Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.X DENGAN MOLA HIDATIDOSA

DI SUSUN OLEH

NAMA : NURUL ILMI


NIM : PO713201181040
KELAS: 2.A

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


ASUHAN KEPERAWATAN PADA MOLA HIDATIDOSA

Kasus :

          Ny. X berusia 30 tahun dibawah keluarganya karena mengalami pendarahan. Klien

sudah6 hari mengalami pendarahan. Hasil pemeriksaan diadapatkan vulva tampak kotor dan

keluar cairan putih kekuningan serta berbau, darah yang keluar disertai gelembung-gelembung

cairan. Klien tampak lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit kering tidak elastis, pasien

mengaku mual, muntah, tampak meringis menahan nyeri. Pasien mengaku nyeri dibagian

perutnya. Perdarahan 500 cc, TD 100/80 mmHg, RR 22x/menit, N 125x/menit, suhu 37ᵒ c, BB

55 kg. pasien juga mengatakan pusing selama 2 hari. Usia kandungannya sudah 9 minggu.

Selama perdarahan pasien hanya berbaring di tempat tidur.

3.2     Pengkajian

3.1.1   Identitas

Nama   : Ny. X

Umur   : 30 tahun

Pekerjaan         : Ibu rumah tangga

3.1.2   Keluhan utama

Pasien dating ke Rumah Sakit dengan keluhan mengalami perdarahan disertai gelembung

berisi cairan.

3.1.3   Riwayat penyakit dahulu

3.1.4   Riwayat penyakit sekarang

Klien mengeluh mengalami perdarahan disertai gelembung-gelemung berisi sejak 6 hari,

mual muntah, pusing sudah 3 hari, nyeri bagian perut.

3.1.5   Riwayat kesehatan keluarga

3.1.6   Riwayat Obstetri

a.       Riwayat menstruasi
Menstruasi pertama usia 14 tahun, siklus menstruasi teratur 28 hari, setiap kali menstruasi

selama 6 hari. Hari pertama haid terakhir tanggal 4  2016, sebelumnya tidak mengalami

perdarahan , pada tanggal 2 september mengalami perdarahan sampai saat ini dan baru di

bawa kerumah sakit pada tanggal 10 september 2016.

b.      Riwayat kehamilan

Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti  sekarang, selama hamil anak 1, dan baru

kehamilan anak ke 2 mengalami perdarahan.

3.1.7   Pola kesehatan

a.       Pola aktivitas dan latihan : Klien seorang ibu rumah tangga, setiap hari melakukan pekerjaan

rumah dan waktu istirahat sedikit. Klien merasakan nyeri pada bagian perut bawahnya, nyeri

bertambah berat ketika bergerak.

b.      Tidur dan istirahat : Klien tidur selama 6- 8 jam. Saat sakit klien mengalami gangguan tidur

karena nyeri yang dirasakan.

c.       Nyaman dan nyeri : Klien Mengalami nyeri dibagian perut bawahnya dan perdarahan, nyeri

yang hebat membuat klien tidak bisa tidur.

d.      Pola nutrisi : Klien mengalami gangguan nafsu makan, karena setiap kali makan dan minum

klien selalu muntah.

e.       Cairan elektrolit : Mukosa bibir klien kering, turgor kulit tidak elastis.

f.        Oksigenasi : Klien tidak mengalami sesak nafas.

g.      Eliminasi urin : Klien BAK 6-7 kali dalam sehari, warna kuning bercampur darah, tidak nyeri

saat BAK, dilakuakn secara mandiri.

h.      Eliminasi fekal : Klien melakukan eleminasi fekal 1 kali sehari, namun saat sakit klien tidak

BAB sama sekali.

i.        Sensori, persepsi, dan kognitif :  Klien tidak mengalami gangguan penglihatan, ketajaman

visus baik, Klien tidak mengalami gangguan pendengaran, tidak mengalami gangguan

penciuman maupun pengecapan.

3.1.8   Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : tampak meringis kesakitan memengang perutnya, pucat

Kesadaran klien : composmentis dengan GCS 15,


Tanda – tanda viital

TD       : 100/80,

RR       : 22x/menit,

N         : 125x/menit,

suhu     : 37 ○ c.

BB       : 55 kg

a.       Kepala :

Inspeksi : tampak simetris, rambut bersih, tidak ada lesi, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,

hidung normal, tidak terlihat adanya sektum deviasi, epiktaksis. telinga simetris. Wajah pucat,

mukosa bibir kering.

b.      Leher :

Inspeksi : Leher terlihat normal tidak terlihat adanya kaku kuduk, tenggorokan normal.

Palpasi : Tidak teraba pembesaran tonsil dan nyeri telan, tidak teraba adanya pembesaran

tiroid.

c.       Dada :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat adanya bantuan otot pernafasan.

Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama, tidak terdapat nyeri tekan.

Auskultasi : Suara nafas normal, Tidak terdengar suara nafas tambahan.

Perkusi : Terdengar suara sonor.

d.      Abdomen :

Terdapat nyeri tekan di perut, saat di auskultasi terdengar wising usus, dan peristaltik

15x/menit.

e.       Genetalia :

Vulva tampak kotor, terdapat peradarahan pervagina.

f.        Kulit:

Turgor kulit kering tidak elastis, tidak terdapat lesi, tidak terdapat tanda alergi.

g.      Rektum

Rektum bersih tidak ada infeksi.

3.3     Diagnosa / Analisa data


No Hari/ Data Penunjang Etiologi Masalah Paraf

tanggal/

jam

1 Ds : pasien mengatakan Abortus Resiko tinggi

mengalami perdarahan syok

sejak 6 hari Perdarahan yang terus hipovelemik

Do : menerus
a.       Vulva tampak kotor Kehilangan volume
b.      Keluar cairan putih darah
kekuningan serta berbau

c.       Darah yang keluar


Resiko tinggi syok
disertai gelembung-
hipovelemik
gelembung cairan

d.      TD : 100/80 mmHg

e.       Pucat

        Lemah

2 Ds : pasien mengatakan Hiperemesis Kekurangan

mengalami perdarahan volume cairan

sejak 6 hari Kehilangan cairan


Pasien mengaku mual berlebih
dan muntah                                 
Do : Dehidrasi
a.       Mukosa bibir kering Kehilangan volume
b.      Turgor kulit kering tidak cairan
elastis

c.       Pasien tampak lemah

3 Ds : pasien mengaku Jonjot-jonjot korio Nyeri akut

nyeri dibagian perutnya bermestatase


Do : Terdapat ulkus divagina

a.       Pasien tampak

meringis menahan nyeri Perlukaan jalan lahir


b.      Pasien tampak lemah Nyeri akut
c.       N : 22x/menit

d.      RR : 125x/menit

3.4     Intervensi

No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional

kriteria hasil

1 Resiko tinggi syok Setelah 1.      Monitor status sirkulasi, 1.  Mengetahui tanda

hipovelemik dilakukan warna kulit, suhu kulit, syok hipovelemik

perawatan 2x24 denyut jantung. 2.  Menjaga

jam syok dapat 2.      Monitor input dan output. keseimbangan cairan

teratasi 3.      Berikan cairan Iv atau oral selama perdarahan.

Kriteria hasil : yang tepat. 3.  Membantu mengangti

a.       Perdarahan 4.      Ajarkan pasien dan cairan yang hilang

berkurang keluarga tanda dan gejala selam perdarahan.

b.      TTV normal datangya syok. 4.  Mengantisipasi

c.       TD normal terjadinya syok

berulang

2 Kekurangan volume Setelah            Monitor status hidrasi 1.      mengetahui status

cairan dilakukan            Monitor  TTV dehidrasi

perawtan            Monitor masukan


2.      Mengetahui tanda

selama 2x24 jam cairan pendarahan

dehidrasi            Monitor intake dan


3.      Mengetahui

teratasi output cairan keseimbangan  cairan

Kriteria hasil :            Kolaborasi pemberian


4.      Menghindari

a. TTV dalam cairan IV terjadinya dehidrasi


batas normal            Persiapkan transfusi kembali

b. Tidak ada 5.      Mempertahankan

tanda-tanda cairan dan elektrolit

dehidrasi

c. elastisitas

turgor kulit baik

d. Membran

mukosa lembab

3 Nyeri akut Setelah 1.      Kaji skala nyeri. 1.  Mengetahui skala

dilakukan 2.      Kontrol lingkungan yang nyeri yang dialami

perawatan 2x24 dapat mempengaruhi nyeri pasien.

jam pasien seperti suhu, ruangan, 2.  Membantu

mampu pencahayaan, dan mengurangi nyeri,.

mengontrol nyeri kebisingan. 3.  Membantu

Kriteria hasil : 3.      Kaji tipe dan sumber nyeri menentukan intervensi

a. Mampu untuk menentukan yang tepat untuk jenis

mengontrol nyeri intervensi. nyeri.

b. Nyeri 4.      Observasi aspek 4.  Mengetahui skala

berkurang nonverbal dari ketidak nyeri, misalkan dari

c. nyamanan. ekspresi wajah. 

5.      Kolaborasi pemberian 5.  Membantu

analgetik. mengurangi nyeri.

3.5     Implementasi

No. Diagnosa Hari/tanggal/jam Implementasi paraf

1 Resiko 1.    Memonitor status sirkulasi,

tinggi syok warna kulit, suhu kulit, denyut

hipovelemik jantung.

2.    Memonitor input dan output.


3.    Memberikan cairan Iv atau

oral yang tepat.

4.    Mengajarkan pasien dan

keluarga tanda dan gejala

datangya syok

2 Kekurangan 1.      memonitor status dehidrasi

volume 2.      memonitor TTV

cairan 3.      memonitor masukan cairan

4.      memonitor intake dan

output cairan

5.      memberikan cairan IV

6.      mempersiapkan transfuse

3 Nyeri akut 1.      Mengkaji skala nyeri.

2.      Mengontrol lingkungan

yang dapat mempengaruhi

nyeri seperti suhu, ruangan,

pencahayaan, dan

kebisingan.

3.      Mengkaji tipe dan sumber

nyeri untuk menentukan

intervensi.

4.      Mengobservasi aspek

nonverbal dari ketidak

nyamanan.

5.      Berkolaborasi pemberian

analgetik.

3.6     Evaluasi

No. Hari/tanggal/ja no. diagnose Evaluasi paraf


m

1 1 S : pasien

mengatakan darah

yang keluar lebih

sedikit

O:

a.       Darah yang

keluar tidak terlalu

banyak

b.      Vulva tidak

tampak terlalu kotor

c.       Gelembung-

gelembung cairan

sudah tidak keluar

lagi

A : masalah teratasi

P : lanjutkan

intervensi

2 2 S :Pasien

mengatakan sudah

tidak mual dan

muntah saat makan

O:

a. Mukosa bibir

kembali normal

b. Turgor kulit

kembali elastis

A : Masalah teratasi

P : Hentikan
Intervensi

3 3 S : pasien

mengatakan nyeri

sedikit berkurang

O:

a.       Pasien tidak

tampak meringis

kesakitan lagi

b.      Pasien sudah

tidak memagangi

perutnya lagi

A : masalah teratasi

P : lanjutkan

intervensi

Anda mungkin juga menyukai