Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
. Dalam sejarah penyelaman tidak diketahui kapan pertama kali
manusia mulai menyelam. Manusia primitive sudah mulai mencoba
melakukan penyelaman walaupun dengan teori yang paling sederhana. Jadi
usaha manusia melakukan penyelaman telah dimulai sejak zaman purba
seumur peradaban manusia sendiri. Pada mulanya penyelaman dilakukan
dengan menahan napas, tanpa bantuan alat. Untuk mempercepat mencapai
dasar air, penyelam sering terjun dari satu ketinggian dengan memeluk batu
sebagai pemberat. Setelah sampaipadakedalaman yang
ditujubatutersebutdilepaskandanmerekabergeraksesuaidengankebutuhanuntu
kapapenyelamanitu.
Dengandemikiankedalamandanlamanyapenyelamansangatterbatasdantergant
ungkepadakemampuanmenahannapas
Menurut KBBI, menyelamdapatdiartikandenganmasukkedalam air.
Saatini,
selamdikateorigakanmenjadiduaberdasarkanpengertiannyadalamcabangolah
raga. Yaitumenyelamtanpaalatbantupernapasan, misalnya snorkeling
danselambebasdanmenyelamdenganalat bantu pernapsanmisalnya scuba
dansurface supplied diving.
Kegiatan yang dilakukan di perairanlautmaupun air tawarseperti di
danauinimemungkinkanterjadinya kecelakaanakibatadanyaperbedaantekana
nlingkukandengantempat hidupmanusia. Salah satukecelakaan yang
bisaterjadisaatmelakukanpenyelamanadalah barotrauma.Barotrauma
adalahkekerasan (pengerutan) akibattekanantinggi yang
dapatmengakibatkankerusakanjaringantubuh.
Inidiakibatkankegagalantubuhmenyesuaikantekananudaraataugas yang
terdapatpadarongga-ronggaudara di dalamtubuhpenyelam,
dengantekananabsolut yang dialamipenyelam. Barotrauma

MENYELAM KEKEDALAMAN 1
inidapatterjadipadasaatpenyelamberenangturun (tekananmeninggi, volume
udaramengecil) maupunpenyelamberenangkepermukaan (tekananmengecil,
volume udaramembesarsesuaihukum Boyle).

1.2     Tujuan

MENYELAM KEKEDALAMAN 2
Tujuan dari makalah ini disusun agar penulis ataupun pembaca
dapat mengetahui dan memahami tentang kondisi fisiologi tubuh saat
menyelam secara keseluruhan. Mulai dari perbedaan tekanan berdasarkan
kedalaman ataupun ketinggian suatu tempat, kondisi serta efek pada
fisiologi tubuh saat menyelam, hingga syarat – syarat untuk seseorang
dalam melakukan penyelaman.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui dan memahami fisiologi pada kondisi perubahan
tekanan.
2. Dapat mengetahui dan memahami fisiologi tubuh pada kondisi
penyelaman.
3. Dapat mengetahui dan memahami perbedaan tekanan berdasarkan
kedalaman ataupun ketinggian suatu tempat.
4. Dapat mengetahui dan memahami syarat – syarat untuk seseorang
dalam melakukan penyelaman.
1.4.2 Bagi Penulis
1. Melatih kemampuan penulis untuk berfikir kritis dan sistematis.
2. Menyelesaikan tugas tutorial.
3. Mampu menjelaskan fisiologi tubuh pada kondisi perubahan
tekanan.
4. Mampu menjelaskan fisiologi tubuh pada kondisi penyelaman.
5. Mampu menjelaskan perbedaan tekanan berdasarkan kedalaman
ataupun ketinggian suatu tempat.
6. Mampu menjelaskan syarat – syarat untuk seseorang dalam
melakukan penyelaman.

BAB II

MENYELAM KEKEDALAMAN 3
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


1. Hari, tanggal
a. Sesi 1 : Senin, 14 Januari 2019
b. Sesi 2 : Rabu, 16 Januari 2019
2. Tutor : dr. Ida Ayu Made Mahayani S.Ked
3. Moderator : Luh Made Sari Diantari
4. Sekretaris : Ahmad Tristan Amartya

