Tahun Ke-XIII

Disebarkan Secara Gratis

 Juli
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
2011 29

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: REDAKSI@KADNET.INFO 2


 Cover Page
 Dari Kami
 Editor Notes
 Renungan Utama
 Editorial
 English Language Article
 Supplement
 Wawasan dan Perspektif
 Artikel Minggu Ini
 Nasihat Minggu Ini
 Mengenal Advent Lebih Dekat
 Rumah Tangga Advent
 Kolom Kepemimpinan
 Kolom Kesehatan
 Thoughtful Statement
 Global Adventist News
 Adventist News Network
 Berita Keluarga
 Tim KADNet 2010 - 2011
Shallom,
Dalam penderitaan Rasul Paulus sebagai seorang tawanan, rasul Paulus
telah menobatkan banyak hamba-hamba dan orang-orang tawanan
lainnya..., mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat yang menjadikan
mereka kuat dalam penderitaan.
Semangat menginjil Rasul Paulus tidak pernah terbelenggu walau
kaki dan tangan yang dirantai. Kesaksian rasul paulus dalam pengadilan di
hadapan Gubernur bahkan Kaisar justru memberikan peluang mengabarkan
Injil kebenaran sampai kepada pegawai Istana Kaisar Nero.
Banyak pegawai Istana Nero yang kejam dan tidak berperikemanusiaan,
bertobat dan menjadi orang Kristen yang terang-terangan bukan sembunyi
sembunyi.
Tulisan Roh Nubuat menjelaskan bahwa, Kesabaran,
Kepercayaan, Keberanian dan Sukacita dalam penderitaan Rasul Paulus
adalah khotbah yang terus menerus yang akhirnya menobatkan banyak
orang. 
Dan rasul Paulus berkata dari dalam penjara, “Aku menghendaki,
sardara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini
justru telah menyebabkan kemajuan Injil”.  Filipi 1:12. 
Hidup Kekristenan kita dapat menjadi Khotbah yang terus menerus, bila
kita tetap dalam Iman Percaya kita, Berani mempertahankannya, Sabar dan
bersuka cita dalam penderitaan.
 
Imanuel.
- Red, Melvin Simatupang
Puji Tuhan karena kasih sayang Allah masih menyertai kehidupan kita masing-masing hingga saat
ini. REBUSKA edisi 29 Juli 2011 terbit dalam satu bagian. Salam persaudaraan bagi Pembaca
yang baru pertama sekali menerima buletin ini. Media KADNet Ministry ini setiap minggunya
dapat diterima oleh semua kalangan secara cuma-cuma yang berisi materi-materi berupa artikel
rohani, laporan kegiatan-kegiatan aktifitas gereja, berita-berita dalam gambar, pengumuman-
pengumuman dan pemberitahuan, dlsbnya. Kiranya materi yang disuguhkan dapat menguatkan
iman serta mempererat hubungan persaudaraan kita bersama di dalam kasih Tuhan Yesus.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Kadnet sebagai relawan Ministry ini yang telah
mengirimkan berita-berita, artikel-artikel, foto-foto. Khususnya kepada Bp. Godlief Eduard Kapitan
yang telah menulis firman Tuhan untuk menjadi renungan pembukaan sabat dan pedoman tuntunan
melalui firman dalam menyambut sabat yang suci. Editorial edisi ini ditulis oleh Pdt. DR. Jonathan
Kuntaraf, semoga dapat membuka wawasan kita akan issue yang baik dan menjadi perhatian kita,
terima kasih. Demikian juga kepada kepada kontributor-kontributor kolom yang senantiasa
mengirimkan artikel-artikelnya, juga kepada TK dan Pembaca REBUSKA yang telah
melaporkan/mengirim berita-berita dari jemaatnya masing-masing, terima kasih.

Selamat Ulang tahun bagi TK dan Pembaca sekalian yang merayakan HUT nya di bulan Juli ini,
kami ucapkan selamat berbahagia. Mohon sisipkan juga doa bagi saudara-saudara kita yang masih
sakit, dan dalam pergumulan. Mari kita tetap mengingat dan mendoakan mereka.

Jika anda ingin mengirimkan berita, artikel, pengumuman, kesaksian dan foto-foto (max. 2 foto/
artikel), silahkan email langsung kepada Redaksi di alamat email redaksi@kadnet.info atau
kadnet@aol.com Kami berharap semua materi sudah kami terima di inbox redaksi paling lambat
pada hari SENIN malam waktu setempat di mana saja anda berada. Terima kasih.

Kiranya dengan budi baik saudara/i serta pertemuan kita bersama lewat media REBUSKA ini boleh
membawa berkat bagi kita semua, itulah doa dan harapan kami di hari Sabat ini. Terima kasih dan
Tuhan memberkati anda dan keluarga.  Maranatha.
 
Salam KADNet,

- Redaksi, w/s

 
Damai SejahteraKu, Kutinggalkan bagimu, Damai
SejahteraKu, Kuberikan kepadamu
OLEH: GODLIEF EDUARD KAPITAN
[ANGGOTA JEMAAT PAROMPONG - RED]
Tidak jarang kita mendengar keluhan dari beberapa
orang yang berkata begini:
"Aku sudah capek berdoa tapi sampai saat ini doaku tidak
pernah di jawab. Yah, sudahlah. Lebih baik tidak usah
berdoa". Adapula orang yang tidak mau berdoa bahkan ragu
apakah Tuhan itu ada, karena merasa doanya tidak pernah di
jawab.
Apakah saudara sedang merasakan hal yang sama ?
Pada dasarnya Tuhan itu tidak pernah ingkar janji.
Tuhan pernah berkata: "Mintalah maka akan Kuberikan".
Tuhan pasti menepati janjinya asal kita hidup menurut
kehendak-Nya. Tetapi yang menjadi penghalang doa kita
adalah kejahatan dan dosa kita. Yesaya 1:15. "Apabila kamu
menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan
memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali
berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu
penuh dengan darah."
Ayat di atas di dukung pula oleh ayat di bawah ini. Yesaya
59:1-3, "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang
panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak
kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan
pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh
kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu
menyebut-nyebut kecurangan".
Bagaimana berdoa? Itu adalah dasar. Dasarnya adalah
kita harus memiliki hubungan dengan Tuhan terlebih dahulu.
Bayangkanlah ada seorang pria bernama Mike yang
memutuskan untuk meminta presiden Universitas Princeton
(yang tidak pernah dia kenal sebelumnya) untuk memberikan
kredit mobil untuknya. Kemungkinan untuk memperoleh
persetujuan akan sangat kecil bagi Mike (dengan asumsi
bahwa presiden Universitas Princeton tersebut bukan orang
idiot tentunya). Akan tetapi, dalam kasus yang sama jika anak
presiden tersebut sendiri yang mengajukan permohonan kredit
mobil itu, maka pasti tidak ada masalah. Faktor ada atau
tidaknya hubunganlah yang menjadi persoalannya.
Bagi Tuhan, ketika seseorang telah benar-benar menjadi
anak-Nya, menjadi milik Tuhan, maka Dia mengenal mereka
satu persatu dan mendengarkan doa mereka. Yesus berkata:
"Akulah gembala yang baik, Aku mengenal domba-dombaKu
dan domba-dombaKu mengenal Aku".
Berikut ini kita mengikuti pengalaman Fanny Crosby
saat doanya dijawab langsung oleh Tuhan. Fanny Crosby,
penulis lagu yang matanya buta, suatu saat sangat
membutuhkan uang $5, dia berlutut di hadapan Tuhan dan
membawa pergumulannya kepada Tuhan di dalam doanya,
Uang $5 terasa amat besar baginya sebab sebuah tulisan
lagunya hanya dihargai $3 waktu itu. Setelah ia selesai berdoa
beberapa saat kemudian pintu rumahnya diketuk oleh seorang
laki-laki yang tidak dikenalnya dan menyerahkan sumbangan
sebesar $5 tanpa ia tahu kenapa ia harus memberikan itu
kepada Fanny Crosby.
Pengalaman yang menakjubkan tersebut kemudian
membuat Fanny Crosby mengekspresikan respon imannya
melalui lagu “All The Way My Savior Leads Me” (Tuhan
Selalu Pimpin Aku, red) seperti di bawah ini
All the way my Savior leads me; What have I to ask beside?
Can I doubt His tender mercy,
Who through life has been my Guide?
Heav’nly peace, divinest comfort,
Here by faith in Him to dwell!
For I know, whate’er befall me, Jesus doeth all things well;
For I know, whate’er befall me, Jesus doeth all things well.

