IDNT Tn. M (Kasus CHF)
IDNT Tn. M (Kasus CHF)
DISUSUN OLEH :
DINDA KARLINA
NIM. P07131319005
SQFFQ :
Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan Oral 1546,7 44,7 38,2 253,9
Kebutuhan 1619,04 60,7 44,9 242,8
% Asupan 95,5 73,6 85 104,5
Interpretasi Baik Kurang Baik Baik
Kesimpulan : Hasil dari SQFFQ, pasien mempunyai kebiasaan makan
dengan asupan makan energy, lemak dan karbohidrat tergolong baik
sementara asupan protein kurang (WNPG, 2004)
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
(Harist = 66 + (13,7 x 66) + (5 x 171) – (6,8 x 70)
Benedict) = 66 + 904,2 + 855 – 476
= 1349,2
E. Antropometri (AD.1.1)
Pemeriksaan Penunjang : -
G. Biokimia (BD)
Tanggal : 11 maret 2020
Kode
Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT
Leukosit 4700 – 10300 µ/l 7000 Normal
Trombosit 150.000 – 450.000 177.000 Normal
Urea 15 – 45 mg/dl 83 Tinggi
Creatinine 0,6 – 1,3 mg/dl 2,4 Tinggi
Glukosa sesaat 80 – 140 mg/dl 132 Normal
Kesimpulan : Ureum dan kreatinin tinggi menandakan terganggunya fungsi
ginjal karena berkurangnya perfusi ginjal sedangkan ginjal dalam keadaan
normal. Faktor yang menyebabkan peredaran darah ke ginjal berkurang
karena terdapatnya hipovolemia seperti dehidrasi atau berkurangnya volume
cairan ekstraseluler. Bila faktor prerenal dapat diatasi, maka faal ginjal
menjadi normal kembali (Yusuf, Sulaiman, 2011)
H. Terapi Medis dan Fungsi
Ondancetron 3x½
Netrokaf 1x1
Kesimpulan :-.
I. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
NI 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P Kekurangan intake makanan dan Tujuan:
minuman oral Mencukupi kebutuhan zat gizi
E Berkaitan dengan penurunan nafsu pasien secara bertahap sesuai
makan akibat mual dengan kemampuan
S Ditandai dengan hasil recall 24 jam E:
398,6 kkal (24,6 %), P: 5,5 gr (9,06%), L:
0,4 gr (1%), dan KH: 96,7 gr (39,8%)
yang tergolong kurang
2. Domain Klinik
NC. 2.1. perubahan nilai lab terkait gizi
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P Perubahan niilai lab terkait gizi Tujuan:
E Berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal Memenuhi kebutuhan
akibat dehidrasi elektrolit dan
S Ditandai dengan hasil lab ureum 83 mempertahankan
mg/dl (tinggi), kreatinin 2,4 mg/dl (tinggi) keseimbangan cairan
3. Domain Behavior
NB.1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi
J. Intervensi Gizi
1. Tujuan
a. Mencukupi kebutuhan zat gizi pasien secara bertahap sesuai
dengan kemampuan
b. Memenuhi kebutuhan elektrolit dan mempertahankan
keseimbangan cairan
c. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang diet yang dijalankan
2. Preskripsi Diet
Pemberian Makanan dan Selingan (ND.1)
a. ND.1.1 Jenis DIIT : Diet Jantung II
b. ND.1.2.1 Bentuk Makanan : lunak
c. ND.1.5 Route : oral
d. ND.1.3 Frekuensi Pemberian : 3x utama, 2x selingan
e. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
yaitu, 1780,9 kkal
f. Protein sedang diberikan 15% dari kebutuhan energy total.
g. Lemak diberikan sedang sebesar 25% dari kebutuhan energi total,
dengan komposisi 10% lemak jenuh dan 15% lemak tidak jenuh
h. Karbohidrat cukup, yaitu sebesar 60% dari kebutuhan energy
total.
i. Bahan makanan sumber kolesterol dibatasi, maksimal 200
mg/hari
j. Cairan diberikan cukup, yaitu 2000 ml
Selingan pagi Susu entresol gold 200 cc Susu entresol gold 200 cc
b. Preskripsi
1) Sasaran : Tn. M dan keluarga yang mendampingi
2) Tempat : Ruang rawat inap
3) Waktu : 15-20 menit
4) Permasalahan gizi : Pemilihan makanan yang tepat terkait pola
makan, frekuensi makan, kebiasaan makan dan pemilihan bahan
makanan.
5) Metode : diskusi dan Tanya jawab
6) Media : leaflet dan daftar bahan penukar
7) Materi :
a). Pengertian diet Jantung
b). Tujuan diet Jantung
c). Syarat diet Jantung
d). Cara mengatur diet Jantung
e). Cara mempersiapkan dan mengolah makanan
f). Contoh makanan yang dianjurkan, dibatasi dan di hindari
K. Kolaborasi (RC)
L. Rencana Monitoring
Parameter TANGGAL
11-03-2020 12-03-2020
Tekanan 120/70 mmHg 120/80 mmHg
Darah
Suhu 36,3⁰C 36,5⁰C
Nadi 80 x/mnt 90 x/mnt
RR 20 x/mnt 24 x/mnt
Keluhan Lemas, pusing, Lemas (+),
mual, sesak pusing (-),
mual (-),
sesak (+)
Pembahasan : Hasil pemeriksaan fisik/klinis pada pasien setelah
dilakukan monitoring dan evaluasi vital sign normal, keluhan pusing dan
mual berkurang