dalam Sistem
Penginderaan
K05
oleh
Prof. Dr. Agnes Kurniawan, PhD, SpPar(K)
Tentir QC
Alda Zerlina Amelia Ariel Valentino
Christine Lieana
Diantika Narinastiti Media
Dina Fitriana S. Chairunisa Aliya Amani
Favian Ariiq Rahmat
Faza Soelaeman
Harits Ahmad Khalid
INDERA
INFESTASI PARASIT PADA SISTEM PENGINDERAAN
DAFTAR ISI
Malaria Loaiasis
Leishmaniasis
TOXOPLASMOSIS OCULAR
Etiologi
Etiologi penyakit ini disebabkan oleh T. gondii yang bersifat:
• Opportunistic
o (Jika sistem imun baik, tak aktif – Bila imun buruk maka parasit menjadi ganas, aktif)
• Parasit intrasel obligat
o T.gondii menggunakan sel sebagai host dan harus berada di dalam sel. Semua sel
dalam tubuh yang berinti merupakan tempat berlindung T.gondii, baik sel leukosit
maupun sel dalam organ.
Parasit ini juga menginfeksi mamalia maupun burung maupun manusia à menyebabkan
penyakit zoonosis à penyakit hewan ditularkan ke manusia.
Cara Menginfeksi
• T.gondii dapat menginfeksi mata melalui proses berikut:
o T.gondii menginfeksi leukosit (Trojan horse mechanism) à Masuk dalam sirkulasi
à Mencapai pembuluh darah retina à Invasi ke dalam retina.
Gejala
• Gejala khas dari tocular toxoplasmosis:
o Retinochoroiditis, yaitu peradangan dan kerusakan pada choroid dan retina. Secara
klinis, adanya gejala diatas merupakan penanda terjadinya toxoplasma okuler.
• Ciri Lain:
o Uveitis posterior paling sering diakibatkan infeksi T. gondii, baik pada dewasa
maupun anak-anak
o Kerusakan mata (tanpa diberikan pengobatan) pada congenital ocular
toxoplasma lebih berat dibandingkan yang acquired ocular toxoplasma
o Pada kasus acquired ocular toxoplasma dapat terjadi relapse scar
Jika ada keluhan mata burem saat usia dini, maka dapat diduga keluhannya karena toxoplasma
okuler. Hal ini berdasarkan fakta bahwa pada Indonesia, kasus & prevalensi dari infeksi T.
gondii sangat banyak. Data epidemiologi menunjukkan, pada uji serologi respons imun,
didapatkan hingga 70% orang Indonesia positif memiliki antibody T. gondii.
Berdasarkan penelitian, kasus uveitis atipikal (gejala klinis ga jelas, seperti hanya radang)
ternyata, 33% kasusnya disebabkan oleh infeksi, dimana infeksi yg utama adalah toxoplasma
yang hingga 19% penyebab kasus infeksi. Makanya, kalau ada keluhan mata buram yang
pertama diduga penyebabnya adalah toksoplasma.
Host
- Definitif (Host dimana parasit dapat menyelesaikan fase seksualnya): Kucing - Famili
Felidae
- Intermediet: Burung, Mamalia, Manusia
Transmisi
o Transmisi Transplasental à Infeksi yang terjadi pada ibu saat masa gestasi
o Pada saat ketika terinfeksi oleh toxoplasma fase takizoit atau bradizoit yang ditularkan
melalui darah/jaringan terinfeksi, T. gondii akan tinggal dalam host cell nya, dimana dia
bisa melindungi diri dari molekul racun host nya dengan bersembunyi pada vakuola
parasitoforus untuk bertahan hidup dari respons imun hostnya (phagolysosomes).
Siklus Hidup
Halo, teman-teman! Perkenalkan berikut adalah siklus hidup toksoplasma yang selalu
menghantui kita di hampir setiap modul. J
Inget kan untuk tempat hidup tokso intinya ada hospes definitive di kucing dan hospes
intermediate di mamalia lain. Setelah manusia menelan pseudocyst dari toksoplasma,
toksoplasma akan masuk ke peredaran darah dan menjadi takizoit. Takizoit akan menginfeksi
hati kemudian dia mengalami siklus hidup aseksual dan menimbulkan patologi (hepatitis,
chorioretinitis, limfadenitif, lesi pada otak, dll.).
