Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENILITIAN

PENGARUH PENCAHAYAAN BUATAN PADA LAPANGAN


BULU TANGKIS TANGKAS SPORT CENTRE TERHADAP
KENYAMANAN VISUAL PEMAIN

Dosen pembimbing : Hafidh Indrawan, M. Sn.

Disusun oleh: Clinton Ligafata Lisjanto / 615170004

DI / A

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2020
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1. Pengertian Bulu Tangkis ....................................................................... 5
2.2. Pengertian Cahaya ................................................................................. 5
2.3. Jenis-jenis Pencahayaan ........................................................................ 5
2.3.1. Pencahayaan Alami ..................................................................................... 5
2.3.2. Pencahayaan Buatan................................................................................... 6
2.4. Pencahayaan Pada Lapangan ............................................................... 7
2.5. Perawatan Pencahayaan ...................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 11
3.1. Rancangan Penelitian........................................................................... 11
3.2. Subjek & Objek Penelitian .................................................................. 11
3.3. Tempat Penelitian................................................................................. 11
3.4. Waktu Penelitian .................................................................................. 11
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 11
3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................ 12
3.1.1.1. Reduksi Data ......................................................................................... 12
3.1.1.2. Penyajian Data ...................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14
PERAN MAHASISWA ...................................................................................... 15
KENDALA PENELITIAN ................................................................................. 16

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cahaya merupakan sebuah elemen yang terpenting bagi manusia untuk
mengenali objek secara visual. Pencahayaan pada suatu ruangan dapat
mempengaruhi kualitas kegiatan yang dilakukan didalam ruangan. Cahaya
dengan intensitas yang tidak sesuai, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah
dapat memberikan dampak buruk terhadap mata. Pencahayaan yang memadai
dan memenuhi standar harus diterapkan di dalam ruangan.

Badminton adalah cabang olahraga yang cukup ditekuni banyak orang


terutama di Indonesia. Cabang olahraga ini dilakukan oleh 2 orang atau 4 orang
yang saling berlawanan untuk menjatuhkan shuttle cock ke area lawan. Para
pemain harus mengikuti pergerakan shuttle cock yang sangat cepat, untuk itu
dibutuhkan fasilitas pencahayaan yang memadai dan memenuhi standar di
dalam lapangan.

Sekarang ini, masih ada lapangan bulu tangkis yang masih belum
memenuhi standar pencahayaan, seperti pencahayaan di lapangan badminton
Hongyi yang belum ideal sehingga membuat mata pemain cepat lelah karena
mengikuti arah shuttlecock (I-Shen Chen dan Chia-Ming Chang ,2009:1).

Peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan yang ada pada lapangan


badminton Hongyi dan mencoba meneliti pencahayaan pada lapangan
badminton di Tangkas Sport Centre untuk mengetahui apakah lapangan tersebut
memiliki pencahayaan yang memadai dan memenuhi standar untuk menunjang
aktivitas olahraga bulu tangkis.

2
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana penggunaan armatur lampu yang sesuai standar dan
merata ke seluruh area lapangan ?
1.2.2. Bagaimana peletakkan titik lampu yang dapat memenuhi kebutuhan
intensitas cahaya di seluruh ruangan ?
1.2.3. Bagaimana penggunaan lampu yang dapat menunjang kebutuhan
intensitas cahaya terhadap ruangan ?

1.3. Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah yang didapat, maka tujuan dari perancangan
ini adalah :

1.3.1. Mengetahui penggunaan armatur lampu yang sesuai standar dan


merata ke seluruh area lapangan
1.3.2. Mengetahui posisi peletakkan titik lampu yang dapat mengetahui
kebutuhan intensitas cahaya di seluruh ruangan
1.3.3. Mengetahui penggunaan lampu yang dapat menunjang kebutuhan
intensitas cahaya terhadap ruangan

