Anda di halaman 1dari 6

Lampiran

Universitas Muhammadiyah Malang


Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149
Fax.0341-582060 Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website :
fikes.umm.ac.id

Standar Operasional Prosedur (SOP)


PEMBERIAN TERAPI MUSIK PADA
PASIEN ANAK DENGAN GANGGUAN
AUTISM

No No Revisi Halaman Tanggal Terbit


Dokumen --- 4 Mei 2020
001
Disetujui oleh Mengetahui,
Fasilitator Terapi Modalitas Keperawatan Kepala Laboratorium

M. Rosyidul Ibad, M. Kep Anggraini Dwi Kurnia., S.Kep., Ns.,


NIP UMM 11218030637 MNS
NIP UMM 11413120523
Terapi Musik adalah sebuah aktivitas terapeutik yang menggunakan musik
Pengertian sebagai media untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental,
fisik dan kesehatan emosi (Paramita, Haurawan, and Astuti 2016).

Tujuan Tujuan dari Terapi Musik adalah untuk meningkatkan kemampuan


komunikasi pada anak autis baik komunikasi secara verbal maupun non
verbal dengan media musik. Musik sering menjadi media bagi anak-anak
dengan Autism untuk lebih memahami bahasa Musik mengaktifkan area
otak yang kurang berfungsi pada individu dengan Autism seperti area
Broca dan corpus collosum, yang sangat terkait dengan produksi dan
persepsi bahasa
Manfaat -Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
-Meningkatkan kemampuan komunikasi non-verbal
-Meningkatkan skill sosial
-Meningkatkan bonding antara orangtua dan anak
Indikasi & Indikasi : ASD (Autism Spectrum Disorder)
Kontraindikasi Kontraindikasi : -
Lampiran

Prosedur Persiapan Tempat:


- Ruangan Khusus
Persiapan Alat :
1. CD (File Musik)
2. Alat Pemutar Musik (Tape / Speaker)
3. Alat Musik (untuk anak-anak)
4.
Alat Tulis
Persiapan Perawat:
1. Siapkan Tempat
2. Siapkan Alat-alat
3. Lakukan Double Check pada identitas pasien
Persiapan Pasien

Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan


Persiapan Sebelum Prosedur

1. Berikan Salam
2. Jelaskan Prosedur dan Tujuan Tindakan Kepada Pasien
3. Membaca SOP
4. Informed Consent
Lampiran

Pelaksanaan Tindakan
Interactive Music Therapy Activities
1. Sebelum sesi dimulai, ahli terapi musik memberikan rincian tentang
sesi kepada orang tua dan menjelaskan langkah demi langkah tentang
Terapi Musik musik
2. Terapis musik bertindak sebagai fasilitator untuk memberi arahan
terkait interaksi orangtua-anak
3. Fasilitator menggunakan improvisasi live music, preferensi musik,
dan lagu-lagu yang sudah dibuat sebelumnya.
4. Lagu-lagu pra-komposisi lima terapis musik terdiri melodi berulang
dan lirik sederhana menggunakan kata-kata dan kalimat yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Alat musik yang dimainkan terkadang digunakan untuk mengiringi
nyanyian
6. Kegiatan dilanjutkan dengan menulis lagu
7. Menulis lagu dilengkapi dengan nyanyian dan gerakan untuk
mendorong anak untuk mengekspresikan pikiran dan kebutuhannya
8. Dalam kegiatan anak juga diharuskan menari atau melakukan gerakan
sesuai dengan musik
9. Gerakan digunakan untuk mengikuti perilaku anak menggunakan
gerakan bebas atau spesifik, dan digunakan untuk mengiringi
bernyanyi atau menulis lagu
10. Terapis musik menggunakan skala peringkat verbalisasi kalimat
untuk mengevaluasi verbalisasi anak dengan instrumen Individualised
Music Therapy Assessment Profile (IMTAP):

