Eklesiologi Eklesiologi Matius, Teologi PB
Eklesiologi Eklesiologi Matius, Teologi PB
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Injil Matius bersama dengan Injil Markus dan Lukas, biasanya disebut sebagai Injil
Sinoptik. Istilah Sinoptik ini pertama kali diberikan oleh J. J. Griesbach menjelang akhir abad
18, karena ketiganya mempunyai banyak persamaan, sehingga dapat disusun dalam tiga
kolom seperti suatu synoptis, yaitu suatu pandangan di mana ketiganya dapat di baca
bersama. Kata “sinoptik” berasal dari kata “sun opsis”, sun berarti bersama, opsis berasal
dari kata harao, yang artinya melihat. Jadi, sun opsis berarti melihat bersama. Ini berarti
bahwa Injil Matius, Markus , Lukas bisa dilihat dan dibaca bersama, karena isinya begitu
mirip dengan yang, walaupun tiap kitab memiliki ciri masing-masing.
Menurut para sarjana theologia percaya bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius,
pemungut cukai, yang juga bernama Lewi (bukan dalam arti keturunan suku Lewi). Gereja
mula-mula juga berpendapat bahwa Injil Matius di tulis oleh Matius, menurut pendapat bapak
gereja yang bernama Papias.
Injil Matius adalah Injil yang paling terkenal dan paling banyak dikutip dari keempat
Injil di dalah sejarah gereja. Dan juga paling banyak dibaca dan dipelajari oleh orang Kristen
sejak mula-mula. Salah satu sebab utamanya adalah karena mengandung banyak ajaran
Tuhan Yesus yang telah disusun rapi dan sistematis dalam liam kumpulan ajaran Tuhan
Yesus.
1. Khotbah di Bukit ( yang mengajarkan ajaran Etika) pasal 5-7. Bagian ini membahas tentang
murid-murid dan orang banyak yang datang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan
dari seberang sungai Yordan, yaitu suatu kumpulan orang banyak meliputi seluruh daerah
Palestina.
2. Yesus mengutus 12 murid (berkenaan dengan misi) pasal 10.
3. Perumpamaan tentang kerajaan Allah (Proklamasi/pemberitaan Injil) pasal 13.
4. Kehidupan dan persekutuan Kristen, yaitu mengenai Ekklesiologi/kehidupan bergereja, pasal
18.
5. Khotbah Yesus berkenaan dengan akhir zaman (Eskatologi) pasal 24-25.
Kita dapat melihat lima kumpulan pengajaran TuhanYesus ini, karena kita dapat melihat
pada setiap bagian terakhir dari kumpulan ajaran Matius mengakhiri dengan kalimat penutup
“setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu . . .” (7:28. 11:1. 13:35. 19:1, 26:1).
Injil Matius ini ditulis cukup teratur dan sistematis, sehingga Sherman Johnson dalam
bukunya The Theology of the Gospel mengatakan: “Mattew is primarily a teacher . . . He
loves to collett, arganize and systematize in material . . .” kita tidak heran kalau Injil Matius
dikatakan sebagai Injil yang paling banyak dibaca dan dipelajari karena memang
penulisannya cukup rapi, jelas dan mudah dibaca.
d. ALLAH MAHAADIL
Matius mencatat banyak sekali kisah dan ajaran mengenai penghakiman dan hukuman
yang memperkenalkan kepada pembaca bangsa Yahudi bahwa Allah Mahaadil dan Allah
adalah Hakim yang Agung. Pada hari penghakiman, matius mengisahkan bahwa Anak Allah
akan menjadi tokoh utama dalam proses penghakiman (25:31-46, 16:27). Namun, bila dan
kapan hari penghakiman itu tiba, dikatakan bahwa Anak tidak tahu, hanya Bapa yang tahu
(24:36). Istilah kegelapan dan ratap dan gertak gigi berulang kali terdapat di Matius (8:12,
13:42, 50, 22:13, 24:51, 25:30). Ayat-ayat ini sudah jelas menggambarkan keadilan dan
murka Allah terhadap mereka yang menolak anugerah keselamatan Allah yang dikaruniakan
kepada mereka dengan cuma-cuma, terutama kepada bangsa Yahudi.
Kelima: “Kunci Kerajaan Allah” adalah kunci yang menghantar orang masuk ke dalam
kerajaan Allah, yaitu melalui pengajaran dan penginjilan dan berita pengampunan.