Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Refleks Muntah

Penyebab refleks muntah bervariasi sehingga untuk penanganannya harus tahu


penyebabnya dan tidak hanya menghilangkan gejalanya.
Penyebab muntah dapat merupakan pertahanan terhadap adanya benda asing dalam mulut
sehingga merupakan reaksi yang alami dari tubuh tetapi ada pula yang disebabkan oleh
kelainan sistemik, faktor psikologik, fisiologik, iatrogenik dan faktor lain

1. Kelainan sistemik
Kesehatan umum pasien sering berkaitan dengan kesehatan gigi dan berpengaruh terhadap
refleks muntah. Beberapa penyakit kronis dapat menimbulkan reaksi muntah misalnya
gangguan saluran pernafasan, deviasi septum, polip hidung dan luka lambung dapat
meningkatkan refleks muntah.

2. Faktor psikologik
Reflek muntah yang aktif secara abnormal dapat tejadi karena pengalaman sebelumnya
yang memicu episode muntah. Secara psikologik.ketakutan adalah faktor di bawah sadar
yang selalu mempengaruhi orang untuk muntah misalnya pasien pada waktu pencetakan
ketakutan untuk menelan benda asing, pemakaian alat-alat yang dimasukan dalam mulut
pasien .

3. Faktor Fisiologik
Faktor fisiologik yang dapat menyebabkan muntah dibagi 2 yaitu sebagai berikut.
(a). Faktor ekstra oral
Berupa rangsangan yang datang dari luar rongga mulut dapat berupa rangsangan
penglihatan, pendengaran dan penciuman. Rangsangan penglihatan, pasien dengan
melihat alat yang akan digunakan untuk perawatan sudah dapat menimbulkan rangsangan
muntah misalnya kaca mulut, sendok cetak, bahan cetak.

(b). Faktor intra oral


Daerah pada sekitar mulut yang mempunyai respon rangsangan taktil yang berbeda. Ada
yang hiposensitif dan ada yang hipersensitif, daerah anterior palatum kurang sensitif dari
sebelah posterior. Pada pencetakan, bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga pada
palatum di bagian postenor dapat merangsang muntah.

4. Faktor latrogenik
Faktor luar yang tidak ada keterkaitan dengan pasien misalnya perlakuan yang kurang baik
tidak hati-hati dan pemakaian alat dengan temperatur yang ektrim dapat merangsang
timbulnya muntah .

5. Faktor lain
Muntah dapat terjadi pada berbagai keadaan misalnya kehamilan, mabuk perjalanan. Dapat
pula karena efek samping pemakaian obat, operasi dan terapi radiasi.

Gejala reflek muntah


Perawatan prostodontik meliputi pemeriksaan, prosedur pembuatan gigi tiruan termasuk
pencetakan dan pemasangan gigi tiruan. Pada proses tersebut dapat terjadi reaksi muntah
dengan tanda:
● mulai dengan adanya saliva yang berlebihan
● lakrimasi
● batuk-batuk
● berkeringat
dan pada saat itu respon tubuh dapat muncul seperti menggerakkan kepala leher, tangan
dalam usaha menarik diri dari rangsangan untuk mengeluarkan segala yang ada dalam
mulut dan perutnya

Bagaimana penanganan pada pasien dengan reflek muntah yang tinggi

Metode Penanganan Muntah saat Pencetakan Rahang Pada waktu pencetakan


memerlukan teknik kerja yang cermat dan menenangkan mental dan fisiknya.
1. Teknik pencetakan rahang yang cermat
Operator harus tenang dan cermat pada saat mencetak rahang. Cara pencetakan
yang cermat dilakukan dengan mendudukkan dengan posisi kepala, tubuh berada
dalam satu garis lurus, tegak dan rileks. Ukuran sendok cetak sedikit lebih besar dari
rahang untuk ketebalan dari bahan cetak. Bahan cetak jangan sampai berlebihan
sehingga dapat merangsang muntah Pencetakan dengan posisi yang benar operator
di belakang kanan untuk rahang atas dan di depan untuk rahang bawah. Pencetakan
dilakukan pada rahang bawah lebih dahulu dan pasien diminta bernafas melalui
hidung dan bahan cetak jangan diperlihatkan pasien dan konsistensinya jangan
encer. Bagian posterior sendok cetak ditekan terlebih dulu, kepala penderita
ditundukkan sampai dagu menyentuh dada.
2. Persiapan mental pasien dan pengalihan perhatian Dengan dialihkan berkonsentrasi
pada berbagai aktivitas, perhatian dapat dialihkan dari rangsang muntah . Metode
yang dapat digunakan untuk mengalihkan rangsang muntah antara lain sebagai
berikut.
Jangan pernah mengatakan “muntah” pada pasien selama proses pengerasan bahan
cetak .
Mengalihkan perhatian pasien pada rangsangan muntah.
dianjurkan memanipulasi jaringan mulut dan muka untuk mengalihkan perhatian dan
mengadakan pembicaraan dan menjelaskan tentang pencetakan yang akurat.
Pada pasien yang kurang dapat mentolerir terhadap rangsangan muntah disarankan pada
waktu pencetakan pasien diajak melakukan percakapan dengan topik tertentu.
Menurut Krol , untuk mengalihkan perhatian pasien diinstuksikan untuk mengangkat kakinya
dan menahannya di udara. Karena otot pasien lelah maka perhatian akan muntah dapat
dialihkan.

Anda mungkin juga menyukai