Anda di halaman 1dari 78

LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

BAB VI
RENCANA INDUK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
KABUPATEN JEPARA

6.1. PENDEKATAN RENCANA INDUK PENGELOLAAN SAMPAH


Pendekatan Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara dilakukan
dengan mengelompokan wilayah berdasarkan kondisi pemukiman, yaitu untuk kawasan/
pemukiman yang sudah lama beroperasi dan kawasan/pemukiman baru.
6.1.1. Pendekatan Penyusunan Rencana Induk Pada Permukiman/Kegiatan yang Sudah
Lama Beroperasi
Rencana Induk Pengelolaan Sampah Kabupaten Jepara, untuk kawasan yang sudah
beroperasi disusun dengan beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Rencana Induk Sistem Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara, mencakup 5
aspek:
a) Teknis Operasional;
b) Kelembagaan dan Organisasi;
c) Keuangan dan Pembiayaan;
d) Penegakkan Hukum dan Peraturan;
e) Peran Serta Masyarakat dan Swasta
2. Pola penanganan sampah dilakukan dengan 2 sistem yaitu :
a) Sistem pengelolaan sampah terpadu dengan 3R
b) Sistem konvensional (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pembuangan
akhir)
3. Pengelolaan dilakukan dengan 3 model yaitu :
a) Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
b) Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir dengan kerjasama dengan
pihak ketiga (investor)
c) Pengelolaan sampah dengan konversi energi
4. Pengolahan sampah berbasis komunitas (masyarakat) dikembangkan dalam cluster
(penanganan tingkat kelurahan)

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 1


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

5. Pengelolaan sampah akan ditingkatkan secara bertahap untuk menggantikan pola


penanganan secara konvensional.
6. Penanganan sampah pada wilayah dikembangkan dengan berdasarkan pada kenaikan
anggaran APBD yang digunakan untuk bidang kebersihan. Pelayanan persampahan
ditargetkan mapu menangani hingga seluruh sampah yang dihasilkan.

6.1.2. Pendekatan Penyusunan Rencana Induk Pada Permukiman/Kegiatan Baru


Pendekatan yang dilakukan untuk menyusun rencana induk pengelolaan
persampahan bagi kawasan baru, baik untuk kegiatan permukiman maupun non permukiman
direncanakan sebagai berikut :
1. Pengembang dalam skala besar ≥ 25 ha, wajib melakukan pengolahan sampah
dalam skala kawasan, dengan menyediakan sarana pengolahan sampah pada
kawasan yang dikembangkan.
2. Pengembang dalam skala kecil < 25 jiwa/ha, wajib menyediakan sarana penanganan
sampah pada awal pembangunan, sehingga pada saat beroperasi kawasan tersebut
sudah memiliki sarana penanganan sampah. Langkah ini untuk mengantisipasi bagi
masyarakat agar tidak membuang sampah ke lingkungan yang dapat mengganggu
kesehatan.
3. Kegiatan on permukiman (industri, rumah sakit, lainnya), yang baru dan memiliki
skala besar wajib melakukan pengolahan sampah secara mandiri pada kawasan yang
dibangun. Penanganan dilakukan dengan membangun sarana pengolahan sampah di
kawasan yang dibangun.

6.1.3. Analisa SWOT


Analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang melibatkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan, atau SWOT. Kekuatan adalah beberapa hal
yang baik atau kelebihan yang dimiliki oleh sistem, seperti pekerja yang penuh dedikasi,
desain produk inovatif atau lokasi ritel yang baik, sementara kelemahan adalah beberapa hal
yang buruk atau kekurangan itu. Ancaman atau faktor eksternal yang mungkin
membahayakan sistem, seperti pesaing dan peraturan pemerintah yang tidak
menguntungkan, sementara peluang adalah faktor eksternal yang mungkin akan
menguntungkan, termasuk pasar yang belum dimanfaatkan atau peraturan yang
menguntungkan. Setelah membuat daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,
pengelola memikirkan cara yang dapat memaksimalkan kekuatan dan menggunakannya

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 2


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

untuk mengurangi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghindari atau meminimalkan


ancaman. Analisis SWOT menempatkan posisi masa depan dengan modal dasar kekuatan dan
kelemahan yang kemudian digunakan untuk memperkirakan apa saja Opportunities (peluang)
ataupun Threats (ancaman).
Tabel 6.1.
Analisa SWOT Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
Luas wilayah Sistem pengelolaan Peran serta Rendahnya
Kabupaten persampahan di masyarakat kesadaran
Jepara masih beberapa wilayah di dalam masyarakat untuk
banyak yang Kabupaten Jepara pengelolaan melaksanakan
merupakan cenderung belum persampahan metode 3R
lahan non- terlayani. sangat baik. Tingginya tingkat
terbangun. Terdapat penduduk (Pengelolaan kebiasaan
Kabupaten yang membuang sampah berbasis masyarakat dalam
Jepara meraih sampah di sungai masyarakat pemakaian barang
piala Adipura Rendahnya biaya dengan Bank yang sulit terurai
Sembilan kali pengelolaan Sampah dan 3R). Jumlah penduduk
berturut-turut. persampahan yang Pemilihan dan yang cenderung
Terdapat TPA dialokasikan oleh pengelolaan meningkat
dengan sistem Pemerintah Daerah sampah berbanding lurus
pengelolaan Kabupaten Jepara dilakukan secara dengan jumlah
persampahan sebesar 0.25% dari swadaya di volume timbulan
menggunakan total pengeluaran sekolah, sampah.
Controlled daerah tahun 2014. permukiman, Lahan TPA yang
Landfill Dua TPA yang perkantoran, dan semakin
Teknik terdapat di pasar. berkurang.
pengelolaan Kabupaten Jepara
persampahan masih
Kabupaten menggunakan
Jepara metode Open
(Penyapuan- Dumping
pewadahan-
pengumpulan-
pemindahan-
pengangkutan)
sudah berjalan
rutin.
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 3


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.2.
Matriks SWOT Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara
Sumber: Analisis Konsultan, 2014
S W
Luas wilayah Kabupaten Jepara masih banyak yang Sistem pengelolaan persampahan di beberapa wilayah
INTERNAL merupakan lahan non-terbangun. di Kabupaten Jepara cenderung belum terlayani.
Kabupaten Jepara meraih piala Adipura Sembilan kali Terdapat penduduk yang membuang sampah di sungai
berturut-turut. Rendahnya biaya pengelolaan persampahan yang
Terdapat TPA dengan sistem pengelolaan persampahan dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
EKSTERNAL menggunakan Controlled Landfill Jepara sebesar 0.25% dari total pengeluaran daerah
Teknik pengelolaan persampahan Kabupaten Jepara tahun 2014.
(Penyapuan-pewadahan-pengumpulan-pemindahan- Dua TPA yang terdapat di Kabupaten Jepara masih
pengangkutan) sudah berjalan rutin. menggunakan metode Open Dumping
O S–O W–O
Peran serta masyarakat dalam Meningkatkan Peran serta masyarakat terhadap Mengoptimalkan sistem persampahan di seluruh
pengelolaan persampahan sangat pengelolaan persampahan Jepara. Kabupaten Jepara sehingga tidak ada warga yang
baik. (Pengelolaan sampah berbasis Peningkatan teknik pengelolaan persampahan membuang sampah di sungai.
masyarakat dengan Bank Sampah dan Kabupaten Jepara untuk melayani seluruh wilayah di Larangan pembuangan sampah di sungai bagi
3R). Kabupaten Jepara penduduk, dan meningkatkan kesadaran masyarakat
Pemilihan dan pengelolaan sampah untuk tidak membuang sampah di sungai.
dilakukan secara swadaya di sekolah, Mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan untuk
permukiman, perkantoran, dan pasar. pengelolaan persampahan
T S–T W–T
Rendahnya kesadaran masyarakat Peningkatan teknik pengelolaan persampahan Pengadaan dan penambahan TPST berbasis 3R di
untuk melaksanakan metode 3R Kabupaten Jepara secara berkala menyesuaikan jumlah wilayah yang belum terlayani, untuk mengoptimalkan
Tingginya tingkat kebiasaan volume timbulan sampah yang semakin meningkat. sistem pengelolaan persampahan.
masyarakat dalam pemakaian barang Penyedian lahan untuk pembangunan TPST, Bank Meningkatkan fungsi TPA Krasak dan Gemulung untuk
yang sulit terurai Sampah, dan TPA baru (bila dibutuhkan). pengolahan sampah lebih lanjut seiring dengan terus
Jumlah penduduk yang cenderung Peningkatan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan bertambahnya volume timbulan sampah.
meningkat berbanding lurus dengan metode 3R Peningkatan jumlah anggaran persampahan untuk
jumlah volume timbulan sampah. operasional rutin maupun penanganan sampah non
Lahan TPAyang semakin berkurang. organik (barang sulit terurai).

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 4


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.2. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAAN PERSAMPAHAN


KABUPATEN JEPARA
6.2.1. Kebijakan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara
Kebijakan pengelolaan persampahan menjadi dasar dalam mengambil langkah
pengembangan pengelolaan sampah di Kabupaten Jepara. Rumusan kebijakan yang akan
diterapkan dalam pengembangan pengelolaan persampahan Kabupaten Jepara meliputi :
1. Minimalisasi sampah dari sumber timbulan
2. Merencanakan pola pendanaan investasi dan operasional pengelolaan sampah
3. Melakukan pengelolaan sampah perkotaan yang ideal, mulai dari
pewadahan/penyapuan, pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemrosesan
akhir (TPA)
4. Mengoptimalkan program 3R untuk meminimalisir sampah yang masuk TPA
5. Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
6. Memanfaatkan proses pengolahan sampah sebagai energi

6.2.2. Strategi Pengelolaan Persampahan Kabupaten Jepara


Pengelolaan persampahan Jepara sampai dengan tahun 2034 mendatang diharapkan
semakin berhasil guna dan berdaya guna sehingga tujuan yang ingin dicapai yaitu Jepara
yang bersih dan sehat dapat terwujud. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diterapkan
strategi sebagai berikut:
1. Sosialisasi mengenai persampahan
a. Kepada masyarakat umum melalui PKK di RW secara bertahap
b. Kepada murid SD secara bertahap
c. Penyiapan bahan/materi sosialisasi yang menarik dan berkesan
2. Pembiayaan Pengelolaan Persampahan
Penyiapan rencana biaya tahunan yang terukur, berdaya guna dan berhasil guna
3. Pengumpulan Sampah
a. Bebas dari buangan liar di seluruh wilayah
b. Peningkatan cakupan pelayanan
c. Timbulan sampah telah terpilah
d. Sampah organik, langsung didaur ulang misalnya dengan membuat kompos
metode takakura dll atau biopori
e. Sampah anorganik, yaitu dimanfaatkan kembali atau dibuat kerajinan tangan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 5


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

f. Sampah berbahaya, misalnya baterai, bola lampu, dikumpulkan ditempat


tertentu yang difasilitasi oleh Dinas terkait
g. Sampah sisa pilahan (berarti volume/beratnya sudah sangat berkurang) yang
memang sudah betul-betul tidak bernilai dan tidak berbahaya
h. Jumlah kontainer mencukupi.
4. Pewadahan Sampah
a. Tidak ada sampah yang tertinggal; yaitu dalam 1 hari pada TPS/transfer depo
harus bersih terangkut seluruhnya
b. Tidak ada sampah yang tercecer disekitar
c. Sampah terpisah/terpilah menurut jenisnya, yaitu masing-masing dibawa
ketempat pengelolaan akhirnya
d. Kondisi TPS/Transfer Depo dalam keadaan baik
e. TPS/Transfer Depo dikelilingi buffer zone (green belt)
5. Pengangkutan Sampah
a. Armada truk pengangkutan masih diperlukan bila digunakan TPA lokal
b. Satuan Kapasitas Truk Pengangkut yang efisien, misalnya 6 m3
c. Ritasi angkutan yang efisien maksimum 6 rit / hari (perlu didukung dengan
kondisi jalan akses yang baik dan cukup / memenuhi keperluan)
d. Jumlah truk (dump truk + arm roll) mencukupi
6. Pembuangan Akhir Sampah
a. Bebas dari timbunan liar di seluruh wilayah
b. Perencanaan Penutupan TPA Open Dumping
c. Penutupan TPA Open Dumping pada tahun 2015, sesuai dengan UU 18 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Persampahan
d. Semua TPA eksisting diarahkan pengembangan ke Sanitary Landfill, Controlled
Landfill dan TPST
e. Tetap diperlukan TPA untuk mengelola residu sisa pengolahan di TPST
7. Opsi pembuangan ke TPA
a. Penyiapan dana
b. Pemilihan lokasi
c. Pembebasan lahan
d. Detail Engineering Design TPA
e. Pembangunan TPA termasuk penyiapan alat berat
f. Penyiapan dan pelatihan pengelola

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 6


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

g. Penyiapan sarana dan prasarana pendukung seperti jalan akses yang memadai
h. Penyiapan TPA dilengkapi dengan buffer zone (green belt)

6.3. RENCANA SISTEM TEKNIS OPERASIONAL


6.3.1. Rencana Wilayah Pelayanan
Kabupaten Jepara memiliki 3 TPA yang beroperasi yaitu TPA Bandengan, TPA Krasak
dan TPA Gemulung. Saat ini, TPA yang paling optimal beroperasi adalah TPA Bandengan yang
melayani Kecamatan Jepara dan Kecamatan Tahunan. Luas wilayah yang terlayani sekitar
31,16 km2 atau sekitar 141.640 jiwa. Dengan demikian diperkirakan cakupan pelayanan
persampahan di Wilayah Kecamatan Jepara dan Kecamatan Tahunan sekitar 86%.
Rencana pengembangan pelayanan persampahan Kabupaten Jepara sampai dengan
20 tahun ke depan ditargetkan dapat mencakup seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten
Jepara. Pengelolaan sampah dibagi menjadi 3 Zona sesuai dengan pelayanan TPA.
 Zona 1 : meliputi Kecamatan Donorojo, Keling, Kembang dan Bangsri. Pemrosesan
akhir sampah dilakukan di TPA Krasak
 Zona 2 : meliputi Kecamatan Jepara, Kedung, Tahunan, Batealit, Mlonggo, dan
Pakis Aji. Pemrosesan akhir sampah dilakukan di TPA Bandengan
 Zona 3 : meliputi Kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Mayong, Nalumsari, dan
Welahan. Pemrosesan akhir sampah dilakukan di TPA Gemulung.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 7


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Gambar 6.1.
Rencana Zonasi Pengelolaan Sampah Kabupaten Jepara

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 8


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Wilayah rencana pengembangan pelayanan persampahan oleh DCKTRK ditargetkan


dapat menjangkau seluruh Kecamatan. Untuk merencanakan kebutuhan pengelolaan sampah
selama 20 tahun ke depan, maka dibutuhkan data proyeksi pertumbuhan penduduk. Dalam
hal ini, perhitungan proyeksi penduduk dikelompokkan berdasarkan masing – masing zona
pelayanan. Berikut ini hasil perhitungan proyeksi penduduk.
Tabel 6.3.
Wilayah Pelayanan Persampahan Kabupaten Jepara
Zona Kecamatan Kelurahan Jumlah KK
Donorojo Ujungwatu 1559
Tulakan 4206
Bandungharjo 2143
Tempur 1025
Damarwulan 2352
Klepu 1204
Keling
Kaligarang 1552
Keling 1568
Jlegong 1043
Bucu 1407
Zona 1 TPA Krasak Pendem 2003
Kembang
Jinggotan 1341
Tubanan 3373
Papasan 554
Srikandang 1653
Tengguli 3083
Bangsri
Bangsri 3939
Banjaran 2274
Bondo 2989
Suwawal 2693
Mlonggo
Jambu 3152
Jumlah 45113
Kauman 1194
Panggang 939
Jepara Jobokuto 1346
Ujungbatu 1112
Pengkol 1685
Zona 2 TPA Bandengan
Telukawur 471
Tahunan
Mantingan 2809
Raguklampitan 2335
Batealit Mindahan 2031
Bawu 3465

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 9


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Zona Kecamatan Kelurahan Jumlah KK


Lebak 5142
Pakis Aji Suwawal Timur 1628
Slagi 1146
Kedungmalang 1129
Kedung Bugel 2065
Kerso 1434
Jumlah 29931
Kaliombo 756
Troso 5319
Pecangaan Pecangaan Kulon 2074
Pecangaan
Wetan 982
Robayan 1574
Kriyan 1053
Purwogondo 983
Kalinyamatan
Margoyoso 1539
Banyuputih 1462
Damarjati 1701
Mayong Kidul 1617
Mayong Lor 3324
Pelang 1668
Mayong
Pelemkerep 1431
Zona 3 TPA Gemulung
Ngroto 1227
Bandung 707
Pringtulis 931
Gemiring Lor 1203
Nalumsari
Daren 1242
Ngetuk 1396
Guwosobokerto 609
Welahan 1932
Kalipucang
Wetan 2264
Welahan Kalipucang Kulon 1983
Gidangelo 571
Kendengsidialit 920
Telukwetan 2254
Brantaksekarjati 750
Jumlah 43472
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 10