2.2   Sekrenario LBM


MENYELAM KEKEDALAMN
Berita mengenai tenggelamnya kapan di Danau Toba masih menjadi
headline news dimana – mana. Budi sebagai mahasiswa kedokteran juga
tidak mau ketinggalan menelaah berita dari sisi medis. Terkait dengan
proses evakuasi korban yang dihentikan dengan alasan tidak memadainya
alat untuk evakuasi dan medan yang sulit dengan tekanan tinggi dalam air
dapat membahayakan tim evakuasi jika diteruskan. Disamping itu,
kemungkinan tekanan dalam air yang tinggi juga kemungkinan besar sudah
menghancurkan tubuh korban. Teman Budi yang merupakan penyelam
profesional juga mengiyakan alasan tim evakuasi. Menurutnya, manusia
dengan peralatan lengkap seperti tabung oksigen dll mampu menyelam
hingga kedalaman 40 meter. Lebih dari itu, tubuh manusia tidak mampu
menahan tekanan air yang tinggi. Bahkan untuk menyelam kekedalaman 40
meter inipun harus dilakukan dengan hati – hati dan perlahan – lahan untuk
mencegah timbulnya barotrauma yang dapat menyebabkan kolaps paru
hingga pembentukan gelembung udara bebas kedalam aliran darah yang
dapat mengganggu sirkulasi.
2.3   Pembahasan LBM

MENYELAM KEKEDALAMAN 4
I. Identifikasi Terminologi
1. Evakuasi : Pengungsian atau pemindahan penduduk dari
daerah – daerah yang berbahaya, misalnya bahaya
perang, bahaya banjir, meletusnya gunung api, ke
daerah yang aman; (KBBI Online)
2. Kolaps : Jatuh; roboh; pingsan (KBBI online)
3. Barotrauma : Kerusakan jaringan akibat perbedaan tekanan
dalam tubuh dengan tekanan udara di sekitarnya
(Master Fisika SMA)
4. Tekanan : Gaya per satuan luas (Master Fisika SMA)

II. Identifikasi Masalah


1. Apa hubungan kedalaman laut dengan tekanan?

2. Apa yang terjadi jika kita terlalu lama menyelam?

3. Apa yang mempengaruhi tekanan udara di dalam telinga?

4. Mengapa tubuh manusia hanya bertahan sedalam 40m dalam laut?

5. Apakah barotrauma berpengaruh pada penerbangan?

III. Brainstorming
1. Apa hubungan kedalaman laut dengan tekanan?

Answer :

Semakin dalam kita menyelam maka tekanan air semakin tinggi.


Karena dalam laut juga memiliki tekanan yang dimana tekanan dalam
laut lebih tinggi yaitu setiap 10m tekanan ATM nya bertambah

MENYELAM KEKEDALAMAN 5
1mm/hg (760 menjadi 761mm/hg), itu disebabkan karena dalam laut
memiliki gaya gravitasi lebih besar sehingga membuat massa tubuh
manusia lebih berat dari massa tubuh normalnya. Tekanan di
permukaan laut adalah 760mmhg semakin dalam kita dalam
menyelam tekanan akan berlipat, semakin lama menyelam paru2 akan
semakin berat.

2. Apa yang terjadi jika kita terlalu lama menyelam?

Answer :

Akan terjadi barotrauma hingga mengakibatkan kolaps paru. Semakin


kita jauh dari atmosfer akan membuat tekanan dalam tubuh kita
meningkat hingga menyebabkan barotrauma dan kolapsparu. Saat
dalam air, paru – paru akan tetap berada dalam air yang merupakan
hal yang tidak naik. Penimbunan gas dalam pleura. Akan menyebakan
barotrauma pada telinga, dan dapat menyebabkan kerusakan pada
kulit / perubahan struktur kulit.

3. Apa yang mempengaruhi tekanan udara di dalam telinga?

Answer :

Yang menyebabkan adalah tuba eustachius. Telinga memiliki


struktur , yang dimana tekanan itu terhubung dengan bagian dalam,
apabila tekanan tinggi yang paling cepat rusak adalah bagi angen dan
telinga. Perubahan suhu udara juga mempengaruhi.

MENYELAM KEKEDALAMAN 6
4. Mengapa tubuh manusia hanya bertahan sedalam 40m dalam laut?

Answer :

Karena 40m dalam laut adalah batas tekanan yang paling maximal
untuk diterima tubuh manusia. Arena permukaan laut adalah
760mmhg semakin dalam akan mengakibatkan 3x lipat dari
permukaan laut, paru – paru tidak akan bisa untuk berfungsi di dalam
tekanan seperti itu.

5. Apakah barotrauma berpengaruh pada penerbangan?

Answer :

Karena 40m dalam laut adalah batas tekanan yang paling maximal
untuk diterima tubuh manusia. Karena permukaan laut adalah
760mmhg semakin dalam akan mengakibatkan tiga kali lipat dari
permukaan laut, paru – paru tidak akan bias untuk berfungsi di dalam
tekanan seperti itu.

MENYELAM KEKEDALAMAN 7
IV. Rangkuman Permasalahan

Fisiologi Penyelam

Perbedaan Tekanan Kondisi Akibat

V. Learning Issue
1. Apa perbedaan tekanan dalam air laut, tawar dan udara ?
2. Bagaimana perbedaan fisiologi tubuh dalam air dan didataran tinggi ?
3. Bagaimana mekanisme tubuh pada saat tekanan berubah ?
4. Apa saja akibat dari perubahan tekanan?
5. Apa saja syarat syarat dalam penyelaman ?

VI. Refrensi
Menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan
air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai satu tujuan
tertentu. Kegiatan menyelam dapa dibedakan menjadi beberapa jenis
tergantung pada kedalaman tujuan dan jenis peralatan yang digunakan.
Penyelam dapat dibedakan menjadi penyelam dangkal yaitu menyelam

MENYELAM KEKEDALAMAN 8
dengan kedalaman maksimum 10m, penyelaman sedang yaitu menyelam
dengan kedalaman kurang dari 10m – 30m. Penyelam dalam yaitu
menyelam dengan kedalaman lebih dai 30m. Bila manusia turun ke dalam
laut, tekanan sekelilingnya akan meningkat dengan sangat hebat. Untuk
menjaga agar paru tidak kolaps, udara yang diberikan harus bertekanan
sangat tinggi agar paru tetap mengembang. Hal ini menyebabkan darah di
dalam paru terpajan dengan tekanan gas alveolus yang sangat tinggi,
keadaan ini disebut hiperbarik. Bila tekanan yang tinggi ini melebihi batas
tertentu, terjadi perubahan hebat pada fisiologi tubuh dan dapat
menyebabkan kematian. Hubungan Kedalaman Laut dengan Tekanan yaitu
Satu kolom air laut dengan kedalaman 33 kaki (10,1 m) akan menghasilkan
tekanan di bagian dasar yang sama besar dengan tekanan atmosfer di atas
laut. Oleh karena itu, seseorang yang berada pada kedalaman 33 kaki di
bawah permukaan laut, akan mendapat tekanan sebesar 2 atmosfer, tekanan
1 atmosfer disebabkan oleh berat udara di atas permukaan laut dan 1
atmosfer lagi berasal dari berat air itu sendiri. Pada kedalaman 66 kaki
tekanannya adalah 3 atmosfer dan seterusnya. Efek Kedalaman Laut
terhadap Volume Gas—Hukum Boyle yaitu Efek penting lain dari
kedalaman ialah ada nya kompresi gas sehingga volumenya semakin
mengecil. Pada kedalaman 33 kaki di bawah permukaan laut, tekanannya
menjadi 2 atmosfer, dan volumenya mengecil menjadi hanya setengah liter;
dan pada tekanan 8 atmosfer (233 kaki), volumenya menjadi seperdelapan
liter. Jadi, volume yang diberikan oleh sejumlah gas yang terkompresi
berbanding terbalik dengan tekanannya. Prinsip fisika ini disebut Hukum
Boyle, merupakan hukum yang sangat penting pada fisiologi penyelaman
karena tekanan yang meningkat dapat menyebabkan rongga udara dalam
tubuh penyelam menjadi kolaps, terutama paru, dan sering menyebabkan
kerusakan yang serius. volume 1 L saat ini di kedalaman 300 kaki ini adalah
jumlah udara yang sama dengan volume 10 L di permukaan laut. ( Guyton
and Hall Edisi 12)

MENYELAM KEKEDALAMAN 9
VII. Pembahasan Learning Issue
1. Apa perbedaan tekanan dalam air laut, tawar dan udara ?
Answer :
Tekanan udara di permukaan laut pada suhu nol derajat Celcius
adalah tekanan yang disebabkan oleh berat atmosfer di atasnya dan
tekanan ini besarnya konstan sebesar 760 mmHg. Tekanan ini disebut
juga 1 atmosfer, 14,7 atau juga 1.013. Bilamana kita berada pada titik
yang lebih tinggi dari permukaan laut, maka udara yang menekan di
atas kita menjadi lebih sedikit, tekanan udarapun menjadi kurang dari
760 mmHg. Bagaimana dengan di dalam air ? Jika dihitung, maka
tekanan 1 atm atau 760 mm air raksa (mmHg) atau 14.7 psi (pound
per square inch, lbs / inci kuadrat) adalah sama dengan tekanan air
tawar setinggi 34 feet, atau air laut setinggi 33 feet atau 10 m air laut
(karena berat jenis air laut lebih besar dari air tawar).

Hukum Pascal: tekanan yang terdapat di permukaan cairan akan


menyebar ke seluruh arah secara merata dan tidak berkurang.