All the way my Savior leads me,
Cheers each winding path I tread;
Gives me grace for every trial, Feeds me with the living Bread.
Though my weary steps may falter,
And my soul athirst may be,
Gushing from the Rock before me, Lo! A spring of joy I see;
Gushing from the Rock before me, Lo! A spring of joy I see.
All the way my Savior leads me O the fullness of His love!
Perfect rest to me is promised In my Father’s house above.
When my spirit, clothed immortal,
Wings its flight to realms of day
This my song through endless ages—Jesus led me all the way;
This my song through endless ages—Jesus led me all the way.
Melalui lagu yang dikarangnya tersebut Fanny Crosby
menyaksikan kepada banyak orang betapa Tuhan yang
dipercayainya adalah Tuhan yang tidak pernah
meninggalkannya. Dengan pengalaman doa yang seperti itu, ia
menjadi makin diperkaya dengan ungkapan iman melalui lagu-
lagunya yang meneguhkan hati banyak orang. Fanny Crosby
justru sangat kreatif dengan karya-karyanya. Jawaban doa
yang langsung yang dialaminya tidak membuat dia
berpangku tangan dan memanfaatkan kasih sayang Tuhan
untuk keuntungan dan kenikmatan dirinya. Setiap jawaban
doa selalu mengajar kita untuk mengenal Dia secara lebih
mendalam dan lebih mengucap syukur akan kebajikan-Nya
dalam hidup kita.
Dalam kisah yang lain, saat Paulus memohon dengan
sungguh-sunggh (ungkapan 3 kali menyatakan kesungguhan
hatinya) agar penyakitnya dicabut dari dirinya, ia mendapat
jawaban tidak dari Tuhan yaitu "Berkat-Ku cukup untukmu".
(2 Kor. 12: 8-9) Apakah Tuhan bisa menjawab tidak pada
permohonan anak-anak-Nya? Ya. Ia bisa menjawab tidak.
Kenapa Tuhan menjawab tidak? Kita mempercayai bahwa
jawaban tidak terhadap permohonan kita diberikan Tuhan
karena kasih sayang-Nya terhadap kita. Ia mengenal apa yang
terbaik untuk kita. Ia mendidik kita untuk memahami sudut
pandang Allah dan bukan sudut pandang manusia. Jawaban
tidak dari Tuhan bukan berarti Ia tidak menyayangi kita, juga
tidak selalu berarti permohonan kita salah/tidak layak, tetapi
untuk membangun sikap beriman kita kepada Tuhan. Sebab
setiap jawaban Tuhan bukanlah untuk mengukur siapa
Tuhan, tetapi untuk makin mengenli lebih dalam maksud
dan rancangan-Nya yang baik dalam hidup kita.
Tentu juga kita ingat kisah tentang Hanna yang
merupakan seorang wanita yang mendapatkan jawaban doa
dengan membutuhkan waktu yang panjang dari doanya kepada
Tuhan sebelum Samuel dianugerahkan kepadanya. Ada banyak
air mata dan kebingungan dalam diri Hanna ketika ia terus
bertahan dengan permohonan doanya. Ketika Samuel akhirnya
hadir sebagai jawaban doa dari Tuhan, maka Hanna membawa
anak ini menjadi pelayan Tuhan seumur hidupnya sebagai
ungkapan syukurnya.
Sebagai ilustrasi terakhir, saya sampaikan tulisan dari
Frank Slazak sebagai berikut:
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi
astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak
memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar dan
bukan pilot. Namun Gedung Putih mengumumkan mencari
warga biasa dan seorang guru untuk ikut dalam penerbangan
51-L pesawat ulang-alik Challanger. Aku warga biasa, dan aku
seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke
Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya
datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan.
Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan
impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan
mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi.
Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu
kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program
latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.
Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku
menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk
penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan
ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami
yang bisa melewati ujian akhir ini?
Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih.
“Tuhan, biarlah diriku yang terpilih karena itu adalah anugerah
yang terbesar dalam hiduku!”, begitu aku berdoa. Lalu tibalah
berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain
yaitu Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku
hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap,
dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku
mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan
aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku
diperlakukan kejam? Aku berpaling pada ayahku. Dan
katanya: “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-
teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu
melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku
untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja
agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? 73 detik
kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan
menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak...dan
menewaskan semua penumpang. Saat itulah aku menangis, dan
perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang…yang ada
adalah perasaan yang sangat bahagia dan tersanjung…bahwa
Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.
Saudara dan saudariku yang di kasihi Yesus Kristus,
Dalam menjawab doa-doa kita, Tuhan meminta kita untuk
bersabar sampai segala sesuatu indah pada waktunya.
Masalahnya kita sering tidak sabar untuk menjalani waktu
Tuhan. Tuhan mengajarkan kita untuk menyerahkan segala
kekuatiran kita kepada-Nya dalam situasi yang sulit sekalipun.
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia
yang memelihara kamu”.
Keadaan mungkin saja terasa tidak terkendali, tetapi
sebenarnya tidak. Ketika dunia ini rasanya mau runtuh, Tuhan
akan menjaga kita. Dalam situasi seperti inilah setiap orang
akan sangat bersyukur karena mereka mengenal Tuhan sebab
Tuhan itu dekat. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.”
Tuhan bisa saja memberikan jalan keluar, mengatasi
masalah yang sedang Saudara alami melebihi yang dapat
Saudara bayangkan. Beberapa orang Kristen pasti ada yang
mengalami hal seperti ini dalam hidup mereka. Tetapi
bagaimana jika keadaan tak kunjung membaik? Percayalah
bahwa Tuhan itu pasti, Tuhan itu sanggup dan IA masih bisa
memberikan kita damai sejahtera-Nya di tengah-tengah
masalah yang kita hadapi. Yesus Kristus berkata: "Damai
Dalam 20 tahun yang terakhir, penduduk Indonesia
bertambah 45 juta. Sedangkan pengembangan gereja Advent
di Indonesia pertambahannya hanya sekitar 100,000 orang
saja. Bagaimana kita akan menyelesaikan pekerjaan Tuhan di
indonesia? Jelas dengan KPA, pelayanan perorang, pekerjaan
penerbitan , atau KKR, pekerjaan ini tidak akan selesai. Kita
memerlukan Roh Kudus! Namun Roh Kudus juga dapat
menggunakan berbagai sarana, dan salah satunya ialah
teknologi. Dengan Radio, TV, sattlite, internet, kemungkinan
untuk menjangkau lebih banyak orang pada waktu singkat
dapat tercapai. Dalam hal ini, Hope Channel menghadapi
tantangan jaman dengan berbagai programnya dalam
memberikan kabar selamat ke seluruh dunia.
Sekarang ini program Hope Channel telah berkembang
dari 2 saluran pada 7 tahun yang lalu telah menjadi 13 saluran
TV yang dapat menjangkau 98% dari penduduk dunia.
Tayangan Hope Channel yang memberikan siaran 24 jam per
hari untuk 7 hari minggu, meliputi Hope Channel untuk
Amerika Utara, Esperanza TV (North & Central America),
Neuvo Tiempo (South & Central America), Novo Tempo and
its Church Executive channels (Americas &Africa), Hope
Channel Europe, Hope Channel Germany, Hope Channel
International, and Speranta TV (Romania). Sebagai tambahan
dari 10 saluran TV yang lengkap tersebut, ada tiga saluran TV
yang bertambah pada tahun ini, yaitu, Hope Channel North
sejahteraKu Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti
yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu."
HAPPY SABBATH.
KORDINATOR RENUNGAN UTAMA: PDT. ROBERT WALEAN JR.
Oleh: Jonathan Kuntaraf
Africa-Middle East yang mulai menayangkan pada tanggal 1
Februari, Hope Channel India pada tanggal 1 Mei dan Chinese
Hope Channel pada tanggal 1 Juli. Kita bersyukur oleh sebab
pengembangan dari Hope Channel tersebut yang coba untuk
menghadapi tantangan jaman. Kita bersyukur oleh Hope
Channel Indonesia juga mulai berkembang. Para pimpinan
gereja MAHK di Indonesia melihat perlunya untuk
memulainya Hope Channel Indonesia (HCI).
Hope Channel Indonesia telah menunjukan kemajuannya
dalam waktu 7 bulan yang terakhir. Sementara tantangan
sangat besar, beberapa kemajuan dapata dicatat sebagai berikut:
1. Studio Rekaman Hope Channel Indonesia diresmikan
pada hari Kamis, tanggal 28 Juli 2011, jam 10:00 pagi
wib. Apakah artinya ini untuk pekerjaan Tuhandi
Indonesia? Ini adalah tanda tanda pengembangan.
Studio rekaman yang terletak di kantor Uni Indonesia
Kawasan Barat lantai 2 tersebut, siap dipakai kapan saja
akan ada rekaman untuk Hope Channel Indonesia. Ini
adalah tanda pengembangan, sebab sebagai gantinya
perekaman berpindah-pindah dari rumah kel. Stevanus
Widjaja, atau Kel. Peggy Iskandar Wowor, sekarang
perekaman akan selalu di studio r ekaman, hingga
kemungkinan menghasilkan jumlah produksi yang lebih
 banyak; dengan hasil yang lebih baik; akan dapat
tercapai.
2. Adanya peningkatan mutu. Hope Channel Indonesia
dalam usianya yang hanya beberapa bulan ternyata
berkembang dengan pesat. Sekarang, HCI mengisi TVRI
secara regular pada setiap bulan, dan juga Indovision ,
yang menayangkan program HCI 8 kali dalam setiap
minggu. Menurut berita Felicia, Program coordinator
dari LIFE Channel, Indovision, salah satu program Hope
Channel Indonesia dengan berjudul, Hope: Keuangan
Keluarga,” mendapatkan rating tertinggi pada bulan Mei
2011. Satu sukacita untuk mengetahui bahwa bahwa
program ini mendapat penonton tertinggi dibandingkan
dengan 60 program provider lainnya yang mendukung
Indovision.
3. Berbagai persiapan program sekarang ini, dalam rangka
menyiapkan HCI untuk dapat menayangkan programnya
untuk 24 jam setiap hari, 7 hari per minggu. Dengan
demikian HCI akan termasuk dalam kelompok Hope
Channel yang mempunyai program lengkap.
4. Semua warga Indonesia bisa berperan serta dalam
mendukung sarana ini, dengan mendoakan HCI,
mendukung secara keuangan, menjadi relawan dalam
berbagai kegiatan HCI. Relawan tersebut bisa dalam
berbagai bidang, apakah sebagai anggota team
pendukung, memberikan program, sampai kepada
penerima telepon, memberikan pelajaran Alkitab, atau
memberikan tindak lanjut kepada mereka yang berminat.
Hope Channel adalah alat yang Tuhan gunakan di akhir
jaman. Pengalaman berkeliling ke berbagai penjuru dunia,
penulis melihat begitu banyak orang yang mengenal Tuhan dan
menerima kebenaran melalui televisi. Kita mengharapkan hal
yang sama akan terjadi di Indonesia. Hope Channel Indonesia
adalah kesempatan, tetapi juga penuh tantangan; kiranya kita
semua boleh menggunakan kesempatan, menyambut tantangan;
untuk kemuliaan bagi nama Tuhan.

Sementara kita melihat pengembangan dari Hope Channel, kita

teringat akan beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Pekabaran Hope Channel boleh menjadi kegenapan dari

Wahyu 14:6-12, tentang pekabaran tiga malaikat.
Sementara kita mengetahui bahwa malaikat
melambangkan utusan Allah, namun malaikat yang
terbang dengan kecepatan tinggi menunjukkan cepatnya
pekabaran Injil yang kekal. Pekabaran melalui radio,
televisi dan internet merupakan pekabaran yang sangat
cepat; serta menjangkau jutaan penduduk dunia dalam
waktu yang sangat singkat. Hope Channel akan menjadi
alat yang sangat ampuh dalam pengabaran Injil di akhir
jaman.
2. Hal yang luar biasa dari pekabaran televisi ialah,
kesanggupannya untuk menembus semua rumah tanpa
pandang bulu. Bahkan bisa masuk ke kamar tidur dari
keluarga yang menganut agama apa saja, dengan
kebiasaan dan latar belakang apapun. Sudah selayaknya
methode ini dimanfaatkan sementara masih ada
kesempatan.
3. Pengalaman menunjukkan, panggilan Tuhan di akhir
jaman yang diberikan dalam Wahyu 18:4, dapat
menggunakan sarana televisi. Hope Channel akan
merupakan alat yang Tuhan gunakan untuk memanggil
mereka keluar dari Babil. Akan banyak orang yang akan
menyambut panggilan tersebut. Kita harus siap
mengabarkan.
 "The fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering,
gentleness, goodness, faith, meekness, temperance." Gal. 5:22,
23. This fruit can never perish, but will produce after its kind a
harvest unto eternal life. "When the fruit is brought forth,
immediately he putteth in the sickle, because the harvest is
come." Christ is waiting with longing desire for the
manifestation of Himself in His church. When the character of
Christ shall be perfectly reproduced in His people, then He will
come to claim them as His own.
It is the privilege of every Christian not only to look for
but to hasten the coming of our Lord Jesus Christ, (2 Peter
”CHRISTIAN GROW BY CO-OPERATING 3:12, margin). Were all who profess His name bearing fruit to
WITH THE DIVINE AGENCIES” His glory, how quickly the whole world would be sown with
Christ Object Lesson the seed of the gospel. Quickly the last great harvest would be
ripened, and Christ would come to gather the precious grain.

