Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

Menerapakan gaya kepemimpinan dalam keperawatan pada ruang perawatan anak

Gaya kepemimpinan : Otoriter & Demokratis

Disebuah Rumah Sakit pada ruang perawatan anak, bapak A baru saja diangkat
menjadi kepala ruangan perawatan anak. Ia merasa senang sekali dengan promsi yang
ia dapatkan dan merasa percaya diri untuk memimpin ruangan tersebut. Dalam
menjalankan tugasnya bapak A menggunakan gaya kepemimpinan otoriter.

Karu : Selamat pagi semuanya. Bagaimana kesiapannya untuk hari


ini?

P1 : Pagi juga pak. Kalau dari kesiapan individu saya mewakili


perawat-perawat yang dinas pagi sudah siap pak, hanya saja
dari segi sarana masih ada yang harus di tambah pak.

P2 : Iya betul pak, ada beberapa alat & bahan yang harus di
tambah untuk bulan ini pak.

Karu : Kenapa baru memberitahu saat ini ?

P3 : Kemarin saya ingin memberitahu bapak, tapi bapak terlihat


sangat sibuk, saya tidak enak menganggu bapak. Saat operan
ke dinas siang pun bapak tidak ada.

Karu : Aduhh, banyak sekali alasan yang kalian munculkan. Padahal


kan bisa mencari saya ditempat lain.

P4 : Maafkan kami pak, saat saya mencari bapak kemarin. Saya


lihat bapak sudah pulang duluan.
Karu : Saya sudah tidak mau mendengar alasan lagi. Silahkan
bekerja sesuai dengan tugas & tanggung jawabnya masing-
masing. Untuk masalah sarana nanti akan saya pertimbangkan
kembali. Saya tidak mau mendengar ada keluhan dari pasien
mengenai produktivitas kerja kalian. Terimakasih & selamat
pagi.

Perawat : Pagi pak (masing-masing perawat pun mulai bekerja sesuai


tugasnya masing-masing).

Setelah 2 bulan berjalan, dengan gaya kepemimpinan otoriter yang setiap hari
dilakukan oleh Karu. Perwat-perawat di ruang perawatan anak mulai megeluh dengan
sikap yang dimiliki Karu, sehinggah mempengaruhi motivasi mereka dalam bekerja.

Karu : Perawat 2, setelah selesai menulis tolong ke ruang saya

P2 : Baik pak

P2 pun menuju ruangan Karu sesuai dengan instruksi Karu

P2 : Pagi pak, tadi bapak memanggil saya

Karu : Iya betul, saya ingin bertanya. Kenapa akhir-akhir ini laporan
yang kamu tulis selalu salah, salah, dan salah ?

P2 : Maafkan saya pak, saya hanya kurang konsentrasi belakang


ini pak.

Karu : Saya disini memberi kamu gaji, kamu jangan seenaknya saja
bekerja. Saya tidak mau lagi melihat masih ada laporan yang
salah. Silahkan keluar, pembahasan kita sudah selesai.
P2 pun keluar dari ruangan Karu, dan merasa sangat kesal terhadap sikap Karu yang
dinilai ingin menang sendiri & tidak mau mendengar alasannya. P2 akhirnya bercerita
meneganai masalahnya & sikap Karu kepada Katim A.

Katim A : Iya betul sekali suster, saya juga kurang menyukai sikap dari
Karu kita saat ini, inilah yang membuat kita malas, dan tidak
nyaman bekerja. Saya usahakan akan bicara baik-baik dengan
Karu, agar ia bisa memipin lebih baik lagi.

Akhrinya Katim A masuk ke ruangan Karu dan mulai membahasa keluhan yang
dirasakan perawat-perawat saat ia menjabat sebagai Karu dengan gaya kepemimpinan
otoriter.

Katim A : Saya yakin sekali apa yang bapak lakukan demi tercapainya
tujuan kita bersama tapai mohon maaf sebelumnya pak. Jadi
seperti itulah yang dirasakan perawat di ruangan ini, bapak
terlalu sering marah, dan terlihat semaunya saja dalam
memimpin, itulah yang membuat semangat & motivasi
bekerja mereka menurun.

Karu : Pantas saja suster, saya perhatikan mereka juga jarang


berkomunikasi dengan saya. Saya mohon maaf atas kesalahan
yang saya lakukan ini

Katim A : Bapak tidak perlu minta maaf, saya tau maksud bapak itu
baik.

Karu : Jadi, apa yang harus saya lakukan suster ?

Katim A : Kalau boleh saya member saran, bapak harus mengubah cara
bapak bersikap, agar semua perawat nyaman dalam bekerja.
Saya yakin bapak paham maksud saya.
Karu : Baiklah suster, akan saya coba. Terimakasih untuk sarannya

Setelah berbicara dengan Katim A, Karu pun mulai memikirkan strategi yang harus ia
gunakan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik lagi, hinggah 1 minggu setelah
perbincangan itu, bapak A pun mulai memnunjukan sikapnya yang baru, dengan
menerapkan gaya kepemimpinan demokratis.

Karu : Selamat pagi semua, bagaimana kabarnya hari ini ?

P1 : Pagi pak, Alhamdulliah baik pak

Karu : Syukurlah, bagaimana dengan yang lainnya ?

Perawat : Keadaaan kami sehat pak

Karu : Baiklah kalau semuanya sehat, apakah sudah siap dengan


dinas pagi ini ?

Perawat serentak menjawab “kami siap pak”

Karu : Saya senang bisa melihat kalian bersemangat seperti ini, saya
harap kalian bisa fokus dalam bekerja, melayani dengan tulus
& ikhlas. Jika ada yang kurang tolong hubungi saya secepat
mungkin, agar bisa bisa mengatasi kekurangan tersebut.

Katim A : Baik pak, terimakasih

Karu : Oke baik, kemudian untuk kebutuhan bahan-bahan habis


pakai selama sebulan, sudah saya siapkan. Kalau ingin
digunakan silahkan hubungi saya. Saya berada di ruangan
sampai jam istirahat nanti.

Perawat : Baik pak , Terimakasih


Setelah Karu berubah gaya kepemipinannya, perawat pun kembali merasa nyaman
untuk bekerja, tidak ada kesalahan menulis laporan lagi, juga saran & prasarana
terepenuhi.

Anda mungkin juga menyukai