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis
1.4.1.1. Memberikan pengetahuan tentang pencahayaan yang sesuai
dengan standar yang sudah ditentukan
1.4.1.2. Memberikan pengetahuan tentang armature lampu dan
peletakkan titik lampu yang yang sesuai dengan standar yang
sudah ditentukan
1.4.1.3. Memberikan pengetahuan tentang pencahayaan lapangan
bulu tangkis Tangkas Sport Centre
1.4.1.4. Memberikan referensi dan acuan penelitian berikutnya yang
berhubungan dengan pencahayaan lapangan bulu tangkis indoor
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1. Bagi penulis

3
Mendapatkan wawasan baru tentang pencahayaan lapangan
badminton yang cocok untuk kenyamanan visual pemain.

1.4.2.2. Bagi pembaca


Mendapatkan wawasan baru tentang pencahayaan lapangan
badminton yang cocok untuk kenyamanan visual pemain.

1.4.2.3. Bagi pihak manajemen Clubhouse


Mendapatkan wawasan tentang pencahayaan yang dipakai
sudah cocok atau belum untuk pemain badminton dan untuk
menjadikan pijakan ketika ingin membangun fasilitas badminton.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Bulu Tangkis
Badminton adalah olahraga raket untuk dua atau empat orang, dengan
struktur temporal yang ditandai oleh tindakan berdurasi singkat dan intensitas
tinggi.(Michael, 2015).

2.2. Pengertian Cahaya


Cahaya adalah suatu energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 760 nm2. pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
yang kasat mata maupun tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut
foton. (Handoko,2017).

2.3. Jenis-jenis Pencahayaan


Pencahayaan yang dikenal manusia, terdiri atas 2 jenis sebagai berikut.

2.3.1. Pencahayaan Alami


Pencahayaan yang bersumber/berasal dari lingkungan alam
sekitar. Pencahayaan alami ini memiliki keterbatasan karena hanya
bisa diperoleh pada saat-saat yang tertentu saja.

Umumnya perolehan pencahayaan alami ini sangat dibatasi


oleh durasi waktu. Cahaya alami hanya memungkinkan untuk
diperoleh pada siang hari yaitu pada saat sinar matahari bertugas
menerangi bumi. setelah matahari terbenam, maka cahaya alami
tidak mungkin lagi bisa didapatkan.

2.3.1.1. Jenis - Jenis Pencahayaan Alami

2.3.1.1.1. Sinar Matahari (Sun Light)

Sumber cahaya alami dari sinar matahari ini sangat


berlimpah kuantitasnya, namun pada saat tertentu tidak dapat

5
dimanfaatkan unntuk aktivitas manusia karena sinarnya
seringkali membawa dampak ketidaknyamanan bagi
aktivitas manusia.

2.3.1.1.2. Api Abadi

Api abadi umumnya dihasilkan oleh adanya aktivitas


vulkanik dari gunung berapi atau oleh aktivitas yang berasal
dari perut bumi. sumber cahaya ini sangat tidak ideal dan
praktis untuk digunakan.

2.3.1.1.3. Bulan dan Benda-benda Langit

Cahaya alami ini hanya memungkinkan untuk


didapatkan pada malam hari, namun intensitasnya sangat
terbatas dan sangat relatif kecil kuantitas cahayanya.

2.3.1.1.4. Beberapa Binatang dan Jenis Tumbuhan


(Bioluminescence)

Beberapa jenis binatang tertentu dapat menghasilkan


cahaya,seperti: kunang - kunang, dan berbagai jenis biota
laut, seperti : ubur-ubur dan ikan laut dalam.

2.3.2. Pencahayaan Buatan


Cahaya buatan ialah pencahayaan yang berasal dari buatan manusia.
Lampu atau pencahayaan bisa mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
sumber cahaya untuk kegiatan sehari-hari dan untuk memberikan
keindahan dalam desain suatu ruang.(Akmal: 2006)

2.3.2.1. Jenis-Jenis Pencahayaan Buatan


2.3.2.1.1. General Lighting atau Ambient Lighting

General lighting atau ambient lighting adalah tipe


penerangan yang berasal dari sumber cahaya yang

6
cukup besar dan sinarnya mampu menerangi
keseluruhan ruangan

2.3.2.1.2. Accent Lighting

Accent lighting dalam sebuah ruangan biasanya


digunakan untuk menampilkan unsur estetika
ruangan melalui benda-benda seni yang diterangi.

