemampuan dan eksistensinya sebagai individu yang unik.
6) Digitll dan teknologi informasi
Sesuai dengan namanya, generasi Z atau generasi Net lahir saat dunia digital
mulai merambah dan berkembang pesat di dunia. Generasi ini sangat mahir dalam
menggunakan segala macam gadget yang ada, dan menggunakan teknologi dalam
keseluruhan aspek serta fungsi sehari-hari. Anak-anak pada generasi ini lebih memilih
berkomunikasi melalui dunia maya, media sosial daripada menghabiskan waktu bertatap
muka dengan orang lain.

Walaupun generasi Z dilengkapi dengan kemajuan teknologi yang canggih nan


mumpuni, namun, mereka hanya merasakan kesenangan melalui permainan digital saja.
Permainan-permainan seperti lompat tali, petak umpet, petak jongkok, dan permainan
tradisional lainnya tidak dapat lagi dirasakan oleh generasi Z. Situasi ini didukung
dengan minimnya lahan bermain/terbuka. Ruang bermain anak kurang tersedia di kota-
kota besar terutama lahan terbuka hijau. 
Tidak bisa dipungkiri juga, bahwa generasi ini terkadang bersikap egosentris dan
individualis. Mereka, Gen Z, menginginkan hal yang serba instan, kurang menghargai
proses, dan terkadang tidak bisa mengontrol emosi. Gen Z masih terlalu asik dengan
dunia gadget dan elektroniknya, sehingga mereka kurang peduli dengan keadaan
disekitar mereka, itulah yang menyebabkan kecerdasan emosional (EQ) generasi Z
kurang berkembang atau tumpul, tetapi kecerdasan intelektual (IQ) mereka tinggi dan
berkembang baik.
Maka yang paling penting, khususnya kepada orang tua agar memberikan
pengertian kepada generasi Z mengenai dunia internet dan gadget serta cara
memanfaatkan media tersebut dengan benar, dan mengontrol penggunaannya.
D. Generasi Alpa
Generasi Alfa (2010-2025) merupakan generasi yang lahir setelah Generasi Z
(1995-2009). Karakteristik yang dimiliki oleh Generasi Alfa tidak jauh berbeda dengan
Generasi Z, karena Generasi Alfa juga lahir dari karakter orang tua Generasi Z yaitu
Generasi X dan Y yang menurun ke anak-anaknya (McCrindle, 2011). Menurut Pakar
Perkembangan Anak dari Universitas Indonesia—Anastasia Satryo, M.Psi (2017)
mengatakan bahwa salah satu ciri khas generasi ini adalah melek digital sejak usia sangat

10
dini, generasi ini terpapar oleh teknologi secara terus menerus sejak kecil. Dinyatakan
bahwa teknologi yang dapat mengakses ribuan informasi dengan satu jari ini,
mengakibatkan Generasi Alfa terbiasa dengan hal yang instan dan tidak mengenal
proses. Selain itu Generasi Alfa memiliki pemikiran yang lebih kritis karena mendapat
berbagai macam informasi pada masanya dengan sangat mudah.
Generasi Z dan Alfa akan diperhadapkan dengan situasi lapangan kerja yang populasinya
kian bertambah, permintaan akan pekerja dengan keahlian tinggi juga naik hingga 113
juta, namun faktanya hanya ada 104 juta pekerja yang dianggap memenuhi syarat –
defisit sebesar 9 juta orang. Permasalahan di negeri ini tak lagi tentang minimnya
lapangan kerja, namun SDM yang berkualitas.
Perbedaan karakteristik yang paling signifikan antara generasi X, Y ,Z
dan Alfa adalah penguasaan informasi dan teknologi. Mungkin saja bagi generasi Z dan
Alfa, informasi dan teknologi adalah hal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan
mereka, karena mereka lahir dimana akses terhadap internet sudah menjadi budaya
global, sehingga berpengaruh terhadap nilai dan pandangan tujuan hidup mereka. Lain
halnya dengan Generasi X, dimana mereka lahir ketika Teknologi pun baru saja
berkembang.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpuan

Dalam kurun waktu satu dekade terakhir setidaknya ada 5 generasi yang ada di
dunia saat ini. Setiap generasi ini memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing.
Generasi Baby Boomers lahir pada masa-masa mempertahankan kemerdekaan dan
berbagai perang yang telah berakhir sehingga perlu menata kehidupan bernegara.
Alih-alih bergantung pada orang tua, generasi ini cenderung hidup mandiri. Mereka
memegang teguh adat istiadat sehingga cenderung kolot, namun sangat matang dalam
pengambilan keputusan karena pengalaman kehidupan yang pernah dilalui.
Generasi Baby Boomers sangat peduli terhadap keturunannya, mereka tidak ingin
anak-anaknya merasakan kesusahan yang dirasakannya saat masa-masa kemerdekaan.
Oleh karena itu, mereka cenderung menghabiskan penghasilannya untuk membeli
tanah, rumah, kendaraan dan sisanya ditabung sebagai warisan untuk anaknya nanti.
Berkat warisan dan didikan generasi sebelumnya, generasi X mendapatkan
pendidikan yang lebih baik. Oleh sebab itu, pemikiran mereka sedikit lebih maju.
Mereka cenderung suka akan risiko dengan pengambilan keputusan yang matang.
Orang yang terlahir di generasi X, mulai sadar akan pentingnya dana pensiun untuk
masa depan sehingga mereka cenderung menggunakan uang yang dimiliki untuk
modal usaha, biaya anak, membeli kendaraan dan membeli properti.
Generasi Y atau yang lebih akrab dengan sebutan generasi millenial adalah
generasi yang lahir di saat teknologi sedang berkembang pesat. Kehadiran komputer,
video games, gadget, dan smartphone yang tersambung dengan kecanggihan internet
membuat generasi ini mudah mendapatkan informasi secara cepat dan sebagainya.
Karena terlahir di era globalisasi, generasi milenial cenderung bersifat konsumtif.
Mereka banyak menghabiskan uang yang dimiliki untuk membeli gadget keluaran
terbaru, membeli kendaraan, jalan-jalan dan kuliner. Namun, mereka mulai sadar akan
pentingnya properti untuk keluarga, oleh karena itu banyak juga dari mereka yang
mengambil KPR atau KTA untuk rumah maupun apartemen.
Generasi Z sudah sangat mengenal teknologi. Sejak kecil, mereka lebih gemar
bermain gadget dibandingkan permainan tradisional anak di era sebelumnya. Jadi,
jangan heran kalau generasi Z cenderung menyukai sesuatu serba yang instan. Begitu

12
akrabnya dengan internet, generasi Z suka mencari popularitas dengan aktif di
berbagai sosial media dengan style masing-masing. Jadi jangan heran mereka
cenderung menghabiskan uangnya untuk keperluan fashion, makan di restoran
terkenal dan jalan-jalan. Selain media sosial, Generasi ini sangat gemar melakukan
transaksi belanja secara online karena dinilai praktis dan bisa dilakukan di mana saja.
Generasi Alpha terlahir dengan teknologi yang semakin berkembang pesat. Di usia
mereka yang sangat dini, mereka sudah mengenal dan menggunakan gadget,
smartphone dan kecanggihan teknologi yang ada. Terlahir dari keluarga dengan masa
Generasi Y yang juga terlahir pada masa-masa awal perkembangan teknologi maka
pola pikir mereka juga terbuka dengan perkembangan teknologi.

3.2 Saran

Jika Anda mempunyai orang tua yang termasuk generasi Baby Boomers yang sukses
dan berpikiran ke depan sehingga sudah mempersiapkan warisan. Anda harus
menggunakan warisan tersebut secara bijak, supaya anak cucu Anda nantinya juga bisa
menikmati warisan tersebut.

Untuk generasi Y, sebaiknya jangan terlalu hidup konsumtif. Karena hidup terlalu
konsumtif itu tidak baik. Sebaiknya uangnya ditabung untuk membeli kebutuhan yang
lebih penting, dan jangan terlalu mengikuti gaya hidup yang terus berkembang. Harus
memikirkan kebutuhan untuk masa yang akan datang.

Untuk generasi Z, kita boleh saja berbelanja online. Tetapi jangan terlalu sering,
karena itu menjadikan kita sebagai manusia sangat konsumtif. Berbelanjalah sesuai
kebutuhan saja.

Untuk generasi Alpha, sebaiknya anak kecil (usia dini) jangan terlalu sering diberikan
waktu untuk bermain gadget (smartphone). Karena jika terlalu sering juga tidak baik
untuk anak tersebut. Generasi ini juga sangat membutuhkan peran dan kasih sayang dari
orang tua.

13
DAFTAR PUSTAKA

[anonim], https://file news.okezone.com/read/2019/02/22/65/2021335/mengenal-generasi-x-


milenial-hingga-alpha / diakses pada hari senin, 31 September 2019 , pukul 12.01

[anonim], parent.binus.ac.id › 2018/11PDF Generasi X Generasi Y Generasi Z

[anonim], https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3677417/kenali-karakter-dan-pola-pikir-5-
generasi-ini-agar-semakin-bijak / diakses pada hari senin, 31 September 2019, pukul 15.20

[anonim],https://kumparan.com/@kumparansains/mengenal-karakter-5-generasi-baby-
boomers-x-y-z-dan-alpha-1540826163812714870/diakses pada hari selasa, 1 Oktober 2019,
pukul 17.00

14

Anda mungkin juga menyukai