2. Bagaimana perbedaan fisiologi tubuh dalam air dan didataran tinggi ?


Answer :

DATARAN TINGGI

Tekanan barometer diberbagai ketinggian tempat berbed. Pada


ketinggian pemukaan laut tekanan barometer 760 mmHg sedangkan
pada ketinggian10.000 kaki iatas permukaan laut hanya 523 mmHg
dan pada 50.000 kaki adalah 87 mmHg. Penurunna tekanan barometer
merupakan dasar dasar penyebab semua persoalan hipoksia pada
fisiologi manusia ditempat tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan
bahwa seiring dengan penurunan tekanan barometer akan terjadi juga
penurunan tekanan oksigen parsial yang sebanding. Sehingga tekanan

MENYELAM KEKEDALAMAN 10
oksigen selalu tetap sedikit lebih rendah 20-21% dibanding barometer
total.

Apabila seseorang berada ditempat yang tinggi selama beberapa


hari, minggu atau tahun, menjadi semakin teraklimatisasi terhadap
tekanan parsial oksigen yang rendah sehingga efek buruknya terhadap
tubuh makin lama semakin berkurang. Proses aklimatisasi antara satu
sampai tiga hari. Prinsip-prinsip utama yang terjadi pada aklimatisasi
ialah peningkatan ventilasi paru meningkat, vaskularisasi jaringan
meningkat dan kemampuan sel dalam menggunakan oksigen
meningkat, dan sekalipun tekanan parsial oksigennya rendah.

Aklimatisasi meliputi beberapa struktur dan fungsi tubh seperti


mekanisme kemoreseptor meningkat,tekanan arteri pulmonais
meningkat. Selanjutnya tubuh memproduksi sel darah merah lebih
banyak didalam sumsum tulang untuk membawa oksigen, tubuh
memproduksi lebih banyak enzim 2,3-biphosphoglyserate yang
memfasilitasi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke jaringan tubuh.
Proses aklimatisasi secara perlahan menyebabkan dehidrasi, urinasi,
meningkatkan ukuran alveoli, menurunkan kekebalan membran
alveoli, yang diikuti dengan perubahan pertukaran gas. Setelah
mengalami aklimatisasi seseorang ditempat yang tinggi akan
mengalami peningkatan kapasitas difusi oksigen.

DIDALAM AIR

Pada saat menyelam, maka volume udara di paru-paru akan


menjadi lebih kecil, seorang freediver akan mengalami pengecilan
paru-paru, sedangkan tulang rusuk tetap, jadi akan ada rongga-rongga
yang terisi cairan dari tubuh. Untuk melatih agar tubuh menjadi
fleksibel, ada latihan-latihan yoga pernafasan dan diafragma untuk itu.
Jika tubuh tidak menjadi lentur, maka freediver akan mengalami lung

MENYELAM KEKEDALAMAN 11
squeeze. Pada saat naik kembali ke permukaan, biasanya akan terlihat
batuk yang berisi cairan dan darah.
Selain dari paru-paru, gendang telinga juga mengalami tekanan
air, bila tidak dilakukan sesuatu terhadap gendang telinga, maka ada
resiko akan terjadi gendang telinga yang bocor yang dapat
mengganggu keseimbangan kita, bisa menyebabkan kita kehilangan
orientasi dan mengakibatkan kematian. Sama seperti pada kasus
tulang rusuk dan paru-paru, tulang tengkorak besarnya tetap,
sedangkan rongga udara mengecil karena tekanan, nah bila volume
udara tidak dikembalikan ke volume asal, maka jaringan-jaringan
yang ada akan dipaksa mengisi kekurangan volume ini, sehingga
membengkak dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan. Oleh
karenanya kita harus melakukan teknik ekualisasi. Teknik
menyamakan tekanan (equalizing) ini ada banyak macam, yang paling
umum adalah dengan meniupkan udara dari tenggorokan ke saluran
eustachius agar volume udara di dalam saluran di telinga bagian
tengah tetap sama. Teknik ini disebut Valsava (Valsava manaeuver).
Ada lagi teknik Frenzel, dan teknik ekualisasi lainnya.
Pada saat masuk ke dalam air tadi, paru-paaru akan mengecil,
bagi seorang scuba diver mengisi udara sangat mudah dengan
mengambil udara dari tabung scuba. Di kedalaman 10 meter,
penyelam scuba mengambil nafas sampai volume paru-paru menjadi
penuh, yaitu sekitar 6 liter.

3. Apa yang mempengaruhi tekananudara di dalam telinga?

Answer :

KONDISI PENYELAMAN

Bernapas merupakan sesuatu hal yang sangat penting pada


kehidupan, terutama bagi seorang penyelam. Pada saat penyelaman
tekanan atmosfer di permukaan laut dengan di dalam laut berbeda.

MENYELAM KEKEDALAMAN 12
Tekanan atmosfer akan menurun pada ketinggian karena atmosfir
diatasnya berkurang, sehingga udara pun berkurang. Demikian
sebaliknya tekanan akan meningkat bila seorang menyelam di bawah
permukaan air. Hal tersebut disebabkan perbedaan berat dari atmosfir
dan berat dari air di atas penyelam. Berdasarkan hukum pascal yang
menyatakan bahwa tekanan terdapat di permukaan cairan akan
menyebar ke seluruh arah secara merata dan tidak berkurang pada
setiap tempat di bawah pemukaan laut. Tekanan akan meningkat
sebesar 760 mmHg (1 atmosfir) untuk setiap kedalaman 10 m (33
kaki). Satuan-satuan dari jumlah tekanan adalah atmosfir absolut
(ATA), sedangkan ukuran tekanan (Gauge Pressure) menunjukkan
tekanan yang terlihat pada alat pengukur dimana terbaca 0 pada
tingkat permukaan, karena tekanan tersebut selalu 1 atmosfer lebih
rendah daripada tekanan absolute. Seorang penyelam yang menghirup
napas penuh di permukaan akan merasakan paru-parunya semakin
lama semakin tertekan oleh air di sekelilingnya sewaktu penyelam
tersebut turun. Sebelum penyelaman, tekanan udara di dalam paru-
paru seimbang dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-rata 760
mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Namun pada saat
menyelam, udara mengalir ke dalam paru, tekanan udara di dalam
paru harus lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Kondisi
tersebut diperoleh dengan membesarnya volume paru. Menurut
hukum Boyle tekanan gas di dalam tempat tertutup berbanding
terbalik dengan besarnya volume. Bila ukuran tempat diperbesar,
tekanan udara di dalamnya turun. Bila ukuran diperkecil, tekanan
udara di dalamnya naik. Hukum Boyle berlaku terhadap semua gas-
gas di dalam ruangan-ruangan tubuh sewaktu penyelam masuk ke
dalam air maupun sewaktu naik ke permukaan. Sebagai contoh,
apabila seorang penyelam Scuba menghirup napas penuh (6 liter) pada
kedalaman 10 meter (2 ATA), menahan napasnya dan naik ke
permukaan (1 ATA), udara di dalam dadanya akan berlipat ganda

MENYELAM KEKEDALAMAN 13
volumenya menjadi 12 liter, maka penyelam tersebut harus
menghembuskan 6 liter udara selagi naik untuk menghindari agar
paru-parunya tidak meledak. Di permukaan laut (1 ATA) dalam tubuh
manusia terdapat kira-kira 1 liter larutan nitrogen. Apabila seorang
penyelam turun sampai kedalaman 10 meter (2 ATA) tekanan parsial
dari nitrogen yang dihirupnya menjadi 2 kali lipat dan akhirnya yang
terlarut dalam jaringan juga menjadi 2 kali lipat (2 liter). Waktu
sampai terjadinya keseimbangan tergantung pada daya larut gas di
dalam jaringan dan pada kecepatan suplai gas ke dalam jaringan oleh
darah. Hal tersebut sesuai dengan hukum Henry yang menyatakan
bahwa pada suhu tertentu jumlah gas yang terlarut di dalam suatu
cairan berbanding lurus dengan tekanan partial dari gas tersebut di
atas cairan.

RESPIRASI PADA TEMPAT TINGGI

Tekanan barometer di berbagai ketinggian tempat berbeda. Pada


ketinggian permukaan laut tekanan barometer 760 mmHg, sedangkan
pada ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut hanya 523 mmHg,
dan pada 50.000 kaki adalah 87 mmHg. Penurunan tekanan barometer
merupakan dasar penyebab semua persoalan hipoksia pada fisiologi
manusia di tempat tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seiring
dengan penurunan tekanan barometer akan terjadi juga penurunan
tekanan oksigen parsial yang sebanding, sehingga tekanan oksigen
selalu tetap sedikit lebih rendah 20%-21% dibanding tekanan
barometer total. Jadi pada ketinggian permukaan laut total tekanan
atmosfer 760 mmHg, ketika di atas 12.000 kaki tekanan barometernya
hanya 483mmHg Dalam hal ini terjadi penurunan total tekanan
atmosfer, yang berarti lebih sedikit 40% molekul 20 per pernapasan
pada saat berada di tempat tinggi dibandingkan dengan permukaan
laut . Apabila seseorang berada di tempat yang tinggi selama beberapa
hari, minggu, atau tahun, menjadi semakin teraklimatisasi terhadap

MENYELAM KEKEDALAMAN 14
tekanan parsial oksigen yang rendah, sehingga efek buruknya terhadap
tubuh makin lama semakin berkurang.Proses aklimatisasi umumnya
antara satu sampai tiga hari (Anonim, 2008c). Prinsip-prinsip utama
yang terjadi pada aklimatisasi ialah peningkatan ventilasi paru yang
cukup besar, sel darah merah bertambah banyak, kapasitas difusi paru
meningkat, vaskularisasi jaringan meningkat, dan kemampuan sel
dalam menggunakan oksigen meningkat, sekalipun tekanan parsial
oksigennya rendah. Aklimatisasi meliputi beberapa perubahan struktur
dan fungsi tubuh, seperti mekanisme kemoreseptor meningkat,
tekanan arteri pulmonalis meningkat. Selanjutnya tubuh memproduksi
sel darah merah lebih banyak di dalam sumsum tulang untuk
membawa oksigen, tubuh memproduksi lebih banyak enzim 2,3-
biphosphoglyserate yang memfasilitasi pelepasan oksigen dari
hemoglobin ke jaringan tubuh. Proses aklimatisasi secara perlahan
menyebakan dehidrasi, urinasi, meningkatkan konsumsi alkohol dan
obat-obatan. Dalam waktu yang lama dapat meingkatkan ukuran
alveoli, menurunkan ketebalan membran alveoli, yang diikuti dengan
perubahan pertukaran gas .

Setelah mengalami aklimatisasi seseorang di tempat yang tinggi


akan mengalami peningkatan kapasitas difusi oksigen. Kapasitas
difusi normal oksigen ketika melalui membran paru kira-kira 21
ml/mmHg/menit. Kapasitas difusi tersebut dapat meningkat sebanyak
tiga kali lipat selama olahraga. Sebagian dari peningkatan tersebut
disebabkan oleh volume darah kapiler paru yang sangat meningkat.
Sebagian lagi disebabkan oleh peningkatan volume paru yang
mengakibatkan meluasnya permukaan membran alveolus. Terakhir
disebabkan peningkatan tekanan arteri paru. Tekanan tersebut akan
mendorong darah masuk lebih banyak ke kapiler alveolus.

MENYELAM KEKEDALAMAN 15
4. Mengapa tubuh manusia hanya bertahan sedalam 40m dalam laut?

Answer :

Ketika seorang penyelam laut dalam dengan bantuan perangkat


bernafas di bawah air (scube), turun ke bawah air, tubuhnya terpejan
ke tekanan yang melebihi tekanan atmosfer .tekanaan cepat meningkat
seiring dengan kedalaman laut akibat berat air. Tekanan hamper
menjadi dua kali lipat pada kedalaman sekitar 30 kaki di bawah
permukaan laut. Udara yang terdapat di dalam alat scuba disalurkan
ke paru pada tekanan yang tinggi ini. Jumlah gas dalam larutan
berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut dan udara terdiri
dari 79 % N2. Nitrogen adalah bahan yang kurang larut dalam
jaringan tubuh . tetapi Pn2 yang tinggi yang terjadi selama
penyelaman laut dalam menyebabkan lebih banyak dari gas ini yang
larut ke dalam jaringan tubuh. Jumlah N2 yang kecil yang larut di
jaringan pada ketinggian permukaan laut tidak menimbulkan efek
tetapi dangan semakin banyaknya N2 yang larut ketika seseorang
berada di kedalaman, timbul narcosis nitrogen, atau “rapture of the
deep”.Narkosis nitrogen terjadi karena berkurangnya eksitabilitas
neuron neuron akibat N2 (yang sangat mudah larut dalam lemak) yang
larut di membrane lemak mereka . pada 150 kaki di bawah permukaan
laut, penyelam mengalami suatu perasaan euphoria dan menjadi
mengantuk, serupa dengan efek minum beberapa gelas koktail. Di
tempat yang lebih dalam , penyelam menjadi lemah dan ceroboh , dan
pada 350 hingga 400 kaki, mereka kehilangan kesadaran. Toksisitas
oksigen akibat tingganya Po2 adalah efek buruk lain yang dapat
terjadi jika kita berada jauh di bawah air. Masalah lain yang berkaitan
dengam menyelam lautdalam terjadi sewaktu naik. Jika penyelam
yang telah cukup lama berada di bawah air sehingga cukup banyak N2
yang sudah larut dalam jaringannya naik secara tiba tiba ke
permukaan , penurunan cepat Pn2 menyebabkan N2 cepat keluar dari

MENYELAM KEKEDALAMAN 16
larutan dan membentuk gelembung gelembung gas N2 di dalam
tubuh, seperti gelembung gas CO2 yang terbentuk di dalam botol
sampenya ketika gabus botol dibuka. Akibat yang ditimbulkannya
bergantung pada jumlah dan lokasi pembentukan gelembung N2 di
dalam tubuh. Keadaan ini disebut penyakit dekompresi atau “the
bends” karena korban sering bergelung akibat nyeri yang
ditimbulkan . penyakit dekompresi dapat dicegah dengan naik
kepermukaan secara perlahan atau dengan secara bertahap
mendekompresi tubuh dalam wadah dekompresi sehingga kelebihan
N2 dapat secara perlahan keluar melalui paru tanpa membentuk
gelembung.

5. Apakah barotrauma berpengaruh pada penerbangan?

Answer :

a. Menyelam Harus Punya Diving License


Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk menyelam
mereka tidak memerlukan Diving License, padahal anggapan ini
salah kaprah. Justru jika mau menjadi penyelam profesional
seseorang diwajibkan memilikinya, hal ini sama fungsinya
seperti SIM untuk pra pengemudi kendaraan.Lantas bagaimana
dengan operator tur yang menyediakan jasa menyelam di
berbagai tempat wisata? Nah, inilah sebenarnya yang membuat
orang beranggapan Diving License itu tidak penting. Di tempat
wisata siapa saja bisa melakukan penyelaman dengan bebas
tanpa butuh surat ijin. Menyelam seperti itu dilakukan sebagai
kebutuhan wisata yang dikenal dengan istilah Discover Scuba
dan bukan menyelam yang sebenarnya.Menyelam Harus Punya
Diving License Wisatawan akan diajak masuk ke dalam air

MENYELAM KEKEDALAMAN 17
sejauh 5-7 meter dan dibimbing oleh operator selam. Intinya
mereka tidak akan dibiarkan untuk menyelam sendirian. Jika
kamu mau menyelam sendiri tanpa instruktur tapi tidak punya
Diving License, jangan harap bisa melakukannya.

b. Syarat Menyelam Tidak Boleh Punya Penyakit Asma


Kegiatan menyelam itu hanya boleh dilakukan oleh orang
yang sehat secara jasmani, rohani, cukup umur dan punya
kemampuan dasar berenang. Syarat-syarat itu juga akan
dievaluasi lagi saat seseorang akan mengambil kursus menyelam
bahkan dites kembali saat membuat Diving License. Alasannya
adalah, mereka akan masuk ke dalam “alam lain” yang tidak
serta merta bisa bernafas seenaknya tanpa alat bantuan .Tapi
apakah benar orang yang terkena asma mustahil untuk
melakukan diving? Sebenarnya tidak juga, menurut beberapa
instruktur menyelam kawakan menyatakan bahwa yang paling
penting adalah antisipasi terhadap penyakit asmanya. Tentu
seorang yang mengidap asma kronis tidak serta merta diijinkan
untuk menyelam, mereka perlu surat keterangan dokter sebelum
mengambil kursus menyelam.Seperti Miss Scuba International
2011, Dayu Hatmanti misalnya. Ia mengaku penyandang
penyakit asma, tapi ia rajin terapi dan mencari tahu hal-hal apa
saja yang memancing asma untuk kambuh. Sekarang ia
mengaku lebih sehat dengan menjalani aktivitas menyelam.
c. Menyelam Adalah Salah Satu Kegiatan Yang Penuh Resiko
Ada yang menganggap jika menyelam adalah kegiatan
tanpa resiko. Pada dasarnya semua kegiatan mengandung resiko
termasuk menyelam. Umumnya orang-orang yang mengatakan
menyelam itu tidak beresiko adalah mereka yang
mengedepankan kepentingan komersial. Padahal sebenarnya
diving adalah olahraga sekaligus petualangan yang tidak lepas

MENYELAM KEKEDALAMAN 18
dari resiko.Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti para calon
diver. Karena setiap resiko bisa diminimalisir asal tahu betul
tentang teori dan praktik menyelam yang benar. Air laut tidak
seperti air di dalam bak mandi yang tenang, sebab di dalam
lautan sekalipun punya arus. Belum lagi spot-spot diving yang
dihuni hewan laut yang buas. Untuk itu diperlukan pemahaman
yang baik bagi penyelam untuk mengurangi resiko selama
menyelam.
d. Tabung Udara Untuk Menyelam Bukan Hanya Berisi Oksigen
Kita tahu bahwa setiap penyelam selalu dibekali tabung
udara yang panjang. Sebagai orang awam kita tahunya tabung
itu berisi oksigen 100%. Faktanya adalah udara di dalam tabung
oksigen penyelam itu berbeda dengan udara yang kita hirup di
alam bebas.Dalam tabung gas tersebut berisi 78% nitrogen, 25%
oksigen dan sisanya adalah gas-gas lainnya. Itulah kenapa
penyelam selalu memiliki batas waktu aman untuk berada di
dalam air. Alasannya simpel, penyelam ini menghirup udara
dengan kadar nitrogen tinggi, menghirupnya dalam waktu yang
lama menyebabkan dekompresi atau gas nitrogen gagal keluar
dari permukaan kulit yang membuat gelembung udara dalam
aliran darah
e. Sehat jasmani dan rohani
    Kesehatan fisik dan mental merupakan hal yang mutlak
dan harus diperhatikan sebelum anda memutuskan mengikuti
pelatihan diving.maka dari itu ada baiknya juga anda
melengkapi surat keterangan sehat dan layak secara medis dari
dokter atau rumah sakit sebelum anda memulai mengikuti
pelatihan diving,hal tersebut penting dan menjadi syarat
utama.tentunya tanpa kesehatan fisik dan mental yang memadai
anda tidak bisa mengikuti pelatihan ini.
f. Usia minimum 15 tahun

