Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERBANDINGKAN

(REVISI)

Dosen Pengajar : Abdul Hadi, SE, M.Si

Disusun Oleh:

Feri Apriadi

C1B109020

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Tahun 2011
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan alat yang yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan
dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan
yang akan diambil.

Setelah mengetahui ruang lingkup laporan keuangan, mahasiswa perlu untuk


mengkaji lagi mengenai laporan keuangan yang diperbandingkan, menganalisisnya dengan
lebih dulu memahami konsep dari tujuannya, prosedur, metode dan tekhnik yang mesti
digunakan agar nantinya dapat mengambil keputusan yang tepat dan terbaik.

Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas analisis laporan keuangan dan
membantu mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai laporan keuangan yang
diperbandingkan. Pokok bahasannya yaitu :

A. Tujuan Analisis laporan keuangan


B. Prosedur dalam analisis laporan keuangan
C. Metode dan tekhnik analisis
D. Analisis perbandingan laporan keuangan
BAB II

PEMBAHASAN

LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERBANDINGKAN

A. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan mencakup data atau informasi perusahaan yang disajikan dan
informasi yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan. Pada satu sisi laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara pada sisi lainnya para
pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di
masa datang.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen


(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. (IAI; 2004; 4)

Kesenjangan kebutuhan informasi ini pada akhirnya menuntut suatu pemecahan. Untuk
memecahkan kesenjangan informasi inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan
keuangan, utamanya dalam memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa datang.

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis
pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukurna-ukuran dan
hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian fungsi yang pertama dan yang terutama dari analisis laporan keuangan adalah untuk
mengkonversi data menjadi informasi.

Menurut Drs. Dwi Prastowo D.,M.M.,Ak (2008:57-58) Analisis laporan keuangan


dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening
awal dalam memilih alternatif investasi atau merger, sebagai alat forecasting mengenai
kondisi dan kinerja keuangan di masa datang, sebagai proses diagnosis terhadap masalah-
masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, atau sebagai alat evaluasi terhadap
manajemen.

Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) dalam Harahap
(1999: 197) adalah sebagai berikut :

1. Screening, analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan


dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.
2. Forcasting, analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
3. Diagnosis, analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-
masakah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau masalah lain.
4. Evaluation, analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,
efisiensi dan lain-lain

Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dari analisis laporan keuangan adalah
tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan, dan intuisi; mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa
dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah
berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan pertimbangan-pertimbangan, melainkan
hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-
pertimbangan tersebut.

B. Prosedur Dalam Analisis Laporan Keuangan

Menurut Drs. Dwi Prastowo D.,M.M.,Ak (2008:58-59) langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan


Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis mencakup
pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan
akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh
terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi yang dipahami
mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan
beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor
ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan
pajak, dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan
posisi manajemen kunci.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan
Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai karakteristik (profil)
perusahaan sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan perlu
dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang
perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuan
langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis
laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai
rekomendasi).
Prosedur analisis laporan keuangan menurut Abdullah (2001: 34-35) dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Review data laporan keuangan: aktivitas penyesuaian data laporan keuangan


terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem
akuntansi yang berlaku. Tujuan dilakukannya review data laporan keuangan adalah
untuk menyakinkan pada penganalisa bahwa laporan keuangan itu sudah cukup jelas
menggambarkan semua data keuangan yang relevan dan telah diterapkannya prosedur
akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisa akan betul-betul
mendapatkan laporan keuangan yang dapat diperbandingkan (comparable).
2. Menghitung, dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan
perhitungan-perhitungan, meliputi metode perbandingan, persentase perkomponen,
analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
3. Membandingkan / mengukur, langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil
perhitungan tersebut apakah sehat atau tidak sehat.
4. Menginterpretasikan. Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai
perpaduan antara hasil perbandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku.
Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang
dihadapi perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
5. Solusi, dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan
ditempuh solusi yang tepat.

Secara skematis prosedur analisis laporan keuangan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

C. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada


hubungan-hubungan dan tendensi atau kecendrungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) digunakan untuk menetukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-
perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat
pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan
atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data
sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir ataupun
mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur kemudian menganalisa dan kemudian
mengiterpretsaikan sehingga data ini menjadi lebih berarti.

Menurut Drs. S. Munawair (2010:36) Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap
penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horizontal dan analisa vertikal. Analisa
horizontal adalah dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa
periode atau beberapa alat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini
disebut pula metode analisa dinamis. Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang
dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan
antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga
hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertikal
ini disebut metode analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode
itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.

Menurut Drs. S. Munawair (2010:36-37) teknik analisa yang biasa digunakan dalam
analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Analisa perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisa dengan
cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan
menunjukkan :
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.
e. Prosentase dari total.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan
dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa
untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan
tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu
metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-
sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan uang kas selam periode tertentu.
6. Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut.
7. Analisa perubahan laba kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab
perubahan laba kotor perusahaan dari periode ke periode lain atau perubahan laba
kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa break even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang
harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita
kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa ini juga akan
diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan.

Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, semuanya adalah merupakan
permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan
setiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data dapat
lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.

D. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan

Neraca menunjukkan aktiva, hutang, dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan
demikian neraca yang diperbandingkan (comparative balance sheet) menunjukkan aktiva,
hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada
tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca
untuk dua tanggal atau lebih akan diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.

Menurut Drs. S. Munawair (2010:38) perubahan-perubahan dalam neraca tersebut mungkin


disebabkan karena :

a. Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun insidentil.


b. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
c. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu
ke bentuk hutang yang lain.
d. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham.

Laporan laba rugi menunjukkan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-


biaya yang terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama
periode tertentu, sehingga laporan laba rugi yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan,
biaya, laba atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih.

Drs. S. Munawair (2010:38) Laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan


dari laporan-laporan selama beberapa periode dinamakan analisa horizontal atau analisa
dinamis. Sedangkan laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja
dinamakan analisa vertikal atau analisa statis.
Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa
yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk
beberapa periode maka akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang dapat terjadi dalam
perusahan tersebut.

Keuntungan utama dapat diketahuinya pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa
perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau
analisa lebih lanjut dan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaaan
keuangan perusahaan dari hasil-hasil yang akan dicapai.

Bentuk atau kolom-kolom dalam laporan keuangan yang diperbandingkan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :

Kolom C menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam absolutnya (jumlah dalam


rupiah), sedang kolom D menunjukkan pertambahan atau pengurangan yang dinyatakan
dalam prosentase. Prosentase ini dapat dihitung dengan membagi jumlah pertambahan atau
pengurangan dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporan tahun sebelumnya
atau tahun yang dijadikan pembanding (tahun dasar). Apabila tahun data pembandingnya
kosong (nol) atau negatif maka perubahan dalam prosentase tidak dapat ditentukan, begitu
pula kalau data yang diperbandingkan negatif maka prosentase perubahannya tidak dapat
ditentukan, tetapi kalau data pembandingnya ada nilainya sedang data yang diperbandingkan
kosong (nol) maka perubahan dalam prosentase masih dapat ditentukan.

Untuk jelasnya diberi contoh sebagi berikut :

Kolom E atau kolom ratio dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun yang
diperbandingkan dengan tahun pembanding atau tahun dasar. Kolom F atau prosentase dari
total dihitung dengan masing-masing pos aktiva dengan jumlah aktivanya dan masing-masng
pos pasiva dibagi dengan jumlah pasiva, sedangkan pos-pos biaya dibagi dengan jumlah
penjualan bersih.

Dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan yang menunjukkan data absolutnya


saja maka kita akan mengalami kesulitan karena sulit untuk mengetahui adanya hubungan-
hubungan ataupun perubahan-perubahan yang penting di antara data-data absolut, oleh
karena itu dalam perbandingan tersebut ditunjukkan juga kenaikan atau penurunan dalam
jumlah rupiahnya.

Besarnya perubahan jumlah dalam rupiah dari tahun ke tahun juga sebaiknya diikuti dengan
menentukan perubahan relatifnya yang dinyatakan dalam prosentase, sehingga kita
mengetahui proporsi perubahan yang terjadi, sebagai contoh misalnya pihutang dan hutang
masing-masing telah bertambah dengan Rp25.000,- dilihat jumlah rupiahnya menunjukkan
perubahan yang sama, tetapi apabila dinyatakan dengan prosentase bertambahnya piutang
hanya meliputi 10% sedangkan dalam hutang merupakan kenaikan 50%.

Untuk dapat lebih menjelaskan perbandingan laporan keuangan dapat juga ditambahkan suatu
kolom lain yaitu kolom ratio (kolom E). Ratio yang lebih dari satu berarti bahwa jumlah
dalam tahun yang dibandingkan lebih besar daripada jumlah dalam tahun pembanding atau
menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya kalau ratio lebih rendah dari pada satu berarti ada
penurunan. Dengan diketahuinya prosentase dari total untuk masing-masing pos maka akan
diketahui pula perubahan proporsi masing-masing pos tersebut dari periode ke periode
berikutnya.
BAB III

KESIMPULAN

Laporan keuangan mencakup data atau informasi perusahaan yang disajikan dan
informasi yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan. Pada satu sisi laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara pada sisi lainnya para
pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di
masa datang.

Analisis laporan keungan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis
pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukurna-ukuran dan
hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian fungsi yang pertama dan yang terutama dari analisis laporan keuangan adalah untuk
mengkonversi data menjadi informasi.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan antara lain
memahami latar belakang data keuangan perusahaan, memahami kondisi-kondisi yang
berpengaruh pada perusahaan, mempelajari dan mereview laporan keuangan, menganalisis
laporan keuangan.

Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) digunakan untuk menetukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-
perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat
pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan
atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Munawir. S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Penerbit Liberty

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Ikatan Akuntan Indonesia.2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Prastowo D. Dwi. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Konsep Dan Aplikasi Edisi Kedua.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN

http://hadiborneo.wordpress.com/2010/09/21/laporan-keuangan-yang-diperbandingkan/
NO REVISI
1 Menambahkan laporan keuangan PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk yang sudah di
perbandingkan sebagai contoh dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai