DISUSUN OLEH :
NIM : 17231001
MATARAM
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pemakalah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada
pemakalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Makalah yang berisi materi “Analisis Kurikulum 2013 Dalam Kimia SMA dan
IPA SMP” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program
Pembelajaran Kimia. Pada kesempatan ini pemakalah menyampaikan terima kasih
kepadadosen pengampuSuryati, M.Pd.yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran kepada pemakalah.
PEMAKALAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum 2013 ………....………….…........................................ 3
B. Hasil Analisis SWOT Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran
Kimia Atau IPA ..…......................................................................................... 3
C. Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Atau IPA ……............ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan manusia dewasa
terhadap manusia yang belum dewasa dan terencana yang bertujuan untuk
menggali potensi-potensi yang dimiliki tersebut agar menjadi aktual dan dapat
dikembangkan.Pendidikan dapat terjadi melalui interaksi manusia dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Proses interaksi tersebut akan
berlangsung dan dialami manusia selama hidupnya. Interaksi manusia dalam
lingkungan sosialnya menempatkan manusia sebagai makhluk sosial. Yakni, makhluk
yang saling memerlukan, saling bergantung, dan saling membutuhkan satu sama lain,
temasuk ketergantungan dalam hal pendidikan. Di samping itu, manusia sebagai
makhluk sosial terikat dengan sistem sosial yang lebih luas.
Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang
telah direncanakan, terstruktur oleh suatu institusi, departemen atau kementrian suatu
Negara seperti di sekolah pendidikan yang memerlukan sebuah kurikulum untuk
melaksanakan perencanaan pengajaran.Pendidikan dan kurikulum merupakan dua
konsep yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai
perkembangan kurikulum.Sebab, dengan pemahaman yang jelas atas kedua konsep
tersebut diharapkan para pengelola pendidikan, terutama pelaksana kurikulum,
mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.Sehingga untuk tercapainya
program pembelajaran yang efektif diperlukan analisis kurikulum yang berlaku pada
saat ini yaitu kurikulum 2013, analisis kurikulum 2013 ini dilakukan dengan analisis
SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Hasil Analisis SWOT Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Kimia
Atau IPA ?
3. Bagaimana Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Atau IPA ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Tentang Kurikulum 2013.
2. Untuk Mengetahui Hasil Analisis SWOT Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran
Kimia Atau IPA.
3. Untuk Mengetahui Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Atau
IPA.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Hasil Analisis SWOT Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Kimia Atau IPA
Pada perkembangan kurikulum dari dulu sampai yang berlaku saat ini
yaitu kurikulum 2013, banyak mengalami kendala sehingga diperlukan analisis
kurikulum untuk mengetahui efektifitas dari kurikulum tersebut, salah satunya
dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevalusi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), Peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kemudian,
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, yang dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Berikut adalah hasil
analisis SWOT kurikulum 2013 ;
1. Kekuatan (strengths)
- Guru dan siswa termotivasi untuk bersama-sama mengembangkan metode
pembelajaran yang efektif.
- Guru dan siswa berkolaborasi dalam menciptakan kegiatan belajar
mengajar (KBM) yang efektif sehingga tercipta hubungan yang kondusif.
- Guru lebih kreatif dalam mengajar karena pada kurikulum ini guru
dituntut untuk terus mengembangkan metode mengajar sesuai dengan
perkembangan teknologi.
- Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global. Untuk tingkat SD, penerapan sikap
masih dalam ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat
SMP penerapan sikap dituntut untuk diterapkan pada lingkungan
pergaulannya dimanapun ia berada. Sementara itu, untuk tingkat
SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang mencerminkan
kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia.
- Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
- Kurikulum menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
- Berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output.