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.4.
Proyeksi Penduduk Masing - Masing Zona Pelayanan Persampahan Kabupaten Jepara
N Proyeksi Penduduk
Wilayah Pelayanan
o 2015 2019 2024 2029 2034
1 Zona 1 : TPA Krasak 289,798 303,891 322,476 342,197 363,124
2 Zona 2 : TPA Bandengan 426,182 446,908 474,239 503,242 534,018
3 Zona 3 : TPA Gemulung 460,890 483,304 512,862 544,227 577,509
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

6.3.2. Rencana Cakupan Pelayanan


Cakupan pelayanan adalah wilayah yang ditargetkan harus dilakukan pelayanan
sesuai dengan kepadatan penduduk dan target pelayanan. Untuk mendorong peningkatan
pelayanan persampahan, maka ditargetkan selama rentang 20 Tahun cakupan pelayanan
persampahan zona 1 dan 3 mencapai 80% dengan peningkatan cakupan pelayanan 3,75% per
tahun, sedangkan zona 2 mencapai 90% dengan peningkatan cakupan pelayanan 2% per
tahun. Peningkatan pelayanan persampahan dilakukan dengan program 5 tahunan, yaitu:
1. Lima Tahun Pertama (2015-2019)
Merupakan tahun untuk mengakomodasi kekuatan dan menyusun strategi. Lima
tahun pertama penetapan target disesuaikan dengan kemampuan. Pertimbangan
tersebut terutama untuk mendorong pengolahan sampah. Optimalisasi TPA perlu
dilakukan untuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Begitu pula halnya dengan
peremajaan atau penambahan sarana pengelolaan sampah perlu dilakukan secara
bertahap.
2. Lima Tahunan Selanjutnya
Pengurangan jumlah sampah yang terangkut ke TPA mulai dioptimalkan dengan
penerapan 3 R di TPS/TPST. Peremajaan dan atau penambahan sarana pengelolaan
sampah perlu dilakukan secara bertahap.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 11


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.5.
Rencana Cakupan Pelayanan Persampahan Kabupaten Jepara
Zona 1 Zona 2 Zona 3
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Tahun Cakupan Penduduk Cakupan Penduduk Cakupan Penduduk
Penduduk Penduduk Penduduk
Pelayanan Wilayah Pelayanan Wilayah Pelayanan Wilayah
Terlayani Terlayani Terlayani
(%) Pelayanan (%) Pelayanan (%) Pelayanan
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
2015 8,75 91.304 7.989 52,00 72.692 37.800 8,75 87.983 7.698
2016 12,50 92.394 11.549 54,00 73.561 39.723 12,50 89.034 11.129
2017 16,25 93.498 15.193 56,00 74.440 41.686 16,25 90.097 14.641
2018 20,00 94.614 18.923 58,00 75.329 43.691 20,00 91.173 18.235
2019 23,75 95.744 22.739 60,00 76.229 45.737 23,75 92.262 21.912
2020 27,50 96.888 26.644 62,00 77.140 47.827 27,50 93.364 25.675
2021 31,25 98.045 30.639 64,00 78.061 49.959 31,25 94.479 29.525
2022 35,00 99.216 34.725 66,00 78.994 52.136 35,00 95.608 33.463
2023 38,75 100.401 38.905 68,00 79.937 54.357 38,75 96.750 37.490
2024 42,50 101.600 43.180 70,00 80.892 56.624 42,50 97.905 41.610
2025 46,25 102.813 47.551 72,00 81.858 58.938 46,25 99.075 45.822
2026 50,00 104.041 52.021 74,00 82.836 61.299 50,00 100.258 50.129
2027 53,75 105.284 56.590 76,00 83.825 63.707 53,75 101.456 54.532
2028 57,50 106.541 61.261 78,00 84.827 66.165 57,50 102.668 59.034
2029 61,25 107.814 66.036 80,00 85.840 68.672 61,25 103.894 63.635
2030 65,00 109.101 70.916 82,00 86.866 71.230 65,00 105.135 68.337
2031 68,75 110.404 75.903 84,00 87.903 73.839 68,75 106.390 73.143
2032 72,50 111.723 80.999 86,00 88.953 76.500 72,50 107.661 78.054
2033 76,25 113.057 86.206 88,00 90.016 79.214 76,25 108.947 83.072
2034 80,00 114.407 91.526 90,00 91.091 81.982 80,00 110.248 88.198
Sumber : Analisis Konsultan,2014

6.3.3. Proyeksi Timbulan Sampah


Timbulan sampah di Kabupaten Jepara terdiri dari sampah organik dan anorganik.
Komposisi sampah organik diperkirakan 65,95% sedangkan sampah anorganik 34,05%.
Proyeksi timbulan sampah di Kabupaten Jepara dihitung berdasarkan timbulan sampah
domestik sebesar 2,5 lt/org/hari. Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan jumlah
timbulan sampah di wilayah pelayanan pada tahun 2015 sebesar 475,80 m3/hari dengan
jumlah penduduk terlayani sekitar 188.435 jiwa atau sekitar 16,01 % dari jumlah penduduk
Kabupaten Jepara. Pada akhir tahun perencanaan yaitu 2034, jumlah timbulan sampah
diperkirakan mencapai 1.039,56 m3/hari dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak
261.706 jiwa atau sekitar 83,11% dari jumlah penduduk Kabupaten Jepara secara
keseluruhan pada tahun 2034. Berikut ini disajikan tabel proyeksi jumlah timbulan sampah di
wilayah pelayanan sampah Kabupaten Jepara.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 12


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.6.
Proyeksi Timbulan Sampah Wilayah Pelayanan Kabupaten Jepara
Proyeksi Penduduk Terlayani Jumlah
Penduduk Timbulan
Tahun
Wilayah Jiwa % Terlayani
Pelayanan (m3/hr)
2015 251.979 53.487 21% 475.80
2016 254.989 62.401 24% 495.78
2017 258.035 71.520 28% 516.60
2018 261.116 80.849 31% 538.29
2019 264.235 90.388 34% 560.89
2020 267.392 100.146 37% 584.45
2021 270.585 110.123 41% 608.99
2022 273.818 120.324 44% 634.56
2023 277.088 130.752 47% 661.21
2024 280.397 141.414 50% 688.98
2025 283.746 152.311 54% 717.91
2026 287.135 163.449 57% 748.05
2027 290.565 174.829 60% 779.47
2028 294.036 186.460 63% 812.20
2029 297.548 198.343 67% 846.30
2030 301.102 210.483 70% 881.84
2031 304.697 222.885 73% 918.87
2032 308.337 235.553 76% 957.46
2033 312.02 248.492 80% 997.66
2034 315.746 261.706 83% 1,039.56
Sumber : Analisis Konsultan,2014

6.3.4. Pemilihan Alternatif Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan


6.3.4.1 Upaya Pengelolaan Sampah 3R
Kabupaten Jepara telah memiliki sarana dan prasarana sistem pengelolaan
persampahan yang berbasis 3R. Pelaksanaan 3R saat ini dilaksanakan di sekolah – sekolah
dan perkumpula ibu – ibu PKK tingkat RT/RW. Diharapkan dengan memulai dari tingkat anak-
anak, dapat memberi dasar pemahaman yang kuat untuk dapat melakukan perubahan
perilaku dalam pengelolaan sampah di masa mendatang khususnya di wilayah Kabupaten
Jepara. Sementara kegiatan pengumpulan barang-barang bekas dan sampah yang masih
memiliki nilai ekonomis juga telah dilaksanakan oleh beberapa kelompok pemulung, yang
kemudian dijual kepada usaha daur ulang yang banyak terdapat di daerah. Dengan
melakukan 3R maka akan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 13


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.7.
Proyeksi Timbulan Sampah Setelah Penerapan 3R Wilayah Pelayanan
Kabupaten Jepara
Jumlah Timbulan Jumlah Timbulan
Tahun
Terlayani (m3/hr) Setelah 3R (m3/hr)

2015 475.80 125.94


2016 495.78 131.23
2017 516.60 136.74
2018 538.29 142.49
2019 560.89 148.47
2020 584.45 154.70
2021 608.99 161.20
2022 634.56 167.97
2023 661.21 175.02
2024 688.98 182.37
2025 717.91 190.03
2026 748.05 198.01
2027 779.47 206.32
2028 812.20 214.99
2029 846.30 224.02
2030 881.84 233.42
2031 918.87 243.23
2032 957.46 253.44
2033 997.66 264.08
2034 1,039.56 275.17
Sumber : Analisis Konsultan,2014

Dalam pelaksanaan 3R kedepan diharapkan mampu mereduksi sampah sehingga


dapat mengurangi beban timbulan yang masuk ke TPA.
a. Sosialisasi
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada
masyarakat melalui penyuluhan dalam rangka sosialisasi untuk menumbuhkan
motivasi dan kesadaran warga akan pentingnya melakukan pemilahan sampah
berdasarkan jenis yaitu organik dan non organik dan dampak dari sampah yang tidak
diolah. Proses sosialisasi dapat dilakukan oleh dinas terkait bekerjasama dengan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 14


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

kecamatan, kelurahan, PKK, organisasi remaja dan lain-lain. Penyuluhan yang dapat
dilakukan meliputi:
1. Penyuluhan tentang sampah organik dan anorganik
2. Penjelasan tentang daur ulang sampah
3. Tujuan dilakukan pemisahan sampah
4. Cara pemisahan
5. Penjelasan mengenai jenis sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi dan
berpotensi untuk di daur ulang
Proses sosialisasi pemilahan sampah dapat dimulai dari tingkat rumah tangga,
kantor, toko, sekolah, pasar rumah makan, poliklinik, dan sumber sampah lainnya.
Dalam tahap sosialisasi ini diharapkan warga sudah mampu berlatih melakukan
pemisahan sampah. Manfaat sosialisasi kepada masyarakat selain menambah
pengetahuan nantinya diharapkan juga dapat menumbuhkan sikap 3M, yaitu
mengurangi sampah memanfaatkan sampah, dan mendaur ulang sampah. Dalam
konsep mendaur ulang sampah ini, peran pemulung sebagai penyortir sampah juga
turut diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu kerjasama yang baik antara masyarakat
dan pemulung dan pihak pemerintah.
b. Pembuatan Peraturan
Perangkat kelurahan/Desa dalam hal ini ketua RT atau RW setempat, maupun
kepala dinas pasar dapat membuat peraturan kebersihan yag telah disepakati
bersama dan harus ditaati oleh semua warga, institusi, pengelola, pedagang pasar
dan sumber sampah lain misalnya: masyarakat yang tidak melakukan pemisahan
sampah dan tidak membuang sampah pada tempatnya sesuai wadahnya akan
dikenakan sanksi.

6.3.4.2. Bank Sampah


Bank sampah merupakan salah satu metode pengelolaan sampah berbasis masarakat
dengan tujuan mengurangi volume sampah mulai dari timbulan. Dalam pelaksanaannya, bank
sampah perlu disertai dengan pembinaan dan pengarahan. Kesadaran masyarakat juga
sangat berpengaruh dalam keberhasilan program bank sampah. Saat ini, bank sampah belum
begitu popular di kalangan masyarakat Kabupaten Jepara, namun program ini dapat
dilaksanakan secara bertahap. Untuk keberhasilan program bank sampah ini, perlu dilakukan
sosialisasi dan pendekatan langsung dengan masyarakat.
Semua kegiatan dalam sistem bank sampah dilakukan oleh dan untuk masyarakat.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 15


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Seperti halnya bank konvensional, bank sampah Juga memiliki sistem manajerial yang
operasionalnya dilakukan oleh masyarakat. Bank sampah bahkan bisa juga memberikan
manfaat ekonomi untuk masyarakat.
Sampah yang disetorkan oleh nasabah sudah harus dipilah. Persyaratan ini
mendorong masyarakat untuk memisahkan dan mengelompokkan sampah.
Misalnya.berdasarkan jenis material: plastik, kertas, kaca dan metal. Jadi, bank sampah akan
menciptakan budaya baru agar masyarakat mau memilah sampah. Dengan demikian, sistem
bank sampah bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan rekayasa sosial. Sehingga
terbentuk suatu tatanan atau sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di masyarakat
Sistem bank sampah bukan hanya memberikan dampak positif pada lingkungan dan
memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat, namun juga menciptakan budaya bersih dan
menghargai nilai yang terdapat pada sampah non organik di sekitar kita. Pada bagian ini akan
dijelaskan langkah – langkah dan mekanisme pendirian bank sampah baru, dimulai dari
proses sosialisasi mengenai bank sampah kepada masyarakat, pelatihan teknis operasional,
penetapan standarisasi, pelaksanaan sistem bank sampah dan pemantauan operasional
sistem. Sistem bank sampah yang berjalan sesuai standarisasi memiliki potensi
pengembangan yang sangat baik dan mampu memajukan lingkungan dan warga setempat.
1. Pendirian dan Pengembangan Bank Sampah
A. Sosialisasi
Sosialisasi awal dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar
mengenai bank sampah kepada masyarakat. Wacana yang disampaikan antara lain tentang
bank sampah sebagai program nasional, pengertian bank sampah, alur pengelolaan sampah
dan system bagI hasil dalam sistem bank sampah. Penjelasan harus menonjolkan berbagal
sisi positif sistem bank sampah. Sehingga warga tergerak untuk melaksanakan sistem bank
sampah.
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar
mengenai bank sampah kepada masyarakal Pemahaman tentang manfaat bank sampah
juga bisa disampaikan pada forum ini. Pertemuan dilakukan ditingkat kelurahan atau
kecamatan sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan warga dalam cakupan yang
luas. Sosialisasi sebaiknya dihadiri oleh para pengambil keputusan seperti ketua kader
lingkungan, RT, RW dan sebagainya.
Gagasan bank sampah bisa datang dari masyarakat atau lembaga swadaya
masyarakat. Jika inisiatif berasal dari masyarakat sendiri, hendaknya meminta bantuan
pada organisasi kemasyarakatan setempat. Institusi inilah yang akan membantu

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 16


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

memberikan penjelasan tentang bank sampah pada saat sosialisasi, pelatihan teknis hingga
pendampingan agar pelaksanaan bank sampah sesuai standar. Wacana yang disampaikan
pada saat sosialisasi adalah:
a) Bank Sampah sebagai program nasional
Undang Undang Nomor 18 tahun 2008 mengamanatkan pengelolaan sampah
dengan prinsip 3-R (reduce, reuse, recycle). Pemerintah mengajak masyarakat
untuk mengurangi,menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah. Maka,
pengelolaan sampah dengan pendekatan kumpul-angkut-buang diganti dengan
pemilahan – pengumpulan – pengangkutan – pengolahan - pemrosesan.
Pemerintah menjadikan bank sampah sebagai strategi penerapan 3-R.
b) Penjelasan umum tentang pengertian bank sampah
Bank sampah adalah system yang fokus kegiatannya mengelola sampah rumah
tangga masyarakat secara kolektif.
c) Penjelasan alur pengelolaan sampah pada sistem bank sampah
Mekanisme kerja sampah dari mulai pemilahan, penyetoran, penimbangan,
pencatatan dan pengangkutan.
d) Pembagian hasil pengelolaan sampah
Hasil penjualan sampah tidak semuanya menjadi milik nasabah. Sebagian disisihkan
untuk operasional bank sampah dan pengembangan lembaga ke depan. Persentase
bagi hasil ditentukan melalui kesepakatan antara nasabah dan pengelola bank
sampah. Bagi hasil untuk bank bisa berkisar antara 10% - 30% dari nilai penjualan
sampah.
B. Pelatihan Teknis
Tujuannya untuk memberi penjelasan detail tentang standarisasi system bank
sampah, mekanisme kerja bank sampah dan keuntungan system bank sampah. Sehingga
warga menjadi lebih siap pada saat harus melakukan pemilahan sampah hingga penyetoran
ke bank. Forum ini juga dimanfaatkan untuk musyawarah penentuan nama bank sampah,
pengurus, lokasi kantor dan tempat penimbangan, pengepul hingga jadwal penyetoran
sampah. Pemberi materi pada saat pelatihan teknis bisa dilakukan oleh aktivis lembaga
swadaya masyarakat. Para pengambil keputusan yang telah mengikuti sosialisasi awal dan
pelatihan terlebih dahulu juga bisa ikut menambah penjelasan saat pelatihan. Pertemuan
dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu di tingkat RT/RW. Pelatihan teknis diikuti oleh
setidaknya 50% warga RT/RW setempat. Hal yang dilakukan dalam pelatihan teknis adalah :
a. Penjelasan sistem bank sampah

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 17


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

 Standarisasi Sistem Bank Sampah


Berikut adalah hal yang harus ada agar sistem bank sampah dapat dijalankan.
 Sampah yang sudah dipilah dari rumah
 Sarana pengumpulan sampah berupa glangsing atau plastik
 Pengurus bank sampah
 Jadwal pengumpulan yang disepakati
 Sistem pencatatan
 Kerjasama dengan pengepul dan kesepakatan jadwal pengambilan sampah
oleh pengepul
 Mekanisme kerja bank sampah adalah Pemilahan – Penyetoran –
Penimbangan – Pencatatan - Pengangkutan
 Keuntungan Sistem Bank Sampah
Omset bank sampah pada bulan pertama adalah hasil perkalian antara jumlah
nasabah dengan hasil dari penjualan minimal dalam sebulan. Misal, jumlah
nasabah suatu bank sampah sebanyak 50 orang. Rata-rata hasil penjualan
sampah tiap nasabah dalam sebulan sebesar Rp 5.000. Maka, omset bulan
pertama adalahRp 250.000. Pengelola bank sampah kemudian menentukan
target omset untuk bulan berikutnya. Mekanisme penetapan target omset
bulan kedua dan seterusnya sesuai kesepakatan pada saat pembentukan bank
sampah. Bisa berdasarkan parameter yang dibuat sebelumnya atau hasil
evaluasi bulan pertama.
b. Musyawarah persetujuan
Musyawarah untuk mendapat persetujuan warga setempat untuk pelaksanaan
sistem bank sampah dan penentuan nama bank sampah. Bila musyawarah tidak mencapai
mufakat,bisa diputuskan dengan voting.
c. Pembentukan pengurus Bank Sampah
Untuk menjalankan system bank sampah yang berkelanjutan maka idealnya
dibentuk kepengurusan yang aktif. Pengurus Bank Sampah yang diperlukan terdiri dari:
 Manajer bank sampah
 Divisi penimbangan
 Bendahara
 Divisi pencatatan
 Divisi administrasi

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 18


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

 Divisi pengepakan
Pemilihan dilakukan dengan cara musyawarah. Orang yang dipilih untuk menjadi
pengelola bank sampah sebaiknya disesuaikan dengan kompetensinya.
d. Musyawarah operasional
 Lokasi bank sampah (kantor pusat dan kantor cabang)
 Pengepul yang ditunjuk
 Pengelompokkan sampah yang bisa disetorkan berdasarkan kategori,jenis dan
lain sebagainya
 Berat minimum sampah yang bisa disetorkan
 Jadwal penyetoran dan pengangkutan sampah
 Jangka waktu penarikan tabungan
e. Penetapan target
Penetapan target omset bank sampah bulan pertama dan proyeksi untuk
pencapaian bulan berikutnya sesuai dengan kondisi yang telah disepakati.
f. Membuat tolak ukur
Membuat tolak ukur keberhasilandan ketidakberhasilan bank sampah. Parameter
ukuran bisa berdasarkan data nasabah, reduksi sampah dan omset. Misalnya, nilai
keberhasilan Bank Sampah adalah : Jika jumlah nasabah mencapai 100 nasabah, atau
reduksi sampah mencapai 1 ton, atau omset mencapai 75 % dari target. Indikator
keberhasilan bank sampah juga bisa diukur dengan ;
 Peningkatan kebersihan lingkungan
 Peningkatan kesehatan masyarakat
 Besaran penghasilan tambahan bagi masyarakat
 Besaran potensi pendapatan asli daerah
Pelaksanaan sislem bank sampah sebaiknya didampingi oIeh ketua masyarakat,
forum fasilitator / paguyuban masyrakat, dan lembaga swadaya masyarakal atau institusi
lainnya. Hal ini ditujukan agar sosialisasi bank sampah memiliki cakupan dan dampak yang
lebih luas serta menjaga agar pelaksanaan sistem bank sampah sesuai dengan standar.

C. Pelaksanaan Sistem Bank Sampah


Pelaksanaan bank sampah dilakukan pada saat hari yang telah disepakati. Pengurus
siap dengan keperluan adminislrasi dan peralatan timbang. Nasabah datang ke kantor bank
dan lokasi penimbangan dengan membawa sampah yang sudah dipilah. Nasabah akan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 19


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

mendapat uang yang disimpan dalam bentuk tabungan sesuai dengan nilai sampah yang
disetor.
D. Pemantauan dan Evaluasi
Berbagai tantangan mungkin muncul saat penerapan bank sampah. Organisasi
masyarakat harus tetap melakukan pendampingan selama sistem berjalan. Sehingga bisa
membantu warga untuk memecahkan masalah dengan lebih cepat. Evaluasi dilakukan
untuk pelaksanaan bank sampah yang lebih baik.
E. Pengembangan
Sistem Bank Sampah bisa berkembang menjadi unit simpan pinjam, unit usaha
sembako, koperasi dan pinjaman modal usaha. Perluasan fungsi bank sampah ini bisa
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, jika kebanyakan warga adalah
wirausaha, pengembangan bank sampah diarahkan untuk unit pinjaman modal usaha. Salah
satu bentuk bantuan dari organisasl masyarakat pada proses ini antara lain dalam
pengurusan badan hukum koperasi.
2. Pelaksanaan Sistem Bank Sampah
Persiapan yang dilakukan antara lain :
a. Pengurus
 Buku registrasi nasabah
Memuat daftar data nasabah beserta keterangan lengkapnya. Nomor induk
nasabah, Nama, alamat, jumlah orang atau KK.
Contoh Form registrasi nasabah
No Nomor Induk Nama Alamat Jumlah orang / KK
1
2
3
dst

 Buku Besar administrasi bank sampah


Buku ini memuat informasi data berat sampah (masing-masing jenis sampah),
rekapitulasi nilai penjualan sampah, total berat sampah dan nilai penjualan sampah
Contoh Buku Besar Administrasi
Jenis Sampah
Na No. Total
No Tgl Kertas Kaleng Plastik Kaca
ma Induk
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp
1
2

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 20


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Jenis Sampah
Na No. Total
No Tgl Kertas Kaleng Plastik Kaca
ma Induk
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp
3
dst

b. Nasabah
Tersedia buku tabungan nasabah, memuat kolom kredit, debit dan keseimbangan
untuk mencatat transaksi yang dilakukan. Terdapat 2 jenis lembaran yaitu
lembaran yang memuat data global tabungan dan lembaran yang memuat detil
tabungan setiap penjualan.
Contoh Form Buku Tabungan Nasabah

No Tanggal Sandi Debet Kredit Saldo TTD

Contoh Lembar data detail nasabah


Jenis Sampah Total
No Tanggal
Kertas Kaleng Plastik Kaca
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp
1
2
3
dst

Pertemuan untuk evaluasi dilakukan oleh pengurus dan nasabah setelah sistem
bank sampah berjalan satu bulan sejak pelatihan teknis dan sudah dilakukan penjualan.
Seluruh pengurus harus hadir. Sementara kehadiran nasabah boleh diwakilkan oleh
minimal 50% dari jumlah nasabah. Pertemuanini dilakukan untuk menilai pelaksanaan bank
sampah yang sudah dilakukan dengan tolak ukur berupa jumlah nasabah,reduksi sampah
dan omset. Penilaian terhadap keberhasilan bank sampah menjadi dasar untuk
menentukan langkah selanjutnya.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 21


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Pemilahan Sampah Rumah Penyetoran Sampah ke Bank Penimbangan Pencatatan Pengangkutan


Tangga Sampah

Masyarakat harus memilah Sampah disetor sesuai waktu Sampah yang


Petugas mencatat jenis dan Sampah yang sudah tercatat
sampah sebelum disetorkan ke kesepakatan. Misalnya dua hari sudah disetor ke
bobot sampah hasil langsung diangkut menuju
bank sampah. Pemilahan dalam seminggu. Penjadwalan bank kemudian
penimbangan. Hasil pengepul yang ditunjuk dan
tergantung pada kesepakatan ini untuk mensamakan waktu ditimbang. Berat
pengukuran berat sampah disepakati. Pengangkutan sesuai
saat pembentukan. Misalkan nasabah menyetor dan minimal sampah
dikonversi ke dalam nilai dengan kesepakatann misalnya
sampah anorganik yang terdiri : pengangkutan ke pengepul. Hal yang bisa
rupiah yang kemudian ditulis di sekali dalam seminggu. Hal ini
plastik, kertas, kaca dll. ini dimaksudkan agar sampah disetorkan sudah
buku tabungan. Pengambilan untuk menghindari penumpukan
Pengelompokan akan tidak bertumpuk di lokasi bank ditentukan pada
uang tabungan sesuai di lokasi bank sampah.
memudahkan penjualan sampah sampah kesepakatan
kesepakatan sebelumnya
sebelumnya.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 22


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.3.4.3. TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu)


Penyelenggaraan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu adalah paradigma baru
dalam pola konsumsi dan produksi disemua tingkatan dengan memberikan prioritas
tertinggi pada pengelolaan limbah yang berorientasi pada pencegahan timbulan sampah.
Didalam penyelenggaraannya, tidak hanya menyangkut masalah sosial dalam rangka
mendorong perubahan sikap dan pola pikir menuju terwujudnya masyarakat yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan tetapi juga menyangkut pengaturan (manajemen) yang tepat
dalam pelaksanaannya.
Untuk mewujudkan konsep TPST salah satu cara penerapannya adalah melalui
Penyelenggaran Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Berbasis Masyarakat, yang
diarahkan kepada daur ulang sampah (recycle). Hal ini dipertimbangkan sebagai upaya
mengurangi sampah sejak dari sumbernya, karena adanya potensi pemanfaatan sampah
organic sebagai bahan baku kompos dan komponen non organic sebagai bahan sekunder
kegiatan industri seperti plastik, kertas, logam, gelas, dan lain-lain.
Sesuai dengan Permen PU 21/PPT/M/2006 tentang kebijakan dan strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah yang ramah lingkungan, yaitu dengan
melakukan upaya pengurangan dan pemanfaatan sampah sebelum akhirnya sampah
dibuang ke TPA (target 26.47 % pada tahun 2034). Kebutuhan TPST di Kabupaten Jepara
diperkirakan sebanyak 49 unit. TPST akan dibangun di beberapa lokasi di Kabupaten Jepara.
Berikut rencana lokasi TPST Kabupaten Jepara.
Tabel 6.8.
Rencana Lokasi TPST Kabupaten Jepara
LOKASI TPST
Zona Kecamatan Kelurahan
Keling Kelet
Kembang Cepogo
Bangsri Guyangan
Wedelan
Zona 1 TPA Krasak Mlonggo Sinanggul
Jambu Timur
Sekuro
Srobyong
Karanggondang
Jepara Demaan
Zona 2 TPA
Bulu
Bandengan
Potroyudan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 23


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

LOKASI TPST

Zona Kecamatan Kelurahan


Bapangan
Saripan
Mulyoharjo
Bandengan
Tahunan Platar
Mangunan
Sukodono
Ngabul
Tahunan
Demangan
Tegalsambi
Krapyak
Senenan
Kecapi
Batealit Ngasem
Bulungan
Sowan Lor
Jondang
Wanusobo
Sowan Kidul
Dongos
Menganti
Rau
Sukosono
Pecangaan Krasak
Ngeling
Lebuawu
Kalinyamatan Manyargading
Bakalan
Sendang
Zona 3 TPA Gemulung Mayong Singorojo
Jebol
Nalumsari Blimbingrejo
Gemiring Kidul
Karangnongko
Welahan Kedungsarimulyo
Sidigede
Sumber : Analisis Konsultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 24


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Rencana penggunaan system 3R dianggap cukup efektif dalam mengurangi sampah


yang nantinya masuk ke TPA. Prinsip Penyelenggaraan Tempat Pengelolaan Sampah
Terpadu menggunakan 3 R, yaitu :
a. Reduce (R1)
Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi timbulan sampah
di lingkungan sumber dan bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan,
setiap sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara merubah pola
hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari boros dan menghasilkan banyak
sampah menjadi hemat / efisiensi dan sedikit sampah, namun diperlukan kesadaran
dan kemauan masyarakat untuk merubah perilaku tersebut.
b. Reuse (R2)
Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi sampah
(tanpa melalui proses pengelolaan) seperti menggunakan kembali botol bekas
minuman’ untuk tempat air, mengisi kaleng susu dengan susu isi ulang (refill) dan
lain-lain.
c. Recycle (R3)
Recycle berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna (sampah)
menjadi bahan lain setelah melalui proses Pengelolaan seperti mengolah sisa kain
perca menjadi selimut, kain lap, kaset kaki, dsb atau mengolah botol / plastik bekas
menjadi biji plastik untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot, dan
sebagainya atau mengolah kertas bekas menjadi bubur kertas dan kembali dicetak
menjadi kertas dengan kualitas sedikit lebih rendah dan lain-lain.
Tabel 6.9.
Rencana Lokasi Bank Sampah Kabupaten Jepara
LOKASI BANK SAMPAH
Zona Kecamatan Kelurahan
Sumber Rejo
Clering
Donorojo Banyumanis
Blingoh
Zona 1 TPA Krasak Jugo
Kunir
Watuaji
Keling
Tunahan
Gelang

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 25


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

LOKASI BANK SAMPAH


Zona Kecamatan Kelurahan
Bumiharjo
Dudukawu
Sumanding
Kancilan
Kembang
Dermolo
Balong
Kaliaman
Kepuk
Jerukwangi
Bangsri
Kedungleper
Banjar Agung
Mlonggo Mororejo
Karangkebagusan
Kuwasen
Jepara
Wonorejo
Kedungcino
Semat
Tahunan Petekeyan
Langon
Geneng
Mindahan Kidul
Somosari
Batealit
Bringin
Zona 2 TPA
Bantrung
Bandengan
Pekalongan
Kawak
Tanjung
Batealit
Plajan
Mambak
Kalianyar
Karangaji
Tedunan
Surodadi
Panggung
Bulakbaru
Tanggultlare
Gerdu
Zona 3 TPA Gemulung Pecangaan Karangrandu
Pulodarat

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 26


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

LOKASI BANK SAMPAH


Zona Kecamatan Kelurahan
Gemulung
Rengging
Batukali
Bandungrejo
Kalinyamatan
Pendosawalan
Damarjati
Tigajuru
Paren
Kuanyar
Sengonbugel
Buaran
Mayong
Rajekwesi
Datar
Pule
Bungu
Pancur
Dorang
Tunggulpandean
Jatisari
Nalumsari
Nalumsari
Tritis
Bendanpete
Muryolobo
Bategede
Ujungpandan
Karanganyar
Welahan Bugo
Gedangan
Ketilengsingolelo
Sumber : Analisis Konsultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 27


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.10.
Proyeksi Timbulan Sampah Sebelum dan Setelah 3R.
Tahun Perencanaan
No Uraian Satuan Wilayah 2014
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034
Zona 1 (TPA Krasak) 90.226 91.304 92.394 93.498 94.614 95.744 96.888 98.045 99.216 100.401 101.600 102.813 104.041 105.284 106.541 107.814 109.101 110.404 111.723 113.057 114.407
Jumlah
Penduduk Zona 2 (TPA Bandengan) 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226 90.226
1 Jiwa
Daerah Zona 3 (TPA Gemulung) 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944 86.944
Pelayanan
Jumlah 267.396 268.474 269.564 270.668 271.784 272.914 274.058 275.215 276.386 277.571 278.770 279.983 281.211 282.454 283.711 284.984 286.271 287.574 288.893 290.227 291.577
Proyeksi
Timbulan
2 (l/o/h) Zona 1, Zona 2, Zona 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Sampah per
orang
Zona 1 (TPA Krasak) 225,57 230,54 235,63 240,83 246,14 251,57 257,12 262,79 268,59 274,52 280,57 286,76 293,09 299,56 306,17 312,92 319,82 326,88 334,09 341,46 349,00
Proyeksi Total
Timbulan Zona 2 (TPA Bandengan) 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59 179,59
3 (m3/h)
Sampah per Zona 3 (TPA Gemulung) 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36 217,36
Hari
Jumlah 622,51 627,49 632,57 637,77 643,09 648,52 654,07 659,74 665,54 671,46 677,52 683,71 690,04 696,50 703,11 709,87 716,77 723,83 731,04 738,41 745,94
Zona 1 (TPA Krasak) 5,00 8,75 12,50 16,25 20,00 23,75 27,50 31,25 35,00 38,75 42,50 46,25 50,00 53,75 57,50 61,25 65,00 68,75 72,50 76,25 80,00
Tingkat
4 % Zona 2 (TPA Bandengan) 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00
Pelayanan
Zona 3 (TPA Gemulung) 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
Zona 1 (TPA Krasak) 11,28 20,17 29,45 39,13 49,23 59,75 70,71 82,12 94,01 106,38 119,24 132,63 146,55 161,01 176,05 191,66 207,89 224,73 242,22 260,37 279,20
Timbulan Zona 2 (TPA Bandengan) 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79 89,79
5 Sampah (m3/h)
Terlayani Zona 3 (TPA Gemulung) 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87 10,87
Jumlah 111,94 120,83 130,11 139,80 149,89 160,41 171,37 182,78 194,67 207,04 219,90 233,29 247,21 261,67 276,71 292,32 308,55 325,39 342,88 361,03 379,86
Zona 1 (TPA Krasak) 7,44 13,30 19,42 25,81 32,47 39,40 46,63 54,16 62,00 70,15 78,64 87,47 96,65 106,19 116,10 126,40 137,10 148,21 159,74 171,71 184,13
Timbulan Zona 2 (TPA Bandengan) 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22 59,22
6 Sampah (m3/h)
Organik Zona 3 (TPA Gemulung) 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17 7,17
Jumlah 73,82 79,69 85,81 92,19 98,85 105,79 113,02 120,55 128,38 136,54 145,03 153,85 163,03 172,57 182,49 192,79 203,49 214,60 226,13 238,10 250,52
Zona 1 (TPA Krasak) 3,84 6,87 10,03 13,33 16,76 20,34 24,08 27,96 32,01 36,22 40,60 45,16 49,90 54,82 59,94 65,26 70,78 76,52 82,47 88,65 95,07
Timbulan Zona 2 (TPA Bandengan) 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57 30,57
7 Sampah (m3/h)
Anorganik Zona 3 (TPA Gemulung) 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70
Jumlah 38,12 41,14 44,30 47,60 51,04 54,62 58,35 62,24 66,28 70,50 74,88 79,43 84,17 89,10 94,22 99,54 105,06 110,80 116,75 122,93 129,34
Pengurangan Zona 1 (TPA Krasak) 5,95 10,64 15,54 20,65 25,97 31,52 37,31 43,33 49,60 56,12 62,91 69,97 77,32 84,95 92,88 101,12 109,68 118,57 127,79 137,37 147,30
Sampah Zona 2 (TPA Bandengan) 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53 35,53
8 Organik untuk (m3/h)
Pengomposan Zona 3 (TPA Gemulung) 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73 5,73
(80%) Jumlah 47,22 51,91 56,80 61,91 67,24 72,79 78,57 84,59 90,86 97,39 104,18 111,24 118,58 126,21 134,15 142,39 150,95 159,83 169,06 178,63 188,57
Zona 1 (TPA Krasak) 1,79 3,19 4,66 6,19 7,79 9,46 11,19 13,00 14,88 16,84 18,87 20,99 23,20 25,48 27,86 30,34 32,90 35,57 38,34 41,21 44,19
Produk
Pengolahan Zona 2 (TPA Bandengan) 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66 10,66
9 (m3/h)
Sampah Zona 3 (TPA Gemulung) 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72
Organik = 30 %
Jumlah 14,16 15,57 17,04 18,57 20,17 21,84 23,57 25,38 27,26 29,22 31,25 33,37 35,57 37,86 40,24 42,72 45,28 47,95 50,72 53,59 56,57
Zona 1 (TPA Krasak) 1,49 2,66 3,88 5,16 6,49 7,88 9,33 10,83 12,40 14,03 15,73 17,49 19,33 21,24 23,22 25,28 27,42 29,64 31,95 34,34 36,83
Sampah
Organik masuk Zona 2 (TPA Bandengan) 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84 11,84
10 (m3/h)
zona timbunan Zona 3 (TPA Gemulung) 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43 1,43
= 20 %
Jumlah 14,76 15,94 17,16 18,44 19,77 21,16 22,60 24,11 25,68 27,31 29,01 30,77 32,61 34,51 36,50 38,56 40,70 42,92 45,23 47,62 50,10
11 Pengurangan (m3/h) Zona 1 (TPA Krasak) 2,34 4,19 6,12 8,13 10,22 12,41 14,69 17,06 19,53 22,09 24,77 27,55 30,44 33,44 36,57 39,81 43,18 46,68 50,31 54,08 57,99

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 28


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tahun Perencanaan
No Uraian Satuan Wilayah 2014
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034
Sampah Zona 2 (TPA Bandengan) 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65 18,65
Anorganik
Zona 3 (TPA Gemulung) 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26 2,26
untuk Daur
Ulang = 61,29
Jumlah 23,25 25,10 27,03 29,04 31,13 33,32 35,59 37,97 40,43 43,00 45,68 48,46 51,35 54,35 57,47 60,72 64,09 67,59 71,22 74,99 78,90
%
Sampah Zona 1 (TPA Krasak) 1,50 2,68 3,91 5,20 6,54 7,93 9,39 10,91 12,48 14,13 15,83 17,61 19,46 21,38 23,38 25,45 27,61 29,84 32,17 34,58 37,08
Anorganik Zona 2 (TPA Bandengan) 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92
12 masuk zona (m3/h)
timbunan = Zona 3 (TPA Gemulung) 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44
38,71 % Jumlah 14,86 16,05 17,28 18,56 19,90 21,30 22,76 24,27 25,85 27,49 29,20 30,98 32,83 34,75 36,75 38,82 40,97 43,21 45,53 47,94 50,44
Zona 1 (TPA Krasak) 2,99 5,34 7,80 10,36 13,03 15,81 18,72 21,74 24,88 28,16 31,56 35,11 38,79 42,62 46,60 50,73 55,03 59,48 64,11 68,92 73,90
Total Sampah
Zona 2 (TPA Bandengan) 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77 23,77
13 masuk zona (m3/h)
timbunan Zona 3 (TPA Gemulung) 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88
Jumlah 29,63 31,98 34,44 37,00 39,67 42,46 45,36 48,38 51,53 54,80 58,21 61,75 65,43 69,26 73,24 77,38 81,67 86,13 90,76 95,56 100,55
Sumber : Analisis Konsultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 29


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Sumber : Analisis Konsultan,2014


Gambar 6.2.
Grafik Proyeksi Volume Sampah yang Diangkut ke TPA

Pada tahun 2015, pengelolaan sampah Kabupaten Jepara direncanakan dengan


penerapan sistem 3R yaitu dengan pengomposan dan daur ulang. Pengomposan sampah
ditargetkan dapat mencapai 80% dari jumlah timbulan sampah organik, sedangkan daur
ulang sampah anorganik diproyeksikan dapat mencapai 61,29%. Dengan demikian pada
tahun 2015 jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan menjadi 29,63 m3/hari. Pada
tahun 2034, jumlah sampah yang masuk ke TPA diperkirakan sebesar 100,55 m3/hari.
Dengan penerapan daur ulang sampah anorganik dan pengomposan sampah organik, jumlah
sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan sampai dengan 13,48%.

6.3.5. Potensi dan Rencana Pengomposan Sampah


Menurut Isroi, 2009 Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih besar. Granulasi
adalah proses pembesaran ukuran partikel individual atau campuran untuk menghasilkan
campuran dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat daripada ukuran awal,
sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi. Ada beberapa teknik membuat granul
atau pupuk granul. Setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri dan juga
memiliki tujuan khusus yang disesuaikan dengan jenis pupuk yang akan dibuat. Cara paling
umum yang digunakan untuk membuat pupuk granul adalah dengan mencampur semua

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 30


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

bahan, kemudian dibuat granul dengan pan granulator.


Inti granul ditambahkan untuk mempercepat pembentukan granul. Inti granul
berbentuk butiran-butiran kecil, sekitar 1 – 2 mm, atau kerikil-kerikil kecil. Inti granul ini
memiliki sifat untuk mengikat bahan pupuk organik ketika basah. Bisa saja ditambahkan
perekat untuk meningkatkan pembantukan granul. Komposisi inti dan bahan pupuk organik
bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ini biasanya ditentukan secara empirik. Cara pembuatan
granulnya kurang lebih seperti ini. Pertama inti granul ditambahkan ke dalam pan granulator.
Kemudian dibasahi dengan perekat secukupnya. Bahan-bahan pupuk granul (berbentuk
tepung) ditambahkan sedikit demi sedikit hingga terbentuk granul dengan ukuran yang
diinginkan.
Dengan adanya mesin granul ini maka dapat digunakan untuk membuat kompos
granul dari hasil pengomposan yang dilakukan oleh rencana pengomposan dengan metode
open widraw yang sudah berjalan, juga dapat digunakan untuk membuat pupuk granul dari
pembongkaran sel atau tumpukan sampah yang sudah berumur tahunan. Sel atau tumpukan
sampah yang sudah berumur tahunan dapat dibongkar, kemudian di ayak denganmesin
pengayak dan selanjutnya dapat dibuat granul. Dengan langkah langkah pengomposan ini
selain juga mengurangi jumlah timbulan sampah yang akan dibuang ke TPA juga dapat
menambah pemasukan dinas sendiri.

6.3.5.1. Analisa Timbulan Sampah Organik yang Dapat Dikomposkan


Menurut Wahyono (2003), salah satu indikator kematangan kompos adalah
pengurangan berat antara 60-70%. Pada perencanaan ini diambil penurunan berat minimal
yaitu sebesar 60%. Dengan kata lain, kegiatan pengomposan mampu menurunkan berat
sampah kota hingga 60%. Berdasarkan hasil sampling timbulan domestik dan nondomestik,
didapatkan hasil timbulan serta komposisi sebagai berikut:
Tabel 6.11.
Hasil dan Komposisi Komposting
Volume Volume Volume
Volume
Timbulan Timbulan Sampah yg Hasil
Tahun Timbulan
Sampah yg Sampah yg Hilang dalam Kompos
Proyeksi Sampah
Dikomposkan Dikomposkan Pengomposan (m3/Thn)
(m3/hari)
(m3/hari) (m3/Thn) (m3/Thn)
2014 111,94 47,22 17.233,64 10.340,18 6.893,46
2015 120,83 51,91 18.946,42 11.367,85 7.578,57
2016 130,11 56,80 20.733,72 12.440,23 8.293,49
2017 139,80 61,91 22.597,99 13.558,79 9.039,20

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 31


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Volume Volume Volume


Volume
Timbulan Timbulan Sampah yg Hasil
Tahun Timbulan
Sampah yg Sampah yg Hilang dalam Kompos
Proyeksi Sampah
Dikomposkan Dikomposkan Pengomposan (m3/Thn)
(m3/hari)
(m3/hari) (m3/Thn) (m3/Thn)
2018 149,89 67,24 24.541,75 14.725,05 9.816,70
2019 160,41 72,79 26.567,62 15.940,57 10.627,05
2020 171,37 78,57 28.678,27 17.206,96 11.471,31
2021 182,78 84,59 30.876,43 18.525,86 12.350,57
2022 194,67 90,86 33.164,98 19.898,99 13.265,99
2023 207,04 97,39 35.546,82 21.328,09 14.218,73
2024 219,90 104,18 38.024,92 22.814,95 15.209,97
2025 233,29 111,24 40.602,43 24.361,46 16.240,97
2026 247,21 118,58 43.282,50 25.969,50 17.313,00
2027 261,67 126,21 46.068,35 27.641,01 18.427,34
2028 276,71 134,15 48.963,44 29.378,07 19.585,38
2029 292,32 142,39 51.971,19 31.182,71 20.788,47
2030 308,55 150,95 55.095,07 33.057,04 22.038,03
2031 325,39 159,83 58.338,88 35.003,33 23.335,55
2032 342,88 169,06 61.706,31 37.023,78 24.682,52
2033 361,03 178,63 65.201,37 39.120,82 26.080,55
2034 379,86 188,57 68.827,74 41.296,64 27.531,10
Sumber : Analisis Konsultan,2014

6.3.5.2. Penentuan Komposisi Pupuk Kompos


Pada proses pengomposan windrow, setiap tumpukan 45 cm ditambahkan pupuk
kandang setinggi 15 cm. Penambahan pupuk kandang ini dikarenakan pupuk kandang
mengandung unsur makro seperti nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro seperti kalsium,
magnesium dan sulfur sehingga dapat meningkatkan kualitas pupuk kompos.
Proses pengomposan ini tidak menggunakan starter dikarenakan berdasarkan
berbagai penelitian yang dirangkum oleh Sri Wahyono (2003), penggunaan starter dan aditif
pada sampah kota tidak diperlukan. Hal ini dimungkinkan karena sampah organik umumnya
telah mengandung sejumlah besar mikroorganisme seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, dan
mahkluk hidup. Sampah juga biasanya mengandung seluruh jenis makro dan mikronutrien
yang dibutuhkan oleh mikroba sehingga memungkinkan pengomposan berlangsung.
Penelitian juga menyebutkan bahwa penambahan starter dan aditif tidak mempercepat
proses pengomposan secara signifikan.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 32


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.3.5.3. Potensi Pemanfaatan Sisa Ayakan untuk Bahan Bangunan


Sisa ayakan dari kompos sampah dapat juga digunakan sebagai bahan bangunan,
namun harus melalui percobaan pendahuluan. Pada percobaan pendahuluan beberapa
ketentuan tidak dapat dipenuhi yaitu:
1. Kadar air asli yang terlalu besar
2. Agregat terlalu banyak mengandung zat organik yang ditunjukkan dengan warna
coklat tua
Hasil analisa saringan menunjukkan bahwa untuk sisa material di atas saringan 4 mm
terlalu kecil dan sisa di atas saringan 0,25 mm juga kecil, menunjukkan bahwa modulus
kehalusan butir (FM) menunjukkan bahwa agregat hasil residu kompos termasuk dalam
agregat kasar.
Oleh karena itu agar beberapa syarat tersebut di atas dapat memenuhi ketentuan
yang disyaratkan dalam PBI 1971, maka perlu dilakukan pencampuran agregat yang dapat
menyebabkan campuran antara residu kompos dan agregat tersebut mememuhi persyaratan
PBI 1971. Agregat yang dimaksud adalah pasir. Karena campuran agregat pasir (Muntilan)
dapat mengurangi kadar air, mengurangi adanya zat organik, dan sebaran butiran
menunjukkan variasi yang rata untuk sisa material di atas saringan sehingga gradasinya boleh
dikatakan merata dan memenuhi persyaratan dan dapat masuk ke dalam kategori halus
sampai sedang.
Percobaan menunjukkan bahwa campuran 1 PC : 1,5 Pasir : 1,5 Limbah (berat limbah
50 % dari berat pasir) menghasilkan paving block yang memiliki kuat tekan pada umur 28 hari
sebesar 115 kg/cm2. Sehingga dapat memenuhi ketentuan persyaratan paving block sebagai
bahan perkerasan taman yang mensyaratkan kuat tekan minimal 85 kg/cm2. Dapat
ditingkatkan kembali untuk memenuhi persyaratan sebagai perkerasan jalan, tempat parkir
mobil, dan trotoar pejalan kaki dengan syarat kuat tekan berkisar antara 125 kg/cm2 - 350
kg/cm2. Akan tetapi memerlukan penelitian lebih lanjut yang secara visual memerlukan
campuran agregat pasir yang lebih banyak.

6.3.5.4. Strategi Pemasaran Kompos


Dalam hal memasarkan kompos hasil masyarakat, pemerintah daerah bekerja sama
dengan masyarakat mempromosikan komposnya yaitu dengan cara :

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 33


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

1. Pemerintah daerah menguji kandungan kompos terlebih dahulu seperti unsur hara
dan rasio C/N Untuk menaikan nilai jual kompos tersebut. Dan membuat label
produksi dari masyarakat setempat yang bekerja sama dengan perda.
2. Pemerintah daerah telah memiliki relasi dengan pihak ketiga seperti pedagang
tanaman, maupun masyarakat itu sendiri.
3. Dapat juga dilakukan pemasaran melalui media online, untuk memperluas jangkauan
pemasaran. Media online ini dapat ditangani oleh sekelompok masyarakat setempat,
dimana sekelompok masyarakat tersebut sebelumnya telah mendapatkan
informasi/ilmu terlebih dahulu dari RT setempat.

6.3.6. Rencana Penanganan Sampah


Pola penanganan sampah Kabupaten Jepara, dilakukan dengan pengelolaan sampah
dan penanganan secara konvensional. Pengolahan sampah terdiri dari pengolahan sampah
berbasis komunitas (kelompok masyarakat), pengolahan sampah di tempat pembuangan
akhir sampah dan konservasi energi serta penanganan sampah melalui Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu. Penentuan pola penanganan dilakukan dengan identifikasi karakteristik
wilayah untuk setiap unit analisis (kecamatan), tingkat kepadatan penduduk, dan urgenitas
pelayanan. Penganganan sampah di setiap kecamatan direncanakan menggunakan Tempat
Pengolahan Sampah ( TPS ) di setiap Kecamatan.

6.3.6.1. Sub Sistem Pewadahan


Jenis wadah yang digunakan untuk menampung sampah di Kabupaten Jepara berupa:
1. Drum/tong sampah dengan kapasitas sekitar 40 liter.
2. Ban bekas dengan kapasitas sekitar 125 liter.
3. Pasangan bata dengan kapasitas sekitar 100 liter.
4. Keranjang bambu kapasitas sekitar 30-40 liter
5. kotak kayu dengan kapasitas sekitar 40-60 liter.
Wadah tersebut memiliki status kepemilikan yang berbeda-beda, yakni sebagian milik
pemerintah daerah dan sebagian milik pribadi masyarakat yang diadakan secara swadaya.
Berikut hasil analisa masing – masing jenis wadah yang digunakan.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 34


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.12.
Analisa Jenis Pewadahan yang Digunakan
No. Jenis Wadah Kebaikan Kelemahan Penggunaan
1. Bin plastik  Bahan tidak mudah  Tutup sering hilang Permukiman
tertutup; berkarat  Tidak tahan sinar teratur, pertokoan,
Drum  Relatif ringan matahari perkantoran/institu
plastik/bekas  Bersih dan sehat  Kalau rusak/ pecah si dan sekolah
(40 – 50 Liter)  Estetika baik tidak dapat diperbaiki
 Mudah/ praktis/ kembali
cepat dalam operasi
2. Keranjang  Mudah diperbaiki  Tidak tahan air Permukiman
bambu/bekas  Enteng teratur/tidak
(30 – 40 liter)  Tidak berkarat teratur, pasar dan
 Mudah pertokoan
pembuatannya
 Estetika baik
 Mudah/ praktis
dalam operasi
3. Kotak kayu  Mudah diperbaiki Tidak tahan air Permukiman
(40 - 60 liter)  Enteng teratur, pasar dan
 Tidak berkarat pertokoan
 Mudah
pembuatannya
 Estetika baik
 Mudah/ praktis
dalam operasi
4. Ban Bekas  Tidak berkarat Tutup sering hilang Pemukiman teratur
(125 lt)  Tahan Air
 Mudah/ praktis/
cepat dalam operasi
5. Bak sampah  Bahan kuat  Kurang sehat Permukiman
permanen  Daya tampung lebih  Estetika kurang teratur,
(ukuran banyak  Menyulitkan dalam perkantoran dan
bervariasi)  Dapat dipakai baik operasi selanjutnya sekolah
pribadi atau umum  Sulit dibersihkan

6. Kontainer  Pengoperasian lebih  Harga relatif mahal Permukiman


komunal mudah  Hanya digunakan teratur
(800 – 1000  Volume relatif lebih untuk sistem yang
liter) besar spesifik
 Bahan tidak mudah
berkarat
 Baik untuk sistem
komunal
Sumber : Analisis Konsultan,2014

Perencanaan desain pewadahan didasarkan atas pertimbangan:

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 35


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

a. Memenuhi fungsinya sebagai alat penyimpan sampah semantara


b. Sesuai dengan desain pola pengumpulan
c. Penyeragaman alat dapat membantu kelancaran operasional.
d. Mempermudah dalam pengisian dan pengosongan serta pengambilan sampah
e. Pemisahan wadah antara sampah basah dengan sampah kering untuk memudahkan
proses reduksi sampah dari sumber
Perhitungan kebutuhan jumlah wadah dan jenis pewadahan berdasarkan kelompok
pemakai dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 6.13.
Jenis Wadah yang Dianjurkan
Kelompok Kapasitas Umur
No Bentuk Jenis alat
Pemakai (lt) teknis
Rumah tangga  Portable bins dengan 40 – 50  Bin plastik 3 Tahun
1
penutup polyethylene
 Tong sampah dengan  Drum plat 3 Tahun
40
penutup besi
Pasar
 keranjang sampah  Bambu 3 bulan
 Los 10 – 20
bambu  Bin plastik
2  Pedagang
 Portable bins dengan polyethylene 3 Tahun
lesehan 40 – 50
penutup tiap toko  Drum plat
 Pertokoan
 Tong sampah dengan besi
60 – 120
penutup 3 Tahun
Industri  Portable bins (tiap 120 – 240  Bin plastik 3 Tahun
3
industri) polyethylene
 Portable bins dengan  Bin plastik
Kesehatan 120 3 Tahun
4 penutup (tiap polyethylene
bangsal dan kamar)
Pendidikan  Portable bins dengan 40 -50  Bin plastik 3 Tahun
5
penutup (tiap kelas) 40 – 50 polyethylene
 Portable bins dengan
 Bin plastik
6 Perkantoran penutup (tiap 60 – 120 3 Tahun
polyethylene
ruangan)
Hiburan  portable bins dengan 40 – 50 dan  Bin plastik 3 Tahun
7
penutup 60 – 120 polyethylene
 portable bins dengan 40 – 50 3 Tahun
Hotel/penginapan  Bin plastik
8 penutup (tiap kamar 60 – 120
polyethylene
dan lokasi tertentu
40 – 50 3 Tahun
60 – 120
 Portable bins dengan  bin plastik
Rumah makan 40 – 50
9 penutup (tiap kamar polyethylene
(pengunjung)
dan lokasi tertentu)
60 – 120
(pemilik)

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 36


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Kelompok Kapasitas Umur


No Bentuk Jenis alat
Pemakai (lt) teknis
 Portable bins dengan  Bin plastik 3 Tahun
penutup polyethylene
 Portable bins dengan  Bin plastik 3 Tahun
penutup polyethylene
 Tong sampah dengan 60 – 120
Jalan dan tempat
penutup dan  Drum plat 3 Tahun
10 umum
berpenyangga (tiap 60 – 120 besi
50 m)
 Ttong sampah  Bin plastik 3 Tahun
dengan penutup dan polyethylene
berpenyangga (tiap
50 m) semi tetap
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

6.3.6.2. Sub Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan


Pola pengumpulan sampah di Kabupaten Jepara dibedakan atas individual dan
komunal. Pola pengumpulan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Individual
Proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah dari masing-
masing sumber sampah dan diangkut langsung ke TPA tanpa melalui proses pemindahan.
Pola pelayanan individu diangkut dengan dump truk. Wilayah pelayanan meliputi pertokoan,
perkantoran, dan hotel.
2. Komunal
Sampah permukiman tertentu dikumpulkan tiap-tiap rumah dengan menggunakan
becak sampah/motor sampah yang dikelola oleh Paguyuban Sampah Bersama (PSB) menuju
TPS/kontainer terdekat atau bahkan langsung ke TPA. Sampah permukiman dikumpulkan
dalam 1 shift yaitu: pukul 07.30 – 12.00 WIB.
Pengelolaan pengumpulan sampah di daerah pasar, jalan dan fasilitas umum
Kabupaten Jepara dikelola oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan, sedangkan
untuk wilayah pemukiman dikelola oleh Paguyuban Sampah Bersama (PSB) atau tingkat
RW/RT. Jumlah alat pengumpul masing – masing zona pelayanan dapat dilihat pada tabel
berikut.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 37


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.14.
Kebutuhan Alat Pengumpulan dan Pengangkutan Wilayah Pelayanan Zona 1 (TPA Krasak)
Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2019 2024 2029 2034
JUMLAH TIMBULAN
A
SAMPAH
Jumlah Penduduk
1 Jiwa 90.226 95.744 101.600 107.814 114.407
Daerah Pelayanan
Proyeksi Timbulan
2 (l/o/h) 2,50 2,63 2,76 2,90 3,05
Sampah per orang
Proyeksi Total
3 Timbulan Sampah per (m3/h) 226 252 281 313 349
Hari
4 Tingkat Pelayanan % 5 24 43 61 80
Timbulan Sampah
5 (m3/h) 11 60 119 192 279
Terlayani
Timbulan Sampah
6 (m3/h) 7 39 79 126 184
Organik
Timbulan Sampah
7 (m3/h) 4 20 41 65 95
Anorganik
KEBUTUHAN
PERALATAN
B
PENGUMPULAN DAN
PEMINDAHAN
1 Gerobak Sampah unit 3 12 23 36 53
2 Becak Sampah unit 2 10 20 32 47
3 Dump Truck unit 1 2 3 5 7
4 Arm Roll unit 1 2 3 5 7
5 Kontainer unit 1 3 6 10 14
6 Transfer Depo 100 m2 unit 1 4 7 10 15
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Tabel 6.15.
Kebutuhan Alat Pengumpulan dan Pengangkutan Wilayah Pelayanan Zona 2
(TPA Bandengan)
Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2019 2024 2029 2034
A JUMLAH TIMBULAN SAMPAH
Jumlah Penduduk Daerah
1 Jiwa 71.834 76.229 80.892 85.840 91.091
Pelayanan
Proyeksi Timbulan Sampah
2 3 3 3 3 3
per orang (l/o/h)
Proyeksi Total Timbulan
3 180 200 223 249 278
Sampah per Hari (m3/h)
4 Tingkat Pelayanan % 50 60 70 80 90
5 Timbulan Sampah Terlayani 90 120 156 199 250
(m3/h)

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 38


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2019 2024 2029 2034
6 Timbulan Sampah Organik 59 79 103 131 165
(m3/h)
7 Timbulan Sampah Anorganik 31 41 53 68 85
(m3/h)
KEBUTUHAN PERALATAN
B PENGUMPULAN DAN
PEMINDAHAN
1 Gerobak Sampah unit 17 23 30 38 47
2 Becak Sampah unit 15 21 27 34 42
3 Dump Truck unit 3 4 4 5 7
4 Arm Roll unit 3 4 4 5 7
5 Kontainer unit 5 7 8 10 13
6 Transfer Depo 100 m2 unit 5 7 9 11 14
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Tabel 6.16.
Kebutuhan Alat Pengumpulan dan Pengangkutan Wilayah Pelayanan Zona 3
(TPA Gemulung)
Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2019 2024 2029 2034
A JUMLAH TIMBULAN SAMPAH
Jumlah Penduduk Daerah
1 Jiwa 86.944 92.262 97.905 103.894 110.248
Pelayanan
Proyeksi Timbulan Sampah
2 3 3 3 3 3
per orang (l/o/h)
Proyeksi Total Timbulan
3 217 242 270 302 336
Sampah per Hari (m3/h)
4 Tingkat Pelayanan % 5 24 43 61 80
5 Timbulan Sampah Terlayani 11 58 115 185 269
(m3/h)
6 Timbulan Sampah Organik 7 38 76 122 177
(m3/h)
7 Timbulan Sampah Anorganik 4 20 39 63 92
(m3/h)
KEBUTUHAN PERALATAN
B PENGUMPULAN DAN
PEMINDAHAN
1 Gerobak Sampah unit 3 11 22 35 51
2 Becak Sampah unit 2 10 20 31 45
3 Dump Truck unit 1 2 3 5 7
4 Arm Roll unit 1 2 3 5 7
5 Kontainer unit 1 3 6 10 14
6 Transfer Depo 100 m2 unit 1 3 6 10 15
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 39


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

a. Rencana Pemindahan
Sistem pemindahan yang akan digunakan adalah transfer depo (TD) dan tempat
pembuangan sementara (TPS).
 Transfer Depo (TD)
Rencana sistem pemindahan pengelolaan sampah Kabupaten Jepara dengan Transfer
Depo 100 m2. Dengan model pengelolaan sampah 3R, maka diperkirakan pada tahun
2034 dibutuhkan total 44 unit, dengan rincian 15 unit di wilayah zona 1, 14 unit di
wilayah zona 2 dan 15 unit di wilayah zona 3. Transfer Depo merupakan fasilitas
menampung sementara sampah yang dibawa oleh alat pengumpul seperti becak
sapah, gerobak dll untuk dibawa langsung ke TPA oleh armada pengangkutan
sampah.
 Kontainer
Di dalam perencanaan pengelolaan sampah terpadu, sampah yang masuk ke dalam
transfer depo akan dilayani ditampung dalam kontainer. Kemudian dari transfer depo
kontainer diangkut dengan menggunakan armroll truk. Dengan menerapkan 3R,
dibutuhkan total 41 unit kontainer pada tahun 2034 untuk melayani pengelolaan
sampah Kabupaten Jepara.
b. Rencana Pengangkutan
Alat pengangkutan sampah yang digunakan di Kabupaten Jepara adalah Dump Truck
dan Arm Roll Truck. Dump truk 8 m3 digunakan untuk mengangkut sampah domestik dan
sampah non domestik dari TPS dan TD, juga melayani sampah jalan dan kawasan komersial.
 Dump Truck 8 m3
Pengangkutan sampah dengan dump truk dilakukan sebanyak 1 - 2 rit/hari, sampah
yang diangkut berasal dari pengangkutan gerobak sampah dari TPS selanjutnya
dibawa ke TPA. Berdasarkan armada pengangkut yang tersedia maka jumlah armada
pengangkut masih belum memenuhi kebutuhan pelayanan pengangkutan karena
umur teknis yang sudah melebihi batas maka dalam perencanaan dump truk diganti
dengan armroll truk. Untuk mengoperasikan sebuah unit dump truk di butuhkan 1
orang sopir, dan 2 orang tenaga pengangkut. Pada tahun 2034 diperkirakan
kebutuhan dump truck Kabupaten Jepara sebanyak 21 unit, yaitu masing – masing 7
unit untuk setiap zona pelayanan.
 Armroll Truck

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 40


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Armroll truck difungsikan sebagai alat pengangkut kontainer dari transfer depo, yang
melayani sebagiansampah domestik, dan sampah pasar. Armroll truk dengan jumlah
armada sebanyak 1 unit dengan ritasi 4 - 5 kali/hari. Satu unit armroll truck
membutuhkan 1 orang sopir dan 1 orang kernet. Kebutuhan armada armroll truck
untuk pengangkutan pelayanan sampah Kabupaten Jepara pada tauhn 2034 sebanyak
21 unit.

6.3.6.3. Sub Sistem Pemrosesan Akhir


Untuk pengelolaan sampah selain penanganan berbasis masyarakat, tentunya
wilayah yang menjadi prioritas penanganan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah atau
dalam hal ini Kabupaten Jepara. Berikut adalah tabel kebutuhan lahan TPA, kebutuhan lahan
ini dihitung sudah dikurangi dengan penyisihan dari aktifitas daur ulang dan pengomposan.
1. TPA Bandengan
Pada saat ini jumlah penduduk wilayah pelayanan TPA Bandengan diperkirakan
sebesar 252.691 jiwa. Diperkirakan pada akhir tahun rencana 2034 penduduk
pelayanan TPA Bandengan mengalami peningkatan menjadi 320.411 jiwa.
Pertumbuhan penduduk tersebut menyebabkan timbulan sampah menjadi semakin
meningkat, sehingga kebutuhan akan lahan pemrosesan sampah di TPA juga semakin
meningkat. Berikut ini disajikan tabel kebutuhan lahan TPA Bandengan.
Tabel 6.17.
Kebutuhan Lahan TPA Bandengan
Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2015 2020 2025 2030 2034
Jumlah
Penduduk
1 Jiwa 252,691 255,709 271,347 287,942 305,551 320,411
Daerah
Pelayanan
Proyeksi
Timbulan
2 (l/o/h) 2.50 2.53 2.65 2.79 2.93 3.05
Sampah per
orang
Proyeksi Total
Timbulan
3 (m3/h) 632 646 720 803 896 977
Sampah per
Hari
Tingkat
4 %
Pelayanan 50 53 66 79 93 91
Timbulan
5 Sampah (m3/h)
Terlayani 316 340 475 637 830 889

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 41


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan 2014
2015 2020 2025 2030 2034
Timbulan
6 (m3/h)
Sampah Organik 208 224 313 420 547 587
Timbulan
7 Sampah (m3/h)
Anorganik 108 116 162 217 283 303
Volume sampah
8 (m3/th)
masuk zona TPA 10,772 11,597 16,209 21,729 28,308 30,334
Kumulatif
9 Sampah Masuk m3 10,772 22,370 93,854 191,068 318,995 443,197
Zona TPA
Luas lahan TPA
10 yang m2 790 1,640 6,883 14,012 23,393 32,501
dibutuhkan
Luas lahan TPA
11 yang 0.08 0.16 0.69 1.40 2.34 3.25
dibutuhkan Ha
Sumber : Analisa Kosultan,2014
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh perkiraan kebutuhan lahan TPA
Bandengan sampai dengan tahun 2034. Dengan asumsi pada akhir tahun rencana timbulan
sampah sebesar 3,05 lt/org/hr, maka diperkirakan kebutuhan lahan TPA Bandengan sebesar
3,25 Ha.
Untuk menunjang kinerja TPA, maka dibutuhkan sarana penunjang untuk operasional
pengelolaan sampah. Berikut ini adalah tabel perhitungan untuk kebutuhan sarana
penunjang pada zona pelayanan di TPA Bandengan.
Tabel 6.18.
Kebutuhan Sarana Penunjang TPA Bandengan
Satua Tahun Perencanaan
No Uraian
n 2014 2015 2020 2025 2030 2034
1 Pembulatan Kebutuhan Buldozer unit 1 1 1 1 1 1
2 Pembulatan Kebutuhan Excavator unit 1 1 1 1 1 1
3 Kebutuhan Kontainer unit 5 5 7 9 11 13
4 Kebutuhan Arm-Roll unit 3 3 4 5 6 7
5 Kebutuhan Dump Truck unit 3 3 4 5 6 7
6 Kebutuhan Gerobak sampah unit 17 18 24 31 40 47
7 Kebutuhan Becak Sampah motor Unit 15 16 22 28 35 42
8 Kebutuhan Transfer Depo 100m2 unit 5 5 7 9 11 14
9 Kebutuhan Tenaga Kerja Dump Truck Org 15 15 20 25 30 35
10 Kebutuhan Tenaga Kerja Arm-Roll Org 6 6 8 10 12 14
11 Kebutuhan Tenaga Kerja Becak Org 15 16 22 28 35 42
Sumber Sampah motor
: Analisa Kosultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 42


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

2. TPA Krasak
Pada tahun 2014 jumlah penduduk wilayah pelayanan TPA Krasak diperkirakan
sebesar 143.189 jiwa dengan timbulan sampah diperkirakan sebesar 358 m3/hr. Dengan
asumsi timbulan sampah per orang 3,05 lt/org/hr, maka diperkirakan jumlah timbulan pada
tahun 2034 sebesar 554 m3/hr. Untuk itu dibutuhkan lahan TPA yang mencukupi untuk
pengolahan sampah tersebut. Berikut ini tabel luas kebutuhan TPA Krasak.

Tabel 6.19.
Kebutuhan Luas Lahan TPA Krasak
Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan
2014 2015 2020 2025 2030 2034
Jumlah
Penduduk
1 Jiwa 181,562
Daerah 143,189 144,899 153,760 163,164 173,142
Pelayanan
Proyeksi
Timbulan
2 (l/o/h) 2.50 2.53 2.65 2.79 2.93 3.05
Sampah
per orang
Proyeksi
Total
3 Timbulan (m3/h) 358 366 408 455 508 554
Sampah
per Hari
Tingkat
4 %
Pelayanan 5 11 39 67 96 91
Timbulan
5 Sampah (m3/h) 504
18 39 159 306 486
Terlayani
Timbulan
8 Sampah (m3/h) 332
12 26 105 202 320
Organik
Timbulan
9 Sampah (m3/h) 172
6 13 54 104 165
Anorganik
Volume
sampah
10 (m3/th)
masuk 610 1,331 5,427 10,451 16,560 17,189
zona TPA
Kumulatif
Sampah
11 m3 207,748
Masuk 610 1,941 20,544 62,349 132,461
Zona TPA
Luas lahan
12 TPA yang m2
45 142 1,507 4,572 9,714 15,235
dibutuhkan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 43


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tahun Perencanaan
No. Uraian Satuan
2014 2015 2020 2025 2030 2034
Luas lahan
13 TPA yang 1.52
0.00 0.01 0.15 0.46 0.97
dibutuhkan Ha
Sumber : Analisa Kosultan,2014

Berdasarkan perhitungan, pada akhir tahun rencana diperkirakan kebutuhan lahan


TPA Krasak sebesar 1,52 ha untuk melayani pengolahan sampah wilayah pelayanan.ntuk
menunjang proses pengelolaan sampah di TPA, maka sarana penunjang yang dibutuhkan
berupa sarana pengumpulan, pengangkutan dan sarana penunjang pemrosesan di TPA.
Berikut ini kebutuhan masing – masing sarana penunjang di TPA Krasak.

Tabel 6.20.
Kebutuhan Sarana PenunjangTPA Krasak
Tahun Perencanaan
No Uraian Satuan
2014 2015 2020 2025 2030 2034
1 Timbulan Sampah Terangkut 18 39 159 306 486 504
(m3/h)
2 Pembulatan Kebutuhan Buldozer unit 1 1 1 1 1 1
3 Pembulatan Kebutuhan Excavator unit 1 1 1 1 1 1
4 Kebutuhan Kontainer unit 1 2 4 7 11 14
5 Kebutuhan Arm-Roll unit 1 1 2 4 6 7
6 Kebutuhan Dump Truck unit 1 1 2 4 6 7
7 Kebutuhan Gerobak sampah unit 3 4 14 25 39 53
8 Kebutuhan Becak Sampah motor Unit 2 4 12 23 35 47
9 Kebutuhan Transfer Depo 100m2 unit 1 2 4 7 11 15
10 Kebutuhan Tenaga Kerja Dump Org 5 5 10 20 30 35
11 Truck
Kebutuhan Tenaga Kerja Arm-Roll Org 2 2 4 8 12 14
12 Kebutuhan Tenaga Kerja Becak Org 2 4 12 23 35 47
Sumber :Sampah motor
Analisa Kosultan,2014

3. TPA Gemulung
TPA Gemulung memiliki jumlah penduduk daerah pelayanan sekitar 227.726 jiwa
pada tahun 2014 dan diperkirakan meningkat menjadi 228.755 jiwa pada tahun 2034.
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah timbulan
sampah, sehingga sarana pengelolaan sampah harus memadai. Kebutuhan luas TPA
Gemulung untuk pelayanan sampah Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut :

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 44


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.21.
Kebutuhan Luas Lahan TPA Gemulung
Satua Tahun Perencanaan
No Uraian
n 2014 2015 2020 2025 2030 2034
Jumlah
Penduduk
1 Jiwa 227,726 230,445 244,538 259,494 275,363 288,755
Daerah
Pelayanan
Proyeksi
Timbulan
2 (l/o/h) 2.50 2.53 2.65 2.79 2.93 3.05
Sampah per
orang
Proyeksi
Total
3 Timbulan (m3/h) 881
569 582 649 724 807
Sampah per
Hari
Tingkat
4 %
Pelayanan 5 11 39 67 96 91
Timbulan
5 Sampah (m3/h)
Terlayani 28 62 253 487 772 802
Timbulan
6 Sampah (m3/h)
Organik 19 41 167 321 509 529
Timbulan
7 Sampah (m3/h)
Anorganik 10 21 86 166 263 273
Volume
sampah
8 (m3/th)
masuk zona
TPA 971 2,117 8,632 16,621 26,337 27,337
Luas lahan
9 TPA yang m2
71 226 2,396 7,272 15,449 24,229
dibutuhkan
Luas lahan
10 TPA yang 2.42
0.01 0.02 0.24 0.73 1.54
dibutuhkan Ha
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

Berdasarkan tabel diatas, jumlah timbulan sampah pada tahun 2034 diperkirakan
sebesar 881 m3/hr. Dengan demikian dibutuhan lahan TPA untuk pemrosesan sampah yang
masuk sebesar 2,42 ha. Untuk menunjang penyelenggaraan sampah wilayah pelayanan TPA
Gemulung dibutuhkan sarana penunjang pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan
seperti pada tabel berikut.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 45


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Tabel 6.22.
Kebutuhan Sarana Penunjang TPA Gemulung

No Uraian Satuan Tahun Perencanaan


2014 2015 2020 2025 2030 2034
1 Pembulatan Kebutuhan unit 1 1 1 1 1 1
2 Buldozer
Pembulatan Kebutuhan unit 1 1 1 1 1 1
3 Excavator Kontainer
Kebutuhan unit 1 1 4 7 11 14
4 Kebutuhan Arm-Roll unit 1 1 2 4 6 7
5 Kebutuhan Dump Truck unit 1 1 2 4 6 7
6 Kebutuhan Gerobak sampah unit 3 4 13 24 38 51
7 Kebutuhan Becak Sampah Unit 2 4 12 22 34 45
8 motor
Kebutuhan Transfer Depo unit 1 2 4 7 11 15
9 100m2
Kebutuhan Tenaga Kerja Org 5 5 10 20 30 35
10 Dump Truck
Kebutuhan Tenaga Kerja Org 2 2 4 8 12 14
11 Arm-Roll Tenaga Kerja
Kebutuhan Org 2 4 12 22 34 45
Sumber Becak Sampah
: Analisa motor
Kosultan,2014

6.3.7. Rencana Pentahapan Pengelolaan Sampah


Pengembangan pengelolaan sampah Kabupaten Jepara dilaksanakan dalam 3
tahapan, yaitu jangka pendek (2015-2019), jangka menengah (2020-2024) dan jangka panjang
(2025-2034). Pengelolaan sampah terbagi menjadi program fisik dan program non fisik yang
dilaksanakan pada setiap tahunnya. Program fisik meliputi pengadaan sarana dan fasilitas
persampahan, sedangkan program non fisik meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia
dan kegiatan non fisik lainnya.
6.3.7.1. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek dilaksanakan selama 5 tahun pertama yaitu rentang tahun
2015-2019. Kebutuhan sarana dan prasarana pada program jangka pendek ini dihitung
dengan asumsi pada tahun 2015 program 3R telah berlangsung dengan baik. Program fisik
yang direncanakan pada tahap jangka pendek meliputi pengadaan sarana 3R, pengadaan
fasilitas, pengadaan alat berat, optimalisasi TPA, dan kebutuhan operasional pemeliharaan.
Berikut ini program pengelolaan sampah Kabupaten Jepara Jangka Pendek.
Tabel 6.23.
Program Pengelolaan Sampah Jangka Pendek (2015-2019)

No Program Jangka Pendek (2015-2019) Jumlah Satuan

1 Rencana Program Tahun 2015


Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 46


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Pendek (2015-2019) Jumlah Satuan


b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Pick Up kaps 2 m3 (Karimun Jawa) 1 unit
- Transfer Depo 100 m2 3 unit
- Transfer Depo 100 m2 (Karimun Jawa) 1 unit
d. Pengadaan Alat Berat di TPA Bandengan
- Buldozer 1 unit
e. Optimalisasi TPA Bandengan 1 ls
f. Pembangunan sarana dan prasarana TPA Karimun Jawa 1 ls
g. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
c. Pengadaan Lahan TPA Bandengan 2.5 Ha 1 ls
d. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA Bandengan 1 ls
e. Penyusunan DED dan FS Optimalisasi TPA Bandengan 1 ls
f. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA Krasak 1 ls
g. Penyusunan DED dan FS Optimalisasi TPA Krasak 1 ls
h. Penyusunan DED dan FS Optimalisasi TPA Karimun Jawa 1 ls
i. Pengadaan Lahan TPA Krasak 2.5 Ha 1 ls
Jumlah
2 Rencana Program Tahun 2016
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
e. Optimalisasi TPA Krasak (Open Dumping --> Controled Landfill) 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
c. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA Gemulung 1 ls
d. Penyusunan DED dan FS Optimalisasi TPA Gemulung 1 ls
e. Pengadaan Lahan TPA Krasak 2.5 Ha 1 ls
f. Pengadaan Lahan TPA Gemulung 2.5 Ha 1 ls
Jumlah
3 Rencana Program Tahun 2017
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 47


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Pendek (2015-2019) Jumlah Satuan


c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
d. Optimalisasi TPA Gemulung (Open dumping --> TPST ) 1 ls
e. Pengadaan Alat Berat di TPA Krasak
- Buldozer 1 unit
- Excavator 1 unit
f. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
c. Review Perda Retribusi Persampahan 1 ls
d. Studi Kelayakan Lingkungan TPA Boweng Banyumanis 1 ls
e. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA Boweng Banyumanis 1 ls
Jumlah
4 Rencana Program Tahun 2018
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah 2 unit
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Pengadaan Alat Berat di TPA Gemulung
- Buldozer 1 unit
- Excavator 1 unit
e. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
5 Rencana Program Tahun 2019
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 10 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
e. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 48


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Pendek (2015-2019) Jumlah Satuan


a. Penyusunan DED dan FS Optimalisasi TPA Boweng Banyumanis 1 ls
b. Pengembangan SDM 1 ls
c. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

6.3.7.2. Rencana Jangka Menengah


Rencana jangka menengah akan dilaksanakan selama rentang 5 tahunan kedua yaitu
tahun 2020 – 2024. Pada tahap ini program fisik yang akan dilakukan meliputi pengadaan
sarana 3R, pengadaan fasilitas, pengadaan alat berat, optimalisasi TPA, dan kebutuhan
operasional pemeliharaan. Optimalisasi TPA yang direncanakan pada tahap jangka menengah
adalah TPA Krasak dan TPA Gemulung. Dengan program optimalisasi kedua TPA tersebut
diharapkan pengelolaan akhir sisa sampah yang tidak ikut 3R dapat berlangsung lebih
optimal. Berikut ini program pengelolaan sampah jangka menengah secara rinci.
Tabel 6.24.
Program Pengelolaan Sampah Jangka Menengah (2020-2024)

No Program Jangka Menengah (2020- 2024) Jumlah Satuan

1 Rencana Program Tahun 2020


Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah/gerobak sampah 10 unit
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
e. Pembangunan TPA Boweng Banyumanis 1 ls
Program Non Fisik
a. Review Masterplan Persampahan 1 ls
b. Pengembangan SDM 1 ls
c. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
d. Pengadaan lahan TPA Boweng Banyumanis 5 ha 1 ls
Jumlah
2 Rencana Program Tahun 2021
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 49


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Menengah (2020- 2024) Jumlah Satuan


- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
3 Rencana Program Tahun 2022
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 10 unit
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
f. Pembangunan TPA Boweng Banyumanis 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
4 Rencana Program Tahun 2023
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
5 Rencana Program Tahun 2024
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 3 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 50


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Menengah (2020- 2024) Jumlah Satuan


- Transfer Depo 100 m2 2 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Jumlah
Kebutuhan Biaya Program Jangka Menengah
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

6.3.7.3. Rencana Jangka Panjang


Rencana jangka panjang dilaksanakan dalam rentang 10 tahun yaitu 2024-2034. Pada
tahap ini program fisik yang akan dilakukan masih serupa dengan tahap sebelumnya yaitu
pemenuhan kebutuhan fasilitas pengelolaan persampahan. Namun pada tahap ini sudah
tidak dilakukan optimalisasi TPA karena 3 TPA yang ada di Kabupaten Jepara ditargetkan
telah siap beroperasi pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini pembinaan dan sosialisasi
kepada masyarakat tetap dilakukan untuk mengoptimalkan program 3R.
Tabel 6.25.
Program Pengelolaan Sampah Jangka Panjang (2025-2034)

No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan

1 Rencana Program Tahun 2025


Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 3 unit
- Armroll Truck 3 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
2 Rencana Program Tahun 2026
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 51


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan

- Transfer Depo 100 m2 2 unit


d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
3 Rencana Program Tahun 2027
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit
- Transfer Depo 100 m2 3 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
4 Rencana Program Tahun 2028
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 14 unit
- Transfer Depo 100 m2 1 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
5 Rencana Program Tahun 2029
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 52


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan

b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls


6 Rencana Program Tahun 2030
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 15 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 3 unit
- Armroll Truck 3 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
7 Rencana Program Tahun 2031
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 16 unit
- Transfer Depo 100 m2 3 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
8 Rencana Program Tahun 2032
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 15 unit
- Transfer Depo 100 m2 2 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
9 Rencana Program Tahun 2033
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 53


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan

b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit


c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 16 unit
- Transfer Depo 100 m2 3 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
10 Rencana Program Tahun 2034
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit
b. Pembentukan Bank Sampah 5 unit
c. Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 17 unit
- Transfer Depo 100 m2 3 unit
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit
- Armroll Truck 1 unit
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls
Sumber: Analisis Konsultan, 2014

6.4. RENCANA PEMBIAYAAN


6.4.1. Konsep Rencana Pembiayaan Pengelolaan Sampah
Aspek pembiayaan dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang penting dalam
menunjang keberhasilan suatu sistem pengelolaan baik untuk menjalankan pola operasi
maupun untuk mengembangkan kualitas pelayanannya. Aspek pembiayaan ini mempunyai
pengaruh yang sangat besar mengingat dalam pengelolaan persampahan diperlukan adanya
biaya-biaya untuk :
a. Tenaga kerja
b. Pemeliharaan kendaraan,
c. Pemeliharaan fasilitas,
d. Pengadaan alat kebersihan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 54


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

e. Pakaian dinas
f. Pengadaan karcis retribusi
Pada dasarnya pemeliharaan dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Pemeliharaan pencegahan, dan
b. Pemeliharaan perbaikan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan pemeliharaan
armada adalah sebagai berikut :
a. Bahan bakar,
b. Bahan pelumas,
c. Minyak hidrolik,
d. Saringan (filter),
e. Pendingin,
f. Sistem kelistrikan, dan
g. Pecucian.
Pemeliharaan ini sangat penting karena berdampak pada umur pakai kendaraan yang
setiap saat harus siap dioperasikan. Sedangkan pengadaan alat kebersihan dan pakaian kerja
sebagai sarana operasional sangat mendukung kelancaran kerja bagi petugas lapangan.
Pengadaan karcis juga merupakan hal yang diperlukan sebagai alat bukti legalitas
pembayaran retribusi sampah. Sedang biaya penyusutan perlu dianggarkan dengan tujuan
agar pada saat mobil yang ada sudah tidak dapat dioperasikan, telah tersedia anggaran untuk
pengadaan kendaraan baru.
Agar biaya operasional dapat terpenuhi, maka diperlukan adanya sumber
penerimaan yang berasal dari masyarakat yang berbentuk retribusi sampah. Mengingat
jumlah biaya operasional yang relatif besar, dengan memperhatikan potensi jumlah
bangunan atau jumlah KK yang ada di masing-masing Kelurahan, maka perlu adanya
intensifikasi pemungutan retribusi. Untuk menjamin tersedianya biaya operasional dan
penyusutan kendaraan sampah, seluruh penerimaan retribusi sampah harus disetor kepada
pihak pengelola UPTD setiap Kecamatan masing-masing dengan konsekuensi seluruh biaya
operasional dan penyusutan untuk pengelolaan persampahan menjadi beban pengelola UPTD
setiap kecamatan.
Sebagai gambaran dan pedoman dalam penyediaan biaya operasional dan
penyusutan, perlu ditetapkan biaya operasional standar serta data potensi retribusi yang
mungkin diperoleh. Adapun yang dimaksud biaya standar adalah biaya minimal dalam

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 55


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

pengelolaan persampahan yang terdiri dari biaya operasional, pemeliharaan dan penyusutan
kendaraan. Biaya standar ini sangat diperlukan baik sebagai dasar penyusunan rencana
kebutuhan anggaran maupun pedoman pelaksanaan pengelolaan sampah Kabupaten Jepara.

6.4.2. Rencana Pentahapan Pembiayaan


Rencana pembiayaan pengelolaan sampah Kabupaten Jepara dibagi menjadi 3
tahapan sesuai dengan pentahapan program pengembangan. Sumber pendanaan
pengembangan pengelolaan sampah ini dapat berasal dari dana pemerintah, swasta maupun
swadaya masyarakat. Perhitungan biaya pengembangan pengelolaan persampahan
mempertimbangkan tingkat inflasi di Kabupaten Jepara, yaitu sekitar 6%/tahun. Pada tahap
jangka pendek, total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program fisik maupun non
fisik sekitar Rp. 64.241.824.000,-. Pada tahap jangka menengah, kebutuhan biaya menjadi
lebih tinggi yaitu Rp. 36.816.843.500,-. Peningkatan kebutuhan pendanaan pada jangka
menengah dipengaruhi oleh rencana optimasasi TPA Krasak dan Gemulung. Pada 10 tahun
akhir perencanaan yaitu tahap jangka panjang dibutuhkan biaya sebesar Rp. 62.671.700.000,-
.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 56


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.4.2.1. Tahap Jangka Pendek


Tabel 6.26.
Rencana Pembiayaan Pengelolaan Sampah Jangka Pendek (2015-2019)
Sumber Dana
Juml Satu Harga Satuan
No Program Jangka Pendek (2015-2019) Biaya (Rp.) SWASTA /
ah an (Rp.) APBN APBD
MASYARAKAT
1 Rencana Program Tahun 2015
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 700,000,000 2,100,000,000 2,100,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 20,000,000 80,000,000 80,000,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 320,000,000 320,000,000 320,000,000
- Pick Up kaps 2 m3 (Karimun Jawa) 1 unit 120,000,000 120,000,000 120,000,000
- Transfer Depo 100 m2 3 unit 100,000,000 300,000,000 300,000,000
- Transfer Depo 100 m2 (Karimun Jawa) 1 unit 100,000,000 100,000,000 100,000,000
d. Pengadaan Alat Berat di TPA Bandengan
- Buldozer 1 unit 1,200,000,000 1,200,000,000 1,200,000,000
e. Optimalisasi TPA Bandengan 1 ls 7,500,000,000 7,500,000,000 7,500,000,000
Pembangunan sarana dan prasarana
f.
TPA Karimun Jawa 1 ls 900,000,000 900,000,000 900,000,000
g. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 765,000,000 765,000,000 765,000,000
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
c. Pengadaan Lahan TPA Bandengan 2.5 Ha 1 ls 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000
d. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA 1 ls 500,000,000 500,000,000 500,000,000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 57


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Sumber Dana
Juml Satu Harga Satuan
No Program Jangka Pendek (2015-2019) Biaya (Rp.) SWASTA /
ah an (Rp.) APBN APBD
MASYARAKAT
Bandengan
Penyusunan DED dan FS Optimalisasi
e.
TPA Bandengan 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA
f.
Krasak 1 ls 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Penyusunan DED dan FS Optimalisasi
g.
TPA Krasak 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Penyusunan DED dan FS Optimalisasi
h.
TPA Karimun Jawa 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
i. Pengadaan Lahan TPA Krasak 2.5 Ha 1 ls 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000
Jumlah 20,685,000,000 11,700,000,000 8,985,000,000 -
2 Rencana Program Tahun 2016
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 700,000,000 2,100,000,000 2,100,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 21,200,000 84,800,000 84,800,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 100,000,000 200,000,000 200,000,000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 810,900,000 810,900,000 810,900,000
Optimalisasi TPA Krasak (Open Dumping 15,000,000,00
e.
--> Controled Landfill) 1 ls 0 15,000,000,000 15,000,000,000
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
c. Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA 1 ls 500,000,000 500,000,000 500,000,000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 58


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Sumber Dana
Juml Satu Harga Satuan
No Program Jangka Pendek (2015-2019) Biaya (Rp.) SWASTA /
ah an (Rp.) APBN APBD
MASYARAKAT
Gemulung
Penyusunan DED dan FS Optimalisasi
d.
TPA Gemulung 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
e. Pengadaan Lahan TPA Krasak 2.5 Ha 1 ls 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000
f. Pengadaan Lahan TPA Gemulung 2.5 Ha 1 ls 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000
Jumlah 21,895,700,000 17,100,000,000 7,295,700,000 -
3 Rencana Program Tahun 2017
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 700,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 22,500,000 90,000,000 45,000,000 45,000,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 100,000,000 100,000,000 100,000,000
Optimalisasi TPA Gemulung (Open
d.
dumping --> TPST ) 1 ls 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000
e. Pengadaan Alat Berat di TPA Krasak - -
- Buldozer 1 unit 1,440,000,000 1,440,000,000 1,440,000,000
- Excavator 1 unit 1,560,000,000 1,560,000,000 1,560,000,000
f. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 859,600,000 859,600,000 859,600,000
Program Non Fisik -
a. Pengembangan SDM 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
c. Review Perda Retribusi Persampahan 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
d. Studi Kelayakan Lingkungan TPA Boweng 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 59


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Sumber Dana
Juml Satu Harga Satuan
No Program Jangka Pendek (2015-2019) Biaya (Rp.) SWASTA /
ah an (Rp.) APBN APBD
MASYARAKAT
Banyumanis
Penyusunan AMDAL Optimalisasi TPA
e.
Boweng Banyumanis 1 ls 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Jumlah 9,849,600,000 7,400,000,000 2,404,600,000 45,000,000
4 Rencana Program Tahun 2018
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 735,000,000 1,470,000,000 1,470,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 23,850,000 95,400,000 95,400,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan -
- Becak Sampah 2 unit 2,500,000 5,000,000 5,000,000
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 100,000,000 100,000,000 100,000,000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 339,200,000 339,200,000 339,200,000
- Armroll Truck 1 unit 390,000,000 390,000,000 390,000,000
d. Pengadaan Alat Berat di TPA Gemulung - -
- Buldozer 1 unit 1,512,000,000 1,512,000,000 1,512,000,000
- Excavator 1 unit 1,638,000,000 1,638,000,000 1,638,000,000
e. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 911,200,000 911,200,000 911,200,000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
Jumlah 6,860,800,000 4,620,000,000 2,240,800,000 -
5 Rencana Program Tahun 2019
Program Fisik

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 60


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Sumber Dana
Juml Satu Harga Satuan
No Program Jangka Pendek (2015-2019) Biaya (Rp.) SWASTA /
ah an (Rp.) APBN APBD
MASYARAKAT
a. Pengadaan TPST 3 unit 735,000,000 2,205,000,000 2,205,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 25,281,000 101,124,000 101,124,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 10 unit 3,000,000 30,000,000 30,000,000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 100,000,000 200,000,000 200,000,000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 339,200,000 339,200,000 339,200,000
- Armroll Truck 1 unit 409,500,000 409,500,000 409,500,000
e. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 965,900,000 965,900,000 965,900,000
Program Non Fisik - -
Penyusunan DED dan FS Optimalisasi
a.
TPA Boweng Banyumanis 1 ls 300,000,000 300,000,000 300,000,000
b. Pengembangan SDM 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
c. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 200,000,000 200,000,000 200,000,000
Jumlah 4,950,724,000 2,205,000,000 2,745,724,000 -
Kebutuhan Biaya Program Jangka Pendek 64,241,824,000 43,025,000,000 23,671,824,000 45,000,000
Sumber : Analisa Kosultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 61


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.4.2.2. Tahap Jangka Menengah


Tabel 6.27.
Rencana Pembiayaan Pengelolaan Sampah Jangka Menengah (2020-2024)
Program Jangka Menengah Harga Satuan Sumber Dana
No Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(2020- 2024) (Rp.) APBN APBD SWASTA
1 Rencana Program Tahun 2020
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 771,750,000 2,315,250,000 2,315,250,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 26,600,000 106,400,000 53,200,000 53,200,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan
c.
dan Pengangkutan -
- Becak Sampah/gerobak sampah 10 unit 3,150,000 31,500,000 31,500,000
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 105,000,000 105,000,000 105,000,000
Operasional dan Pemeliharaan 1,014,195,00
d.
Fasilitas 1 ls 0 1,014,195,000 1,014,195,000
Pembangunan TPA Boweng 9,000,000,00
e.
Banyumanis 1 ls 0 9,000,000,000 9,000,000,000
Program Non Fisik -
a. Review Masterplan Persampahan 1 ls 400,000,000 400,000,000 400,000,000
b. Pengembangan SDM 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Sosialisasi dan Pembinaan
c.
Masyarakat 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Pengadaan lahan TPA Boweng 5,000,000,00
d.
Banyumanis 5 ha 1 ls 0 5,000,000,000 5,000,000,000
Jumlah 18,472,345,000 11,315,250,000 7,103,895,000 53,200,000
2 Rencana Program Tahun 2021
Program Fisik

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 62


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Program Jangka Menengah Harga Satuan Sumber Dana


No Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(2020- 2024) (Rp.) APBN APBD SWASTA
a. Pengadaan TPST 3 unit 810,400,000 2,431,200,000 2,431,200,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 27,930,000 111,720,000 83,790,000 55,860,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan
c.
dan Pengangkutan -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit 3,307,500 36,382,500 36,382,500
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 110,250,000 220,500,000 220,500,000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 356,160,000 356,160,000 356,160,000
- Armroll Truck 1 unit 429,975,000 429,975,000 429,975,000
Operasional dan Pemeliharaan 1,065,000,00
d.
Fasilitas 1 ls 0 1,065,000,000 1,065,000,000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Sosialisasi dan Pembinaan
b.
Masyarakat 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Jumlah 5,150,937,500 2,431,200,000 2,691,807,500 55,860,000
3 Rencana Program Tahun 2022
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 851,000,000 1,702,000,000 1,702,000,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 29,400,000 117,600,000 88,200,000 58,800,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan
c.
dan Pengangkutan -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 10 unit 3,473,000 34,730,000 34,730,000
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 115,763,000 115,763,000 115,763,000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 373,968,000 373,968,000 373,968,000
- Armroll Truck 1 unit 451,500,000 451,500,000 451,500,000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 63


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Program Jangka Menengah Harga Satuan Sumber Dana


No Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(2020- 2024) (Rp.) APBN APBD SWASTA
Operasional dan Pemeliharaan 1,118,300,00
d.
Fasilitas 1 ls 0 1,118,300,000 1,118,300,000
Pembangunan TPA Boweng
f.
Banyumanis 1 ls 900,000,000 900,000,000 900,000,000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Sosialisasi dan Pembinaan
b.
Masyarakat 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Jumlah 5,313,861,000 2,602,000,000 2,682,461,000 58,800,000
4 Rencana Program Tahun 2023
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 893,600,000 1,787,200,000 1,787,200,000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 30,900,000 123,600,000 123,600,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan
c.
dan Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit 3,700,000 40,700,000 40,700,000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 121,600,000 243,200,000 243,200,000
Operasional dan Pemeliharaan 1,174,300,00
d.
Fasilitas 1 ls 0 1,174,300,000 1,174,300,000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Sosialisasi dan Pembinaan
b.
Masyarakat 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Jumlah 3,869,000,000 1,787,200,000 2,081,800,000 -
5 Rencana Program Tahun 2024

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 64


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Program Jangka Menengah Harga Satuan Sumber Dana


No Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(2020- 2024) (Rp.) APBN APBD SWASTA
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 938,300,000 1,876,600,000 1,876,600,000
b. Pembentukan Bank Sampah 3 unit 32,500,000 97,500,000 97,500,000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan
c.
dan Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit 3,700,000 48,100,000 48,100,000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 127,700,000 255,400,000 255,400,000
Operasional dan Pemeliharaan 1,233,100,00
d.
Fasilitas 1 ls 0 1,233,100,000 1,233,100,000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Sosialisasi dan Pembinaan
b.
Masyarakat 1 ls 250,000,000 250,000,000 250,000,000

Jumlah 4,010,700,000 1,876,600,000 2,134,100,000 -


Kebutuhan Biaya Program Jangka
Menengah 36,816,843,500 20,012,250,000 16,694,063,500 167,860,000
Sumber : Analisa Kosultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 65


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.4.2.3. Tahap Jangka Panjang


Tabel 6.28.
Rencana Pembiayaan Pengelolaan Sampah Jangka Panjang (2025-2034)
Harga Satuan Sumber Dana
No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
1 Rencana Program Tahun 2025
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 985.220.000 2.955.660.000 2.955.660.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 34.130.000 136.520.000 102.390.000 68.260.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 11 unit 3.890.000 42.790.000 42.790.000
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 134.090.000 134.090.000 134.090.000
- Dump Truck kaps 8 m3 3 unit 392.670.000 1.178.010.000 1.178.010.000
- Armroll Truck 3 unit 474.080.000 1.422.240.000 1.422.240.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit 837.690.000 837.690.000 837.690.000
Program Non Fisik
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 7.307.000.000 2.955.660.000 4.317.210.000 68.260.000
2 Rencana Program Tahun 2026
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 1.034.500.000 3.103.500.000 3.103.500.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 35.900.000 143.600.000 143.600.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit 4.100.000 53.300.000 53.300.000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 66


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Harga Satuan Sumber Dana


No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 140.800.000 281.600.000 281.600.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit 879.600.000 879.600.000 879.600.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 5.061.600.000 3.103.500.000 1.958.100.000 -
3 Rencana Program Tahun 2027
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 1.086.300.000 3.258.900.000 3.258.900.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 37.700.000 150.800.000 113.100.000 75.400.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit 4.400.000 57.200.000 57.200.000
- Transfer Depo 100 m2 3 unit 147.900.000 443.700.000 443.700.000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 412.400.000 412.400.000 412.400.000
- Armroll Truck 1 unit 497.800.000 497.800.000 497.800.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 unit 923.600.000 923.600.000 923.600.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 6.344.400.000 3.258.900.000 3.047.800.000 75.400.000
4 Rencana Program Tahun 2028
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 3 unit 1.140.700.000 3.422.100.000 3.422.100.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 39.600.000 158.400.000 158.400.000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 67


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Harga Satuan Sumber Dana


No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 14 unit 4.700.000 65.800.000 65.800.000
- Transfer Depo 100 m2 1 unit 155.300.000 155.300.000 155.300.000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 433.100.000 433.100.000 433.100.000
- Armroll Truck 1 unit 522.700.000 522.700.000 522.700.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 969.800.000 969.800.000 969.800.000
Program Non Fisik -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 6.327.200.000 3.422.100.000 2.905.100.000 -
5 Rencana Program Tahun 2029
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.197.800.000 2.395.600.000 2.395.600.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 41.600.000 166.400.000 166.400.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 13 unit 5.000.000 65.000.000 65.000.000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 163.100.000 326.200.000 326.200.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.018.300.000 1.018.300.000 1.018.300.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 4.571.500.000 2.395.600.000 2.175.900.000 -
6 Rencana Program Tahun 2030

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 68


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Harga Satuan Sumber Dana


No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.257.700.000 2.515.400.000 2.515.400.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 43.700.000 174.800.000 174.800.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 15 unit 5.300.000 79.500.000 79.500.000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 171.300.000 342.600.000 342.600.000
- Dump Truck kaps 8 m3 3 unit 454.800.000 1.364.400.000 1.364.400.000
- Armroll Truck 3 unit 548.900.000 1.646.700.000 1.646.700.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.069.300.000 1.069.300.000 1.069.300.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 7.792.700.000 2.515.400.000 5.277.300.000 -
7 Rencana Program Tahun 2031
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.320.600.000 2.641.200.000 2.641.200.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 45.900.000 183.600.000 183.600.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 16 unit 5.600.000 89.600.000 89.600.000
- Transfer Depo 100 m2 3 unit 179.900.000 539.700.000 539.700.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.122.800.000 1.122.800.000 1.122.800.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 69


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Harga Satuan Sumber Dana


No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 5.176.900.000 2.641.200.000 2.535.700.000 -
8 Rencana Program Tahun 2032
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.386.700.000 2.773.400.000 2.773.400.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 48.200.000 192.800.000 192.800.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 15 unit 5.900.000 88.500.000 88.500.000
- Transfer Depo 100 m2 2 unit 188.900.000 377.800.000 377.800.000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 477.600.000 477.600.000 477.600.000
- Armroll Truck 1 unit 576.400.000 576.400.000 576.400.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.179.000.000 1.179.000.000 1.179.000.000
Program Non Fisik -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 6.265.500.000 2.773.400.000 3.492.100.000 -
9 Rencana Program Tahun 2033
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.456.100.000 2.912.200.000 2.912.200.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 50.700.000 202.800.000 202.800.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 16 unit 6.200.000 99.200.000 99.200.000
- Transfer Depo 100 m2 3 unit 198.400.000 595.200.000 595.200.000

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 70


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Harga Satuan Sumber Dana


No Program Jangka Panjang (2025-2034) Jumlah Satuan Biaya (Rp.)
(Rp.) APBN APBD SWASTA
3
- Dump Truck kaps 8 m 1 unit 501.500.000 501.500.000 501.500.000
- Armroll Truck 1 unit 605.300.000 605.300.000 605.300.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.238.000.000 1.238.000.000 1.238.000.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 6.754.200.000 2.912.200.000 3.842.000.000 -
10 Rencana Program Tahun 2034
Program Fisik
a. Pengadaan TPST 2 unit 1.529.000.000 3.058.000.000 3.058.000.000
b. Pembentukan Bank Sampah 4 unit 53.300.000 213.200.000 213.200.000
Pengadaan Fasilitas Pengumpulan dan
c.
Pengangkutan - -
- Becak Sampah / Gerobak Sampah 17 unit 6.600.000 112.200.000 112.200.000
- Transfer Depo 100 m2 3 unit 208.400.000 625.200.000 625.200.000
- Dump Truck kaps 8 m3 1 unit 526.600.000 526.600.000 526.600.000
- Armroll Truck 1 unit 635.600.000 635.600.000 635.600.000
d. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas 1 ls 1.299.900.000 1.299.900.000 1.299.900.000
Program Non Fisik - -
a. Pengembangan SDM 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
b. Sosialisasi dan Pembinaan Masyarakat 1 ls 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Jumlah 7.070.700.000 3.058.000.000 4.012.700.000 -
Kebutuhan Biaya Program Jangka Panjang 62.671.700.000 29.035.960.000 33.563.910.000 143.660.000
Sumber : Analisa Kosultan,2014

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 71


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.5. RENCANA SISTEM KELEMBAGAAN


Lembaga pengelola persampahan Kabupaten Jepara saat ini adalah Dinas Cipta Karya,
Tata ruang dan Kebersihan. Karena terdiri dari dua institusi yang berbeda maka dalam
pengambilan keputusan dan penyusunan program perlu koordinasi mendalam. Dengan
demikian dalam pengelolaan persampahan diperlukan institusi yang melaksanan pengelolaan
persampahan di seluruh Kabupaten Jepara.
Institusi atau kelembagaan adalah hal-hal yang menyangkut organisasi, sistem
prosedur yang terbentuk secara formal dan informal berhubungan dengan penyelenggaraan
pelayanan kebersihan baik di pemerintahan atau masyarakat. Lembaga atau instansi
pengelola persampahan merupakan motor penggerak seluruh kegiatan pengelolaan sampah
dari sumber sampai ke TPA. Kapasitas dan kewenangan instansi pengelola persampahan
menjadi sangat penting karena besarnya tanggung jawab yang harus dipikul dalam
menjalankan roda pengelolaan yang biasanya tidak sederhana bahkan cenderung cukup
rumit sejalan dengan semakin besarnya kategori kota.
Aspek kelembagaan merupakan suatu kegiatan yang bertumpu pada prinsip teknis
dan manajemen yang menyangkut aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya dan kondisi fisik
wilayah kota dan memperhatikan pihak yang dilayani yaitu masyarakat kota. Perancangan
dan pemilihan bentuk organisasi disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang
membinanya, pola sistem operasi yang diterapkan, kapasitas kerja sistem dan ruang lingkup
pekerjaan dan tugas yang harus ditangani.
Pengembangan bentuk organisasi pengelola persampahan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Jangka Pendek (2014-2019)
Bentuk instansi pengelola yang ada saat ini masih layak hingga tahapan awal jangka
menengah, sehingga pada tahap mendesak (2014-2015 dan 2015-2016) bentuk instansi
pengelola saat ini Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan masih bisa digunakan
selama anggaran dan jumlah tenaga sebanding dengan kebutuhan.
b. Jangka Menengah (2020-2025)
Seiring dengan meningkatnya daerah pelayanan, maka perlu adanya suatu organisasi
khusus yang menangani masalah kebersihan dan pengelolaan persampahan. Pelayanan
kebersihan dan pengelolaan persampahan kota merupakan kewenangan otonomi daerah
yang telah lama diserahkan dari kewenangan pemerintah pusat (PP No. 14 Tahun 1987) dan
dalam rangka tugas desentralisasi dilaksanakan melalui dinas kota/kabupaten. Berdasarkan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 72


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

PP 8/2002 tidak ada lagi bentuk institusi, sehingga timbul satu bentuk institusi yang multi
sektor. Sebagai akibatnya adalah makin kecilnya kewenangan institusi pengelolaan
persampahan dengan tanggung jawab yang tetap sama dengan sebelumnya.Pengelolaan
sampah pada tahap ini diusulkan adanya perubahan didalam status organisasi menjadi
institusi tersendiri yaitu dengan dibentuknya Bidang tersendiri. Karena pelayanan terhadap
sampah merupakan pekerjaan rutin yang sangat besar, sudah menjadi kebutuhan setiap
penduduk kota serta bersifat rutin harian, pelayanan kebersihan juga diharapkan lebih
berkembang dan lebih profesional keseluruh Kabupaten Jepara berdasarkan skala prioritas.
Dengan beban dan harapan masyarakat serta tugas tanggung jawab yang besar, maka di
perlukan lembaga yang memiliki kapasitas yang memadai dan bertanggung jawab langsung
kepada Bupati.
Pengelolaan sampah kota dalam bentuk dinas tersendiri akan memiliki kapasitas
dalam menjalankan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup tugas pelayanan umum pengelola sampah
kota
2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pengelolaan sampah
3. Pembinaan tarhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas dalam lingkup
pengelolaan sampah kota
4. Pengelolaan dana operasional dan pemeliharaan khusus dinas kebersihan
Struktur organisasi sebaiknya mencerminkan kegiatan utama penanganan sampah
dari sumber timbulan hingga pengelolaan TPA termasuk memiliki bagian perencanaan,
retribusi, penyuluhan dan lain-lain, adapun usulan struktur organisasi dinas sebagai berikut
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan
2. Seksi Kebersihan dan Pertamanan
3. Seksi Teknis Operasional dan Pemeliharaan
4. Seksi Pembuangan Akhir
5. Seksi penyuluhan dan Retribusi

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 73


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

Rencana organisasi usulan dinas pengelola persampahan dapat dilihat pada gambar
berikut

Sumber : Analisa Kosultan,2014


Gambar 6.3.
Usulan Organisasi Pengelola Persampahan Kabupaten Jepara

c. Jangka Panjang (2024-2029)


Pada jangka waktu ini diharapkan status Bidang sudah bisa berjalan sepenuhnya
dengan pola yang sudah diatur Perda. Adapun uraian tugas masing-masing seksi sebagai
berikut:
1. Kepala Bidang
Kepala Bidang Kebersihan Kabupaten Jepara bertugas memimpin jalannya Bidang
Pengelolaan Persampahan. Kepala Bidang bertanggung jawab mengkoordinasikan
semua seksi agar bertugas sesuai tugas dan berdasarkan tujuan yang telah
dicanangkan untuk jangka panjang dan seterusnya.
2. Sub Bagian Administrasi dan Tata Usaha
Bertugas membantu kepala Bidang dalam bidang administrasi personalia,keuangan
hasil retribusi, Jika kepala Bidang berhalangan, maka kepala Sub Bagian Administrasi
dan Tata usaha mewakili untuk sementara agar kegiatan rutin tetap berjalan.
3. Seksi Perencanaan dan Pengembangan
Adapun Tugas seksi Perencanaan dan Pengembangan
a. Menyusun rencana pengembangan program

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 74


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

b. Bertanggung jawab atas pengendalian sistem sesuai perencanaan dan


pengembangan
c. Menyusun laporan keuangan pelayanan
d. Bertanggung jawab langsung kepada kapala Bidang
4. Seksi Operasional dan Pemeliharaan
Tugas dari seksi Operasional dan Pemeliharaan
a. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional sistem persampahan meliputi
pengumpulan, pemindahan , dan pengangkutan
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan
c. Memberi penugasan dan bimbingan serta pengawasan kepada para petugas
d. Kerjasama dengan seksi pembuangan akhir secara terkoordinasi
e. Bertanggung jawab langsung kepada kepala Bidang
5. Seksi Pembuangan Akhir
Adapun tugas dari seksi ini adalah
a. Bertugas mengatur dan mencatat pemasukan sampah yang ada perharinya
b. Bertugas mengatur perlakuan yang dilakukan terhadap sampah di TPA
c. Mencatat dan mengendalikan proses Sanitary Landdfill/Controll Landfil di TPA
d. Koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mengendalikan vektor penyakit dan
pencemaran akibat adanya TPA
e. Bertanggung jawab langsung kepada kepala Bidang.
6. Seksi Penyuluhan dan Retribusi
Tugas dari seksi Penyuluhan dan Retribusi untuk melaksanakan penarikan retribusi
sampah dan memberikan penyuluhan tentang K 3 dan 3R adapun diskripsi tugas seksi
ini adalah :
a. Memberikan penyuluhan secara periodik tentang K 3 dan 3R
b. Memasyarakatkan Peraturan Daerah tentang kebersihan dan K 3 secara kontinyu
kepada masyarakat
c. Mengkampanyekan ajakan atau slogan tentang peduli kebersihan kepada
masyarakat
d. Menampung usulan ataupun keluhan masyarakat tentang masalah persampahan
untuk tindak lanjuti seksi lainnya dan dicari solusinya
e. Melakukan peningkatan target pendapatan retribusi sesuai pelayanan
f. Bertanggung jawab langsung kepada kepala Bidan

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 75


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.6. RENCANA SISTEM HUKUM ATAU REGULASI


6.6.1. Rencana Pengembangan Regulasi Tentang Pengelolaan Sampah
Untuk Pengelola persampahan Kabupaten Jepara ini pentahapan digunakan untuk
menyelenggarakan pengelolaan kebersihan, antara lain:
1. Mengatur dan mengembangkan kebijakan dalam rangka pengelolaan kebersihan
2. Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan sarana dan prasarana kebersihan
dari sumber sampai ke TPA
3. Mengembangkan pendanaan bagi upaya pengelolaan dan peningkatan kebersihan
antara lain dengan Upaya Daur Ulang dan Kompos
Isi Perda perlu disesuaikan dengan keadaan jaman atau masyarakat di wilayah
tersebut. Isi materi Perda dapat dikurangi atau dapat ditambah agar sesuai dengan
perkembangan jaman. Perda idealnya berjangka waktu terbatas (5 tahun) karena dalam 5
tahun umumnya kondisi telah berubah sehingga harus ada penyesuaian. Misalnya
pembiayaan, harga dan lain sebagainya sudah berubah sehingga retribusi harus ditetapkan
kembali sesuai dengan kondisi yang baru Isi perda baru direncanakan sesudah
mengakomodasi hampir seluruh permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Jepara.
Materi Perda harus sudah mencakup mulai dari masalah tarif, operasional, organisasi, sanksi,
peran serta masyarakat dan kerjasama. Masalah tarif menjelaskan tentang obyek dan subyek
retribusi, struktur tarif, cara membayar dan siapa pemungutnya.
Selain itu pemasyarakatan Perda yang berlaku harus tetap dilakukan untuk menjaga
agar tetap terjadi interaksi positif antara pihak pengelola persampahan dan masyarakat.
Ketentuan jenis peraturan yang diperlukan yaitu:
1. Peraturan hukum yang mengatur tentang kewajiban dan larangan bagi penimbul
sampah
2. Peraturan hukum yang menetapkan status perencanaan strategis/masterplan
pengelolaan sampah kota untuk menjamin konsistensi kebijakan dan program
pengelolaan sampah secara terintegrasi dengan pengelolaan prasarana kota lainnya.
3. Peraturan hukum yang menetapkan bentuk lembaga dan organisasi pengelola
sampah kota. Beserta lembaga atau institusi lain yang terlibat.
4. Peraturan hukum yang mengatur tentang tata cara penyelenggaraan pengelolaan
sampah di perkotaan yang mencakup seluruh lokasi seluruh timbulan sampah.
5. Peraturan hukum yang mengatur tentang tarif jasa yang pelayanan kebersihan
dengan sasaran yang memadai dan fleksibel terhadap perubahan kondisi finansial.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 76


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6. Peraturan hukum yang mengatur tentang kerjasama/kemitraan dan peran swasta


dalam pengelolaan sampah.
7. Usaha-usaha agar hukum ditegakkan.
8. Peraturan hukum tentang kerjasama antar daerah dalam pengelolaan sampah dan
pembuangan akhir termasuk teknik dan pola pengelolaan persampahan.
9. Peraturan hukum tentang ketertiban umum, kewajiban melaksanakan pemenuhan
sistem pengelolaan sampah dan larangan memperlakukan sampah yang
mengakibatkan gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan dan keselamatan
umum yang ditujukan kepada setiap pemeran baik perseorangan maupun kelompok
yang diserukan bagi seluruh anggota masyarakat di wilayah hukum yang berlaku.

6.6.2. Rencana Pengembangan Regulasi Tentang Retribusi


Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang atau pribadi atau golongan. Sedangkan wajib retribusi adalah orang
pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
Masa retribusi merupakan suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi
wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perijinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang
bersangkutan. Penentuan tarif retribusi meliputi :
a. Penjelasan dasar struktur tarif retribusi.
b. Penjelasan kriteria penilaian pengelompokan/klasifikasi wajib retribusi.
c. Penjelasan tata cara penarikan retribusi.
d. Penentuan organisasi pelaksana dan penanggungjawab retribusi (dalam rangka
pencapaian target).
Maksud dan tujuan ditetapkan Peraturan Daerah tentang tarif retribusi adalah :
a. Memberikan dasar hukum bagi pelaksanaan pemungutan retribusi pengelolaan
kebersihan agar sesuai dengan ketentuan
b. Memberikan dasar hukum bagi pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan
pemungutan retribusi
c. Memberikan dasar hukum bagi pemungutan retribusi pengelolaan kebersihan agar
menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 77


LaLAPORAN PENDAHULULaporan Akhir

6.6.3. Rencana Pengembangan Regulasi Tentang Pemberdayaan Masyarakat


Untuk memasyarakatkan peraturan daerah yang ada maka perlu kiranya pemasangan
baliho perda secara ringkas (jika memungkinkan) terutama di daerah yang rawan sampah
seperti pintu masuk kota dan jalan protokol. Selain itu jika memungkinkan atau dengan kata
lain tersedia dana lebih, pemasyarakatan dapat dilakukan dengan pamflet, selebaran, baliho
dan papan pengumuman di jalan protokol, arah masuk kota, ke luar kota dan lokasi stategis
dan lokasi lainnya. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat, maka pembentukan
paguyuban kebersihan seperti Paguyuban Pedagang Pasar, Paguyuban PKL, Paguyuban
Tukang Becak dan paguyuban lainnya perlu dilegalisasi disertai dengan petunjuk organisasi
secara jelas.

Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kab. Jepara VI - 78

Anda mungkin juga menyukai