Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.R DENGAN ABORTUS IMMINENS

DI SUSUN OLEH
NAMA : NURUL ILMI

NIM : PO713201181040

KELAS : 2.A

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUM AJARAN 2020/2021
Tanggal masuk          : 17 Maret 2020                                  Jam masuk       : 11.30 WIB
Ruang                          : Mawar                                                   No. Register    : XXXXXXX
Pengkajian tanggal      : 17 Maret  2020                                  Jam                  : 12.30 WIB.

1 Pengkajian

1.1        Identitas Klien
Nama               : Ny. R
Umur               : 24  tahun
Suku/bangsa     : Jawa/Indonesia
Agama             : Islam
Pendidikan       : SMA
Pekerjaan         : Ibu RT
Alamat             : Klampis -  Sby.
Status perkawinan  : Kawin

Identitas Penanggung Jawab

Nama               : Tn. S
Umur               : 28 tahun
Suku/bangsa     : Jawa/Indonesia
Agama             : Islam
Pendidikan       : SMA
    Pekerjaan  : Swasta ( Rp.1.200.000,-)
Alamat             : Klampis -  Sby
Status perkawinan  : Kawin

1.2 Status Kesehatan

a.    Alasan datang ke rumah sakit : Ibu mengeluh terlambat menstruasi sejak 4 bulan yang lalu, lalu
sejak tadi pagi dirasakan keluar darah sedikit dari kemaluan serta ibu merasakan mules pada
perut bagian bawah. Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan seksual kemarin malam, ibu
mengatakan habis jalan-jalan di mall.
b.    Keluhan utama saat ini : Ibu takut kalau kehamilannya tidak bisa dipertahankan atau terdapat
apa-apa dengan janin yang dikandungnya.
c.    Timbulnya keluhan : Mendadak.
d.   Faktor yang memperberat : Jika ibu beraktifitas atau berjalan, perdarahan dirasakan semakin
bertambah.
e.    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Istirahat dan duduk.
f.      Diagnosa medik : Abortus imminens.

1.3 Riwayat Keperawatan

a. Riwayat obstetri:

b.    Riwayat menstruasi:
1)      Menarche umur 12 tahun
2)      Banyak darah menstruasi sedang
3)      Siklus teratur
4)      Lama menstruasi: 5 -7 hari.
5)      HPHT: 16  November 2019
6)      Keluhan selama menstruasi tidak ada.
c.     Riwayat perkawinan : Ibu menikah 6 bulan yang lalu dan ini adalah pernikahan yang pertama.
d.    Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : Ibu pada saat ini hamil pertama dan tidak ada
riwayat abortus/keguguran sebelumnya.
e.     Riwayat Keluarga berencana : Ibu tidak melaksanakan KB, karenanya data lain tidak dikaji.
f.      Riwayat kesehatan:
1)      Penyakit yang pernah dialami ibu: tidak ada, ibu tidak pernah menderita penyakit infeksi
seperti typhus, pneumonia, penyakit pada kandungan.
2)      Pengobatan yang didapat: tidak ada.
g.    Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi (ibu Ny.R).
h.    Riwayat lingkungan:
1)      Kebersihan: menurut ibu kebersihan rumah dan lingkungannya cukup bersih.
2)      Bahaya: bahaya dalam rumah dan sekitar rumah seperti pabrik dekat rumah tidak ada, lantai
licin tidak ada. Ibu mengatakan tidak pernah mendapat kecelakaan atau trauma selama masa
kehamilan ini.
i.      Aspek psikososial:
Persepsi ibu tentang keluhan/penyakit : Ibu merasa akan mengalami keguguran.
Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari? Tidak karena ibu
memang harus beristirahat. Ibu berharap kehamilannya dapat diperthanakan karena ibu sangat
ingin punya anak. Ibu mengatakan sangat khawatir dengan keselamatan bayinya dan bertanya
bagaimana caranya supaya bayinya dapat dipertahankan. Orang terpenting bagi ibu adalah
keluarga. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini adalah sangat mendukung. Kesiapan
mental untuk menjadi ibu: siap.

