Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SEHAT DEWASA

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

Ani Maftuchah (071191067)

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan, sehat jiwa tidak hanya
terbatas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua
orang. Menurut Upton, P. (2012), kesehatan jiwa adalah sikap yang positif terhadap
diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri,
memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan
lingkungan. Umumnya manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
baik, namun ada juga individu yang mengalami kesulitan untuk melakukan
penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi. Mereka bahkan gagal melakukan koping
yang sesuai tekanan yang dialami, atau mereka menggunakan koping yang negatif,
koping yang tidak menyelesaikan persoalan dan tekanan tapi lebih pada menghindari
atau mengingkari persoalan yang ada.
Permasalahan pada suatu individu dalam mengalami gangguan jiwa sangatlah
kompleks antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Mekanisme koping yang tidak
efektif merupakan salah satu faktor seseorang dapat mengalami gangguan jiwa.
Seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya apabila seseorang tersebut memenuhi kriteria
sebagai berikut : sikap positif terhadap diri sendiri, tumbuh kembang dan aktualisasi
diri, integrasi (keseimbangan).
Setiap individu, termasuk pada dewasa memiliki berbagai macam tugas
perkembanagan yang harus dilaksanan sesuai tahap perkembangannya, yang jika tidak
dilaksanakan dengan baik akan berdampak menjadi faktor predisposisi untuk terjadinya
gangguan jiwa.

2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dan asuhan
keperawatan jiwa sehat pada dewasa
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini adalah:
a) Mengetahui pengertian jiwa sehat dan perkembangannya pada dewasa
b) Mengetahui Karakteristik perilaku pada perkembangan dewasa
c) Mengetahui asuhan keperawatan jiwa sehat pada dewasa

3
BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian
Menurut Upton, P. (2012) kesehatan jiwa adalah sikap yang positif terhadap
diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri,
memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan
lingkungan. Baik pada masa dewasa awal hingga masa lansia setiap individu memiliki
tugas perkembangan.
1. Masa Dewasa Awal (20-30 tahun)
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun
dan pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain
(Erickson, 1963). Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas
diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang menghasilkan hubungan intim.
Orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan mencari pasangan atau
menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga. Levinson (1978)
mengatakan bahwa pada masa ini seseorang berada pada puncak intelektual dan
fisik. Selama periode ini kebutuhan untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu
masa dewasa awal seseorang berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi
peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan
memulai pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior dirumah,
pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan
memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan
merasa kesepian lalu menyendiri
2. Masa Dewasa
Merupakan tahap perkembangan manusia usia 30 – 60 tahun dimana pada
tahap ini merupakan tahap dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing anaknya. Individu
harus menyadari hal ini, apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi dapat
menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan.

4
B. Proses Terjadinya Gangguan Jiwa (Sehat)
1. Perkembangan jiwa dewasa menurut Erickson
AHLI TUGAS
TEORI USIA
Perkembangan Erikson 18 – 25 Identitas versus kebingungan
Psikososial peran :
 Membina hubungan
intim dengan orang
lain.
 Membuat komitmen
diri terhadap
pekerjaan dan
hubungan.
Generativas versus stagnasi :
 Menerima
25 – 65 kehidupannya
sebagai kreatif dan
produktif.
 Peduli terhadap
orang lain.
Integritas versus putus asa :
 Menerima makna
kehidupan.
 Menerima ke –
65 - meninggal takterhindarkan –
nya kematian.

Perkembangan Fowler Setelah 18 tahun  Mempunyai


Spiritual kesadaran diri yang
tinggi.
 Membangun sistem
spiritual diri.
 Menyadari
Setelah 30 tahun kebenaran dari

5
berbagai sudut
pandang.
Mencari keimanan :
Wasterhoff Dewasa Muda  Mendapatkan
keimanan kognitif
dan afektif melalui
pertanyaan terhadap
keimanan diri
Memiliki keimanan :
 Menerapkan
Paruh Baya keimanan dan
mempertahankan
keyakinan.

Perkembangan Kohlberg Dewasa Tingkat Pascakonvensional.
Moral Kontrak social / orientasi
legalistic.
 Menetapkan
moralitas dalam hal
prinsip pribadi.
 Mematuhi hukum
yang melindungi
kesejahteraan dan
hak orang lain.
Prinsip Universal – Etik
 Menginternalisasi
prinsip moral
universal
 Menghargai orang
lain ; menyakini
bahwa hubungan
didasarka pada saling
percaya.
Tugas Havingurst 18 – 35  Memilih dan belajar

6
Perkembangan untuk hidup dengan
pasangan
 Memulai sebuah
keluarga dan
membesarkan anak
 Mengelola rumah
 Memulai pekerjaan
 Mengambil tanggung
jawab public
 Mencari kelompok
social yang
bersahabat
35 – 60  Mendapat tanggung
jawab public dan
social
 Menetapkan dan
memelihara standar
kehidupan ekonomi
 Mendampingi anak
remaja menjadi
dewasa yang
bertanggung jawab
dan bahagia
 Mengembangkan
aktivitas di waktu
luang
 Berhubungan dengan
pasangan sebagai
seorang manusia
 Menerima dan
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiologis usia paruh
baya.
7
 Menyesuaikan diri
terhadap orang tua
yang menua.
60 dan di atas  Memenuhi
kewajibab public dan
social
 Membuat afiliasi
dengan kelompok
umur sebaya
 Membuat pengaturan
tempat tinggi yang
memuaskan,
 Meyesuaikan diri
terhadap penurunan
kekuatan fisik,
kesehatan, pension,
penurunan
penghasilan,
kematian pasangan.

C. Karakteristik Perilaku
a. Pada Dewasa Awal
1) Mempunyai harga diri tinggi
2) Menilai kehidupannya berarti
3) Menerima nilai dan keunikan orang lain
4) Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
5) Menyiapkan diri menerima datangnya kematiasn
6) Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
7) Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
8) Berpartisipasi dalam kegiaan sosial dan kelompok masyarakat
9) Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri
b. Pada Tahap Dewasa
1. Menilai pencapaian hidup

8
2. Merasa nyaman dengan pasangan hidup
3. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4. Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya secara arif dan
bijaksana
5. Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia
6. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang bermanfaat
7. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan orang
lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
8. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang lain.
9. Mengembangkan minat dan hobi

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

9
Jiwa sehat merupakan sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang,
memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai
kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.Pada setiap
perkembangan individu, terdapat tugas tugas perkembangan yang harus dilakukan.
Saat individu memasuki masa dewasa, tugas perkembangan mencakup identitas
versus kebingungan peran.
B. SARAN
Peran perawat diperlukan dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa sehat pada
dewasa dan lansia

DAFTAR PUSTAKA

Asih Widiawati dkk, (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa Sehat Dewasa Lansia, Jakarta
Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan,Jakarta : Penerbit Erlangga

10
LAMPIRAN

11
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN SEHAT MENTAL

Nama perawat : Ani maftuchah

Tanggal pengkajian : 13 April 2020

Tempat pengkajian : Rumah pasien

Sumber data : Wawancara

I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien lengkap : Ajiz z donald laala

Nama panggilan klien : Aji

Umur/TTL : 23/26 Januari 1997

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : Smk

Pekerjaan :-

Suku bangsa : Indonesia

Status marital :-

Alamat lengkap : Dsn. Sklotok Rt 02 Rw 01 Getas Singorojo

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

12
Nama penanggung jawab klien : Ny. Tugi

Umur : 62thn

Agama : Islam

Suku bangsa : Indonesia

Alamat lengkap : Dsn. Seklotok Rt 02 Rw 01 Getas Singorojo

Telp yang mudah dihubungi :-

Hubungan dengan klien : Nenek

III. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN


Usia 18 – 25 tahun

Petunjuk teknis pengisian format :

Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya Apabila semua
kemampuan tercapai (jawaban “Ya“ mencapai 100%) maka dikategorikan “Normal“
namun bila kurang dari 100% maka dikategorikan “Penyimpangan“

Nama
klien : ...................................................

No Kemampuan Ya Tidak

Kemampuan Klien

1 Mempunyai konsep diri dan pedoman hidup yang realistis √

2 Mengerti arah dan tujuan hidup yang diinginkan √

3 Merasa mampu untuk mandiri, bertanggung jawab secara √


ekonomi dan sosial

4 Memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan orang lain √

5 Mempunyai hubungan dekat dengan pacar atau sahabat √

6 Memiliki kehidupan sosial yang berarti √

7 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi √

13
8 Mampu mengendalikan emosi secara konstruktif dan √
bertanggung jawab

9 Membentuk keluarga baru √

10 Menyukai dirinya, mampu mengatasi stress dalam kehidupannya √

11 Tidak menjadi pelaku tindak kriminal atau terlibat dalam √


masalah narkoba

Kemampuan keluarga

1 Membantu individu memilih nilai dan pedoman hidup yang √


positif

2 Membimbing individu menentukan pilihan pekerjaan sesuai √


bakat dan kemampuan

3 Membimbing individu menentukan pasangan hidup √

4 Membimbing individu mengambil keputusan penting dalam √


hidup, menikah dan punya anak

5 Membimbing individu untuk mandiri dengan kehidupannya √


sendiri

6 Memfasilitasi individu menentukan tujuan hidup √

7 Segera menghubungi pusat layanan kesehatan bila menjumpai √


masalah dengan kesehatannya

8 Membimbing secara bijak bila terlibat tindak kriminal atau √


masalah narkoba

Diagnosa Keperawatan :

‹ Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Dewasa


(Produktif)

‹ Penyimpangan : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan Perkembangan Usia


Dewasa (Produktif)

14
Nama perawat : Ani maftuchah

IV. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN

1. DS : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan


Perkembangan Usia Dewasa
- Pasien mengatakan belum
mempunyai pandangan/pikiran
untuk berumah tangga
- Pasien mengatakan masih merasa
takut membngun keluarg baru
- Pasien mengatakan belum siap
secara mental an ekonomi
DO :

- Pasien kooperatif selama


dilakukan pengkajian
- Pasien tampak cemas

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pengkajian di atas, diperoleh jawaban
tidak (2) , dapat disimpulkan bahwa adanya penyimpangan , sehingga diagnosa
keperawatannya adalah Resiko Ketidaksiapan Perkembangan Usia Dewasa (produktif).

V. INTERVENSI

Tanggal/jam Diagnosa Tujuan Tindakan


keperawatan

Senin, 13 april Resiko - Pasien mampu - Memberikan


2020 Ketidaksiapan memahami kesiapan pendidikan kesehatan
Perkembangan membangun kelurga tentang kersiapan
Usia Dewasa baru membangun keluarga

15
- Pasien mampu baru
mengetahui
persiapaan-persipan
membangun keluarga
baru
- Pasien terhindar dari
bahaya sex bebas
- Pasien mampu - Memberikan
mengetahui dampak pendidikan kesehatan
dari sex bebas tentng bahaya sex
bebas

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Tindakan Respon

Senin, 13 april Resiko Ketidaksiapan - Memberikan DS


2020 Perkembangan Usia pendidikan
- Pasien mengatakan
Dewasa kesehatan
memahami kesiapan
tentang kesiapan
membangun
membangun
keluaarga baru
keluarga baru
- Pasien mengatakan
menjadi lebih
mengetahui macam-
macam persiapa
pernikahan yang
ideal
DO

- Pasien tampak
memperhatikaan
selama diberikan
pendidikan kesehatan
- Pasien tampak
- Memberikan kooperattif

16
pendidikan DS
kesehatan
- Pasien mengatakan
bahaya sex bebas
memahami materi
yang diberikan
- Pasien mengatakan
selama ini belum
pernah mendapatkan
pendidian keseatan
DO

- Pasien tampak
memperhatikan
selama diberikan
penididkan kesehatan
- Pasien tampak
kooperatif

VII. EVALUASI

17

Anda mungkin juga menyukai