Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester
dengan menggunakan katalis asam. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR dengan
R dapat berbentuk alkil maupun aril
Pada umumnya reagen lain yang digunakan yaitu alkohol seperti metanol dan digunakan juga katalis
dapat berupa asam maupun basa untuk mempercepat reaksi esterifikasi.
Pada tahap pertama, terjadi protonasi pada oksigen yang terikat pada karbonil (C=O) oleh ion hidrogen
dari alkohol yang digunakan. Akibatnya diperoleh karbokation yang bermuatan positif dan menghasilkan
struktur resonansi membuat gugus C=O karbonil menjadi elektrofil yang stabil.
Selanjutnya, karbon dari gugus C=O karbonil memungkinkan terjadinya penyerangan nukleofil dari
etanol (melalui atom oksigen). Akan terjadi transfer proton dari intermediet yang terbentuk ke gugus
OH dari asam karboksilat awalnya. Akibatnya terbentuk muatan positif pada oksigen dan menyebabkan
terjadinya pelepasan molekul H2O sebagai produk samping.
Tahap terakhir yang terjadi yaitu deprotonasi H+ yang akan terlepas kembali sehingga terbentuk ikatan
rangkap antara C dengan O dan terbentuklah produk ester yang diinginkan.
Kegunaan dan Contoh Aplikasi Esterifikasi
Adapun untuk beragam manfaat serta contoh dalam pengaplikasian reaksi esterifikasi ini, antara lain
adalah sebagai berikut;
1. Industri Tekstil
Jika selama ini kita mengenal istilah poliester sebagai bahan atau kain tekstil itu merupakan
senyawa ester yang saling berpolimerisasi membentuk polimer berupa poliester. Poliester memiliki
banyak sekali kegunaan dalam kehidupan manusia seperti sebagai bahan pakaian.
Dalam industri, pembuatan poliester diawali melalui reaksi esterifikasi yang melibatkan etilen glikol
dengan asam benzena 1,4-dikarboksilat yang kemudian melalui reaksi polimerisasi akan
menghasilkan rantai polimer berupa poliester.
Meskipun digolongkan sebagai reaksi polimerisasi, namun reaksi ini juga termasuk ke dalam
esterifikasi karena melibatkan pembentukan produk ester dari alkohol dan juga asam karboksilat
turunannya.
2. Industri Makanan
Dalam industri makanan, esterifikasi juga mengambil peranan penting. Senyawa ester merupakan
senyawa yang banyak terkandung dalam buah-buahan ataupun sayuran dimana senyawa ini
memiliki peran sebagai pembuat aroma dalam buah buahan tersebut.
Dalam industri, membuat ester sintetik sebagai aroma makanan dinilai lebih menguntungkan
dibandingkan harus mengekstrak atau mengisolasi minyak ester dari buah buahan tersebut. Oleh
karena itu reaksi esterifikasi juga diperlukan dalam industri ini dalam membuat senyawa ester dari
asam karboksilat yang memiliki rantai pendek dengan alkohol yang juga memiliki rantai pendek.
Aplikasi dari senyawa yang dihasilkan yaitu sebagai esens ataupun penyedap makanan. Contoh
senyawa ester yang dihasilkan yaitu isoamil asetat sebagai aroma pisang, amil butirat sebagai
aroma jambu, propil butirat sebagai aroma mangga, oktil asetat sebagai aroma jeruk, amil valerat
sebagai aroma apel dan butil butirat sebagai aroma nanas.
3. Industri Farmasi
Ester merupakan senyawa yang memiliki kegunaan dan aplikasi yang sangat luas, salah satunya
adalah dalam bidang farmasi. Senyawa aspirin merupakan senyawa ester yang memiliki nama asli
yaitu asam asetil asetat. Pembuatan senyawa aspirin ini melibatkan reaksi yang tidak lain yaitu
esterifikasi dimana prekursor awal berupa asam salisilat akan direaksikan dengan anhidrida asam
asetat menghasilkan suatu ester berupa asam asetil asetat.
Meskipun bukan berupa alkohol, namun asam salisilat merupakan senyawa multifungsi yang dapat
berperan sebagai alkohol. Hal itu karena senyawa ini memiliki gugus hidroksil (OH) yang terikat
dalam strukturnya sehingga dapat berperan sebagai pengganti alkohol dalam reaksi esterifikasi.
Hasil reaksi ini yaitu aspirin yang memiliki banyak kegunaan dalam bidang medis seperti penghilang
nyeri, rasa sakit, demam, peradangan, dan lain lain.