Anda di halaman 1dari 7

Teologi Injil Matius

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Injil Matius bersama dengan Injil Markus dan Lukas, biasanya disebut sebagai Injil
Sinoptik. Istilah Sinoptik ini pertama kali diberikan oleh J. J. Griesbach menjelang akhir abad
18, karena ketiganya mempunyai banyak persamaan, sehingga dapat disusun dalam tiga
kolom seperti suatu synoptis,  yaitu suatu pandangan di mana ketiganya dapat di baca
bersama. Kata “sinoptik” berasal dari kata “sun opsis”, sun berarti bersama, opsis berasal
dari kata harao, yang artinya melihat. Jadi, sun opsis berarti melihat bersama. Ini berarti
bahwa Injil Matius, Markus , Lukas bisa dilihat dan dibaca bersama, karena isinya begitu
mirip dengan yang, walaupun tiap kitab memiliki ciri masing-masing.
Menurut para sarjana theologia percaya bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius,
pemungut cukai, yang juga bernama Lewi (bukan dalam arti keturunan suku Lewi). Gereja
mula-mula juga berpendapat bahwa Injil Matius di tulis oleh Matius, menurut pendapat bapak
gereja yang bernama Papias.
Injil Matius adalah Injil yang paling terkenal dan paling banyak dikutip dari keempat
Injil di dalah sejarah gereja. Dan juga paling banyak dibaca dan dipelajari oleh orang Kristen
sejak mula-mula. Salah satu sebab utamanya adalah karena mengandung banyak ajaran
Tuhan Yesus yang telah disusun rapi dan sistematis dalam liam kumpulan ajaran Tuhan
Yesus.
1.      Khotbah di Bukit ( yang mengajarkan ajaran Etika) pasal 5-7. Bagian ini membahas tentang
murid-murid dan orang banyak yang datang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan
dari seberang sungai Yordan, yaitu suatu kumpulan orang banyak meliputi seluruh daerah
Palestina.
2.      Yesus mengutus 12 murid (berkenaan dengan misi) pasal 10.
3.      Perumpamaan tentang kerajaan Allah (Proklamasi/pemberitaan Injil) pasal 13.
4.      Kehidupan dan persekutuan Kristen, yaitu mengenai Ekklesiologi/kehidupan bergereja, pasal
18.
5.      Khotbah Yesus berkenaan dengan akhir zaman (Eskatologi) pasal 24-25.
Kita dapat melihat lima kumpulan pengajaran TuhanYesus ini, karena kita dapat melihat
pada setiap bagian terakhir dari kumpulan ajaran Matius mengakhiri dengan kalimat penutup
“setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu . . .” (7:28. 11:1. 13:35. 19:1, 26:1).
Injil Matius ini ditulis cukup teratur dan sistematis, sehingga Sherman Johnson dalam
bukunya The Theology of the Gospel mengatakan: “Mattew is primarily a teacher . . . He
loves to collett, arganize and systematize in material . . .” kita tidak heran kalau Injil Matius
dikatakan sebagai Injil yang paling banyak dibaca dan dipelajari karena memang
penulisannya cukup rapi, jelas dan mudah dibaca.

2. Tujuan Penulisan Injil Matius adalah :


2. Untuk meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah.
3. Untuk menyediakan bahan pelajaran katekisasi bagi orang Kristen Yahudi yang baru
percaya kepada Tuhan.
4. Untuk memberikan pegangan kepada mereka tentang dasar-dasar doktrin dan iman
Kristen yang baru mereka kenal melalui Yesus Kristus.
5. Untuk mendorong mereka supaya hidup dalam persekutuan kristen dan beribadah
bersama dalam kumpulan orang-orang kristen yang disebut gereja.
6. Untuk memerintahkan mereka supaya pergi bersaksi kepada bangsa-bangsa bukan
Yahudi dan  mengajar bahwa Yesuslah Mesias, Juruselamat dunia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEOLOGI INJIL MATIUS


a.      ALLAH ITU HIDUP
Dalam peristiwa bagaimana Allah memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai
Yordan, yosua berkata: “Dari hal inilah kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di
tengah-tengah kamu . . . (Yos. 3:10)Dan di dalam Mazmur juga mengatakan: “Seperti rusa
yang merindukan sungai yang berair, demikiankah jiwakumerindukan engkau, ya Allah.
Jiwaku haus kepada Allah, yaitu Allah yang hidup . . . hatiku bersorak-sorai kepada Allah
yang hidup” (Maz. 42:2-3. 84:3).
Ditinjau dari relevansi kehidupan sehari-hari sebagai orang Kristen doktrin tentang Allah
yang yang hidup dalam Injil Matius cukup banyak dan cukup mengagumkan. Ketika murid-
murid ditanya oleh Yesus: “Siapakah Aku ini?” Petrus menjawab-Nya “Engkau adalah
Mesias, anak allah yang hidup”. Donald Hagher mengatakan: “It describes the true God, as
opposed to the gods of the world who were not alive . . . that god is uniquely the source of all
life.” Apabila kita mengatakan Allah itu hidup, berarti Allah itu aktif berkarya, Ia
mneciptakan dan memelihara langit dan bumi dan Dialah yang memberikan hidup dan nafas
dan segala sesuatu kepada semua orang”. Apabila Allah adalah Allah yang hidup, maka Ia
mempunyai kehendak. Ia menghendaki supaya kita berpaling dan menyembah Dia dalam roh
dan kebenaran ( Yoh. 4:23-24). Ia juga menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Allah yang hidup adalah Allah yang mengakhiri sejarah kehidupan manusia. Sebab
Dialah Allah yang hidup sampai selama-lamanya. Dialah Allah yang akan mengaruniakan
hidup yang kekal bagi setiap orang yan gpercaya kepada-Nya.

b.      ALLAH BEKERJA MENURUT RENCANA


·         Matius banyak berbicara tentang penggenapan dalam Perjanjian Lama. Dalam Injil ini
terdapat 61 kutipan PL yang banyak di antaranya tergenapi dalam Injil Matius.
Matius sangat menonjolkan peranan Allahdalam proses inkarnasi dan karya keselamatan-
Nya. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dari ayat-ayat di bawah ini:
2. Maria dikatakan mengandung melalui Allah Roh Kudus (1:18).
3. Malaikat Allah menyatakan kepada Ysusf melalui mimpi dan berbicara kepadanya
(1:20).
4. Melalui kelahiran Yesus yang bernama Immanuel, berarti Allah menyertai kita (1:23).
5. Allah menyelamatkan Yesus dari tangan Herodes dan membawa-Nya ke Mesir
(2:13).
6. Allah membawa Yesus bersama Yusuf dan Maria kembali ke tanah Israel (2:19-20).
7. Segera setelah Yesus dibaptis, Matius mencatat suara Allah Bapa dari sorga yang
mengatakan: “Inilah Anak yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (3:1).
8. Dalam kisah pencobaan, Matius mennulis bahwa Yesus dibawa oleh Roh Allah ke
padang gurun (4:1).
·         Kisah Orang Majus dari Timur
Matius menulis kisah ini berbeda dengan apa yang ditulis dalam Injil Lukas. Matius
menceritakan tentang datangnya orang Majus dari timur dan bagaiman Allah melindungi bayi
Yesus dari usaha pembunuhan yang dilakukan oleh Herodes. Jadi, Matius ingin menekankan
bahwa bagaiman Allah memelihara dan melindungi Yesus. Allah yang hidup bekerja dan
menyatakan kuasa-Nya di atas kuasa Herodes.

c.       ALLAH SEBAGAI BAPA


Dalam Injil Matius menyebutkan Allah sebagai Bapa sebanyak 44 kali. Menarik untuk
diperhatikan bahwa pemeliharaan Allah sebagai Bapa ditujukan kepada semua orang,
termasuk anak-Nya, bahkan burung dan tanaman. (Mat. 5:43-45, 6:26-30, 15:30, 18;10, 14,
19-20). Konsep Allah sebagai Bapa oleh Matius juga banyak disajikan dalam hubungannya
dengan beramal, pahala dan doa, misalnya dalam “Doa Bapa Kami” (Mat. 6:1-4, 9-13, 17-
18, 7:11). Kita diajarkan pada waktu kita berdoa, kita menghampiri Allah sebagai Bapa,
sebagaimana setiap kali Yesus berdoa, Ia memanggil Allah adalah Bapa, kecuali satu kali
ketika Ia menanggung dosa segenap umat manusia di atas kayu salib, Ia berseru dalam doa:
Ya Allahku . . . (27:46).

d.      ALLAH MAHAADIL
Matius mencatat banyak sekali kisah dan ajaran mengenai penghakiman dan hukuman
yang memperkenalkan kepada pembaca bangsa Yahudi bahwa Allah Mahaadil dan Allah
adalah Hakim yang Agung. Pada hari penghakiman, matius mengisahkan bahwa Anak Allah
akan menjadi tokoh utama dalam proses penghakiman (25:31-46, 16:27). Namun, bila dan
kapan hari penghakiman itu tiba, dikatakan bahwa Anak tidak tahu, hanya Bapa yang tahu
(24:36). Istilah kegelapan dan ratap dan gertak gigi berulang kali terdapat di Matius (8:12,
13:42, 50, 22:13, 24:51, 25:30). Ayat-ayat ini sudah jelas menggambarkan keadilan dan
murka Allah terhadap mereka yang menolak anugerah keselamatan Allah yang dikaruniakan
kepada mereka dengan cuma-cuma, terutama kepada bangsa Yahudi.

B.     KRISTOLOGI INJIL MATIUS


Di dalam injil Matius mengandung banyak sekali ajaran Tuhan Yesus, yang pada umumnya
bisa dibagi menjadi lima bagian besar:
1.      Khotbah di Bukit: Ajaran mengenai Etika Kristen (ps 5-7)
2.      Pengutusan ke-12 murid: Ajaran mengenai Misi kristen (ps 10)
3.      Perumpamaan tentang Kerajaan Allah: Ajaran mengenai kerajaan Allah (ps 13).
4.      Kehidupan komunitas Kristen: Ajaran mengenai gereja (ps 18).
5.      Kedatangan kristus yang kedua: Ajaran mengenai akhir zaman (ps 24-25).
Sedang ajaran mengenai persom Yesus, siapa sebenarnya Yesus itu? Dalam Injil Matius
secara ringkas dapat kita lihat dari:
1.      Dalam ps 1:1 dikatakan: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” (bdk.
Mark. 11). Disini kita melihat bahwa Injil Matius diawali dengan silisilah Yesus kristus,
bukan tokoh yang lain.
2.      Kelahiran Tuhan Yesus (ps 1-2). Injil Matius jauh lebih banyak dalam mengisahkan tentang
kelahiran Yesus.
3.      Kisah tentang orang Majus (ps. 2:1-12). Kisah ini hanya dicatat dalam Injil Matius, yang
menunjukkan keunikan person Kristus bahwa Ia disembah begitu Ia lahir.
4.      Pekerjaan (Mujizat) Tuhan Yesus. Matius mencatat ada 20 mujizat yang dilakukan Tuhan
Yesus. Kira-kira 75% mujizat penyembuhan (ditambah lagi dengan 4:23-25, 8:16, 14:36,
15:30-31, 19:1-2). Dengan demikina, dapat kita katakan bahwa kebanyakan dari mujizat
penyembuhan.
5.      Pernyataan diri Yesus. Dari cara Ia menghimbau dan berseru supaya orang bertobat, dari
wibawa Yesus memanggil murid-murid supaya mengikuti Dia, dari cara Yesus mengajar
yang penuh otoritas, misalnya dalam khotbah-Nya di Bukit.
6.      Kisah kematian dan kebangkitannya. Ini adalah bagian yang utama dalam penulisan Injil
Matius yang sedikitnya dicatat oleh Matius dalam 161 ayat, yaitu dalam ps 26, 27, dan 28.
7.      Amanat Agung. Dari Amanat Agung ini kita dapat melihat bahwa Yesuslah Tuhan yang
memiliki segala kuasa di sorga dan di bumi, Dialah yang memulai gerakan globalisasi 
penginjilan dan Dialah yang menjamin bahwa Ia akan menyertai murid-murid-Nya sampai
akhir zaman.