- Standart penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
Pada suatu penelitian dalam pembelajaran kimia SMA yang dimana
kurikulum 2013 disusun dengan tujuan membentuk peserta didik yang unggul
dalam 3 ranah kompetensi yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
proses pembelajarannya ditinjau dari aktivitas siswa yaitu visual, visual, oral,
writing, listening, mental, dan emotional. Sehingga, pada ranah pengetahuan,
sikap, dan keterampilan didapatkan berturut-turut adalah 78%, 81,24% dan
78,13% (Ratna, 2014).
Hal ini dapat membuktikan bahwa pada keterampilan kebanyakan siswa
pada kurikulum 2013 terlibat dalam proses belajar. Proses belajar yang
dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana siswa itu dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran dan penemuan konsep. Hal ini juga yang membedakan
kurikulum 2013 dengan kurikulum yang sebelumnya yang dimana pada
kurikulum sebelumnya seluruh kegiatan lebih di dominasi oleh guru sehingga
siswa cenderung hanya menghafal. Pada kurikulum 2013 guru dituntut untuk
tidak hanya sekedar menyampaikan materi namun juga mengajarkan nilai-
nilai positif untuk membangun karakter peserta didik dimana dalam hal ini
masing-masing sekolah diperkenankan menyusun sesuai dengan kemampuan
peserta didik dan mengacu pada Visi dan Misi sekolah masing-masing.
2. Kelemahan (weaknesses)
Keterampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru, Banyak guru yang belum siap karena kurang kreatifnya
guru dalam mendesain pembelajaran yang efektif. Disamping itu juga
kelemahan dalam kurikulum 2013 terletak pada penilaian yang terperinci dan
membutuhkan waktu yang lama dalam implementasinya, dari hasil dapat
disimpulkan sebenarnya bukan terletak pada sistem penilaian yang sulit akan
tetapi terletak pada kurangnya sosialiasi atau bimbingan kurikulum 2013,
yang mengakibat pemahaman guru tentang sistem penilaian kurang dan
berujung pada implementasi dari penilaian guru belum sesuai tujuannya.
Selain itu dengan kurikulum ini, guru beranggapan bahwa tidak perlu
menjelaskan materinya sehingga setiap siswa memahami ilmu secara berbeda-
beda sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan. Konsep pendekatan
scientific masih belum dipahami, apalagi tentang metode pembelajaran yang
kurang aplikatif disampaikan. Sehingga, tidak ada keseimbangan antara
orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru
harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang harus
dikuasai siswa cukup banyak. Materi yang harus dikuasai siswa banyak dan
luas serta kurang mendalam, Konten kurikulum masih terlalu padat yang
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang
keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa. Selain itu,
Beban belajar terlalu berat sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
3. Peluang (opportunities)
- Pemerintah daerah sangat berperan dalam pengembangan kurikulum ini
sehingga sekolah berpeluang untuk dapat melengkapi sarana dan
prasarana Sekolah dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah
Daerah Tingkat I dan Tingkat II.
- Kesiapan terletak pada guru. Guru harus terdorong kreatif dan memicu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Menjadi peluang bagi guru untuk lebih meningkatkan pendidikan dan
pelatihan dari program sekolah.
- Persamaan kesempatan pendidikan bagi siswa baik di kota maupun di
daerah bahkan daerah pelosok.
- Kurikulum 2013 Pendidikan Menengah disesuaikan dengan kurikulum
Perguruan Tinggi sehingga siswa nantinya menjadi siap menghadapi dunia
kampus.
4. Ancaman / hambatan (threats)
- Belum ada evaluasi yang menyeluruh pada kurikulum KTSP sehingga
dikhawatirkan pada kurikulum 2013 ini akan mengalami hal yang sama.
- Terlalu dekatnya jarak sosialisasi kurikulum 2013 dengan
implementasinya sehingga banyak sekolah yang belum siap melaksanakan
kurikulum ini.
- Kurikulum 2013 kurang atau tidak melibatkan komponen utama
pendidikan, yaitu guru. Guru dan sekolah lebih banyak didudukan sebagai
pelaksana dari kurikulum tersebut.
- Kurangnya kesiapan sekolah terutama dalam sarana prasarana.
- Pendidik masih belum memahami secara utuh bagaimana cara melakukan
penilaian agar tidak membutuhkan waktu yang lama.
Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang
awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran
akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar
dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih
membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul,
beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan
sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang
tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam
bidang masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja
dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat.
Bentuk molekul
Konsep Mol
Perhitungan kimia
2 XI Senyawa hidrokarbon(Identifikasi atom C,H dan
O)
Kekhasan atom karbon.
Atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner.
Struktur Alkana, alkena dan alkuna
Isomer
Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
Reaksi senyawa hidrokarbon
Minyak bumi
Fraksi minyak bumi
Mutu bensin
Dampak pembakaran bahan bakar dan cara
mengatasinya
Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Perubahan entalpi reaksi
Teori tumbukan
Faktor-faktor penentu laju reaksi
Orde reaksi dan
Persamaan laju reaksi
Kesetimbangan dinamis
Pergeseranarah kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
Perkembangan konsep asam dan basa
Indikator
pH asam lemah, basa lemah, dan pH asam kuat
basa kuat
Titrasi asam basa
Kurva titrasi
Sifat garam yang terhidrolisis
Tetapan hidrolisis (Kh)
pH garam yang terhidrolisis
Sifat larutan penyangga
pH larutan penyangga
Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
Kelarutan dan hasilkali kelarutan
Memprediksi terbentuknya endapan
Pengaruh penambahan ionsenama
Sistem koloid
Sifat koloid
Pembuatan koloid
Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari
danindustry
3 XII Diagram P-T
Tekanan Uap
Penurunan titik beku
Kenaikan titik didih
Osmosis, dan tekanan osmotic
Sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit
Penyetaraan persamaan reaksi redoks
Sel Elektrokimia dan potensial sel
Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday
Korosi
Kelimpahan unsur-unsur di alam
Sifat fisis dan sifat kimia unsur-unsur gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah,periode 3, dan periode
4.
Pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen,
alkali, alkali tanah, aluminium,nitro-gen, oksigen,
belerang, silikon, besi, kromium, tembaga.
Kegunaan dan dampak unsur/senyawa bagi
manusia dan lingkungan
Struktur, tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan
senyawa: Halo alkana
Struktur, tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan
senyawa: Alkanol dan Alkoksi alkana
Struktur, tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan
senyawa: Alkanal dan Alkanon
Struktur, tatanama, sifat, kegunaan dan identifikasi
senyawa: Asam alkanoat, Alkil alkanoat
Struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan
turunannya.
Struktur, tata nama, sifat, penggunaan dan
penggolongan Polimer
Struktur, tata nama, sifat,penggolongan, dan
kegunaan Karbohidrat
Struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan
penggolongan Protein
Struktur, tata nama, sifat, penggolongan, dan
kegunaan Lemak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan tadi dapat kita simpulkan bahwa kurikulum 2013 untuk
mata pelajaran kimia maupun IPA di Indonesia memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dimana siswa dituntut untuk lebih aktif pada proses belajar,
dengan sistem penilaian berdasarkan 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Pada kurikulum ini juga lebih mengedepankan aspek kognitif
sehingga aspek afektif pada diri siswa kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, R. P, Mosik, Wiyanto. 2018. Analisis Aktivitas Siswa Dan Guru Dalam
Pembelajaran IPA Terpadu Kurikulum 2013 Di SMP.Unnes Physics Education
Journal.Vol. 7.No. 1.
Hari, S. 2013. Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Dan
Evaluasi Pendidikan. Vol. 20.No. 2.
I Dewa, P. S. Dkk. 2015.Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi
Lingkungan Penunjang Pembelajaran IPA SMP Sesuai Kurikulum 2013.Jurnal
Pendidikan Indonesia.Vol. 4.No. 2.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2020. Buku Saku Panduan Merdeka Belajar –
Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.