(PENDAPAT HUKUM)
Dengan Hormat,
Merujuk pada pertemuan kami dengan Tuan AR tanggal 14 Januari 2015, Kami Kantor
Hukum WIDODO AND PARTNERS LAW FIRM menyampaikan Legal Opinion sebagai
berikut:
Dengan ini saya, Putra Purwantoro Widodo, S.H. selaku Advokat memberikan pendapat
hukum (Legal Opinion) kepada Tuan AR selaku Pejabat Publik/Pejabat Negara dari salah
satu perusahaan BUMN yaitu PT Asuransi Ekspor Indonesia di Jl. Taman Anggrek
RT.2/RW.8, Kemanggisan, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Pendapat Hukum (Legal
Opinion) ini berkaitan dengan ditetapkan AR sebagai Tersangka.
A. Fakta Hukum
Bahwa klien kami Tuan AR adalah Pejabat Publik/Pejabat Negara di Perusahaan BUMN
yaitu PT Asuransi Ekspor Indonesia yang mana perusahaan tersebut bekerja dibidang
asuransi. Tuan AR pada tanggal 5 Januari 2015 bertemu dengan Tuan KU dan Tuan DA
dengan tujuan silaturahmi antar rekan kerja dan tidak ada maksud lain.
Namun pada saat itu Tuan AR, Tuan KU dan Tuan DA ditangkap oleh KPK atas dugaan suap
rekomendasi penambahan kuota distribusi pupuk dan menyita uang sebesar Rp.75.000.000
(Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) yang diduga sebagai uang suap untuk Tuan AR.
Dalam proses pemeriksaan tidak ditemukan kerugian negara sama sekali dan Tuan KU dan
Tuan DA berhasil melarikan diri sehingga tidak mengikuti pemeriksaan sejak penyidikan
sampai dengan persidangan.
Dalam kasus ini tidak ditemukan kerugian negara sama sekali dan barang bukti hanya uang
sebesar Rp. 75.000.0000,- dan Tuan AR adalah pejabat yang tidak berhubungan langsung
dengan masalah distribusi pupuk.
B. Identifikasi Masalah
Bahwa setelah melihat kasus posisi diatas maka isu hukum yang dapat diambil adalah:
1. Jenis tindak pidana yang dilakukan oleh Tuan AR, Tuan KU dan Tuan DA adalah
suap.
2. Suap atau penyuapan adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah
sikap penerima atas kepentingan si pemberi.
3. Penyuapan termasuk kedalam tindak pidana korupsi dan yang berhak memeriksa
kasus tindak pidana korupsi adalah Polisi, KPK dan Jaksa.
4. Dalam hal Terdakwa telah dipanggil secara sah dan tidak hadir tanpa alasan yang sah
maka perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa kehadirannya sesuai dengan
Pengadilan in Absentia.
5. Telah terjadi suap oleh Tuan KU dan Tuan DA kepada Tuan AR selaku pejabat
publik/pejabat negara sebesar Rp. 75.000.000,-
6. Walaupun tidak ada kerugian negara. Barang bukti uang sebesar Rp. 75.000.000,-
adalah termasuk barang bukti yang sah dalam kasus suap.
C. Inventarisir Aturan
Dengan melihat alat bukti di atas maka dasar hukum yang kuat untuk kasus tersebut adalah:
D. Analisa
Berdasarkan fakta hukum maka menurut kami telah terjadi kasus suap anatara Tuan KU dan
Tuan DA selaku pemilik perusahaan swasta kepada Tuan AR selaku pejabat negara atau
pejabat publik untuk merekomendasi penambahan kuota distribusi pupuk sebesar Rp
75.000.000,-. Walaupun tidak ada barang bukti kerugian negara namun Tuan AR diduga telah
menjual pengaruh “jabatan” untuk melakukan pengarahan kepada perusahaan BUMN untuk
memberikan penambahan jatah pupuk kepada perusahaan swasta yang dimiliki oleh Tuan KU
dan Tuan DA. Hal tersebut dilarang oleh dasar hukum dalam UU RI No. 20 Tahun 2001
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik adalah Tuan AR telah menjual pengaruh “jabatan” untuk
maksud tertentu.
Demikian legal opinion ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, apabila ada
pertanyaan lebih lanjut, silahkan bapak menghubungi kami.