YESUS SEBAGAI MESIAS


Lima kali dalam pembukaannya Matius memperkenalkan Yesus sebagai Mesias (1:1,
16-18 dan 2:4). Ketika Yohanes Pembaptis dalam penjara ia mendengar tentang pekerjaan
Yesus sebagai pekerjaan Mesias, yaitu orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin
diberitakan kabar baik. Sebagaimana dinubuatkan dalam PL. Petrus mengenal Yesus sebagai
“Mesias”, Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (16:16). Bangsa Yahudi
mengharapkan kedatangan Mesias dalam arti nasional, sedang Yesus datang sebagai Mesias
dalam arti spiritual. Bangsa Yahudi mengharapkan kedatangan Mesisa untuk bangsa Yahudi,
Yesus datang sebagai Mesias untuk semua bangsa.
Yesus juga membenarkan pernyataan Kayafas bahwa Ia adalah Mesiass (26:63-64).
Kayafas bertanya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau
Mesias . . .?” Yesus menjawab engkau telah mengatakannya. Jadi, dariawal penulisan Injil
Matius sampai pada akhirnya, kita melihat bagaimana Matius memperkenalkan pembacanya
bahwa Yesus adalah Mesias.

MESIAS SEBAGAI ANAK DAUD


Bagaimana kita bisa mengerti bahwa Dia adalah Mesias tetapi Dia juga adalah Anak Daud?
Pertama, Kita melihat, si anak buta yang di daerah Kapernaum dalam kesadarannya
berseru minta minta tolong kepada Yesus dengan mengatakan: “Kasihanilah kami, hai anak
Daud” (9:22) dan juga perempuan Kanaan yang berseru: Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak
Daud, karena anakku perempaun kerasukan setan . . . “(15:22). Lebih jelas lagi ketika Yesus
dielu-elukan di Yerusalem, di mana orang banyak bersorak-sorai dengan suatu pujian:
“Hosana bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”
Kedua, Menjelang akhir pelayanan-Nya Yesus bertanya kepada orang-orang Farisi,
apakah pendapat mereka tentang Mesias. Mereka menjawab bahwa Mesias adalah Anak
Daud (22:41-4b). Frasa Anak Daud sebenarnya mengandung arti bahwa Mesias seperti Daud
karena Bangsa Yahudi sangat menyanjung Daud sebagai Rajayang ideal. Makanya Yesus
juga disebut sebagai Great David’s greater son.
YESUS SEBAGAI ANAK MANUSIA
Dalam Injil Matius, istilah ini muncul pertama kali dalam pasal 8, yaitu ketika ada
seorang ahli Taurat (sama juga dengan ps 9:3-6) yang menyatakan bahwa ia mau mengikut
Yesus. Istilah Anak Manusia sering kali berkenaan dengan:
1.      Misi-Nya: Ini terdapat dalam ayat-ayat berikut ini:
a.       “ . . . anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (8:20).
b.      “ . . . Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa “ (9:6).
c.       “ . . . Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat” (12:8).
d.      “ . . . Anak Manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya” (20:28).
Kedatangan Anak Manusia ke dalam dunia adalah untuk melayani, berkorban, bahkan juga
