Artemisinin
Kelompok 4 :
1. Salsabila (K100190014)
2. Frida Agustina (K100190015)
3. Shafa Oksananda P.A (K100190016)
4. Revina Zalza Bella (K100190017)
Seskuiterpen (C15H24) merupakan komponen
minyak atsiri yang terdiri dari 3 unit isoprena.
Biosistesis seskuiterpen pada tumbuhan terjadi melalui
farnesyl pyrophosphate (FPP) di retikulum endoplasma.
Seskuiterpen terdiri dari 15 atom karbon yang sebagian
besar bentuk fungsionalnya adalah siklik. Seskuiterpen
umumnya banyak ditemukan secara luas pada
tumbuhan dan jamur.
Digiling setiap sampel kering menjadi bubuk halus dalam penggiling yang dilengkapi
sirkulasi air dingin
↓
Diekstraksi 5 g sampel bubuk dalam ekstraktor soxhlet dengan 100 ml petroleum eter
dan n-Heksana (2 : 1) selama 4 jam
↓
Didistilasi vakum larutan ekstraksi dalam rotatory evaporator .
↓
Seskuiterpen menghasilkan
larutan berwarna biru tua
REAKSI
2. Uji terpenoid menggunakan metode
Liebermann-Bouchard
● diambil sejumlah ekstrak dan dilarutkan
dalam kloroform
● kemudian ditambah pereaksi Liebermann-
Bouchard (asam asetat anhidrat-H2SO4)
● jika hasil menunjukkan perubahan warna
menjadi coklat-ungu, maka positif
mengandung senyawa terpenoid.
Reaksi triterpenoid dengan pereaksi
Liebermann menghasilkan warna merah-ungu,
hal ini didasari oleh kemampuan senyawa
triterpenoid dan steroid membentuk warna
oleh H2SO4 dalam pelarut asam asetat
anhidrid.
Prosedur TLC
Prinsip :
Memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan
pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silica
dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan.
Metode TLC
Prosedur TLC
Hasil TLC :
● Untuk memplot kurva kalibrasi,standar pada
konsentrasi 10-100 M g=mL(10,20,50,100)
disiapkan
● Setelah pengembangan pelat dikeringkan pada
suhu kamar
● Dianalisis kromatogram yang didapatkan secara
densitometri dengan software MACHEREY-
NAGEL(tabel 1)