F
eeling our helplessness, we are to improve all the
opportunities granted us to gain a fuller experience. As
the plant takes root in the soil, so we are to take deep
root in Christ. As the plant receives the sunshine, the dew, and
the rain, we are to open our hearts to the Holy Spirit. The work
is to be done "not by might, nor by power, but by My Spirit,
saith the Lord of hosts." Zech. 4:6. If we keep our minds stayed
upon Christ, He will come unto us "as the rain, as the latter and
former rain unto the earth." Hosea 6:3. As the Sun of
Righteousness, He will arise upon us "with healing in His
wings." Mal. 4:2. We shall "grow as the lily." We shall "revive
as the corn, and grow as the vine." Hosea 14:5, 7. By constantly
relying upon Christ as our personal Saviour, we shall grow up
into Him in all things who is our head.
The wheat develops "first the blade, then the ear, after
that the full corn in the ear." The object of the husbandman in “IBADAH YANG BERKENAN KEPADA
the sowing of the seed and the culture of the growing plant is TUHAN”
the production of grain. He desires bread for the hungry, and
seed for future harvests. So the divine Husbandman looks for a
Ibadah kepada TUHAN menjadi tidak berkenan kepada-
harvest as the reward of His labor and sacrifice. Christ is
Nya, ketika ibadah bukanlah ekspresi dari penghormatan, kasih
seeking to reproduce Himself in the hearts of men; and He does
dan ketundukan kita kepada TUHAN.
this through those who believe in Him. The object of the
Perkataan TUHAN tentang bangsa Israel amat
Christian life is fruit bearing--the reproduction of Christ's
mengejuntukan, "Mereka memberontak terhadap Aku " (1:2),
character in the believer, that it may be reproduced in others.
"Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus,
The plant does not germinate, grow, or bring forth fruit
Allah Israel" (1:4), padahal mereka mempersembahkan korban
for itself, but to "give seed to the sower, and bread to the eater."
kepada TUHAN dalam jumlah yang banyak (1:11). Dengan
Isa. 55:10. So no man is to live unto himself. The Christian is
kata lain, mereka secara rutin melakukan peribadatan kepada
in the world as a representative of Christ, for the salvation of
TUHAN, namun mereka adalah pemberontak kepada TUHAN.
other souls.
TUHAN bertanya, "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-
There can be no growth or fruitfulness in the life that is
banyak?" (1:11), karena TUHAN tidak suka dan jemu terhadap
centered in self. If you have accepted Christ as a personal
ibadah mereka. Sikap TUHAN itu disebabkan karena bangsa
Saviour, you are to forget yourself, and try to help others. Talk
Israel tidak beribadah dengan kesungguhan (1:13). Mereka
of the love of Christ, tell of His goodness. Do every duty that
melakukan perbuatan jahat dan hidup tidak adil terhadap orang
presents itself. Carry the burden of souls upon your heart, and
lemah (1:16-17). Mereka tidak menuruti firman TUHAN (1:19-
by every means in your power seek to save the lost. As you
20). Akibatnya, TUHAN tidak mau mendengar doa mereka
receive the Spirit of Christ--the Spirit of unselfish love and
(1:15) dan ibadah mereka menjadi beban bagi TUHAN (1:14).
labor for others--you will grow and bring forth fruit. The graces
Mereka mengabaikan hakekat dari ibadah itu sendiri karena
of the Spirit will ripen in your character. Your faith will
ibadah mereka tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan.
increase, your convictions deepen, your love be made perfect.
Ibadah kepada TUHAN mengungkapkan penghormatan,
More and more you will reflect the likeness of Christ in all that
kasih, dan ketundukan kepada TUHAN karena ibadah yang
is pure, noble, and lovely.
sejati timbul dari hati dan dinyatakan dalam perbuatan. Hal-hal
lahiriah dari ibadah tidak berarti jika bukan merupakan ekspresi
batiniah. Bila ibadah adalah ekspresi batiniah, tak akan timbul
pertentangan antara ibadah dan perbuatan sehari-hari. Yang
terpenting dalam ibadah bukan korban, melainkan orang. Orang
yang beribadah menentukan korban yang dipersembahkan,
namun korban tidak menggambarkan orang yang beribadah.
”KESADARAN MENJAGA ORAL
HYANGIENE SANGAT PERLU”
B
ukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati?
Cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan saya rasa efektif
dalam menjaga oral hyangiene seperti :
a. Sikat gigi : semua orang sudah tahu tentunya cara yang satu
ini, mungkin juga sudah dilakukan setiap hari. Jadi yang
penting di sini adalah pengenalan teknik sikat gigi yang tepat,
memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta
gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horizontal
adalah lazim dikenal umum, dan itu merupakan suatu kesalahan
karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan
resesi gingival dan abrasi gigi. Lebih lanjut lagi, penyakit-
penyakit periondontal akan lebih mudah terjadi. Pemilihan
bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi.
Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiap sebulan
sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam
membersihkan gigi. Pasta gigi berfluoride selayaknya dipilih
karena dari penelitian kandungan fluoride tersebut mampu
menurunkan angka karies melalui 2 hal ; mengeliminasi dental
plak yang merupakan cikal bakal karies serta suplemen topikal
fluoride bagi gigi sebagai mineral protektif penting terhadap
karies.
b. Kumur-kumur antiseptik( Oral Rinse) : terdapat berbagai
bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur. Yang
dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan
seperti metal salisilat ( seperti pada produk Listerine ),
sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah chlorhexidine
0.20 % ( seperti pada produk minosep) dan H2O2 1.5 % atau
3.0 %. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif
adalah dengan air garam hangat. Sebenarnya kumur-kumur
lebih diperlukan pada penyakit-penyakit gusi dan periodontal
sedangkan dalam penggunaan sehari-hari tidak terbukti dalam
mencegah karies,apalagi jika penggunaannya tidak diawali
dengan sikat gigi. Jadi penting untuk diketahui bahwa kumur-
kumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih
menjadi upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit
gigi, khususnya karies. Bahkan jika kumur-kumur terlalu sering
digunakan akan menyebabkan flora normal mulut akan mati
dan merangsang pertumbuhan candida serta juga membuat
mulut dan menjadi kering seperti terbakar.
c. Dental floss atau benang gigi : akhir-akhir ini cara ini mulai
banyak diperkenalkan , dan cukup ampuh untuk membersihkan
di sela-sela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat
karena jikalau tidak, alih-alih mencegah penyakit periodontal,
yang terjadi malah melukai gusi dan membuat radang.
d. Pembersih lidah : juga mulai banyak digunakan, baik untuk
membersihkan dorsum lingual yang seringkali luput kita
bersihkan saat sikat gigi. Tumpukan debris di dorsum lidah
penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida yang
bermukim sebagai flora normal maupun transient. Penjelasan
mengenai cara lagi-lagi diperlukan. Mungkin setelah
melakukan upaya-upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut
yang baik dan benar kita beranggapan kontrol ke dokter gigi
tidaklah penting, namun kontrol ke dokter gigi secara teratur
diperlukan sebagai salah satu upaya preventif, karena
merekalah ahlinya dan terkadang kita sendiri seringkali luput
mengamati perubahan pada gigi dan gusi yang masih kecil.
Untuk yang memang tidak mempunyai masalah mulut maupun
gigi sebaiknya dilakukan kontrol 6 bulan sekali namun apabila
mempunyai masalah seperti penyakit jaringan mulut dan gigi
sebaiknya dilakukan kontrol 3 bulan sekali.

”KESUKSESAN SEORANG PEMIMPIN”
M
elalui pengalaman hidup raja Daud, Alkitab
memberitahukan kepada kita bahwa kunci
kesuksesan seorang pemimpin bukan terletak pada
keahlian, melainkan pada sikap yang adil dan takut akan Allah.
Keahlian tanpa sikap hati yang baik akan membuat kita
menjadi seorang yang sombong, egois dan picik. Sebaliknya,
sikap hati yang baik tanpa keahlian akan membuat kita menjadi
seorang yang tidak dapat memberikan kontribusi apa pun.
Keahlian dan sikap hati yang baik amat penting. Akan tetapi,
bila keduanya dibandingkan, tanpa harus merendahkan satu
dari yang lainnya, maka sikap hatilah yang jauh lebih penting.
Mengapa demikian? Karena sikap hati jauh lebih sulit untuk
didapat atau dipelajari dibandingkan dengan keahlian.
Dari pengalaman Daud sebagai seorang pemimpin, kita
dapat mempelajari bahwa kunci kesuksesan seorang pemimpin
adalah memiliki sikap hati sebagai seorang pemimpin. Sikap
hati seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?
Sikap hati yang adil dan takut akan Allah (23:3). Jika kita
memerintah atau memimpin dengan adil dan dengan hati yang
takut akan Allah, Allah sendirilah yang akan membuat kita
menjadi seorang yang sukses (23:4).
Banyak pemimpin gagal karena tidak bersikap adil,
hanya mementingkan kebutuhan diri sendiri atau golongan
tertentu. Pemimpin yang tidak adil adalah pemimpin yang tidak
takut akan Allah. Keadilan dan takut akan Allah adalah dua hal
yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah kepemimpinan. Oleh
karena itu, dalam posisi apa pun kita memimpin, entah sebagai
ayah, pengurus gereja, pimpinan perusahaan, atau pemimpin
masyarakat, sikap hati yang adil dan takut akan Allah harus kita
miliki.
Pastikan Kita Akan Masuk Dalam
Barisan Kemenangan.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun
kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih
berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik.
Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak
memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut
saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri
kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan
menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan
rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul
paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita
selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah
hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.
Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu
kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa
yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.
Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang
kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan,
bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam
barisan kemenangan.
”HUSS DAN JEROME”
[BAGIAN 2]
GLEN RUMALAG
Dari Bohemia terang itu meluas ke Jerman, karena gangguan
yang terjadi di Universitas Praha menyebabkan ratusan
mahasiswa Jerman ditarik dari sana. Banyak dari antara mereka
telah menerima pengetahuan pendahuluan Alkitab dari Huss.
Dan pada waktu mereka kembali, mereka menyiarkan Injil itu
di negeri mereka.
Berita mengenai pekerjaan di Praha telah sampai ke Roma.
Dan Huss dipanggil untuk menghadap paus di Roma.
Memenuhi panggilan seperti itu berarti Huss membuka diri
kepada kematian. Raja dan ratu Bohemia, universitas, kaum
bangsawan dan pejabat pejabat pemerintah bersatu untuk
mengajukan suatu permohonan kepada paus, agar Huss
diizinkan tetap tinggal di Praha, dan memberikan jawaban di
Roma melalui wakil atau utusan. Gantinya memenuhi
permintaan itu paus melanjuntukan mengadili dan menghukum
Huss dan menyatakan Praha sebagai kota terlarang (tidak boleh
mengadakan upacara kudus sakramen). Pada masa itu
hukuman seperti ini, bila diumumkan, akan menimbulkan
kegemparan dan ketakutan. Upacara yang diadakan bersamaan
dengan pengumuman disesuaikan benar untuk menimbulkan
teror kepada seseorang yang memandang paus sebagai wakil
Allah sendiri, yang memegang anak kunci surga dan neraka,
dan mempunyai kuasa untuk mengadakan pengadilan duniawi
maupun rohani. Dipercayi bahwa pintu surga telah tertutup bagi
daerah yang dinyatakan terlarang, sehingga orang orang mati di
daerah yang terlarang seperti itu tidak akan masuk ke tempat
yang berbahagia sampai paus dengan senang hati mencabut
larangan itu. Sebagai tanda bencana yang mengerikan ini,
semua upacara agama dihentikan. Gereja gereja ditutup.
Upacara pernikahan dilaksanakan di halaman gereja saja.
Orang orang mati dilarang dikuburkan di tempat pemakaman
yang telah ditahbiskan. Mereka dikuburkan di parit parit atau di
ladang ladang tanpa upacara penguburan. Dengan demikian,
oleh hal hal yang menarik kepada imaginasi orang orang, Roma
berusaha menguasai hati nurani manusia.
Kota Praha dipenuhi kegemparan dan kekacauan. Sebagian
besar menuduh Huss sebagai penyebab dari semua malapetaka
ini dan menuntut agar ia menyerah saja kepada tindakan balas
dendam Roma. Untuk menenangkan gejolak tersebut, untuk
sementara Pembaharu itu mengundurkan diri ke kampung
halamannya. Ia menulis kepada teman temannya di Praha,
"Jika saya mengundurkan diri dari tengah tengah Anda
sekalian, adalah mengikuti ajaran dan teladan Yesus Kristus,
untuk memberikan kesempatan kepada orang orang yang sudah
sakit pikiran mengambil bagi dirinya hukuman yang kekal, dan
agar supaya jangan menjadi penyebab kepicikan dan
penganiayaan bagi orang orang saleh. Saya juga mengasingkan
diri dengan pengertian agar imam imam yang tidak saleh itu
boleh terus melarang pengkhotbahan firman Allah lebih lama
di tengah tengah kamu. Tetapi saya tidak membebaskan kamu
untuk menyangkal kebenaran ilahi, untuk mana, dengan
pertolongan ilahi, saya bersedia mati." Bonnechose, "The
Reformers before the Reformation," Vol. I, p. 87, (ed.1844).
Huss tidak berhenti beusaha. Ia menjelajahi negeri negeri
disekitarnya, berkhotbah kepada orang orang yang berminat
mendengar. Dengan demikian usaha usaha yang dimaksudkan
paus untuk menekan penyebaran Injil itu, justru menyebabkan
lebih luas menyebar. "Karena kami tidak dapat berbuat apa apa
melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk
kebenaran" (2 Kor. 13:8). "Sampai sejauh ini dalam karirnya,
pikiran Huss tampaknya dipenuhi oleh pertentangan yang
sengit. Meskipun gereja menyerang dia bagaikan petir, tetapi
ia tidak menyangkal kekuasan gereja itu. Baginya Gereja Roma
masih tetap isteri Kristus, dan paus adalah utusan dan wakil
Allah. Yang ditentang oleh Huss ialah penyalah gunaan
kekuasaan, bukan prinsipnya. Hal ini membawa pertentangan
besar antara keyakinan pengertiannya dengan tuntutan hati
nuraninya. Jikalau kekuasaan itu benar dan mutlak,
sebagaimana yang dipercayainya demikian, bagaimana
mungkin sampai ia merasa terpaksa untuk menolaknya? Ia
melihat, bahwa menuruti kuasa itu berarti dosa. Tetapi
mengapa penurutan kepada gereja yang mutlak seperti itu
menuntun kepada masalah? Inilah masalah yang tidak bisa
dipecahkannya. Inilah keragu raguan yang menyiksanya setiap
saat. Penyesuaian yang paling mungkin, yang bisa
dilakukannya, ialah bahwa hal itu terjadi lagi, sebagaimana
pernah terjadi pada zaman Juru Selamat. Imam imam gereja
telah menjadi jahat dan menggunakan wewenangnya yang legal
untuk sesuatu hasil yang tidak legal. Ini menuntunnya untuk
mengambil satu pedoman bagi dirinya, dan mengkhotbahkan
kepada orang orang lain, bahwa peribahasa ajaran Alkitab yang
disampaikan melalui pengertian, itulah yang mengendalikan
hati nurani. Dengan perkataan lain, bahwa Allah berbicara di
dalam Alkitab, dan bukan gereja berbicara melalui imam imam.
Inilah penuntun yang mutlak." Wylie, b. 3, ch. 2.
Bilamana pada suatu waktu kegemparan di Praha telah
reda, maka Huss kembali kekapelnya di Betlehem, untuk
meneruskan mengkhotbahkan firman Allah dengan lebih berani
dan lebih bersemangat. Musuh musuhnya terus aktif dan kuat,
tetapi ratu dan beberapa orang bangsawan adalah teman
temannya, dan banyak orang memihak kepadanya. Dengan
membandingkan pengajarannya yang murni dan yang
mengangkat jiwa serta kehidupannya yang kudus, dengan
dogma dogma yang menurunkan martabat yang diajarkan oleh
pengikut pengikut Gereja Roma dan keserakahan dan
kerakusan yang dilakukan mereka, banyaklah yang merasa
suatu kehormatan kalau berpihak kepada Huss.
Sampai sejauh ini Huss masih sendirian dalam
pekerjaannya. Tetapi sekarang Jerome, yang pada waktu di
Inggeris telah menerima pengajaran Wycliffe, menggabungkan
diri kepada pekerjaan pembaharuan (reformasi). Sejak waktu
itu keduanya bersatu didalam hidup, dan dalam kematianpun
mereka tidak mau dipisahkan. Jerome mempunyai kecerdasan
dan kepintaran yang menonjol, kebolehan kebolehan yang
membuat seseorang mudah populer. Tetapi dalam kualitas yang
membentuk kekuatan tabiat yang sebenarnya, Huss lebih
unggul. Pertimbangannya yang tenang dapat menjadi
pengekang kepada semangat Jerome yang suka meledak ledak,
yang dengan kerendahan hati, menerima kata kata dan
nasihatnya. Dengan usaha mereka yang bersatu, pekerjaan
pembaharuan itu lebih cepat berkembang.
Allah membiarkan terang yang besar bersinar ke dalam
pikiran orang orang piliha ini, menyatakan kepada mereka
kesalahan kesalahan Roma yang banyak. Tetapi mereka tidak
menerima semua terang yang harus diberikan kepada dunia ini.
Melalui hamba hambanya ini Allah telah menuntun orang
orang keluar dari kegelapan Romanisme. Tetapi banyak dan
besarlah rintangan yang mereka hadapi. Dan Tuhan memimpin
mereka terus langkah demi langkah didalam pekerjaannya
sebagaimana yang sanggup mereka pikul. Mereka tidak
dipersiapkan untuk menerima semua terang itu sekali gus.
Seperti kemuliaan sinar matahari pada waktu tengah hari
kepada orang orang yang sudah lama tinggal di dalam
kegelapan, jika diberikan dengan serta merta, akan
menyebabkan mereka meninggalkan kebenaran itu. Itulah
sebabnya, Allah menyatakannya sedikit demi sedikit kepada
para pemimpin, sebagaimana kesanggupan orang orang
menerimanya. Dari abad ke abad, pekerja pekerja yang setia
susul menyusul menuntun orang orang lebih jauh kedalam jalan
pembaharuan.
Perpecahan dalam gereja masih terus berlangsung.
Sekarang tiga orang paus bersaing untuk mendapatkan
supremasi, dan persaingan mereka itu memenuhi dunia
Kekristenan dengan kejahatan dan keributan. Tidak puas
dengan saling mengutuk, mereka juga menggunakan senjata.
Masing masing membeli senjata dan membentuk pasukan
tentera. Sudah barang tentu mereka memerlukan uang untuk
ini. Dan untuk memperoleh uang mereka menjual hadiah
hadiah, jabatan dan berkat berkat gereja (Lihat Lampiran). Para
imam juga meniru atasan mereka, memperjual belikan pangkat
gereja dan berperang menjatuhkan martabat lawan dan MENCARI DONATOR UNTUK INSTITUSI
memperkuat kekuasaan sendiri. Dengan keberanian yang Mulai dengan yang dekat.
semakin bertambah setiap hari, Huss mencela kekejian yang
dilakukan dengan kedok agama. Dan orang orang menuduh • Mereka yang ada dekat dengan institusi anda
para pemimpin Roma sebagai penyebab penderitaan yang (sekitar institusi)
menimpa dunia Kekristenan. o Alumnus
[Bersambung] o Guru-guru/dosen dan staf
o Orang tua
”PHILANTHROPHY – A MINISTRY” o Anggota-anggota gereja
OLEH HARTOYO TISMAIL, TK MEDAN o Pedagang-pedagang kecil
[LANJUTAN DARI EDISI 15 JULI 2011 – BAG. 2] o Masyarakat

E. W. White on Fund Rasing • Segitiga sukses

o Perhatian
“Men of Prayer should be men of ction. Those sho are ready o Kesanggupan
and willing will find ways dan means of wrking. Nehemiah did o Ada hubungan
not depend upon uncertainties. The means which he lacked he
solicited from those who were able to bestow.” • Donator saat ini
“The Lord still moves upon the hearts of kings and o Pemberi sebelumnya
rulers in behalf of His people. Those who are laboring for Him o Yang punya perhatian khusus
are to avail themselves of the help that He prompts men to give o Sudah terlibat dalam beberapa cara atau mau terlibat
for the advancement of His cause.”
“These men may have no sympathy with God’s work, MENGENAL DONATOR ANDA
no faith in Christ, no acquaintance with His Word; but their Mengapa orang memberi?
gifts are not on this account to be refused”.
“The Lord has placed His goods in the hands of 1. Merasa ena/puas/senang
unbeliervers as well as believers; all may return to Him His 2. Prestis/penghargaan/pernyataan kekuatan
own for the doing of the work that must be done for a fallen 3. Tekanan teman sebaya/seusia
world.” 4. Sangat senang dengan proyekpercaya bahwa itu
“The Lord’s work might receive far greater favor than bernilai
it is now receiving if we would approach men in wsdom, 5. Meninggalkan satu kenangan manis/kekekalan
acquainting them with the work, and giving them an 6. Mengurangi perasaan bersalah dan perasaan negative
opportunity of doing that which it is our privilege to induce 7. Mengurangi pajak
them to do for its advancement.” 8. Ada hubungan dengan orang yang meminta
“Some may question the propriety of receiving gifts 9. Mengidentifikasikan diri sebagai pemenang bukan
from unbelievers. Let such ask themselves; Who is the real yang kalah
owner of our world? To whom belings its houses and lands,
and its teasurers of gold and silver?..... He is ready to move Menentukan Kesanggupan untuk memberi:
upon the hearts of worldly men, even idolarters, to give of their
abudance for the support of His Work; and He will do this as o Gaya Hidup
soon as His people learn to approach these men wisely and to o Parcakapan-dengar
call their attention to that which is their privilege to do.” o Bisnis
o Sahabat-sahabat sepergaulan
ASK = MINTA o Keterlibatan relawan
 Siapakah kita?
o Membaca surat kabar local
 Mengapa organisasi saya ini berdiri?
 Apa cirri khas organisasiku?
Usaha Dana didasarkan pada hubungan:
 Apa yang ingin dicapai oleh organisasi saya?
 Apa rencana kita untuk mencapainya?
o Ingat segitiga keterkaitan
 Bagaimana organisasi kita mempertanggung-
jawabkannya o Kepedulian yang sungguh dan asli untuk
 Apa manfaat yang akan didapat oleh mitra filantropi donator
anda? o Keterlibatan
o Bawa institusi anda kepada mereka
o Selalu terbuka dan jujur dan siap
o Pikirkan hubungan jangka panjang bukan
proyeknya
 8. Menerima informasi apakah mereka melakukan
“USAHA DANA ADALAH TEMAN USAHA” pekerjaan mencari sumbangan adalah relawan, pengawai
organiasi atau mencari dana yang dibayar.
MEMBANGUN HUBUNGAN TANPA AKHIR DENGAN 9. Punya kesempatan supaya nama mereka boleh
DONATOR: dihilangkan ari daftar alamar surat-emnyurat yang
direncanakan oleh organisasi untuk dibagikan.
-Kirimkan tanda terima/pengkuan secepatnya 10. Merasa bebas untuk bertanya bila mereka memberi
-Tekankan satu hubungan yang berkelanjutan sumbangan dan menerima jawaban yang jelas, benar dan tepat.
-Perkuat kebiasaan memberi
-Gunakan surat-menyurat 10 BASIC PRINCIPLES OF ACKNOWLEDGEMENT &
-Gunakan telepon RECOGNITION
-Libatkan donator dalam kegiatan organisasi
-Siapkan penghargaan dari pimpinan 1. Go first class
-Selalu ingat/libatkan suami/istri 2. Network your Thanks – Ask others to say Thank You
-Konfirmasi dan konfirmasi ulang pemberian tanpa also
nama 3. Let your fingers do the walking
-Harus akurat 4. Say Thanks in person – Make calls
-Berkonsentrasilah pada kebutuhan, keinginan dan 5. Give Donors a gift but be sure the gift says “Thanks”
kepuasan dari donator-donator anda. 6. Thank Donors in print
7. Special events for Special People
HAK-HAK DONATOR 8. Say Thanks by involving Donors in the Development
Filantropi adalah didasarkan pada tindakan sukarela untuk Program or other tasks at your institution
kebaikan umum. Adalah satu tradisi untuk memberi dan 9. Invite Donors and Prospects to visit your institution
mebagi yang primernya adalah untuk kwalitas hidup. Untuk 10. Send invitation to Special events
memberi jaminan bahwa filantropi perlu diharomati dan [SELESAI
dipercaya oleh masyarakat umum dan donator-donator akan
punya keyakinan penuh pada organisasi-organisasi “non-Profit”
dan usaha-usahanya yang mana mereka untuk mendukung kita
menyatakan bahwa smeua donator punya hak-hak ini.

1. Mendapat informasi tentang misi organisasi,

bagaimana caranya organisasi bermaksud menggunakand ana
yang sudah disumbangkan dan kapasitasnya untuk
menggunakan sumbangan secara efektif untuk hal-hal yang
dimaksudkan.
2. Mendapatkan informasi identitas dari mereka yang
anggota majelis pimpinan organisasi danmengharapkan agar
mejelis menggunakan pertimbangan yang tepat dalam
tanggung-jawab penatalayanannya.
3. Punya jalur untuk melihat status keungan organisasi
terkini.
4. Mendapat jaminan bahwa pemberian mereka akan
digunakan sesuai maksud diberikan
5. Menerima pengharhaan yang layak
6. Mendapatkan jaminan bahwa informasi tentang
bantuan-bantannya ditangani dengan baik dan kerahasiaannya
dilindungi oleh undang-undang.
7. Menhgarapkan bahwa semua hubungan dengan
indivdu yang mewakili organiasi ada kaitannya dengan donator
akan berjalan secara professional.

Bulletin ANN
Adventist News Network
29 Juli 2011
DITERJEMAHKAN OLEH: ADIAT SARMAN
Silver Spring, Maryland, AS: Sesi dialog Pimpinan Gereja
Advent dengan umat Advent di Jerman (Ansel
Oliver/ANN)
Sesi dialog terbuka dengan pimpinan puncak Gereja Advent di
beberapa tempat di Jerman menekankan tujuan para pemimpin
bagi Gereja di dunia ini. Salah satu pertanyaan yang muncul
adalah inisiatif Revival dan Reformasi. Finley berkata bahwa
kata “revival/kebangunan” adalah pembaruan rahmat rohani
dalam jiwa. Kebangunan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh
setiap generasi untuk maju dan mendapatkan pengalaman,
suatu pergerakan Roh Kudus dalam hati, kehidupan, pikiran,
dan jiwa. Karena sifat alamiah kita yang sudah jatuh maka kita
perlu selalu memerlukan pembaruan kerohanian, seperti
tertulis dalam Ratapan 3:22, 23 Tak habis-habisnya rahmat-
Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! Finley
mendefinisikan reformasi sebagai mereformasi pola kehidupan
untuk selalu dalam citra Kristus, merenungkan Yesus. Kita
perlu mereformasi pemikiran agar dapat mereformasi perilaku.
Allah rindu agar umatNya berkomitmen padaNya, umat yang
tidak mendua dalam hatinya, sehingga Roh Allah akan
mengawasi perilaku mereka. Banyak pertanyaan dari anggota
Gereja, pendeta, dosen, dan mahasiswa selama kunjungan 10
hari tersebut dalam rangka mendukung atau mencari kejelasan
tentang tujuan Pimpinan Gereja. Memang undangan undangan
internasional untuk acara acara khusus dan upacara sering
termasuk dialog terbuka. Beberapa anggota bertanya tentang
28 doktrin dasar Alkitabiah dan perlunya menerima kesemua
doktrin ini agar menjadi umat Advent yang beriman. Finley
berkata bahwa ke 28 doktrin dasar itu adalah pengajaran
Alkitab bukan hanya ditentukan oleh komite administrasi di
kantor pusat Gereja. Umat Advent sedunia telah berdiskusi dan
setuju dengan ke 28 doktrin dasar Alkitabiah ini. Ke 28 doktrin
dasar ini saling berhubungan, jika satu saja dihilangkan, akan
berpengaruh pada yang lain. Masih ada pengertian yang
berbeda tentang hal ini, tak setiap orang memiliki pengertian
yang sama, dan ada ruang untuk bertumbuh dalam kehidupan
pribadi kita masing masing. Finley juga mengatakan bahwa
Gereja telah menambahkan doktrin dasar ke 28 kepada 27
doktrin dasar awal pada tahun 1980, yang didahului dengan
satu proses. Doktrin baru, Bertumbuh dalam Kristus,
ditambahkan tahun 2005 dan sesi General Conference tahun
lalu telah memulai proses yang akan memungkinkan revisi
kata kata doktrin Gereja mengenai Penciptaan. Revisi yang
akan menyatakan Penciptaan dalam enam hari penciptaan
harafiah, ditentang oleh beberapa delegasi dari divisi Euro
Afrika, termasuk Jerman. Wilson tak kuatir dengan persatuan
Gereja, karena dia tahu bahwa Roh Kudus mengendalikan,
katanya dihadapan 3,500 hadirin di Balai Pertemuan Bavarian
di Schwaben Halle di Augsburg pada tanggal 2 Juli. Gereja
Advent ada untuk maksud khusus, menyebarluaskan kabar
keselamatan, kabar yang menyatukan kita semua. Menjawab
pertanyaan tentang mengapa Wilson sering mengutip nama
pendiri Gereja Ellen White (EGW) dalam khotbahnya, Wilson
berkata bahwa sebenarnya setiap orang dapat menulis khotbah
yang baik tanpa mengutip EGW White, tulisan EGW tidak
menggantikan Alkitab tetapi pernyataan pernyataannya sangat
membantu. Dalam khotbah khotbahnya di Augsburg dan
kunjungan di Darmstadt dan Universitas Friedensau, Wilson
berulang ulang menekankan Gereja Advent sebagai pergerakan
nubuat dan bahwa Allah telah mempercayakan misi yang besar
ini di tangan UmatNya yang sisa dalam mengumandangkan
Pekabaran Tiga Malaikat, merujuk pada Wahyu 14. Wilson
dan pemimpin Gereja lain mendorong penekanan yang
diperbarui pada misi dan jangkauan keluar setempat, seperti
yang dilakukan oleh para Perintis Gereja di akhir tahun
1800an. Sekarang ini terdapat sekitar 35,000 anggota Advent
di Jerman, turun dari 40,000 di tahun 1950an. Mike Ryan,
wakil ketua umum Gereja Advent Sedunia berkata bahwa para
Pemimpin memiliki kewajiban agar para anggota punya
kesempatan yang seluas luasnya. Kadang kadang misi
didefinisikan secara sempit sebagai berkhotbah dan
menyediakan pelajaran Alkitab. Jika kita membaca Ellen
White, horizon kesempatan misi jauh lebih luas daripada dua
metode diatas, misalnya juga mencakup memberikan makanan
kepada orang yang sakit atau berkunjung ke orang di penjara,
atau berpartisipasi dalam organisasi masyarakat. Kita dapat
mengundang satu orang, dan partisipasi kaum awam dalam
misi akan meningkatkan pertumbuhan Gereja. Menyadari
bahwa jangkauan keluar Gereja Advent tradisionil untuk
membawakan pekabaran Tiga Malaikat itu sulit dilakukan
dalam masyarakat post modern dan duniawi, Finley
membagikan cara cara bagaimana pekabaran itu dapat dibuat
cocok untuk masyarakat seperti itu. Orang orang muda post
modern ingin berpartisipasi dalam sesuatu yang besar, Kabar
Baik mempengaruhi seluruh dunia. Memuliakan Allah dalam
setiap aspek kehidupan kita, fisik, mental, rohani, pendekatan
menyeluruh dan pola pikir post modern selalu mencari sesuatu
yang menyeluruh. Kita berbicara tentang waktu penghakiman
Allah sementara pikiran post modern ingin keadilan. Bagi
Wilson, kunjungan ke Jerman adalah kesempatan mendukung
para pemimpin dan mengerti dengan lebih baik tantangan
tantangan mereka, katanya “saya suka menekankan dukungan
dari Gereja sedunia dalam berdoa untuk anggota anggota
Gereja Advent di Jerman, supaya mereka sukses dalam
menjalankan tugas tugas menjangkau masyarakat maju yang
sekuler, suatu tantangan yang berat”. Laporan tambahan oleh
Corrado Cozzi.
Silver Spring, Maryland, AS: ADRA menyediakan
makanan dan air bagi Afrika Timur yang kekeringan
(Christina Zaiback/Staff ANN)
Lembaga Pengembangan dan Bantuan Advent (ADRA) sedang
menyediakan air, makanan, dan perlengkapan darurat kepada
ribuan orang yang paling parah terkena kekeringan di Afrika
Timur. Kantor regional ADRA Afrika di Nairobi, Kenya
sedang menjalankan program multi bantuan di Ethiopia,
Kenya, Somalia dan Uganda untuk memerangi tingginya
tingkat kekurangan gizi (malnutrisi) dan melindungi penduduk
dari ancaman penularan penyakit. Diperkirakan ada 85,000
orang yang mendapat manfaat dari program ini, dilaporkan
oleh Petugas ADRA. Rendahnya curah hujan pada tahun lalu
menyebabkan tahun yang terkering di kawasan itu sejak 1951.
Program Makanan Sedunia melaporkan lebih dari 10 juta jiwa
di Afrika Timur sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan
karena berkurangnya sumber sumber makanan sebagai akibat
dari naiknya harga bahan makanan dan kekeringan parah. Dari
jumlah 10 juta tersebut, lebih dari setengahnya adalah anak
anak. Jurubicara ADRA berkata bahwa skala bantuan
ditingkatkan di kawasan ini. Marie-Jo Guth, yang melayani di
unit Darurat ADRA Internasional berkata bahwa ADRA
tidaklah baru ditempat ini dan sudah mengerti kebutuhan
kebutuhan dan bagaimana melayani masyarakat. Tanpa air,
mereka tak dapat bertahan, kata Guth yang baru kembali dari
Ethiopia pekan lalu. Di kawasan Somali Barat, Ethiopia,
ADRA akan menyediakan truk tanki air darurat dan makanan
ternak untuk melindungi peternakan yang sangat memerlukan.
Di Kenya, ADRA menyediakan makanan bagi 800 rumah
tangga, dengan makanan khusus bagi wanita hamil dan
menyusui, dan makanan tambahan bagi anak anak yang kurang
gizi. Kenya memiliki tingkat kurang gizi tertinggi sejak 2003
dengan penyebab utama adalah 25% kenaikan harga makanan
sejak Januari sampai April. ADRA juga mengebor empat
sumur untuk berbagai masyarakat dan membuat air yang siap
tersedia dengan truk tanki air. Di Somalia, ADRA
menyediakan tempat tempat yang berisiko tinggi dengan air
minum bersih yang diangkut oleh truk tanki dan memperbaiki
sumur sumur di lokasi strategis. ADRA juga membangun toilet
untuk mencegah penyebaran penyakit diantara pengungsi. Di
Uganda, ratusan ribu orang dilaporkan berisiko kelaparan dan
kekurangan air. ADRA akan menyediakan makanan, air dan
perlengkapan darurat kepada 55,000 orang di kawasan timur
laut Karamoja. ADRA adalah organisasi non pemerintah
(LSM) yang menyediakan pengembangan masyarakat
berkelanjutan dan bantuan bagi korban bencana tanpa
memandang aliran politik atau agama, umur, jender, suku, dan
etnis. Info lebih lanjut kunjungi adra.org.
Wales, Inggris: Paduan Suara Advent Filipina meraih
juara “Koor Sedunia”(Anthony Q. Esguerra / Staff ANN)
Paduan Suara dari Universitas Filipina meraih predikat “Koor
Sedunia” atau “Choir of the World” di Llangollen International
Musical Eisteddfod pada tanggal 10 Juli 2011. Paduan Suara
yang bernama Ambassador Chorale Arts Society ini terbukti
lebih unggul dari lebih dari 4,000 paduan suara lain dari 50
negara. Direktur Paduan Suara Ramon Molina Lijauco Jr
berkata bahwa mereka bersyukur kepada Tuhan atas
kesempatan ini, ini adalah kemenangan Allah, dan merupakan
ucapan syukur dan peringatan pada Pencipta dan sumber
musik. Kota kecil Llangollen telah mengadakan Eistoddfor,
istilah Welsh untuk festival, sejak 1947. Pada peristiwa ini
diadakan kompetisi musik, penampilan dan kedamaian serta
persahabatan internasional. Penyanyi tenor terkenal Italia
Luciano Pavarotti melakukan pentas profesional perdananya di
Inggris di Eistoddfod tahun 1968. Paduan Suara Ambassador
juga memenangkan hadiah pertama dalam kategori Mixed
Choirs dan Chamber Choirs, dan menerima tropi Luciano
Pavarotti. Kata Lijauco, paduan suara Ambassador tak akan
meraih keberhasilan ini tanpa doa doa dan dukungan mantan
anggotanya, yang menyediakan dana sebesar 43,000 dollar AS
untuk tiket, akomodasi, visa dan pendaftaran. Ambassador
akan tampil secara teratur di seluruh dunia dan telah termasuk
paduan suara yang terkenal di dunia, sesuai dengan daftar
ranking Musica Mundi, telah tampil bersama Philippine
Philharmonic Orchestra dan pada sesi General Conference
tahun lalu di Atlanta, Georgia, AS. Di tahun 2006 Ambassador
meraih status World Choir Games Champion di kategori
Gospel dan Spiritual pada World Choir Games ke empat di
Xiamen, China.
~ Hope Channel Indonesia: di TVRI, Rabu tgl. 3 Agustus
2011 pukul 17.00 WIB dan 00.30 WIB, dengan tema: "YESUS
MEMBERI MAKAN 5000 ORANG." Selingan lagu "Tolong
Kemudikan Jalanku" bersama Masada VG. Selamat
menyaksikan.
~ ”FED E-NEWS”, JULY 26, 2011
I. Death of Olivine Bohner
II. Nimfa Sumagaysay & Office of Adventist Mission
III. 500,000 Great Controversies Gifted Indonesia
IV. Adventist World Radio Now in Tibetan
V. Celebration of Life Event with Don Roth
VI. Philippine Choir 'CHOIR OF THE WORLD' Winner
VII. Pioneer Worker Training in Myanmar
VIII. Changes at Ekamai International School
IX. Quiet Hour Airplane Goes to Indonesia
X. Chiang Mai Adventist Academy Has Lower Enrollment
~~~~~~~~
I. Death of Olivine Bohner
Dave Dennis <davedennis@verizon.net> July 25 A former
missionary in the FED, Olivine (Nadeau) Bohner, succumbed
to a short illness and passed to her rest on July 3, 2011, at the
age of 85, in her home in Banning, CA. Wife of John Bohner,
Olivine served in the FED from 1952 to 1956. They were
called to direct the Far Eastern Academy when it moved from
Shanghai. John was the first principal of FEA in Singapore.
After a few years at Cedar Lake Academy the Bohners
returned to Guam. While John served as the Mission Treasurer
Olivine taught at the mission school until a short while later
she left to serve on the faculty of the University of Guam.
Olivine, who held two master's degrees, considered her
lifework was in the classroom where she spent almost 50
years. Even after retiring in 1997 Olivine went back to teach
on an SOS basis at the Guam Mission Academy in 2004 and
again in 2006. Additionally, she authored four books. Services
were held for her at the Calimesa SDA Church on Sabbath July
9. Olivine is survived by her husband John, to whom she was
married for 63 years, two sons, five grandchildren, a sister and
brother and numerous nephews and nieces.
~~~~~~~~~~
II. Nimfa Sumagaysay & Office of Adventist Mission "If
you've called the office of Adventist Mission [at the GC] to