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi semua orang. Namun, juga Anak Manusia
berkuasa untuk mengampuni, Ia juga Tuhan atas hari Sabat.
2.      Penderitaan-Nya: Sekalipun anak Manusia adalah Tuhan yang berkuasa, namun misi utama-
Nya datang ke dalam dunia adalah untuk menderita dan mati di atas kayu salib ((17:12, 22-
23, 20:18, 26:2, 26:45).
3.      Kemuliaan-Nya: Perlu kita ingat pula bahwa Anak Manusia yangmelayani, menderita bahkan
mati di kayu salib, Ia juga mengklaim bahwa satu hari Ia akan datang kembali dalam
kemuliaan-Nya. Dan ayat-ayat ini adalah ucapan Yesus sendiri yang menyebutkan diri-Nya
sebagai “Anak Manusia.” (17:9, 19:28, 26:64. 16:27).
Anak Manusia akan bangkit dan naik ke sorga adan satu hari ia akan datang kembali dalam
kemuliaan-Nya
YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH
Matius mencatat Yesus sebagai Anak Allah dalam kisah dibaptis (3:17), transfigurasi (17:5),
dan pada kematian-Nya (27:54).
Anak Allah dan Kuasa-Nya: Matius mencatat bahwa sebagai Anak, Ia mempunyai
kuasa untuk berseru kepada Allah Bapa supaya Allah mengirimkan dua belas pasukan
malaikat untuk membantu Dia (26:53). Dalam masa pelayanan-Nya, Yesus dikatakan
mempunyai kuasa seperti Allah. Contohnya dalam ps 9:6, Matius menulis: Tetapi supaya
kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Allah berkuasa untuk mengampuni dosa (Yesus yang
adalah Anak Allah, dalam hal ini menyebutkan diri-Nya sebagai Anak Manusia). Matius
mencatat kalimat ini sehubungan dengan Yesus berkata kepada seorang lumpuh: “Percayalah,
hai anak-Ku, dosamu sudah di ampuni” (9:2). Jadi, dalam kisah ini Yesus tidak saja
menyembuhkan orang yang lumpuh itu, Ia juga mengampuni dosanya, karena Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa seseorang.
Yesus mati sebagai Anak Allah: Yesus sebagai Anak Allah, mati di kayu salib guna
menanggung dosa kita. Maka ketia Ia terpaku di kayu salib, orang-orang yang  lewat di san
menghujat Dia sambil berkata: “Selamatkan diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah
dari salib itu” (27:40). Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan tua-tua
mengolok Dia sambil berkata : “Orang lain Ia selamtakan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat
Ia selamatkan! . . . Baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya.
Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah (27:43).
YESUS SEBAGAI TUHAN
Dalam Injil Matius kata Tuhan dipakai sebanyak 80 kali. Matiu pertama-tama
menekankan bahwa yang dimaksud  “Tuhan” ialah “Allah,” oknim pertama dalam
Tritunggal. Matius menyajikan kebenaran ini melalui ucapan Yesus sendiri. Misalnya dalam
kisah Yesus dicobai, Yesus dua kali memakai istilah “Tuhan” yang dimaksud ialah Allah
(4:7, 10). Dalam doa Yesus, Ia pun mengatakan: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi (11:25).