1.4 Aktifitas Sehari - Sehari:

a.     Pola  nutrisi:
1)      Frekuensi makan: 3 kali sehari.
2)      Nafsu makan baik.
3)      Jenis makanan rumah: nasi, lauk, sayur dan buah. Ibu mengatakan tidak begitu suka minum
susu.
4)      Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan: tidak ada.
b.     Pola eleminasi:
1)      BAK:
      Frekuensi: 5 kali sehari.
      Warna: Kuning jernih.
      Keluhan saat BAK: Tidak ada.
2)      BAB:
      Frekuensi: 1 kali sehari.
      Warna: kuning khas feses.
      Bau: khas feses.
      Konsistensi: padat.
      Keluhan: tidak ada.
c.       Pola personal hygiene:
1)      Mandi:
      Frekuensi: 2 kali sehari.
      Penggunaan sabun: ya.
2)      Oral hygiene:
      Frekuensi: 2 kali sehari.
      Waktu: pagi dan sore.
3)      Cuci rambut:
      Frekuensi: 3 kali seminggu.
      Penggunaan shampo: ya.
d. Pola istirahat dan tidur:
1)   Lama tidur: 8 jam sehari.
2)   Kebiasaan sebelum tidur: tidak ada.
3)   Keluhan tidur; tidak ada.
e. Pola aktifitas dan latihan:
1)    Kegiatan dalam pekerjaan: membantu memasak. Ibu tinggal dengan mertua, sehingga banyak
pekerjaan rumah tangga yang diselesaikan oleh ibu mertua seperti mencuci, menyetrika, bersih-
bersih rumah dan memasak.
2)    Waktu bekerja: tidak tentu.
3)    Olahraga: ya, jalan-jalan pagi, frekuensi kadang-kadang.
4)    Kegiatan waktu luang: tidak ada.
5)    Keluhan dalam aktifitas: tidak ada.
f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:
1)       Merokok: tidak.
2)       Minuman keras; tidak.
3)       Ketergantungan obat: tidak.

1.5        Pemeriksaan fisik:
a.  Umum:
       Keadaan umum: baik.
       Kesadaran: CM, E4V5M6
       Tekanan darah: 120/80 mmHg.
       Respirasi: 18 x/mnt.
       Nadi: 88 x/mnt
       Suhu: 370C.
       Berat badan: 48 kg.
       Tinggi badan: 154 cm.

b. Khusus:
1)   Kepala:
      Bentuk: normal.
      Keluhan: tidak ada.
2)   Mata:
      Kelopak mata: simetris, oedem palpebra tidak ada.
      Gerakan mata: normal.
      Konjungtiva: merah muda.
      Sklera: putih, icetrus tidak ada.
      Pupil: normal, isokor.
      Akomodasi: baik (tidak memakai kacamata).
3)   Hidung:
      Reaksi alergi: tidak ada.
      Sinus: normal.
4)   Mulut dan tenggorokan:
      Gigi geligi: lengkap, 32 buah.
      Kesulitan menelan: tidak ada.
5)   Dada dan axilla:
      Mamae: membesar
      Areolla mamae: hiperpigmentasi.
      Papila mamae: menonjol.
      Colostrum: belum keluar.
6)   Pernafasan:
      Jalan nafas: bebas.
      Suara nafas: bersih, tidak ada suara nafas tambahan.
      Menggunakan otot-otot bantu pernafasan: tidak.
7)   Sirkulasi jantung:
      Kecepatan denyut apikal: 88 x/mnt.
      Irama: reguler.
      Kelainan bunyi jantung: tidak ada.
      Sakit dada: tidak ada.
8)   Abdomen:
      Mengecil: tidak
      Linea dan striae: tidak ada, tidak ada nyeri tekan.
      Luka bekas operasi: tidak ada.
      Kontraksi: tidak ada.
      TFU: 2 jari bawah pusat, djj: (+) 12-12-12
9)   Genitourinary:
      Perineum: intak.
      Vesika urinaria: kosong.
10) Ekstremitas:
      Turgor kulit: baik.
      Warn akulit: sawo matang.
      Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada.
      Kesulitan dalam pergerakan: tidak ada.

1.6        Data Penunjang
a.    laboratorium: --
b.    USG: --
c.    Rontgen: --
d.    Pemeriksaan dalam (vaginal toucher):
     Vulva: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
     Vagina: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
     Porsio: tertutup, licin, nyeri tekan (-).
     Cavum uteri: AF (18 – 20 mg).
     Adnexa parametrium ka: soepel, mass (-), nyeri (-).
     Adnexa parametrium ki: soepel, mass (-), nyeri (-).
     Cavum douglas: tidak menonjol.
e.    Terapi yang didapat:
     Premaston: 2x1 tablet.
     Mefenamic acid 3x500 mg.
     Bed rest, KIE, Kontrol 1 bulan lagi atau ada keluhan.

1.7        Data Tambahan :

     Ibu sangat menginginkan anak dan berharap kandungannya bisa diselamatkan.


     Ibu menyakan apakah kondisi janinnya baik.
     Saat dilakukan pemeriksaan, ibu tampak gelisah, ekspresi wajah tegang dan postur tubuh kaku
dan tegang.