0 = Tidak ada kata dengan prompt


1 = Satu kata dengan satu prompt
2 = Dua kata (kata kerja + objek) dengan satu prompt
3 = Tiga kata (subjek + kata kerja + objek) dengan satu prompt di antara
kata
4 = Tiga kata (subjek + kata kerja + objek) dengan satu prompt di awal
5 = Tiga kata (subjek + kata kerja + objek) dengan nol petunjuk
(Charoenphol and Tayrattanachai 2019)
Lampiran

TRIAD Special Skill Using Music Teraphy

1. Terapis mencari lagu dengan bahasa yang dipahami oleh pasien


2. Terapis membuat list 4 lagu dengan tema yang berbeda
3. Lagu pertama didasarkan pada tema spiritual
4. Lagu kedua didasarkan pada tema musik instrumental yang diiringi
piano
5. Selama pemutaran lagu kedua pasien dipersilahkan untuk memainkan
alat musing pengiring yaitu piano
6. Lagu ketiga didasarkan pada tema lagu daerah lokal yang memiliki
tempo dan nada yang tinggi
7. Pada saat pemutaran lagu ketiga peserta dipersilahkan untuk menari
dengan mengikuti tempo lagu
8. Lagu keemoat didasarkan pada tema lagu pop
9. Setelah memainkan lagu-lagu, pasien diamati selama 10 menit
(Bharathi, Venugopal, and Vellingiri 2019)
Music Therapy in School

1. Terapis musik menyiapkan lagu dalam bentuk rekaman vidio


2. Siswa diajak mendengarkan lagu
3. Alat musik yang sudah dipersiapkan diperbolehkan untuk
digunakan
4. Terapis mengamati sikap non-verbal siswa sebelum, saat, maupun
sesudah terapi musik.
(Novenia 2019)
Evaluasi Evaluasi Tindakan
1. Menilai kemampuan pasien dalam komunikasi verbal .
2. Melihat kemampuan pasien dalam komunikasi sosial.
3. Melihat kemampuan pasien dalam komunikasi non-verbal
4. Menilai keterlibatan pihak keluarga dalam membantu
menyelesaikan masalah pasien.
Lampiran

Dokumentasi Dokumentasi Tindakan:


Pada hari…..(tgl/jam) telah dilakukan pada Ny/Tn/An,…….
Usia…….oleh perawat/terapis (nama terang & tanda tangan)
1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon pasien selama
tindakan dan kondisi pasien setelah tindakan.
2. Catat dengan jelas, mudah dibaca, ditanda tangani disertai nama
jelas.
Referensi Bharathi, Geetha, Anila Venugopal, and Balachandar Vellingiri. 2019.
“Music Therapy as a Therapeutic Tool in Improving the Social Skills
of Autistic Children.” Bharathi et Al. The Egyptian Journal of
Neurology, Psychiatry and Neurosurgery, no.
https://doi.org/10.1186/s41983-019-0091-x.
Charoenphol, Chanyanit, and Ni-on Tayrattanachai. 2019. “The Effects of
Parent-Child Interactive Music Therapy on Sentence Verbalisation in
a Child with Autism Spectrum Disorder: A Case Study.” Malaysian
Journal of Music 8 (ISSN 2600-9366, eISSN 2600-9331): 86–95.
Novenia, Maria Vinca. 2019. “The Use of Music Therapy to Improve
Non-Verbal Communication Skills for Children with Autism.” World
Academy of Science, Engineering and Technology International
Journal of Humanities and Social Sciences 3
(ISNI:0000000091950263).
Paramita, Bethari Pradnya, Fattah Haurawan, and Ike Dwi Astuti. 2016.
“PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA PEMBEDAHAN SECTIO
CAESAR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PUSURATEGALSARI, SURABAYA” 5.
Yücel, Şebnem Çınar, Gamze Goke Arslan, and Hazel Bagci. 2019.
“Effects of Hand Massage and Therapeutic Touch on Comfort and
Anxiety Living in a Nursing Home in Turkey: A Randomized
Controlled Trial.” Journal of Religion and Health
Https://Doi.Org/10.1007/S10943-019-00813-X.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai