Kadek Agus Juni Saputra, 1806122010033 Ortho
Kadek Agus Juni Saputra, 1806122010033 Ortho
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas persetujuan-nya, makalah yang berjudul “Pertumbuhan Dan
Perkembangan Wajah ” dapat diselesaikan.
Begitu banyak bimbingan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drg. Ketut Virtika Ayu, M.Biomed atas segala bimbingan dalam pembuatan
makalah.
2. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun turut
mendukung dalam terlaksananya penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan yang
patut untuk diperbaiki. Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan sehingga penulis menjadi lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
banyak pihak.
Penulis
ii
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pertumbuhan Nasomaxillary..............................................................................................3
2.1.1 Gigi berpindah tempat................................................................................................3
2.1.2 Penyesuaian oklusal....................................................................................................4
2.2 Pertumbuhan Ekuivalen Pada Craniofacial.........................................................................5
2.2.1 Pertumbuhan setara berdasarkan Hunter dan Enlow.................................................5
2.3 Faktor Pengontrol Pertumbuhan Pada Craniofacial...........................................................6
2.3.1 Faktor Lokal Terkait Morfogenesis Craniofacial...........................................................7
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Osifikasi Endochondral........................................8
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Osifikasi Intramembran.......................................9
2.4 Pengaruh Proses Pertumbuhan..........................................................................................9
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
Diketahui ada tiga hal yang saling berkaitan dalam melaksanakan perawatan
ortodonsia pada kasus-kasus yang berhubungan dengan modifikasi (redirection)
pertumbuhan tulang-tulang wajah (Faruk, 2007). Pertama, terdapat asumsi bahwa
pertumbuhan tulang pada umumnya tidak dapat diubah secara klinis baik dengan alat-
alat ortodonti cekat yang konvensional, maupun dengan alat ortodonsia fungsional.
Kedua, pengalaman klinis menunjukkan bahwa bila pendekatan atau prosedur
perawatan yang diberikan berbeda, baik dalam hal waktu pelaksanaan serta lamanya
perawatan, maka akan diperoleh pula hasil yang berbeda. Ketiga, adanya perbedaan
persepsi mengenai diagnostik serta validitasnya dalam mengidentifikasi kaitan
pertumbuhan dengan kurangnya pertumbuhan atau perkembangan rahang pada usia
muda yang diyakini sebenarnya berpola normal khususnya pada anak-anak. Dikenal
empat faktor yang dapat menerangkan hal tersebut, yaitu pertama, proses ontogeni
secara umum; ke dua, prinsip ontogeny khusus, yaitu prinsip sutura dan kondila
temporo mandibula; ke tiga implikasi akibat adanya modifikasi pertumbuhan
dentofasial; dan ke empat, hasil riset di masa mendatang tentang hubungan perawatan ,
ortopedik-ortodonti pada kelainan dentofasial.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh dan apa saja faktor pengontrol pertumbuhan
pada craniofacial
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tengah: Ketegangan
yang berubah
elfeksi pada jahitan
wajah mengarah ke
deposisi tulang
sutural.
Gigi bawah berpindah tempat bersama dengan tulang alveolar, ke arah atas,
sehingga membentuk oklusi.Gigi seri yang lebih rendah dan proses alveolusnya
bergerak secara lingual akibat pertumbuhan remodeling. Pada saat yang sama, tulang
baru disimpan di sekitar dagu.
4
Perpindahan pasif maxilla merupakan mekanisme yang penting selama periode
gigi susu, namun menjadi kurang penting pada pertumbuhan syncondrosis dari basis
cranii secara lambat yang ditandai dengan kelengkapan pertumbuhan saraf sekitar umur
7 tahun.Struktur nasal terjadi pada perpindahan pasif yang sama sebagaimana maksila.
Hidung tumbuh lebih cepat dari wajah, selama pertumbuhan remaja. Pertumbuhan
hidung di dapat dari peningkatan ukuran kartilago nasal septum. Sebagai tambahan,
proliferasi lateral kartilago mengubah bentuk hidung, dan berkontribusi terhadap
5
Pertumbuhan ekuivalen ini mengoordinasikan gerakan-gerakan yang berbeda
dari dasar kranial, kompleks nasomaksilaris, dan mandibula, yang disebabkan oleh
perkembangan, dan dengan demikian menentukan perubahan adaptif dalam kaitannya
dengan masing-masing bagian tengkorak. Sebagai contoh, perpanjangan basis kranial
anterior berhubungan dengan pembesaran kompleks nasomaksilaris.