make a donation, you were probably warmly greeted by the
gentle voice of Nimfa Sumagaysay. Originally from the
Philippines, she has served as Donor Coordinator for the past
four years. Nimfa is often engaged in caring conversation and
prayer with donors. She lives in Maryland with her husband
Willie, and son, John Leigh." --from current issue of Adventist
Mission's "Front Line" magazine
~~~~~~~~~~
III. 500,000 Great Controversies Gifted Indonesia Albert C.
Gulfan wrote in the current issue of MINISTRY magazine:
One Family to Donate 500,000 Books In Indonesia, Seventh-
day Adventists have the practice of welcoming and closing the
Sabbath with family worship. Some time ago I was in West
Indonesia on a Sabbath. As it came time to close the Sabbath, I
visited the family of a church member who owns the largest
printing press in Indonesia, among other business interests.
This dear brother prints the textbooks for the public schools in
Indonesia and is very supportive of the work of thechurch.
After the worship in this brother's lovely home in Jakarta, we
had a conversation about two things: printing "The Great
Controversy" in the Indonesian language, and also printing
Bible textbooks for our elementary and high schools in
Indonesia. After explaining the [Great Controversy] project
to the family, they agreed to print, as a gift to the church,
500,000 copies of "The Great Controversy" in its classic
version. Praise God!
~~~~~~~~~~
IV. Adventist World Radio Now in Tibetan Adventist World
Radio (AWR) is celebrating its 40th Anniversary this year and
in their current TRANSMISSIONS magazine is the good news
that Tibetans will now be able to hear the gospel message in
their language on radio. The following is taken from that
magazine: Three Days to Kathmandu It's rarely happened in
the history of AWR, but this summer we are departing from
our usual procedure and starting a new broadcast in the middle
of our six-month season. What is the occasion? "After a two-
year search for a producer, we are thrilled to have started
recording our first shortwave program in Tibetan, and we want
to begin reaching listeners as soon as possible," announces
AWR president, Dowell Chow. Tibet is a mountainous
province in China, and as you may guess, there is no organized
Adventist Church structure there. When AWR began spreading
the word that we were looking for a Tibetan radio producer, a
few leads came through contacts at other supporting
ministries. Eventually AWR connected,through e-mail, with a
man named Nurpu Lama. Last fall, Chow was scheduled to
attend a listeners' reunion in Kathmandu, Nepal--a country
which borders Tibet--so Lama traveled there to meet with him.
The trip required considerable perseverance: a long walk from
Lama's hillside home to a larger town, a bus ride, a full-day
walk to the Nepal border, and a day-long bus ride to
Kathmandu. Since Lama speaks Nepali, he was able to
receive training from AWR's long-time Nepali producers and
technician, learning the equipment and voice announcing
skills. The Nepali team provided him with a supply of their
scripts, which he began translating by hand and
contextualizing for the Tibet people. Since then, Lama has
twice more made the exhausting trip back to Kathmandu to do
more recordings in the AWR studio. Lama's life is not easy.
Although his home does have electricity, and he is able to use
the laptop computer provided by AWR, to access e-mail, he
must hike down the mountainside to a lower village to visit an
Internet cafe. His days are very full, as he raises some animals
and food for his family, and also works as a Gospel Outreach
pioneer.
Please join us in prayer as this young man takes on his new
responsibilities. His voice will be heard across Tibet, through
one of the best shortwave signals that we have on our entire
schedule, sharing the
advent message of our soon-coming Savior. -- by Shelley
Nolan Freesland
~~~~~~~~~
V. Celebration of Life event with Don Roth Dan Roth
<danroth911@aol.com> July 17: Dad had a great day today.
We had a Celebration of Life event at the Villa dining room
with music, pictures, testimonials and other fun things that
honored Dad's life. There were about 120 people there. Thanks
to
everybody that came and especially those that helped put it
together. A special thanks for Cindi Wright for coordinating
everything. One of the parts of the celebration is that my
cousin Kathy Runge and I narrated a photo journey of Dad's
life. I uploaded the photos and if you would like to see them
click on this link:
https://picasaweb.google.com/106253748678813699223/DonR
oth?authuser=0&feat=directlink
We got Dad back in the apartment and he was pretty worn
out. He is ready to talk with family and friends this week. We
got a computer set up with video Skype right by his bed.You
can Skype him at DonRoth116 any time during about 9:30 a.m.
to 7:00 p.m. Pacific Time. If you do not get an answer then do
a Skype Chat with what time Dad can Skype you back. Or you
can call Dad and Mom at their home number (909)796-4730
the same hours.
~~~~~~~~~
VI. Philippine Choir 'CHOIR OF THE WORLD' Winner
Girlie Mae Andrada/Ray Puen/British Union Conference News
A choir from the Adventist University of the Philippines won
three top awards at the 2011 Llangollen International Musical
Eisteddfod Festival in Wales, 4-10 July, 2011. After gaining
first place in both the Mixed Choir and Chamber Choir
categories, they went on to win the coveted "Choir of the
World -- Pavarotti Trophy on Saturday night. The Llangollen
Eisteddfod, with Terry Waite CBE as its President, is among
the world's most prestigious choral competitions. The trophy
was made even more special for them as the The Ambassadors
rejoicing as they win the Pavarotti Trophy. Event organisers
moved the starting time of the Saturday evening competition to
accommodate the Sabbath-keeping choir. After winning the
first two categories, and therefore gaining entry to the final, the
group had already decided that they would not compete during
the Sabbath hours. However after much prayer and
supplication, the group was delighted when the competition
was moved to 9:30 pm, after sunset! That does not mean they
wasted the Sabbath hours! During the competition they
enjoyed the exceptional hospitality and friendliness of the
Welsh people who accommodated the group in their own
homes in the village. In return for their kindness and
hospitality, the group organised a Sabbath concert for the
villagers. Whilst the rest of the competitors were busy
rehearsing and preparing for the competition, the
'Ambassadors' the official name of the choir, were giving glory
to God through singing and sharing their faith with the
community. They were able to answer many questions about
Adventists as many of the locals had never heard of
Adventists. Tenor
Zhean Manalo reported that "it was the first time that they had
met people like us, that we were 'different' and how deeply we
touched people's lives." A local resident, Peter, had been
assigned to host the choir. He told them he was honoured to
have been given that assignment, and felt very blessed. The
choir, led by Ramon Lijauco Jr. arrived in the UK on
Thursday, 7 July, the night before the first competition.
Despite jet lag and fatigue from the 12-hour flight, the group
gave their all as they battled with top choirs from all over the
world and won the first prize in the Chamber Choir and Mixed
Choir categories. The 30-voice Ambassadors had a juggling
trick to do. The minimum requirement for Mixed Choir is 30
voices, the maximum for Chamber Choir is 29 voices. An alto
volunteered to drop out in order for the group to qualify to
compete in the Chamber Choir category. For the Mixed
Choir category, the group sang "Agnus Dei" by Krzysztof
Penderecki and "Itako" an original composition by the
conductor, Ramon Lijauco, Jr. For the Chamber Choir
competition, where they beat Mansfield University Concert
Choir from the United States and CF1 from Wales, they sang
"Amor de mi Alma" by Z Randall Stroope and "Bagbagto" by
Nilo Alcala. On Saturday evening they went head to head with
five other choirs for the most prestigious award, the Choir of
the World 2011 and the most coveted Pavarotti Trophy.
Printed adjudication notes were given to the choir read: "We
were in no doubt this is a quality corporate instrument of very
high calibre, based on a strong individual vocal culture
moulded towards a clearly understood choral sound." The
AUP Ambassadors is the official chorus of the Adventist
University of the Philippines. It was founded in 1957 by an
American missionary, Elder Elton Wallace, as an all-male
chorus. In 1971, under the leadership of Mrs. Minerva Arit-
Penaranda, the group began accepting female members and has
since become a mixed choir. They have been actively involved
in promoting Adventist education by visiting churches all over
the Philippines and other countries in Asia and the United
States. In 2006, the Ambassadors joined the World Choir
Games in China and came home Champion in the Gospel and
Spiritual categories. This has inspired them to join more choral
competitions, not only to win medals and trophies but most
importantly, to raise the profile of the Adventist Church in the
music community, the latest being the LLangollen
International Musical Eisteddfod Festival. Raising the
£50,000 needed for the 32 members of the choir to travel was a
challenge but did not daunt their spirits or their faith. Since the
Eisteddfod they have continued to share their faith -- and
complete their fundraising with invitations to sing in St Chad's
church, Wrexham, followed by a concert in Stockport
Adventist church and then a flight to Aberdeen where a series
of concerts were arranged by local pastor, Lorance Johnson.
Those in the London area will be able to experience the joy of
their music this weekend in a series of performances at local
churches and a gala concert at the Advent Centre. Friday 7:00
pm: Wimbledon International church Sabbath 9:30 am:
Holloway church Sabbath 11:30 am: Central London church,
Advent Centre Sabbath 7:00 pm: London Filipino International
church Sunday 7:00 pm: Gala Concert, Advent Centre Aware
of the image they project for church and school, the
Ambassadors strive to perform to the glory of God at every
performance. At Llangollen and elsewhere, they deflect all
compliments to the glory of God, acknowledging at every
opportunity that they are blessed to be singing ambassadors for
Christ.
~~~~~~~
VII. Pioneer Worker Training in Myanmar Saw Thein
<sawthein2009@gmail.com> July 19: Praise God, we were
able to conduct the Pioneer Training again in Meiktila for
some three weeks (June 15-July 5). We started the Discipleship
Training in 2005 but it was stopped for several years. This
year's was a special training; we'd planned and hopped for 7
persons but actually by this time we finished, there were only
four; they were Z. Naung San Aung, John Yaw Han, S'
William Phyo and Aung Win Shwe. We hope and pray for 7
dedicated persons when we have out second training in
November. In order to get some dedicated young men, I plan
to have a revival promoting trip to Ayeyawady Mission,
especially at Myanmar Union Adventist Seminary and in
Myaungmya district by coming month of August. We are
lining up this kind of training 3 times in 2012 and in the next 3
years hope to plant 7 churches by these trained, dedicated
persons. Thanks to all our donors, especially Narissa Munsey
who promoting funding our evangelistic projects. In order to
implement our tasks which the Lord has given us, we need
your support. We pray to God may bless all of you who
serving Him with us through financially and prayer support.
~~~~~~~~
VIII. Changes at Ekamai International School Lee Chin Beng
leec@eis.ac.th New Developments
1. Snack Bar - It will be relocated nearer to Building 3,
modernized and expanded with more surrounding trees for