1.8        Analisa Data

Data Etiologi Patofisiologi Masalah


S: Ibu mengatakan keluar Penurunan Implantasi plasenta di Resiko terjadi
darah dari kemaluan sejak suplay O2 dan endometrium lepas. gawat janin intra
tadi pagi, perut bagian nutrisi ke   uteri (hipoksia).
bawah dirasakan mules, jaringan plasenta
Ibu mengatakan skunder
tidak  nyeri waktu terhadap
dilakukan periksa dalam. terlepasnya Suplay O2 dan nutrisi ke
O: Ibu hamil 18-20 minggu, separasi jaringan plasenta terputus
TFU 2 jbpst, djj: 12-12- plasenta.  
12, kontraksi tidak ada,
gerakan janin aktif, fleks
(+), fluxus (-). VT:
ditemukan porsio tertutup, Janin kekurangan O2 dan
TD: 120/80 mmHg, N: 88 nutrisi
x/mnt, RR: 16 x/mnt.
 

Gawat janin (Hipoksia)


 

Kematian janin intra


uteri/abortus

S: Ibu mengatakan sangat Krisis situasi Perdarahan Ansietas.


khawatir dengan (perdarahan dan  
perdarahan yang dialami, ancaman
ibu bertanya-tanya terhadap
mengenai keselamatan keselamatan
bayi yang dikandungnya. bayi yang Perubahan respon
Ibu mengatakan sangat dikandungnya). psikologis ibu
ingin punya bayi dan ini
adalah kehamilan yang  
pertama.
O: Ibu tampak gelisah, saat
dilakukan pemeriksaan   
ibu banyak bertanya Maladaptif
kepada petugas. Ekspresi  
wajah ibu tampak tegang,
postur tubuh saat
dilakukan pemeriksaan
kaku dan tegang. Cemas meningkat
S: Ibu banyak bertanya Kurang Kurang informasi Defisit
tentang kemungkinan bayi informasi. mengenai penyakit, knowledge
dapat diselamatkan. Ibu prognosis, kebutuhan (kebutuhan
juga bertanya tentang pengobatan belajar)
pantangan yang harus   mengenai
dilakukan supaya bayinya penyakit,
selamat. Ibu berkali-kali prognosis dan
mengatakan sangat ingin kebutuhan
punya bayi. Ketidakmampuan pengobatan.
O: Ibu banyak bertanya mengenal informasi
kepada petugas dan  
mahasiswa. Pendidikan
ibu SMA, ibu tidak
bekerja. Ibu baru menikah
6 bulan, ini adalah Ketidaktahuan tentang
kehamilan pertama  dan kondisi dan pengobatan.
usia ibu 23 tahun.  

Tidak taat terhadap


program pengobatan.
 

Program pengobatan tidak


berhasil.

2.   Diagnosa Keperawatan
1.      Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2 dan nutrisi ke
jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta.
Data penunjang:
S: Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan sejak tadi pagi, perut bagian bawah dirasakan mules,
Ibu mengatakan tidak nyeri waktu dilakukan periksa dalam.
O: Ibu hamil 18-20 minggu, TFU 2 jbpst, djj: 12-12-12, kontraksi tidak ada, gerakan janin aktif, fleks
(+), fluxus (-). VT: ditemukan porsio tertutup, nyeri tidak ada, TD: 120/80 mmHg, N: 88 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
2.      Ansietas b/d krisis situasi (perdarahan dan ancaman terhadap keselamatan bayi yang
dikandungnya).
Data penunjang:
S: Ibu mengatakan sangat khawatir denagn perdarahan yang dialami, ibu bertanya-tanya mengenai
keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu mengatakan sangat ingin punya bayi dan ini adalah
kehamilan yang pertama.
O: Ibu tampak gelisah, saat dilakukan pemeriksaan ibu banyak bertanya kepada petugas. Ekspresi
wajah ibu tampak tegang, postur tubuh saat dilakukan pemeriksaan kaku dan tegang.
3.      Defisit knowledge (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan b/d kurang informasi.
Data penunjang:
S: Ibu banyak bertanya tentang kemungkinan bayi dapat diselamatkan. Ibu juga bertanya
tentang  pantangan yang harus dilakukan supaya bayinya selamat. Ibu berkali-kali mengatakan
sangat ingin punya bayi.
O: Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasiswa. Pendidikan ibu SMA, ibu tidak bekerja. Ibu
baru menikah 6 bulan, ini adalah kehamilan pertama dan usia ibu 23 tahun.