2.3.2.1.3. Task Lighting

Task lighting merupakan penerangan yang


dibutuhkan untuk mempermudah atau memperjelas
pekerjaan spesifik yang dilakukan dalam suatu
ruangan

2.3.2.1.4. Decorative Lighting

Lampu dekoratif memiliki bentuk tertentu yang


menarik dan sengaja dipilih untuk menghiasi ruang.

2.4. Pencahayaan Pada Lapangan


Pencahayaan adalah satu persyaratan paling penting
dalam lapangan bulu tangkis. Sebuah desain pencahayaan
dalam lapangan bulu tangkis memerlukan beberapa syarat :

- Lingkungan yang aman bagi pemain


- Iluminasi yang efektif terhadap kok dan garis lapangan
untuk membantu pemain
- Pencahayaan yang cocok dan memadai untuk penonton dan
pemain

Pencahayaan harus diperhatikan, karena untuk


melihat sebuah kok diperlukan pencahayaan yang cukup.
Kok sangat mudah dilihat dalam penglihatan cukup dan
dengan latar belakang yang sedikit redup. Kok juga bisa

7
dipukul sampai ketinggian yang melebihi batas, yang mana
memerlukan sudut cahaya untuk dapat memberikan
pencahayaan terhadap kok. Kondisi cahaya yang
direkomendasikan adalah saat luminer diturunkan dari langit
– langit. Pemain juga seringkali melihat keatas untuk melihat
kok, dan sistem pencahayaan juga tidak boleh mengganggu
penglihatan pemain di saat ini terjadi. Jika tirai digunakan
antara lapangan, maka pencahayaan mungkin diperlukan di
kedua sisi tirai untuk mempertahankan tingkat cahaya yang
sama.

8
Hal yang perlu dilakukan dalam upaya meminimalisir
kesilauan adalah :

- Memilih tipe luminer yang dapat didifusikan dan


menggunakan penutup agar pencahayaan tidak secara
langsung ke arah mata pemain
- Menggunakan cahaya yang berfrekuensi luminer tinggi
- Memiliki tingkat cahaya yang sama di seluruh bagian
lapangan
MAINTAINED ILLUMINANCE LEVELS WITH LUMINAIRES AT 5 METRES ABOVE
FLOOR LEVEL

AVERAGE ILLUMINANCE 500 LUX

MINIMUM ILLUMINANCE 300 LUX

MAXIMUM ILLUMINANCE 600 LUX

9
2.5. Perawatan Pencahayaan
Program perawatan pencahayaan adalah sebagai berikut

- Luminer dibersihkan untuk menjaga kesamaan frekuensi


- Lampu diganti sesuai dengan rekomendasi pabrikan
- Catatan perawatan disimpan
- Lampu yang putus atau bermasalah langsung diganti,
karena luminer yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan
standar, dan akan menghasilkan sebuah spot gelap saat
pemain sedang melihat ke arah lampu yang mati tersebut
sehingga membuat pemain sulit untuk mengikuti
lintasan dan kecepatan kok.

10
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif didalam penelitian ini.
Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata tertulis ataupun lisan serta perilaku orang yang dapat diamati.
Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif
dan makna makna merupakan hal yang esensial (Lexy Moleong, 2006: 04).
Instrumen yang digunakan adalah human instrument dengan syarat memiliki bekal
teori dan wawasan yang luas, sehingga dapat menganalisis,memotret, dan
mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan bermakna.

3.2. Subjek & Objek Penelitian


Subjek penelitian ini terdiri dari 10 pemain badminton yang sedang
bermain di arena badminton Tangkas Sport Centre. Target subjek adalah baik
yang anggota lama ataupun pemain baru.

Objek penelitian ini adalah kelayakan pencahayaan pada Tangkas Sport


Centre dengan standar yang telah ditentukan.

3.3. Tempat Penelitian


Penelitian diadakan pada Tangkas Sport Center, Komplek Greenville, Jl. Tj.
Duren Barat, RT.11/RW.9, Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.

3.4. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,
pelaksanaan penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian
dilaksanakan di bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang

11
digunakan oleh peneliti adalah dengan observasi langsung dan menggunakan
angket.

3.6. Teknik Analisis Data


Analisa secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
dari wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis
kualitatif adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,penarikan
kesimpulan.

3.1.1.1.Reduksi Data
Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses
pengurangan data tetapi dalam arti yang lebih luas adalah proses
penyempurnaan data baik pengurangan terhadap data yang
kurang perlu dan tidak relevan maupun penambahan terhadap
data yang dirasa masih kurang atau merangkum memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan
temanya. Proses ini berlangsung terus-menerus selama
penelitian reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
akan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasi data dengan cara yang sedemikian
rupa sehingga kesimpulannya dapat ditarik dan diverifikasi.

3.1.1.2.Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan dengan melihat sajian data, peneliti akan
dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan yang memungkinkan untuk menganalisis dan
mengambil tindakan lain berdasarkan pemahaman. Proses
pengumpulan informasi berdasarkan kategori atau
pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.

12
Daftar Pustaka

Akmal, Imelda. 2006. Lighting. Jakarta: Gramedia.

KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Daring]


https://kbbi.web.id/nyaman Diakses 26 Maret 2020 pukul 19.48.

Madrina, N., Asmoro, W. A., Justino, H. (2013). Perancangan Pencahayaan


Gor “Target” Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep
Green Building. Jurnal Teknik Pomits. 2, 150-155

Mangun, F. A. (2017). Model Latihan Smash pada Cabang Olahraga


Bulutangkis untuk Atlet Ganda. Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan. 08, 79-80.

Mujib, F. K. (2012). Desain Pencahayaan Lapangan Bulu Tangkis Indoor


ITS. Jurnal Teknik Pomits. 1, 1-8

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan/ Prasasto Satwiko. Yogyakarta:


Andi.

Sutanto, Handoko. 2017. Prinsip-Prinsip Pencahayaan Buatan Dalam


Arsitektur. Yogyakarta: PT Kanisius.

Wilson, Robin. 2011. Badminton Design Guidance Note. London: Sport


England

13
LAMPIRAN
1. Alat pengukur intensitas cahaya

2. Kuesioner

14
PERAN MAHASISWA
1. Clinton Ligafata / 615170004
1.1. Cover
1.2. Daftar Isi
1.3. Identifikasi Masalah
1.4. Landasan Teori ( Bab 2)
1.5. Kuesioner
1.6. Dokumentasi Survey
2. Sugiarto Sutarji / 615170014
2.1. Latar Belakang
2.2. Metode Penelitian ( Bab 3)
2.3. Dokumentasi Survey
3. Wirya Librata / 615170021
3.1. Batasan Masalah
3.2. Rumusan Masalah
3.3. Tujuan Penelitian
3.4. Manfaat Penelitian
3.5. Sistematika Penulisan
3.6. Daftar Pustaka
3.7. Pencatat Hasil Survey

15
KENDALA PENELITIAN
1. Kurangnya data literatur yang dipublikasikan selama 10 tahun terakhir.
2. Terhambatnya penelitian karena pandemic Covid – 19 yang sedang
berlangsung.
3. Proses diskusi kurang efisien karena tidak dapat melakukan tatap muka
langsung disebabkan wilayah domisili peneliti yang berbeda.
4. Waktu penelitian relatif pendek
5. Keterbatasan peneliti untuk mengakses fasilitas

16

Anda mungkin juga menyukai