6
2.3 Faktor Pengontrol Pertumbuhan Pada Craniofacial
Tiga hipotesis pertumbuhan yang paling umum berbeda, yaitu bahwa fungsi
kontrol utama morfogenesis dikaitkan dengan jenis jaringan yang berbeda. Menurut
Sicher (1952), osteogenesis dari chondrocranium dan desmocranium di kontrol murni
secara genetik, dan jahitan adalah struktur jaringan yang dominan. Scott (1967)
menerapkan mekanisme kontrol ini ke jaringan tulang rawan dan periosteal, sedangkan
Moss dan Salentijn (1969) melokalisasi fungsi kontrol untuk osteogenesis kraniofasial
di jaringan lunak sekitarnya daripada jaringan keras.
7
Menurut van Limborgh (1970, 1972) morfogenesis kraniofasial dikendalikan
oleh lima faktor berbeda: faktor genetik intrinsik, faktor epignetik lokal dan umum, dan
faktor lingkungan lokal dan umum. Menurut teori pertumbuhan ini, faktor-faktor lokal
serta faktor genetik dan umum dapat menyebabkan anomali.
Faktor epigenetik adalah faktor yang ditentukan secara genetik, dan efektif di
luar sel dan jaringan tempat mereka diproduksi. Faktor epigenetik hanya terjadi secara
tidak langsung, karena reaksi dari struktur yang mereka pengaruhi. Menurut van
Limborgh, faktor-faktor ini dapat memiliki efek pada struktur yang berdekatan seperti
faktor epigenetik lokal (pengaruh induksi embrionik, otak, mata, telinga bagian dalam)
atau diproduksi pada jarak dan mengerahkan pengaruh epigenetik umum (jenis kelamin
dan hormon pertumbuhan).
8
Pertumbuhan synchondroses kranial (mis. Synchondrosis sphenoethmoidal dan
spheno-occipital) dan bahwa osifikasi endokhondral selanjutnya ditentukan oleh
chondrogenesis. Chondrogenesis terutama dipengaruhi oleh faktor genetik, mirip
dengan pertumbuhan mesenkim wajah selama embriogenesis awal dan fase diferensiasi
dalam kartilago kranial dan jaringan tulang.
Proses ini dipengaruhi secara minimal oleh faktor epigenetik dan lingkungan
setempat. Ini menjelaskan fakta bahwa dasar tengkorak lebih tahan terhadap deformasi
daripada desmocranium.
9
Sedangkan anomali yang dihasilkan secara genetik terutama mempengaruhi
osifikasi endokhondral, faktor lingkungan lokal dan epigenetik, termasuk langkah-
langkah terapi ortodontik, mempengaruhi osifikasi intramembran secara langsung
(Gambar 53).
Pada masa prenatal atau embrio, beberapa tulang dibentuk dari mesenchym
disebut intramembranosa osteogenesis. Pada umumnya proses dan mekanisme
pertumbuhan skelet kraniofasial sama dengan osteogenesis yakni deposisi dan resorpsi.
Growth field, remodeling dan growth movement. Selama proses osteogenesis,
pertumbuhan skelet kraniofasial dikendalikan oleh growth sites dan growth centers, dan
pertumbuhan kompensasi terjadi guna keseimbangan fungsi dan struktur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Konsep pertumbuhan ekuivalen Hunter-Enlow adalah prinsip penting yang
meliputi pengembangan kerangka wajah, Pertumbuhan ekuivalen ini
mengoordinasikan gerakan-gerakan yang berbeda dari dasar kranial, kompleks
nasomaksilaris, dan mandibular.
Menurut van Limborgh (1970, 1972) morfogenesis kraniofasial dikendalikan
oleh lima faktor berbeda: faktor genetik intrinsik, faktor epignetik lokal dan
umum, dan faktor lingkungan lokal dan umum. Menurut teori pertumbuhan ini,
faktor-faktor lokal serta faktor genetik dan umum dapat menyebabkan anomali.
Selama proses osteogenesis, pertumbuhan skelet kraniofasial dikendalikan oleh
growth sites dan growth centers, dan pertumbuhan kompensasi terjadi guna
keseimbangan fungsi dan struktur.
3.2 Saran
Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Penulis menyadari
masih banyak kesalahan dari penulisan kata atau pembahasan yang kurang
lengkap ,kami mohon memberikan sarannya agar topik makalah ini bisa kami dalami
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
11
4. http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/viewFile/446/338
diakses pada hari Rabu, 13 Mei 2020
5. http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/440/332
diakses pada Rabu, 13 Mei 2020
12