natural shade, appropriate roofing with outdoor cooler fan
ventilation and an elevated floor.
2. Playanground Area for Primary and Elementary Students -
Building 5, the temporary wooden building will be torn down
right away to make way for a much needed playanground area
for Primary and elementary students.
3. Covered Walkway - The long awaited covered walkway
between buildings 3 & 6, to protect students from the sun and
rain, is now being constructed and will be ready for use at the
beginning of school in August.
4. School Safety - A safety and transportation coordinator has
been appointed, and more safety measures will be
implemented in the new school year to enhance the safety of
our students in the school premises.
5. Computers - New Up-to-date computers will be purchased
for the computer labs to enhance learning.
---------
WASC Accreditation Term EIS was recently granted a 3-year
accreditation term by [America's] Western Association of
Schools and Colleges (WASC) in the letter dated May 10,
2011 by the Commission Chairman, Dale J. Mitchell.
~~~~~~~~
IX. Quiet Hour Airplane Goes to Indonesia Jan Roberts
<papuapiano@gmail.com> July 17: Bob Roberts plans on
departing the US, Santa Maria around midnight July 23. His
flight plan will take him to Kona, Hawaii where he'll rest for a
couple of days after a projected 13-14 hour flight, alone, across
the Pacific. Then he'll fly to Majaro, Marshall Islands and take
another sleep. The last leg will hopefully be direct from there
to Sentani, Papua, Indonesia with arrival on July 28 or 29. We
covet your prayers for safety, alertness, good weather with tail
winds, and that the plane, a new Kodiak, will bring him safely
home. We are grateful in knowing that myriads of angels will
fly with him all the way! If you'd like to contact Bob before
his flight his e-mail address is <flyaai@gmail.com>. -- Jan
Roberts -- waiting at home in Sentani.
~~~~~~~
X. Chiang Mai Adventist Academy Has Lower Enrollment
Whispers from the Hills, July, 2011
Another school year has begun again. Because of the
unusual rains in March and April, we have had no problems
with water so far this year. We are thankful to the Lord for his
watch and care over our every need. Our enrolment is slightly
less this year -- about 715 students. This is also a blessing as
we do not have to deal with overcrowding of the dorms and
classrooms. However, it is not so good for our budget. But
again, we know that the Lord will carry us through. Thank you
all for your prayers and
support.
ASI CONVENTION - 2011
Salam damai sejahtera dalam kasih Kristus!
Pada kesempatan ini, kami ingin mengundang saudara/i untuk
mengikuti 2011 ASI Asia-Pacific Convention dengan tema
“Mission to Accomplish” yang akan diadakan pada tanggal 7-9
September 2011 di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat,
Indonesia. Mungkin saudara/i sudah memperoleh informasi
mengenai acara ini dari Konferens/Daerah/jemaat setempat,
namun karena masih banyak anggota jemaat kita di seluruh
Indonesia yang belum mendaftar, maka kami mengirimkan
informasi lengkap mengenai acara ini. Menjadi kerinduan
kami, agar lebih banyak anggota jemaat kita, baik pengusaha,
profesional, pelayan Tuhan (pendeta, gembala, ministry, dll),
bahkan anggota awam di seluruh Indonesia ini yang mendapat
kesempatan memperoleh berkat dari acara ini, terutama dari
pembicara2 luar biasa yang akan mengambil bagian dalam
seminar dan workshop.
Pembicara utamanya adalah Pdt. Doug Batchelor, Direktur dari
Amazing Facts Ministry, yang sangat luar biasa dalam
penginjilan mereka melalui media ke seluruh dunia.
Websitenya : www.AmazingFacts.org, menjadi inspirasi bagi
jutaan di seluruh dunia. Pdt. Doug Batchelor juga menulis
banyak buku dan merekam banyak DVD khotbah, menjadi
pembicara di banyak radio dan televisi, termasuk National
Geographic International. Kesaksian hidupnya “The Richest
Cavement” menyentuh kehidupan banyak orang di seluruh
dunia. Selain itu, Dr. Pardon Mwansa, Wakil Ketua GC kita
juga hadir dan membagikan Firman Tuhan yang luar biasa
dalam acara ini. Tak ketinggalan, Pdt. Mike Kier, yang banyak
berkecimpung dalam bidang Global Mission, khususnya
menjangkau saudara2 kita dari kalangan Budha, membagikan
banyak pengalamannya yang menguatkan kita semua.
Selain itu, disiapkan workshop-workshop menarik
yang sangat membantu kita untuk menjangkau lebih banyak
jiwa dalam profesi/pekerjaan kita masing-masing, antara lain:
Witnessing, Mission Completion, Holy Spirit, Interfaith,
Business, dll. Tak ketinggalan pula, kita semua dilatih dalam
United Prayer sebagai landasan untuk memohon curahan Roh
Kudus, plus Prayer Room yang terbuka selama acara
berlangsung.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, segera daftarkan diri saudara/i
untuk mengikuti acara ini. Caranya :
1. Isilah Formulir Pendaftaran (terlampir bersama email
ini) dan kirimkan kembali ke email ini.
2. Transfer biaya pendaftaran sesuai pilihan paket
(termasuk akomodasi hotel atau tidak termasuk). Sangat
disarankan untuk mengambil paket registrasi dengan
akomodasi hotel, mengingat lalu lintas kota Jakarta yang
sangat rawan kemacetan dengan perbedaan biaya yang tidak
terlalu besar (hanya beda sekitar 1 juta untuk akomodasi hotel
selama 5 hari 4 malam).
Mari kita promosikan juga acara ini, sehingga dapat
menjadi berkat bagi lebih banyak orang. Acara ini terlalu
sayang untuk dilewatkan begitu saja. Terima kasih. Kiranya
Tuhan memberkati kita semua.
Arlaine Djim, Sekretaris Panitia ASI 2011
:: Selengkapnya kami akan kirim file ASI terpisah
sehubungan Pendaftaran dan biaya. Terima kasih ::
Ucapan Terima Kasih: Bobby Lalamentik
~ Bersama surat ini saya mewakili Keluarga Besar Lalamentik
Tanjung, Ingin menyampaikan Ucapan rasa syukur & Terima
kasih yang sedalam-dalamnya dan juga penghargaan yang
setinggi-tingginya untuk Tim kadnet yang tidak dapat kami
sebut satu-persatu, yang mana selalu setia membantu dalam
doa dan support sejak Ayahanda kami Bpk. Ben H. Lalamentik
menderita sakit dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga
pada akhirnya atas izin Yang Maha Kuasa maka pada tanggal
11 Juli pada pukul 06.40 WIB, beliau menghembuskan
nafasnya yang terakhir dipelukan saya di RS. Gading Pluit-
Jakarta & telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon-Cibubur
pada tanggal 14 Juli yang lalu, berdampingan dengan makam
ibunda kami yang tercinta (Alm) Femmy Tanjung. Bilamana
ada kekurangan-kekurangan dalam penyampaian surat ini
karena berbagai kesibukan, dengan ini kami mohon kiranya
untuk sudi dibukakan pintu maaf..
Dan Keluarga juga ingin menyampaikan terima kasih secara
khusus buat Sdr. Wilhon Silitonga yang sudah langsung
bersama kami baik di RS maupun di Rumah Duka Gatot
Subroto, dan juga terjun langsung meliput acara-acara
penghiburan selama beberapa hari. Kiranya budi baik dari
saudara-saudari sekalian baik dalam bentuk doa, support,
tenaga, ucapan-ucapan belasungkawa, karangan-karangan
bunga yang sangat banyak dan juga materi.
TEAM KADNet INTERNATIONAL
2011- 2012
Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen
Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA:
Kami hanya dapat mengucapkan Terima kasih dan
pengharagaan yang tinggi atas segala perhatian dan kebaikan
saudara/i semua. Kiranya TUHAN membalas dan
memperhitungkannya dengan berkat yang limpah dari Surga.
Kiranya TUHAN memberkati Saudara/i semua.
Amin.... Salam, Bobby.RD.Lalamentik-TK Bali Denpasar
Mohon Didoakan
~ Mohon didoakan pada tgl. 27 Juli lalu dari Pkl. 09 30 hingga
12.00 siang telah berlangsung pembayaran kompensasi tanah
Gereja dan sekolah TK SD SMP Advent Cilacap seluas 869
M2 dan perubahan ke Hak milik GMAHK Tanah sewa ini
telah dipakai oleh GMAHK sejak tahun 1964 dan saat itu juga
berlangsung proses penandatanganan Pembayaran dan Proses
peralihan hak miliK GMAHK. Hadir Officers DJKT bersama
anggota GMAHK Pak Imam mantan Supoyo mantan kepala
kantor pertanahan Notaris Ibu Vera Sipayung Br Purba (Solo).
Utusan Jemaat Cilacap, Bpk Dadang, Bpk. Haumahu, Pdt.
Yusuf Sadino. Kepala Desa, Bpk. Heri Setiawan. Pemilik Bpk.
Faruk. Pihak Pertanahan Cilacap, Bpk. Budi Budoyo, Bpk.
Setiadjid DJKT masih memilki PR yang masih dalam proses.
Yaitu Tanah Gereja Mataram dan sekolah TK SD SMP SMA
Advent Semarang seluas 7500 M2 yang dipakai GMAHK
sejak tahun 1930-an, semoga dengan pertolongan Tuhan akan
ada jalan terbuka untuk Tanah di Jln. Mataram ini (Pdt
supriyono Sarjono.Ketua DJKT)
Keep Praying, Keep Shining and Keep Smiling! You are all
very special in GOD’s eyes! From all of us in KADNet
Family, with all the best, Ivan Kembuan, KADNet Design &
Layout Jakarta.
Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah; San Bernardino,
CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; SSD &
Manila, Philippines: Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: Richard Sabuin, Jerry Karundeng, Bruce
Mauri, Franklin Hutabarat; Bryan Sumendap; Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Batam:
Jonathan Wagiran; Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Wiesye Schirm, Bonar
Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Joy Sitompul, Herschel
Najoan, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung,
Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-
Mambu, Davy Politon, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan,
Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Sonny Situmorang, Harry Legoh,
Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Janette Najoan, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu,
Fransisca Manurung, Frankie Tambingon, Karen Wemay, Yoshen Danun, Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong,
Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan;
Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang,
Royke Sundalangi;
Kepulauan Riau: Donly Sinaga; Manado: Boldwin Sampouw, Yotham Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean
Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung, Refly Ompi; RSA Menado: Janette Sepang;
Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Dave Sampouw, Green Mandias, Cherry
Lumingkewas, Freddy Kalangi; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth;
Makassar: Stephen Salainti; Singapore: Edwin C Tumangkeng; Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy;
Palembang: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit; Medan: Loran Napitupulu; RSA Medan: Reuben Supit, Irma
Pakasi; Hartoyo; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan;
Malang: Glen Rumalag; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua
Tobing, Dolly A. Rumagit; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien
Langi; Bontang: Robby Tengor; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Supriyono Sarjono, Bradly Sampouw; Bandung:
Athinson Naibaho, Nico Simbolon; Caruban, Jatim: Dale Sompotan; Jatim: Fabyo Rumagit; Pematang Siantar:
Rudolf W. Sagala; Nias: Linda Sumarauw; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala
Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday
Cimahi: Denny Kalangi, Robert Peyoh, Albert Marbun; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jones Napitupulu, Hadi
Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma; Tomohon: Larry Wenur, Janice Losung; SLA Kawangkoan:
Daniel Lasut; Ontario-Bloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf;
Azusa, CA: Harlond Naibaho; Riverside, CA: Edmund Situmorang; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma
Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein
Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, James
Waworoendeng.

KADNet media ministry is a non-profit media project We publish religious

news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends
worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of
the Seventh-day Adventist Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba.
Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.