Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kuliah

Pembahasan Studi Kasus Kepegawaian

Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia


Dr. Hendri Tanjung, Ph. D

Oleh

Oleh : Wasi’ah R. Mahary


NPM : 4101171529

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS IBNU KHALDUN BOGOR
Februari 2018
Studi Kasus 1 Budaya Islami di SPA Syariah

Sumber Literatur Buku Pengantar Manajemen Syariah

Halaman 116 - 118

Penulis Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS dan Dr. Henri Tanjung, Ph. D

UIK Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas


Penerbit
Ibnu Khaldun Bogor

Tahun 1439 H / 2017 M

Tanggal 03 Februari 2018

Untuk menumbuhkan budaya Islami dalam bisnis SPA Syariah, ada beberpa hal yang perlu
diperhatikan oleh seluruh stakeholder, yaitu :

1. Dari arsitektur bangunan dan pemilihan disain interior dan eksterior.


Sebagai bentuk perwujudan simbol Islam, pemilihan disain bangunan, interior dan eksterior
dapat dipilih sesuai dengan ketentuan syariah. Misalkan bisa mengambil disain bergaya
Timur Tengah atau masjid-masjid besar yang ada di nusantara. Air mancur dan kolam ikan
atau akuarium serta pemilihan tanaman di luar ataupun di dalam ruangan untuk menciptakan
suasana alami.

Untuk interior bisa berupa kaligrafi, lukisan alam, piring-piring berornamen bunga. Hindari
pemilihan patung-patung atau lukisan berwujud mahluk yang bernyawa.
Penempatan proses SPA juga tetap memperhatikan agar pelanggan mendapatkan hak
privasi dalam menjaga auratnya.

Dan pastikan di dalam SPA para pengunjung bisa dengan mudah dapat melakukan ibadah
sholat. Penempatan musholah yang nyaman dan aman di lantai satu dan di tempat yang
strategis setelah lobi, sehingga akan memudahkan pengunjung beribadah. Bahkan akan
menarik para pengunjung yang awalnya umum untuk bisa melihat dan pada akhirnya
menjadi pelanggan SPA.

2. Pemilihan seni dan budaya Islami yang ditampilkan untuk menciptakan suasana yang penuh
suka cita sekaligus pendidikan.

Selain disain bangunan, untuk menciptakan suasana Islami, pemilihan tampilan seni budaya
juga perlu diperhatikan. Pastikan pemilihan lagu dan film yang diputar di media televise yang
bisa mendekatkan pada Allah SWT. Begitu pula jika perlu menampilkan seni life music atau
budaya Islami. Misalkan tarian melayu yang tetap menutup aurat dan gerakan yang santun.
Juga musik Timur Tengah seperti hadra, gambus, rebana dan group nasyid.

3. Mengoptimalkan SDM lokal sebagai karyawan SPA


Lokasi SPA didirikan akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal yang terlebih
dahulu diberikan pelatihan yang mendukung SPA. Pemilihan seragam karyawan wanita juga
tetap mengacu pada landasan syari. Sebagian besar pengunjung adalah wanita, maka harus
dilayani petugas wanita. Jika ada disediakan bagi pengunjung laki-laki maka petugasnya pun
harus laki-laki.

4. Kebijakan terintegrasi antara dinas terkait.


Hal yang terpenting adalah kebijakan dari dinas terkait dalam memberikan perizinan dan tim
terpadu serta terintegrasi. Dalam hal ini antara dinas tata bangunan, dinas ketenagakerjaan
dan pemerintahan serta MUI untuk mendukung dan menumbuhkan wisata syariah.
Pendirian SPA bisa juga diintegrasikan di lokasi wisata lainnya yang sudah ada juga dengan
hotel atau penginapan. Sehingga pengunjung bisa menikmati suasana rileksasi di area
wisata yang ada.

5. Pemilihan Kuliner
Pengunjung dapat juga dihidangkan aneka kuliner yang halal. Semua bahan makanan
dipastikan dipilih dari bahan-bahan yang halal, juga yang telah mendapatkan sertifikat halal
dari produk pabrik.

6. Peraturan dan Kebijakan operasional SDM


Selain unsure-unsur di atas, dalam pengelolaan operasionalnya terutama terkait SDM, harus
mengacu pada kebijakan dan peraturan yang syariah. Mulai dari rekrutmen sampai terminasi
karyawan. Program retensi yang dilakukan juga akan mendukung karyawan tumbuh rasa
semakin bersyukur bekerja di SPA tersebut.
Studi Kasus 2 Perencanaan SDM di XL

Sumber Literatur Buku Pengantar Manajemen Syariah

Halaman 149 - 150

Penulis Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS dan Dr. Henri Tanjung, Ph. D

UIK Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Penerbit
Universitas Ibnu Khaldun Bogor

Tahun 1439 H / 2017 M

Tanggal 03 Februari 2018

Dari kasus 2 Perencanaan SDM di XL,berikut penjelasan dari pertanyaan yang ada.
1. Program apa yang digagas XL dalam perencanaan SDM untuk mengantisipasi
tantangan di masa yang akan datang?

Untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang XL menerapkan program


Competency Based Human Resources Management (CBHRM).

Konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) pertama kali


diperkenalkan oleh Prof Dr David McClelland di Amerika Serikat sekitar 33 tahun lalu.
Competency-Based Human Resources Management (CBHRM) adalah suatu pola
pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang
handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan
agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi,
promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir,
manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke
titik yang paling optimum. Sebagai suatu model yang sistematis, penerapan model
CBHRM ini memungkinkan perusahaan untuk membuat sistem pengelolaan yang
terintegrasi terhadap semua sistem dan kebijakan sumber daya manusianya.

Sejalan dengan CBHRM, di setiap unit ditempatkan Human Capital Spesialist sebagai
Human Capitals Bisnis Partners (HCBP) yang berperan dalam penyelesaian masalah
strategis perusahaan dalam bidang sumber daya manusia.

Untuk pengembangan karir karyawan terbaik XL menerapkan program Talent Pool dan
Succession Planing yang didasarkan pada filosofi “pengembangan para pemimpin dari
dalam XL’.
Bagaimana cara XL memastikan bahwa kontribusi karyawan akan mendapat
penghargaan?

Dengan sistem ini setiap karyawan pada periode tertentu akan dilakukan penilaian
capaian kinerjanya berdasarkan rencana kerja yang telah disepakati bersama di awal
tahun. Capaian kinerja ini dijadikan dasar dalam pemberian remunerasi dan
pengembangan karir karyawan.

Dalam pengembangan karir karyawan, XL lebih memprioritaskan pengembangan para


pimpinan dari dalam XL.

Apa tugas Human Capital Spesialist?


Human Capitals Spesialist adalah beberapa orang yang ditunjuk di setiap unit untuk
memfasilitasi dan mempercepat penyelesaian masalah sumber daya manusia yang ada
pada setip unit. Human Capital Spesialist merupakan kepanjangan tangan Human
Capital.

2. Bagaimana Manajemen Syariah memandang perencanaan yang dilakukan oleh XL ini

Penerapan program HBHRM di XL bagi pengembangan karyawannya merupakan


program yang sesuai dari sisi manajemen syariah. Karena menerapkan prinsip keadilan.
Karyawan yang memiliki kinerja terbaik mendapatkan imbalan dan promosi penempatan
yang terbaik dari perusahaan.

Dalam Alqur’an terjemahan beberapa ayat di bawah ini, Islam sangat melihat dan
menghargai hasil kerja seseorang.

1. QS. At-Taubah (9): 105:


Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah
Yang Mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa
yang kamu kerjakan

2. QS. al-Nahl (16): 97:

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik apa yang telah mereka kerjakan

3. QS. al-Kahfi (18) : 30:


Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh tentulah Kami tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik.
Studi Kasus 3 Pemimpin dan Kebijakan Remunerasi

Sumber Literatur Buku Pengantar Manajemen Syariah

Halaman 220 - 221

Penulis Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS dan Dr. Henri Tanjung, Ph. D

UIK Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas


Penerbit
Ibnu Khaldun Bogor

Tahun 1439 H / 2017 M

Tanggal 03 Februari 2018

Berikut jawaban atas pertanyaan yang diajukan dari kasus 3 tentang Pemimpin dan
Kebijakan remunerasi.

1. Apakah permasalahan utama dari kasus di atas

Adanya ketidakpuasan pegawai atas penerapan sistem remunerasi yang baru ditetapkan
Direksi. Pegawai merasa dirugikan dengan sistem tersebut. Hal ini disampaikan secara
tertulis langsung ke Direksi.

Permasalahan tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan komunikasi yang baik atau
sosialisasi kepada pegawai sebelum sistem remunerasi baru diterapkan.

2. Apakah tindakan Direksi mengatasi pegawai yang protes tersebut sudah benar menurut
manajemen syariah? Berikan alasannya

Saya setuju dengan cara yang digunakan oleh direksi dalam menyelesaikan masalah.
Cara penyelesaian atas komplain karyawan yang diajukan ke Direksi, mencerminkan
Direksi tersebut adalah pemimpin yang bijak.
1. Direksi tidak langsung menuduh karyawan yang komplain akan kebijakan
remunerasi baru yang ditetapkan. Direksi juga menggunakan kata yang tepat dalam
menyikapi komplainnya. Bahkan Direksi menghargai karyawan tersebut, yang telah
memberikan masukan.
2. Direksi juga sangat menghargai Atasan langsung karyawannya. Sangat menghargai
hirarki kepemimpinan. Direksi memanggil Atasan karyawan langsung untuk
mendapatkan informasi apa penyebabnya.
3. Direksi memahami ada kelemahan komunikasi yang terjadi, untuk dijadikan
perbaikan.

Cara yang diambil sudah benar dan sesuai dengan manajemen syariah. Karena :
1. Direksi menghindari su’udzhon dan membesarkan husnudzhon

Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena


sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk


adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan
orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan
saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”

2. Mengedepankan musyawarah mufakat dan berlaku lemah lembut

Terjemahan surat Ali ‘Imran ayat 159:

Artinya: “Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap
mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras. Niscaya mereka
akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerena itu, maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan tertentu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 159)

Anda mungkin juga menyukai