C.    PNEUMATOLOGI INJIL MATIUS


Injil Matius menyebutkan Roh Kudus hanya 12 kali, diantaranya 4 kali terdapat pada
pasal 12, yaitu mengenai menghujat Roh Kudus.
Dalam Injilnya ini, pertama-tama Matius memberitahukan kepada kita bahwa Roh Kudus
adalah Roh yang memberi hidup kepada kelahiran Yesus, Anak Allah (1:18, 20). Ketika
Yesus dibaptis Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya (3:16). Dari
ayat ini kita melihat adanya unsur Allah Bapa, Anak dan roh Kudus, yaitu yang kita kenal
sebagai Allah Tritunggal. Kemudian juga dikatakan bahwa Roh Kudus membawa Yesus ke
gurun untuk dicobai Iblis (4:1).
Membaptis dengan Roh Kudus:
2. Kata membaptis disini adalah arti kiasan, sebab dalam Injil Yohanes dikatakan bahwa
Yesus tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya (4:1-2). Maka apabila Yesus dikatakan
membaptis dengan Roh Kudus, itu adalah dalam arti kiasan atau spiritual, bukan dalam arti upacara
atau seremonial.
3. Kata membaptis bisa mengacu pada pelayanan Yesus yang pada dasarnya bersifat
spiritual, yaitu melalui pemberitaan, pekerjaan atau mujizat yang dilakukan Yesus dan dengan
pertolongan Roh Kudus seseorang bisa bertobat dan percaya dan lahir baru.
4. Baptisan Roh Kudus itu pada akhirnya tergenap pada hari Pentakosta. Sebab
sesudah kebangkitan Kristus, Ia sendiri mengatakan: “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi
tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kis. 1:5). Kalimat tidak lama lagi tentunya
menunjukkan pada peristiwa yang akan datang, yaitu hari Pentakosta, yang terjadi dan tercatat pada
Kisah Para Rasul 2.
Menghujat Roh Kudus: Dalam masa pelayanan Yesus, ketika Ia mengusir setan, Matius
mencatat: “Tetapi jika Allah mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu” (12:28). Menghujat Roh Kudus bukanlah merupakan
suatu ucapan semata, melainkan merupakan suatu  sikap seorang yang mengeraskan hatinya
dan terus menerus menutup pintu hatinya.
Roh Kudus sebagai Penolong: Konsep ini cukup kita kenal dalam tulisan Yohanes di mana
Yesus mengatakan: “Aku akanminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh
Kebenaran” (14:16-17a).

D.    EKKLESIOLOGI INJIL MATIUS


Dari kelima kelompok ajaran Tuhan Yesus yang terdapat dalam Injil Matius, satu
diantaranya ialah tentang gereja, yaitu dalam pasal 18. Apalagi ditambah lagi dengan pasal
16:16-19 dan 28:19-20, maka kita mendapatkan ajaran tentang gereja yang cukup banyak
dalam Injil Matius dibandingkan dengan injil-injil lainnya, oleh sebab itu Injil Matius disebut
sebagai “Ecclesiastical Gospel.” Ada tiga perikop ayat-ayat yang berkenaan dengan gereja
dalam Injil Matius:

PENGAKUAN PETRUS DAN GEREJA


            Ketika Yesus tiba di daerah kaisarea Filipi bersama dengan murid-murin-Nya Yesus
bertanya kepada mereka: “ Siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “ Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya lihat di pasal 16:16-19.
Pertama: Yesus melihat bahwa dari murid-murid Tuhan yang hanya 12 orang itu akan terus
berkembang menjadi duatu kumpulan besar orang percaya yang di sebut “gereja.” Disitulah
Yesus mengatakan: “ Aku akan mendirikan jemaat-Ku” (ayat 18).
Kedua: Dari ayat 17 kita tahu bahwa pengenalan pada Yesus sebagai Mesias adalah melalui
wahyu Allah (bdk. Mat 11:25)
Ketiga: Ada pandangan yang melihat bahwa Petrus sebagai batu karang dan di atas batu
karang Petrus itulah Kristus mendirikan gereja-Nya
Keempat: Gereja yang Tuhan dirikan itu akan menjado gereja yang permanen den kekal, dan
alam maut tidak akan menguasainya. Sesudah Yesus mengatakan bahwa alam maut tidak
akan menguasai-Nya Yesus segera berbicara tentang bagaimana Ia akan mati di atas kayu
salib (ayat 21) dan kita tahu di belakang kayu salib itu ada kebangkitan. Dan sesudah
kebangkitan itulah murud-murid mulai pergi memberitakan berita kebangkitan Kristus dan
karena pemberitaan itulah banyak orang percaya dan disitulah gereja-gereja didirikan. Maka,
gereja didirikan karena Yesus telah mengalahkan alam mautu di atas kayu salib. Demikianlah
kita mengerti bahwa gereja yang didirikan Tuhan itu adalah gereja yang kekal, dan alam maut
tidak akan bisa menguasai atau mengalahkan.

Kelima: “Kunci Kerajaan Allah” adalah kunci yang menghantar orang masuk ke dalam
kerajaan Allah, yaitu melalui pengajaran dan penginjilan dan berita pengampunan.

Anda mungkin juga menyukai