Epidemiologi
- Berdasaran penelitian pada mencit, toksoplasma dikelompokkan menjadi 3 tipe, yaitu I-III:
o Tipe I à mencit mati dalam 4 hari à ini paling virulen
o Tipe II à mencit dapat hidup lebih lama dan dapat ditemukan kista di otak dan
jaringan à virulensi sedang
o Tipe III à virulensi lebih rendah daripada tipe II à paling avirulen
- Persebaran toksoplasmosis:
1. Polandia à tipe I
2. Iran à tipe III
3. Indonesia à tipe III (ini baru berdasarkan penelitian dengan 1 lokus, bisa jadi ternyata
lebih banyak dari itu)
4. Brazil à tipe I, II, III
Tata Laksana
- Berdasarkan studi di Yogyakarta, berikut adalah regimen untuk tatalaksana toksplasmosis
okuler:
1. Pyrimethamine + trisulfa + steroid
2. Trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP-SMX) + steroid
3. Piramycin + steroid
4. Clindamycin + steroid
5. Roborantia
- Steroid pada kombinasi tersebut berperan dalam menekan inflamasi. Selain untuk
membebaskan mata dari toksoplasma, terapi toksoplasmosis okuler memiliki efek samping
meningkatkan ketajaman penglihatan. Jangan lupa modul introp ya gengs, buat terapi
KERATITIS ACANTHAMOEBA
Keratatis acanthamoeba merupakan infeksi yang terjadi pada kornea. Infeksi ini jarang
terjadi, namun dapat berdampak serius ketika menginfeksi (menyebabkan gangguan visual
permanen atau buta). Keratitis acanthamoeba sering terjadi pada pengguna contact
lenses. Infeksi ini disebabkan oleh ameba yaitu acanthamoeba. Acanthamoeba hidup di alam
bebas seperti air, tanah, udara.
Faktor Risiko
• Factor risiko yang paling besar adalah penggunaan contact lenses
• Beberapa perilaku terhadap penggunaan contact lenses yang dapat meningkatkan risiko
infeksi:
o Penyimpanan dan penggunaan contact lenses yang tidak benar
o Melakukan disinfeksi contact lenses dengan tidak bener (contoh; menggunakan air
mengalir biasa atau cairan yang ada di rumah untuk membersihkan lensa)
Siklus Hidup
Gambar 5. Manifestasi klinis. Gambar kiri, infiltrate berbentuk cincin. Gambar kanan, kornea
sudah rusak/bolong1,2
Diagnosis
- Anamnesis
o Riwayat: Pakai lensa kontak, berenang, dll
o Gejala klinis: apa ada silau-silau? Unilateral atau bilateral?
- Pemeriksaan mikroskopik (pakai korneal scrapping)
o Identifikasi kista acanthamoeba (segi-5) dengan confocal microscopy
- Pemeriksaan lab (pakai corneal scrapping)
o Direct smear dengan giemsa à cari trofozoit atau kista
o Kultur à GOLD STANDARD
*fun fact à media kultur acanthamoeba ga pake nutrisi (agar non-nutrient), tapi dia
ditumbuhkan bareng e.coli karena ternyata dia makan e.coli
o PCR
Guideline untuk mengurangi risiko infeksi à Intinya, gunakan lensa kontak dengan
bijak J
DEMODIASIS
Etiologi
• Demodex sp.
- 100-300 um
- Merusak kulit wajah manusia
Di usia menengah, sistem imun yang lemah membuat populasi demodex ini meningkat
- Ada 2 spesies utama:
D. folliculorum à hidup di folikel rambut (sesuai namanya folikulo2 gitu)
D. brevis à hidup di kelenjar sebasea
Infestasi
- Predominan di perempuan à ngeblok saluran meibomian karena faktor makeup dan juga
perubahan-perubahan hormon pada perempuan
- Dikaitkan dnegan pasien imunodefisiensi, misalnya HIV, kanker, hemodialisis, diabetes
- D. Folliculorum di kelenjar kelopak/bulu mata bisa menyebabkan blepharitis à penyakit
kronik yang progresif, salah satu dari penyakit mata yang sering ditemukan
Manifestasi Klinis
• Blepharitis
o Adanya blokade folikel rambut dari kelenjar meibom lalu terjadi hiperplasia dan
hiperkeratinisasi
o Protein dari tungau dan debris menyebabkan delay hypersensitivity reaction
o Kitin dari tungau menyebabkan reaksi granulomatosa
o Selain itu juga mengganggu mikroflora dari mata
o Transmisi: kontak langsung antar-individu
• Ocular infestation
Diagnosis
è Terdapat ketombe berbentuk silindris di bulu mata
è Mikroskopis: ada tungau demodex di bulu mata
Tata Laksana
- Antibiotik (contoh: tetracycline) à karena adanya simbiosis demodex dan bakteri
makanya dibunuh melalui bakterinya
- Lid scrub pakai tea tree oil atau general hygiene saja à mengeradikasi demodex à
membunuh, mencegah kopulasi, dan transmisi
- Wasbenzene application
TOXOCARIASIS
Etiologi
Toxocara canis (anjing) dan Toxocara cati (kucing)
Distribusi
Asia, Ireland, Alabama
Manifestasi Klinis
• Ga spesifik à keratitis, hypopyon, uveitis, posterior granuloma, peripheral granuloma (ini
yang disebut dosennya)
o Berdasarkan gejalanya ocular toxocariasis dapat diklasifikasikan jad:
§ Chronic endophtalmitis
§ Posterior granuloma
§ Peripheral granuloma
Diagnosis
• Manifestasi klinis à pertimbangkan setiap gejala mata dengan infeksi parasite à mencegah
kebutaan
• Pemeriksaan penunjang
o Eosinophilia (reaksi hipersensitivitas thd antigen cacing)
o Anti toxocara antibody
o Cairan vitreous à deteksi antibodi untuk membedakan toxocariasis dengan
retinoblastoma
OCULAR CYSTICERCOSIS
MYIASIS
Etiologi
• Belatung/maggot juga bisa untuk kebaikan (karena dia memakan segala macam jaringan)
à mengobati gangren; membersihkan diabetic ulcer (tapi lalatnya tidak sembarang, dibiak
dulu)
• Berbagai macam lalat sebagai agen kausatif myiasis:
o Cochliomyia hominivorax
o Gasterophilidae (horse bot fly/horse warble fly)
o Wohlfahrtia magnifica (sheep maggot fly)
o Oestrus ovis (sheep bot fly)
o Chrysomyia bezziana (screw worm fly)
o Cordylobia anthropophaga (tumbu fly)
o Dermatobia hominis
Mode Transmisi
• Lalat hinggap dan bertelur
• Vektor sekunder (nyamuk) yang membawa telur
Manifestasi Klinis
- Larva jalan jalan di sekitar konjungtiva/palpebra à oftalmomyiasis eksterna
- Nembus masuk à oftalmomyiasis interna dengan manifestasi klinis: konjungtivitis,
keratitis, skleritis, iritis, vitritis, uveitis, sampai lensa bisa lepas, perdarahan vitreus,
ablasio retina (retinanya lepas), perdarahan, retinal scarring dan ‘tracks’.
Tata Laksana
- Oftalmyiasis interna/udah parah, harus di operasi
- Kalau masih di luar, cukup diangkat saja
- Mechanical removal (dicopot belatungnya), laser photo-coagulation dengan
pembedahan, steroid topikal dan sistemik
Bisa menjadi parah seperti gambar di bawah ini, terjadi kebutaan. Faktor risiko pada
lansia/orang terlantar yang kurang menjaga kebersihan sehingga rentan belek dan menarik
perhatian lalat untuk bertelur dan berkembang biak di sana (pencegahan penting)
Contoh Kasus
Contoh kasus nasal myiasis yang menyebar ke orbital dan palatal:
- Perempuan 15 tahun, perdarahan hidung, pernah ada cacing keluar dari nostril kanan,
nyeri tumpul kontinyu di sisi kanan hidung dan menyebar ke sinus maxilla dan