Prosedur, Hasil
Hal ini yang menyebabkan Indonesia sebagai salah satu negara endemik
malaria. Selain melalui gigitan nyamuk, malaria juga dapat ditularkan melalui
transfusi darah atau pada ibu hamil kepada bayinya. Umumnya gejala malaria
akan timbul pada 10-15 hari setelah gigitan nyamuk Anopheles.
Salah satu cara cek malaria adalah dengan RDT atau rapid diagnostic test.
Pemeriksaan malaria yang satu ini bekerja dengan cara memberikan bukti
keberadaan parasit malaria dalam darah manusia. Umumnya RDT malaria
dipilih sebagai pemeriksaan malaria alternatif karena beberapa kondisi seperti
berikut ini:
Target dan format dari pemeriksaan malaria dapat berbeda, namun prinsip
tesnya tetap sama. Pemeriksaan RDT malaria mendeteksi antigen spesifik atau
protein yang diproduksi oleh parasit malaria dalam darah seseorang yang
terinfeksi.
Tidak ada yang harus dipersiapkan sebelum melakukan cek darah malaria
menggunakan RDT. Sampel darah umumnya diambil dari pembuluh kapiler di
ujung jari, kemudian ditempatkan pada alat RDT. Hasil tes akan ditunjukkan
dengan garis yang akan muncul pada alat tes.
Terdapat tiga garis indikator yang dapat menunjukkan hasil tes. Indikatornya
adalah C (control antibody), Pf (Plasmodium falciparum), dan Pv (Plasmodium
vivax). Berikut adalah interpretasi dari garis yang muncul pada kaset RDT
pemeriksaan malaria:
Negatif: satu garis muncul pada bagian paling ujung yang berlabel C.
Positif Pf (Plasmodium falciparum): timbul dua garis, yaitu di bagian
paling ujung bertuliskan C dan ujung lain dengan label Pf.
Positif Pv (Plasmodium vivax): timbul dua garis, yaitu pada bagian
ujung berlabel C dan pada bagian tengah berlabel Pv.
Positif Pf dan Pv: timbul tiga garis, yaitu pada label C, Pf, dan Pv.
Tes tidak valid: tidak timbul garis sama sekali.