MENYELAM KEKEDALAMAN 19
Siapapun anda yang berusia minimum 15 tahun dan
tentunya memilki kondisi tubuh yang sehat dapat mengikuti
pelatihan diving. Untuk peserta yang berusia di bawah 15 tahun
tentunya juga dapat mengikuti pelatihan diving,tetapi sertifikat
yang diberikan berbeda,pada usia 15 tahun diberikan sertifikat
open water junior.untuk   batas kedalaman yang di ijinkan untuk
level open water junior pun berbeda .
g. Memiliki kemampuan di air /watermanship
Banyak anggapan umum yang menyatakan bahwa untuk
menjadi seorang penyelam diperlukan kemampuan berenang
yang hebat seperti seorang atlet.apakah hal tersebut benar?
Jawabannya adalah tidak benar,untuk menjadi seorang penyelam
anda tidak harus memilki kemampuan seperti seorang atlet
renang,tetapi cukup dapat berenang dengan baik dan
benar.Kemampuan yang lainnya diperlukan adalah kemampuan
berenang sejauh 200 meter, berenang dengan jarak 12 meter di
bawah air atau apnea/menahan nafas dan dapat mengambang di
permukaan selama 10 menit tanpa bantuan alat atau biasa
disebut juga water trapen

MENYELAM KEKEDALAMAN 20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bernapas merupakan sesuatu hal yang sangat penting pada kehidupan
bagi semua mahluk hidup terutama manusia. Pada saat penyelaman tekanan
atmosfer di permukaan laut dengan di dalam laut berbeda. Tekanan atmosfer
akan menurun pada ketinggian karena atmosfir diatasnya berkurang,
sehingga udara pun berkurang. Demikian sebaliknya tekanan akan
meningkat bila seorang menyelam di bawah permukaan air. Hal tersebut
disebabkan perbedaan berat dari atmosfir dan berat dari air di atas
penyelam. Tekanan atmosfer normal yaitu 760 mmhg, akan tetapi pada saat
menyelam tekanan atmosfer meningkat. Semakin dalam seseorang
menyelam maka tekanan atmosfernya akan meningkat 1 ATM per 10 meter
kedalaman. Tekanan antara air laut dan air tawar berbeda, dimana tekanan
air laut lebih besar dari pada air tawar. Hal ini dikarenakan air laut
mengandung garam didalamnya.

Ketika tubuh penyelam tidak dapat menyeimbangkan antara tekanan


luar dengan tekanan di dalam tubuh maka akan terjadi kelainan atau
menimbulkan penyakit. Penyakit yang di timbulkan adalah dekompresi dan
barotrauma, yang pertama dekompresi, adalah penyakit yang disebabkan
oleh terlalu lamanya menyelam sehingga N2 banyak terlarut didalam
jaringan mengakibatkan N2 cepat keluar dari larutan dan membentuk
gelembung-gelembung gas N2 di dalam tubuh. Selanjutnya barotrauma,
adalah penyakit yang diakibatkan tubuh tidak mampu menyeimbangkan
antara tekanan udara dalam tubuh dengan tekanan luar. Penyakit ini
mengakibatkan kerusakan jaringan dan mengakibatkan telinga penderitanya
terasa penuh, sakit dan mendengung.

MENYELAM KEKEDALAMAN 21
DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W. Kamus Kedokteran Dorland. Ed-31. Jakarta: EGC

Fatimatun, Siti, Marufi Isa, dkk.2016.Faktor Risiko Barotrauma Telinga


Pada Nelayan Penyelam di Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo
Kecamatan Mabulu Kabupaten Jember. Universitas Jember : Jember.

Hall, John. 2016. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
12. Jakarta : Elsevier Inc.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Mujiyanto.2010. Sebuah Pegangan Seorang Penyelam. Jakarta : PT


Kesapuri.

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi


8. Jakarta : EGC

Sukbar, La Dupai.2016.Hubungan Aktivitas Menyelam dengan Kapasitas


Vital Paru Pada Pekerja Nelayan Di Desa Torobulu Kecamatan
Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Universitas Halu Oleo : Kendari.

Tortora, GJ., Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology


12th Ed. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc

MENYELAM KEKEDALAMAN 22

Anda mungkin juga menyukai