NIM : 23175082A
TEORI :1
TUGAS ASOBA
FILANTIN FILANTIN
Tanda panah pada puncak no.6 kromatogram ekstrak meniran, menunjukkan nilai Rf yang
hampir sama dengan Rf pada kromatogram Filantin. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak
meniran mengandung senyawa filantin. Kadar filantin dalam ekstrak meniran dihitung
berdasarkan perbandingan luas area antara standar dan sampel.
NO. Bahan Volume Luas Area Kadar Filantin
totolan dalam ekstrak
herbameniran
Kadar filantin dalam ekstrak etanol 70% herba meniran (Phyllanthus niruri Linn)
diperoleh dari perbandingan pengukuran luas area dan volume penotolan, sehingga didapat
0,864%.
3. Skopoletin (Morinda citrifolia L.)
Penetapan kadar skopoletin dengan klt-densitometri.
Penetapan kadar scopoletin ekstrak buah Mengkudu menggunakan KLT-Densitometri
meliputi: a. Pembuatan Larutan Induk Standar Skopoletin. b. Pembuatan Deret Standar
Skopoletin 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, 800 ppm, 1000 ppm, 1200 ppm c. Pembuatan
Larutan Uji. Ditimbang seksama100 mg ekstrak buah mengkudu kemudian ditambahkan
metanol sampai tanda batas 5 ml. d. Pengukuran Kadar Skopoletin. Ditotolkan masing-
masing 5 µl larutan standar yang telah diencerkan dan larutan uji pada plat KLT silika gel 60
GF254. Kemudian dielusi dengan fase gerak eter : toluen : asam asetat 10% dengan
perbandingan 55 : 45 : 0,8 , dan diukur dengan densitometer pada panjang gelombang 366
nm.
4. Sinensetin (Rthosiphon stamineus Benth.)
Penetapan kadar sinesetin. Sampel ekstrak ditimbang sebanyak 5,0 mg dilarutkan
dengan etanol 96 dalam labu ukur 5,0 ml. Selanjutnya ditotol sebanyak 10 µl sedangkan
standard sinensetin ditotol sebanyak 1 µl. Plate silika gel F254 kemudian dieluasi dengan
menggunakan eluen kloroform : etil asetat= 15: 1 tetes untuk 10 ml eluen (hasil uji selektivitas).
Selanjutnya kadar sinensetin dalam sampel ekstrak ditentukan berdasarkan kurva baku linieritas
5; 50; 75; 100 dan 200 ppm dengan menggunakan densitometer Camag scanner 3 dan dikontrol
melalui komputer dengan program software winCATS.