3. Intervensi

N Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Ket


O Keperawatan
1.       Resiko terjadi gawat Setelah dilakukan tindakan 1.Observasi kebutuhan
keperawatan selama 1x24 pasokan oksigen yang
janin intra uteri jam,maka diharapkan : cukup dengan memakaikan
(hipoksia) b/d 1.Kebutuhan pasokan selang oksigen pada ibu.
penurunan suplay oksigen terpenuhi,
2. Observasi asupan cairan
O2 dan nutrisi ke
2.Asupan cairan ibu ibu memadai dengan
jaringan plasenta memadai. pemberian cairan lewat
skunder terhadap infus.
terlepasnya separasi 3. Mengurangi tekanan
rahim pada pembuluh vena 3. Posisikan ibu berbaring
plasenta. besar yang dapat miring ke kiri.
mengurangi aliran darah ke
plasenta dan janin. 4. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain untuk
4. Menghentikan kontraksi melakukan Tokolisis.
rahim sementara.
5. penambahan cairan pada
5. Mengurangi tekanan tali rongga cairan ketuban.
pusat.

2. A Ansietas b/d krisis Setelah dilakukan tindakan 1.Anjurkan klien agar tetap
keperawatan selama 1x24 tenang.
situasi (perdarahan jam,maka diharapkan :
dan ancaman 1.Ansietas pada klien dapat 2.Monitor klien untuk
terhadap keselamatan teratasi. melakukan tekhnik napas
dalam.
bayi yang
dikandungnya). 3.Pastikan klien
memperoleh istirahat yang
cukup dan berkualitas.
3. Devisit knowledge Setelah dilakukan tindakan 1.Edukasi klien mengenai
keperawatan selama 1x24 penyakit,prognosis dan
(kebutuhan belajar) jam,maka diharapkan : kebutuhan pengobatan
mengenai penyakit, 1.Klien mengetahui dan ketika masa kehamilan.
prognosis dan mampu mencari tahu
mengenai 2.Edukasi keluarga klien
kebutuhan
penyakit,prognosis dan kebutuhan pengobatan pada
pengobatan b/d kebutuhan pengobatan masa kehamilan
kurang informasi. selama masa keahamilan.
3.Berikan kesempatan
kepada klien untuk
mendemonstrasikan
pengetahuannya.

4.Implementasi dan Evaluasi

No. Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Ket


Dx 17 maret 2020 S:
1 Jam 13.10 - Klien mengatakan rasa
kram di perut berkurang
1.Mengobservasi kebutuhan
( 13.10 – 13.18 pasokan oksigen yang cukup
WIB ) dengan memakaikan selang
oksigen pada ibu. O:
- Klien Nampak gelisah.
( 13. 20 – 13.25 2. Mengobservasi asupan -Perdarahan klien
WIB ) cairan ibu memadai dengan berkurang.
pemberian cairan lewat infus. 

( 13.28 – 13.35 3. Memposisikan ibu berbaring A:


WIB ) miring ke kiri. - Tujuan belum tercapai

4. Berkolaborasi dengan tenaga


( 13.35 – 14.00 kesehatan lain untuk melakukan P:
WIB) Tokolisis. - Lanjutkan intervensi

( 14.00 – 14.10 5. Menambahkan cairan pada


WIB ) rongga cairan ketuban.

Dx S : Klien mengatakan merasa


2 ( 14.12 – 14. 20 cemas dengan keadaan
WIB ) bayinya
1.Menganjurkan klien agar tetap
( 14.20 – 14.30 tenang.
WIB ) O : Klien Nampak cemas dan
2.Memonitori klien untuk gelisah
( 14.35 – 14. 50 melakukan tekhnik napas 
WIB ) dalam.
A : Tujuan belum tercapai
3.Edukasi klien agar
memperoleh istirahat yang
cukup dan berkualitas. P : - Lanjutkan intervensi,

- Monitori klien agar


istirahat yang cukup
dan berkualitas.

Dx 1.Memberikan Edukasi kepada S:


3 ( 14.55 – 15.20 klien mengenai -Klien mengatakan faham
WIB ) penyakit,prognosis dan dengan edukasi yang
kebutuhan pengobatan ketika diberikan.
masa kehamilan. - Keluarga klien mengatakan
faham dengan edukasi yang
( 15.20 – 15.30 ) 2. Memberikan Edukasi telah dijelaskan.
keluarga klien kebutuhan
pengobatan pada masa O:
kehamilan -Klien mampu 
mendemonstrasikan
( 15.30 -15.45 ) 3.Memberikan kesempatan pengetahuannya.
kepada klien untuk -Keluarga mampu
mendemonstrasikan menjelaskan kembali edukasi
pengetahuannya. yang telah dijelaskan.

A: Tujuan tercapai

P : Pertahankan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai